Al pun khawatir takut Adinda kenapa-napa. Dia pun mengikuti Adinda ke ruang kesehatan. Sesampai nya di ruang kesehatan Al mendapati Adinda yang sedang tertidur. Al pun tahu mengapa Adinda ingin ke sini. Dia tidak ingin mengganggu Adinda. Tapi saat Al ingin pergi Adinda menghentikan langkah nya.
"Jangan aduin gue ke guru kalau tidur di ruang kesehatan" kata Adinda masih memejamkan matanya.
"Gue aduin ah~" kata Al sambil lari keluar ruangan itu.
"Awas aja lo Al" kesal Adinda.
Adinda pun mengirim pesan kepada Aurel untuk membawakan tasnya saat pulang sekolah nanti. Adinda akan cabut les karena dia ingin tidur.
Chat
Aurel:
Aurel nanti bawa tas gue.
Lo mau kemana din?
Cabut les. Gue di ruang kesehatan.
Iya nanti gue bawa.
Chat end
Adinda pun kembali tertidur sampai bel pulang berbunyi. Dia terbangun karena Aurel dan Salsa yang membangunkan nya.
"Din bangun udah pulang" kata Aurel teriak.
"Berisik!" Adinda pun terbangun dari tidur nya.
"Ini tas lo" kata Salsa menyerah kan tas Adinda.
"Yaudah yuk pulang" kata Adinda keluar dari sana bersama teman-teman nya.
Mereka terus saja menggoda Adinda tentang Al. Mereka sudah tahu semua kedekatan Al juga Adinda. Mereka sangat senang membuat Adinda kesal. Sampai mereka berpisah karena jalan rumah mereka berbeda. Tapi Adinda belum pulang karena sedang duduk di halte untuk menunggu bus lewat. Dia terpaksa menggunakan bus karena dia tidak membawa motornya.
Kini tinggal diri nya sendiri yang ada di situ. Semua siswa sudah berpulangan. Hari juga mulai mendung menandakan hujan akan turun. Adinda sedikit takut kalau ada orang jahat. Angin pun mulai berhembus dengan sangat kencang. Tiba-tiba ada motor merah yang berhenti di depannya. Seperti motor Al.
"Ayo naik" kata cowok itu.
"Ogah. Siapa?" tanya Adinda Karena dia tidak dapat melihat wajah cowok itu yang tertutup helm.
Cowok itu membuka helmnya dan ternyata itu benar Al. Al belum pulang karena dia tadi lagi menjalankan tugas ketos.
"Udah ayo naik. Mau pulang gak?" tanya Al.
Adinda pun naik ke motor Al. Dia berfikir jika tidak ada angkutan umum lewat dia akan di sini sampai besok dan sebentar lagi hujan akan turun. Al pun mengantar kan Adinda dengan selamat. Saat Al ingin pulang hujan pun turun sangat lebat.
"Al masuk dulu aja entar sakit" ajak Adinda.
Yang di jawab anggukan oleh Al. Al pun mengikuti Adinda ke ruang tamu. Adinda pergi ke dapur untuk membuat kan teh. Sedangkan Al melihat-lihat rumah Adinda. Dia heran melihat setiap foto yang di pajang. Tapi tidak ada foto keluarga. Al heran mengapa tidak ada foto Adinda yang di pajang. Hanya ada foto kedua orang tua nya. Itu pun foto sendiri-sendiri.
"Ini teh nya di minum biar anget" kata Adinda.
"Orang tua lo mana din?" tanya Al.
"Keluar kota " kata Adinda dengan wajah datar nya.
Al pun heran dengan perubahan ekspresi Adinda saat dia bertanya tentang orang tua nya. Mereka pun diam merasa canggung satu sama lain. Al dan Adinda sibuk dengan pikiran masing-masing. Entah apa yang mereka pikirkan. Adinda pun mengambil teh dan meminumnya. Al meminum tehnya sampai habis. Hujan mulai reda Al ingin pamit pulang karena dia takut kesorean.
"Din Gue pulang dulu ya" kata Al berdiri dari duduknya.
"Masih hujan" kata Adinda.
"Gak papa nanti hujannya deras lagi" kata Al lalu keluar dari rumah Adinda.
Adinda pun mengantar Al keluar. Al langsung menuju motornya. Sebelum ia pergi Adinda melambaikan tangannya. dibalik helmnya Al tersenyum sangat manis dan pergi dari rumah Adinda. Setelah Al pulang Adinda masuk ke dalam menuju kamarnya.
Adinda bingung dengan dirinya sendiri, mengapa saat di dekat Al dia merasakan sebuah kenyamanan. Dia tidak tahu apa yang membuat kenyamanan itu saat di dekat Al. Rasanya dia tidak ingin jauh dari Al. Apakah ini cinta? Entalah Adinda tidak pernah merasakan hal seperti ini di dalam hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments