Setelah di rawat selama tiga hari akhirnya Rinjani di perbolehkan pulang dengan senang hati Rinjani karena rumah sakit banyak kenangan buruk bagi dirinya apalagi bagi Daddy nya dari kehilangan orang yang dia sayangi sampai anak semata wayangnya yang sering bolak balik masuk rumah sakit membuat dirinya harus menahan rasa trauma mendalamnya..
sesampainya di apartment Rinjani langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang Queen size nya dan di selimuti oleh daddy Rey..
" princess kenapa kamu tidak pulang saja kerumah kita disana ada bi lili yang akan merawatmu " ucap Rey
" gak usah dad aku lebih nyaman disini " ucap Rinjani
" kenapa sayang " tanya Rey heran
" karena disini Jani bisa bebas " ucap Rinjani sambil tersenyum Rey yang melihat senyuman putrinya wajahnya seketika jadi sendu..
" kamu ya awas ajh kalo kamu berani masukin laki-laki kesini " ucap Rey sambil mencubit hidung anak gadisnya gemas..
" iihh dad kebiasaan deh suka nyubit hidung aku " ucap Rinjani merajuk Rey hanya tersenyum melihat anak gadisnya merajuk..
" besok kamu sekolah " tanya Rey
" ya dad aku gak mau kelamaan ketinggalan pelajaran apalagi sebentar lagi ujian " ucap Rinjani
" baiklah sayang sekarang kau istirahat nanti malam om Richie akan kemari mengantarkan makanan soalnya Daddy harus mengerjakan kerjaan yang Daddy tinggalkan selama tiga hari ini " ucap Rey
" maafin Jani dad karena sudah menyusahkan Daddy dari dulu sampai sekarang " ucap Rinjani lirih
" gak apa-apa sayang itu sudah kewajiban Daddy jangan bersedih senyumlah " ucap Rey sambil membelai rambut Rinjani sayang..
Rinjani pun tersenyum setelah mendengar ucapan daddy nya mata nya terasa berat mungkin pengaruh obat akhirnya Rinjani pun tertidur Rey yang melihat Rinjani sudah tertidur menyelimutinya dan mencium kening Rinjani dan menatap lekat-lekat wajah anak gadisnya yang hampir mirip dengan ibunya..
" sayang aku takut aku akan ditinggalkan lagi aku bakalan gak sanggup kalo anak kita meninggalkan aku sendiri di dunia ini setelah kepergianmu hidupku sangat hampa apalagi aku harus kehilangan putri kecilku hidupku akan sangat hancur " gumam Rey lirih matanya sudah berkaca-kaca menahan sesak di dada..
Rey pun keluar dari kamar Rinjani dia berkeliling melihat ke sekeliling terasa sepi itu lah yang di rasakan Rey dia sempat berfikir kenapa anaknya lebih betah tinggal di apartment yang menurutnya kecil di banding dengan rumah mereka..
Rey pun keluar dari apartment anaknya lalu dia berdiri di lift saat lift terbuka Rey langsung masuk kedalam lantai paling bawah dia menekan tombol tapi pintu lift terbuka di lantai delapan masuklah seorang pemuda tampan yang tak lain adalah Revan wajah dingin dan datarnya tercetak jelas di wajah Rey begitupun juga dengan Revan..
mereka sama-sama menuju lantai dasar tak butuh lama pintu lift pun terbuka Rey berjalan terlebih dahulu disana sudah terlihat asisten Rey menunggu Revan yang kenal dengan asisten Rey sangat terkejut saat melihat asisten Rey yang tak lain adalah Alan Hermawan orang yang beberapa waktu lalu dia temui..
" siapa yang bersama pak Alan itu apakah dia pemilik RG groups apa dia tinggal disini juga pantes wajahnya sangat familiar sekali " gumam Revan matanya tak lepas dari mobil yang Rey tumpangi walaupun mobil itu sudah pergi..
Revan pun kembali melanjutkan langkahnya menuju mobilnya hari ini ayahnya menyuruh Revan untuk pulang karena ada sesuatu yang harus dibicarakan mau tidak mau dia harus pulang kalo tidak ayahnya akan terus memanggil dirinya lewat sambungan telephone..
Revan pun melajukan mobilnya menuju rumahnya..
setengah jam Revan pun sampai dikediaman orang tuanya dia pun keluar dari mobil dan melangkah menuju rumahnya tanpa aba-aba Revan pun masuk ke dalam tanpa memberi salam disana sudah ada kedua orang tuanya dan adik perempuannya..
" siang semua " ucap Revan setelah sampai di tempat mereka kumpul
" siang juga ka " ucap Renata adik perempuan Revan
" Van harusnya memberi salam yang bener sayang " ucap mamah Revan lembut
" assalamualaikum " ucap Revan sambil mencium tangan ke dua orang tuanya..
" walaikumsalam " ucap mereka barengan
" begitu dong " ucap mamah Revan sambil tersenyum
" pah ada apa papah manggil Revan " tanya Revan
" kamu sudah lama tidak pulang mangkanya papah panggil kamu ke sini " ucap papah Revan
" langsung ajh deh pah gak usah basa basi " ucap Revan datar karena dirinya tau kalo papahnya menyuruh dirinya pulang pasti ada sesuatu yang dibicarakan terakhir dirinya disuruh pulang saat orang tuanya akan menjodohkannya karena itu lah Revan jarang pulang..
" papah mau menugaskanmu untuk menjadi guru pembingbing di sekolahan adik kamu " ucap papah Revan
Revan yang mendengar itu sangat kaget sampai matanya terbelalak karena kaget papahnya serius..
" pah yang benar saja aku gak ada bakat buat menjadi guru kosleting apalagi di sekolahan milik keluarga kita lagi apa tidak ada guru yang melamar di sekolahan kita " ucap Revan geram
" hanya dua bulan saja " ucap papah Revan
" tapi pah.. " ucap Revan terpotong oleh papahnya..
" gak ada tapi-tapian mau tidak mau kamu harus mau " ucap papah Revan
Revan yang tak terima langsung pergi dari sana teriakan mamahnya yang memanggilnya tak di hiraukan Revan tak habis fikir kenapa papah nya segampang itu memutuskan semuanya..
thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorite 😇😇
happy reading guys 😇😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Jangan bilang kalo Revan mau di jodohin,dan jodohnya Rinjani..
2024-07-10
0
Sulaiman Efendy
PANTAS SUKA KE CLUB, GK TAU AGAMA, MASUK KE RMH TNPA UCAP SALAM
2024-06-24
2
🍃Lilis Eriska🍃
kosleting aliran listrik kalee ..konseling thorrr di ubah dong kata2 nya 🤔
2020-10-22
1