Party yang Revan adakan berada disalah satu club terkenal di Jakarta dengan menyewa VVIP room Revan dan kawan-kawan berjalan mengikuti pelayan yang sedang bertugas melayani mereka mata Revan melirik kesana kemari melihat sekeliling matanya memdadak fokus ke arah ruangan yang pintu nya sedikit terbuka di sana Revan melihat gadis cantik wajah perempuan itu terasa tidak asing..
" Van kenapa berhenti " tegur Rio
" jangan bilang lu kesambet di tempat beginian " ucap Gilang alhasil dapat toyoran dari Rio..
" ngomong lu kagak pernah di saring dari dulu " ucap Rio kesal
" saringannya lagi di pake sama emak gue " ucap Gilang gak mau kalah.
pertengkaran mereka membuat pelayan yang mengatar mereka hanya tersenyum geli ada-ada ajh pemuda ini..
" gak apa-apa gue cuma berasa kenal ajh sama salah satu orang yang ada di room ini " ucap Revan yang di tanggapi oh ria sama Rio dan Gilang..
mereka pun berjalan kembali menuju ruangan mereka ruangan itu cukup besar untuk mereka bertiga fasilitasnya juga cukup mewah dengan disediakan ruang karoeke minuman-minuman yang berjejer di atas meja melambangkan mereka malam ini siap untuk mengguncang hidup mereka dengan alkhol..
" wihh mantap " ucap Gilang saat melihat beragam minuman yang berbeda minuman-minuman itu harga nya tidak lah murah cukup menguras saku kantong..
" berapa duit yang lu hasilin dari tender ini sampai-sampai minuman yang ada di sini mahal-mahal semua " ucap Rio
" cukuplah buat neraktir lu pada enjoy brothers " ucap Revan sambil mengangkat gelas yang berisi minuman..
kedua sahabatnya pula menuangkan minuman kedalam gelas mereka masing-masing dan mengangkat gelas mereka..
" cheers " ucap mereka..
dunia malam yang tidak pernah mereka tapaki semasa kuliah tapi sekarang mulai mereka tapaki sebagai hoby dan penghilang penat budaya kota yang masa bodo dengan pergaulan anak muda jaman sekarang selalu di sayang kan oleh orangtua mereka..
Gilang yang sudah mabuk bernyanyi tidak jelas membuat yang mendengar akan menutup telinga mereka rapat-rapat untuk room yang Revan pesan untungnya kedap suara kalo tidak banyak pengunjung yang akan berdatangan untuk menyumpal mulut Gilang..
" gimana selanjutnya tender mana yang akan lu incar " tanya Rio setelah mereka sedikit tenang karena Gilang sudah terkapar dilantai Gilang dibiarkan begitu saja biar dia sedikit dingin..
" tender selanjutnya yang berada di bali itu tender milik RG group penghasilannya akan mencapai miliyaran rupiah " ucap Revan
" wihh mantap berarti lu siap bertanding dengan Pratama company " ucap Rio
" iya dia lawan yang cukup tangguh apalagi kalo yang mimpin mantan dosen kita " ucap Revan sambil sesekali meminum minumannya..
" iya sih pak Rasya gak ada yang bisa ngalahin buktinya cinta pertama lu ajh dia yang dapatin " ucap Rio meledek..
" sialan lu " ucap Revan
" tapi bentar lagi mereka bakalan meried " ucap Rio
ucapan Rio hanya di jawab dengan deheman cinta pertama terkadang sangat menyakitkan kalo gagal dan terasa manis kalo sukses..
" gue ke toilet bentar lu awasin tuh anak " ucap Revan sambil menunjuk ke arah Gilang yang sudah menelentangkan badannya di lantai..
" ya ampun punya temen ko gini amat " gumam Rio sambil melihat ke arah gilang
Revan pun keluar dari room dia berjalan menuju ke toilet saat di depan pintu toilet Revan berpapasan dengan Rinjani Ya yang tadi di lihat Revan adalah Rinjani gadis ini seratus delapan puluh derat berbeda dengan penampilannya saat pergi ke sekolah ataupun di area yang kebanyakan orang malam ini gadis itu menjelma bak bidadari kecantikannya bertambah saat wajahnya sedikit di poles makeup..
tapi ke kaguman itu tiba-tiba sirna saat ada seorang pelayan yang membawa minuman menyenggol bahu Rinjani sampai sang pelayan oleng dan menubruk badan Revan sampai minuman tersebut tumpah ke baju dan celana Revan..
muka Revan sudah memerah menahan marah dia ingin berteriak saat ini..
" lu punya mata gak HAH " teriak Revan ke pelayan tersebut..
" maaf tuan saya tidak sengaja nona ini berdiri dijalan sekali lagi saya minta maaf tuan " ucap pelayan tersebut..
" kalian berdua sama saja pembawa sial " teriak Revan
" maaf ya tuan kalo bicara yang sopan di sini yang salah siapa kenapa harus bawa-bawa saya kalo badan tuan menggeser sedikit ke dinding mungkin saya bisa lewat daritadi tapi nyatanya tuan malah bengong " ucap Rinjani kesal
" kau berani mengaturku dan kamu juga harus tau kalo club malam tidak memperbolehkan anak yang masih di bawah umur masuk ke club malam " ucap Revan sinis
" masa sih tapi sayangnya saya ke sini bukan untuk bersenang-senang dengan alkohol ataupun dengan ******-****** yang ada disini maaf saya permisi " ucap Rinjani sambil mendorong tubuh tegap Revan..
Revan yang melihat Rinjani yang sudah tak terlihat hanya bisa mengepalkan tangannya berani-beraninya gadis kecil mengajarinya awas saja kalo nanti mereka bertemu lagi Revan akan beri gadis itu perhitungan..
thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorite 😇😇
happy reading guys 😇😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wiihh mulutnya kasar banget..
2024-07-10
0
Qaisaa Nazarudin
Lha malah nyalahin orang,kenapa loe gak ngelak,atau suruh dia ketepi dikit..
2024-07-10
0
Sulaiman Efendy
DAN LO KAFIR ATAU MUSLIM, KLO LO KAFIR, GK MASALAH KLO LO KE CLUB TMPAT BRCOKOL PARA PNGIKUT SETAN,, TPI KLO LO MUSLIM, APA PANTAS KE CLUB DN MINUM2 ALKOHOL YG DI HARAMKN ALLAH..
2024-06-24
1