chapter 3-4

Adinda pun bangkit dari duduk nya untuk meletakan piring kotor nya dan pergi ke kamar nya. Al senang karena Adinda mau pergi dengan nya. Adinda memakai baju lengan panjang warna biru dan celana sobek-sobek di bagian lutut.

Setelah siap Adinda turun ke bawah mereka berdua keluar dari rumah Adinda. Saat di dalam mobil tidak ada yang berbicara. Hanya suara radio yang menemani. Suasana terasa sangat canggung. Hingga akhirnya Adinda memecah kan keheningan di antara mereka.

"Mau kemana sih Al?" tanya Adinda.

"Jalan-jalan" kata Al masih fokus dengan jalanan.

Mereka pun sampai di pasar malam. Al membawa Adinda ke pasar malam. Sejujur nya Adinda sangat senang karena dia jarang bermain di tempat seperti ini. Tapi dia tidak mau menunjukan ekspresi bahagia nya. Adinda mencoba untuk tetap biasa saja.

"Ayo" ajak Al dan menarik tangan Adinda.

"Mau naik apa?" tanya Al.

"Naik baling-baling" kata Adinda dengan semangat.

"Yaudah ayo" kata Al memegang tangan Adinda.

Adinda hanya melihat Al yang menggandeng tangan nya. Al pun membeli tiket dan mereka berdua pun menaiki baling-baling. Adinda merasa senang dia bisa melihat pemandangan dari atas yang begitu indah.

Tanpa sadar Adinda, Al memfoto nya secara diam-diam. Setelah baling-baling berhenti berputar mereka pun turun.

"Masuk rumah hantu yuk din" ajak Al.

"Ogah" kata Adinda.

"Takut yah. Udah gak usah takut" kata Al menenang kan Adinda.

"Siapa yang takut" kata Adinda berbohong.

Sebenar nya Adinda takut untuk masuk ke rumah hantu. Dari dulu dia tidak ingin pergi ke rumah hantu. Tapi karena gengsi nya Adinda berbohong dengan mengaku berani.

"Yaudah ayo" kata Al memegang tangan Adinda.

Mereka pun masuk ke dalam rumah hantu. Saat hantu nya keluar menakut-nakuti Adinda reflek memeluk Al dan menyembunyi kan wajah nya di belakang punggung Al.

Awal nya Al terkejut di peluk Adinda tapi dia tau Adinda sedang ketakutan. Al pun membawa Adinda mencari jalan keluar. Saat sudah di depan pintu keluar Adinda langsung lari dari rumah hantu yang sangat menyeram kan itu. Al pun menyusul sambil terkekeh melihat Adinda.

"Kalau takut bagusan gak usah masuk" kata Al setelah berhenti tertawa.

"Siapa yang takut?" tanya Adinda belaga tidak tau.

"Lo lah. Tadi siapa yah yang gak mau buka mata nya" kata Al mengejek.

"Bukan gak mau buka mata cuma males aja liat hantu nya" kata Adinda mengelak.

"Iya deh. Beli minum dulu yuk" ajak Al.

Mereka pun pergi mencari penjual minuman. Di samping tempat jual minum ada yang menjual harum manis. Adinda langsung menghampiri stan harum manis. Al yang tau Adinda mengingin kan harum manis langsung menghampirin Adinda dan membelikan harum manis nya.

"Harum manis nya satu" kata Al kepada penjual nya.

Al pun memberikan harum manis nya yang langsung di ambil Adinda. Al tersenyum melihat tingkah Adinda. Tanpa sadar Al mencubit pipi Adinda. Adinda yang di perlakukan seperti itu pun mematung dan blush. Pipi Adinda memerah seperti kepeting rebus.

Al juga sedikit terkejut dengan perlakuan nya barusan. Untuk memecahkan ke canggungan di antara mereka Al pun mengajak Adinda yang masih mematung untuk berfoto. Al benar telah jatuh cinta kepada Adinda. Tapi ini apa kah akan bertahan lama?

"Din foto yuk" ajak Al.

Yang di balas anggukan oleh Adinda. Saat di foto Adinda tetap memasang wajah datar nya. Yang membuat Al gemas sendiri dengan Adinda.

"Senyum dong" suruh Al.

Adinda pun senyum terpaksa yang membuat Al semakin gemas dengan nya. Al pun mengacak ngacak rambut Adinda. Adinda pun kesal dengan Al. Al hanya bisa terkekeh melihat Adinda yang sedang marah. Menurut Al, Adinda sangat lucu.

Setelah itu mereka pulang. Tadi Al sempat memfoto Adinda diam-diam saat dia sedang di baling-baling dan saat sedang makan harum manis nya. Setelah puas bermain mereka memutus kan untuk pulang. Hari juga semakin malam. Al mengantar Adinda sampai di rumah.

"Gue pulang ya. Good night" kata Al dan melajukan mobil nya.

Adinda pun masuk dan mengganti baju nya. Ia masih terbayang setiap kenangan bersama Al. Rasa nya dada Adinda seperti ada kembang api yang menyala. Begitu menyenangkan. Setelah itu Adinda memilih memasuki alam mimpi nya. Dengan perasaan yang begitu bahagia.

TBC~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!