..._||Aku memakai sebuah topeng ini untuk Menemui kalian. Aku tidak akan melepas. Topeng ini kecuali saat aku sendirian||_...
Setelah selesai menangis Adinda mengganti pakaian nya dan langsung menuju balkon kamar nya untuk melihat bintang dan menghirup udara malam.
"Oma adinda rindu sama oma. Rasa nya sangat sakit melihat mereka berdua selalu bertengkar. Bahkan gue lupa kapan terakhir kali nya gue ketawa bareng ortu" kata Adinda bermonolog.
Tanpa izin dari Adinda air mata nya kini kembali membasahi pipi putih itu. Adinda dengan cepat menghapus air mata nya. Karena hari semakin larut dia memutuskan masuk ke dalam kamar nya untuk memasuki alam mimpi yang lebih indah dari kenyataan.
Pagi ini seorang gadis yang mulai terbangun dari tidur nyenyak nya mulai mengerjab-ngerjab kan mata nya untuk menetralkan cahaya yang masuk.
"uhmm..... jam berapa ini?" tanya Adinda kepada diri sendiri sambil mengucek-ngucek mata yang masih terpejam.
"Udah jam 07:00" kata Adinda dengan santai sambil menuju kamar mandi.
Setelah dari kamar mandi ia pun memakai pakaian nya sambil bercermin di kaca. Dengan mata yang sedikit sembab, tangan nya yang luka di biar kan oleh nya, baju yang di keluar kan, kancing baju atas di lepas dan dasi yang tidak terpakai.
Penampilan yang sangat kacau. Tapi menurut Adinda pakaian nya sudah sangat rapi. Setelah itu Adinda langsung turun ke bawah.
"Bik mereka berdua ke mana?" tanya Adinda kepada bik yati.
"Tadi subuh nyonya pergi lagi keluar kota sedangkan tuan lagi tidur di kamar" kata bik yati memberi tau.
"Kalau gitu adinda berangkat dulu yah bik" balas Adinda sambil menuju keluar rumah.
Adinda langsung mengambil motor nya dari garasi rumah dan segera melesat ke sekolah. Saat sampai di sekolah gerbang sekolah sudah di tutup. Sekarang sudah jam 07:50 makanya gerbang sudah di tutup.
"Pak asep bukain pintu nya" kata Adinda sambil mengelakson.
"Astaga ini udah jam brapa ha?" tanya pak Asep.
"jam 07:50. Udah bukain aja" suruh Adinda sambil memelas agar di bukain gerbang nya.
"Lain kali jangan terlambat lagi" nasehat pak Asep.
"iya pak makasih" kata Adinda setelah memarkirkan motor nya.
Baru saja Adinda ingin berjalan menuju ke kelas tapi tiba-tiba ada yang menarik tangan kiri nya. Dia pun langsung berhenti melangkah.
"Mau kemana hem?" tanya Al masih memegang tangan Adinda.
"Lepasin" kata Adinda menahan sakit.
"Gak bisa. Lo harus gue kasih hukuman dulu karena telat" kata Al.
"Lepasin!" kata Adinda sedikit ngebentak.
Tanpa memperdulikan Adinda, Al terus saja menyeret nya menuju kamar mandi. Mati matian Adinda menahan kan sakit akibat luka itu.
"Tangan gue sakit Al" kata Adinda dengan suara gemetaran karena menahan tangis.
Jika tidak di lepas kan Al, Adinda benar-benar akan menangis. Setelah di lepaskan Adinda langsung memegangi tangan nya yang berdarah.
"Ma-af" kata Al merasa bersalah.
Setelah mengatakan maaf Al pergi meninggalkan Adinda sendiri. Adinda pun sedikit kesal atas perlakuan Al pada nya. Dia langsung pergi ke kamar mandi untuk ngejalankan hukuman dan juga mencuci darah yang keluar terus dari tangan kiri nya.
Setelah selesai ngebersihin kamar mandi Adinda langsung menuju ke taman belakang sekolah luka di tangan Adinda masih mengeluarkan darah tapi tidak sebanyak tadi.
"Sakit?" tanya Al tiba-tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Rivasa
semangat terus thor
2020-06-23
1