Setelah olahraga pagi bersama dengan berlarian menuruni tangga, sekarang dua perempuan cantik, tangguh dan mandiri itu sudah siap duduk manis dimeja makan, dan seperti biasa Nadya akan mengepang rambut gadis kesayangannya selagi Fatim sedang makan.
"Mama".
"Ehmmm".
"Bagaimana permintaan Fatim tentang rencana untuk memperbaiki rumah tempat tinggal Yati yang tempo hari Fatim ceritakan itu lho ma".
"Ehmmm yang mana yaaaa".
"Mama mulai deh, nggak usah pura - pura pikun deh, masak masih muda, cantik, seksi, eh udah pikun".
"Ha... ha... ha.. "Keduanya tertawa bersama.
"Anak mama sekarang dah mulai bisa ya ngatain mamanya pikun".
"Habis mama pakai acara lupa segala sih sama permintaan tuan putri yang cantik jelita ini".Sambil mendelik manja pada Nadya.
"Iya mama sudah ajukan Inshaa Allah awal bulan depan sudah masuk alokasi prioritas diprogram bantuan rumah layak huni dari perusahaan mama kok".
"Yeeee... alhamdulillah, maksiiiiih ya mama ku tersayang".Sambil memeluk dan mencium Nadya manja.
Begitulah keduanya selalu akur tidak hanya seperti ibu dan anak tetapi juga seperti sahabat karib.
"Mama sayang, Fatim segera berangkat ya karena hari ini ada kontes keterampilan antar kelompok peserta MOS, dan Fatim masih harus menjemput Yati".
"Iya sayang, kamu hati - hati ya nggak usah ngebut, dan ingat jangan berantem disekolah".
"Siap komandan".
"Assalamualaikum, mamaku sayang".
"Waalaikumussalam anaku yang cantik ".
Hari ini Fatim sengaja naik motor maticnya yang berwarna hijau, yah seperti warna kesukaanya, dan melaju santai menuju kediaman Yati sahabatnya.
Setelah berkendara hampir dua puluh menit Fatim sampai dikediaman Yati.
"Tin.. Tin.. ".
Namun tak ada respon dari Yati.
"Tiiiiiiin... tiiiiiiin"Suara klaksonnya makin kencang.
"Haduuuh siapa sihh, pagi - pagi dah berisik aja tat-tit... tat-tit.. kayak ojol aja"Rutuk Yati kesal dan segera membuka pintu.
"Heii ngap.... ".Ucapan Yati terputus saat melihat siapa yang sudah nagkring diatas motor dengan suara yang berisik.
"Onenggg cepatan mau berangkat nggak ".Teriak Fatim.
"Prenn itu beneran elo, nggak salah lihatkan gue".
"Iya oneng lets go, kalau lama loe gue tinggal".
" Eh.. eh.. jangan dong Fatim, gue naik apa entar, tunggu in napa".
Yati bergegas kembali masuk kerumah untuk berpamitan pada kedua orangtuanya dan mencangking tas sekolahnya.
"Ayooo cabut" Ucap Yati sumeringah karena hari ini ia nggak perlu menjaga roknya dari terpaan angin topan.
"Loe kira ubi apa main cabut aja" Seloroh Fatim sambil tersenyum.
Yati hanya tersenyum manja menyambut selorohan temannya dengan senyumanya.
Keduanya segera duduk manis diatas scoopy dengan warna hijau lembut yang membawa mereka menuju sekolah. Dan hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai kesekolah mereka dari kediaman Yati.
"Alhamdulillah, sampe juga disekolah idaman gue" Ucap Yati tersenyum.
Sedang Fatim masih memarkirkan motornya ditempat biasa.
Keduanya bergegas masuk ke gerbang sekolah dan disana Rangga sang Ketos sudah menunggu mereka.
"Assalamualaikum kak ketos" Ucap Yati tersenyum sangat manis semanis gula aren buatan pak Budi tetangganya.
"Assalamualaikum kak Ketos".
"Waalaikumussalam Yati".
"Fatim loe nggak nyapa kakak".
"Nggak, kan dah diwakili sama Yati, sama ajakan".Sedikit ketus.
"Kalian cantik banget pagi ini".
"Uhhh meleleh adek bang".Ucap Yati dengan wajah yang sudah merona.
"Ganjen amat sih loe Oneng". Sikut Fatim.
"Ihh apaan sih loe pren, sakit tahu" Bibir Yati dah mancung".
"Kita permisi kak" Ucap Fatim segera berlalu sambil menarik Yati.
Terlihat Rangga sangat kesal dibuatnya, karena nggak bisa bicara lebih lama dengan Fatim, dan Dimas yang memperhatikan dari jauh hanya tersenyum karena merasa masih ada celah untuk menikung Rangga.
Dan dari ujung Gerbang Gladis sudah mengepal tangannya kesal, karena sejak MOS kali ini, Rangga tak lagi memperdulikannya yang dia perdulikan hanya Fatim.
Loe tunggu aja Fatim apa yang akan gue perbuat ke e loe karena telah berani merebut Rangga dari gue, dasar Rangga cowok lemah, melihat yang bening sedikit dah berpaling. Awas loe Fatim tunggu aja nanti.
Kedua sahabat itu sudah duduk santai dibangku tak jauh dari lapangan basket tempat mereka biasa berkumpul untuk menerima tugas MOS mereka.
Selang setengah kemudian bel panjang berbunyi tanda kegiatan hari ini akan dimulai.
"Yuk Yati kita bergegas, nggak mau kan kita dihukum mulu".
Kedua sahabat itu pun segera berlari kelapangan.
"Priiiiiiiitttttt". Suara peluit untuk berkumpul dibunyikan.
"Perhatian semuanya, untuk adek -adek peserta MOS kegiatan kita pada hari ini adalah lomba atau kontes keterampilan dari semua kelompok, silahkan pilih kegiatan apa yang akan ditampilkan, siapa yang akan tampil mewakili kelompok, dan kostum yang akan digunakan, serta properti lainnya yang akan digunakan, semuanya sudah panitia siapkan diruang osis, sedangkan acara akan digelar nanti setelah Zuhur atau istirahat siang, apa semua sudah jelas". Teriak Dimas yang kaki ini tampil untuk memberikan arahan.
"Siapppp jelas kak " Jawab mereka serempak.
"Bagus kalau sudah dipahami sekarang kalian silahkan rembukan antar kelompok masing - masing dan segera siapkan penampilan terbaik kalian, karena hadiah utamanya adalah karya wisata dari sekola hanya untuk kelompok yang menang".
"Huhhhh asyeeekk"Semua bersorak gembira. Hanya Fatim yang mencibirkan bibirnya tanda kurang suka.
Sekarang ketua regu lah yang mengambil alih pimpinan kelompoknya. Dan yah Rangga telah mengambil alih sekarang menginstruksikan kepada anggota kelompoknya untuk menuju taman belakang osis.
"Oke semua anggota kelompok B kita akan memilih siapa, kegiatan apa, kostum, atau properti lain yang kelompok kita butuhkan".Ucap Rangga sambil melirik Fatim yang cuek saja.
"Oke ada yang punya usul atau ide apa gitu".
Semua diam tidak ada yang bersuara, dan ini membuat Rangga sedikit kesal.
Haduhhh kelompok B ini melempem banget sih, ngggak kreatif amat nih bocah - bocah. buat kesel aja.
"Ayoo jangan diem aja" Rangga mulai tersolot emosi.
Namun semua masih saling pandang. Dan Yati melirik Fatim.
"Apa loe lihat - lihat, gue nggak mau".
Wajah Yati terlihat cemberut.
"Kalau kalian semua nggak ada yang mau ya sudah, kelompok B nggak usah tampil aja, nggak usah ikut kegitan, malu gue sebagai ketua kelompok kalian, permisi".Ucap Rangga marah karena merasa tak dihargai.
Kelompok B menjadi riuh, dan saling salah menyalahkan.
*****
Kantin....
Rangga duduk dikantin sendiri dengan wajah sangat kesal, sementara teman - temannya masih mengarahkan kelompoknya.
Kemudian datanglah Dimas menghampirinya.
"Bro udahan kelompok loe, hebat udah dimari aja, nampilin apa mereka"Tanya Dimas santai.
"Selesai apanya, nggak lihat loe muka gue ditekuk kayak gini, boro - boro udah siap, mereka respon juga nggak, bagaimana gue nggak kesel, gue merasa nggak dihargai sama mereka"Ucap Rangga kesal.
Dan pembicaraan mereka sempat terdengar oleh kelompok lain, dan infonya sudah menyebar ke semua kelompok, tentu saja ini membuat kelompok C yang diketuai oleh Gladis merasa sangat senang, karena ternyata Fatim yang merupakan rivalnya nggak ada apa - apanya.
Pembicaraan Rangga dan Dimas juga sempat didengar oleh Fatim dan Yati yang semula cuek dan ingin makan dikantin.
Melihat raut wajah Rangga yang kecewa membuat Fatim merasa bersalah, dan urung makan ke kantin.
"Yati kita balik ke koloni".
"Maksudnya"Tanya Yati binggung.
"Kita kembali ke kelompok, biar gue yang koordinir kegiatannya, kasihan gue lihat kak Rangga sedih kayak gitu".
"Alhamdulillah akhirnyaaaa".
"Apa loe Oneng".
"Nggak apa - apa mak, seneng aje".
"Loe ya kapan gue kawin ama bapak loe hah manggil gue emak".Ucap Fatim sambil menjitak kening Yati.
"Aduhhh sakit prenn, giliran gue nggak boleh Ledekin loe, nah loe manggil gue Oneng mana Bajurinya". Sunggut Yati kesal.
"Ha... ha... iya maafin gue sahabat gue yang paling cantik seantero kampungnya ".
Akhirnya meleleh juga Yati dengan pujian Fatim.
Sampailah mereka dikoloni B.
"Teman - teman seperjuangan, mohon perhatiannya sebentar ya".Ucap Yati dengan semangat empat lima.
"Apa kalian mau kak Rangga malu".Solot Yati ceriwis.
"Nggaaaaakkkk"Jawab mereka serempak.
"Oke kalau gitu kita buat surprise buat kak Rangga, bagaimana?".
"Setujuuuuuu".
"Oke kalau sudah setuju siapa yang berani tampil mewakili kelompok kitaaaa"Teriak Yati semangat.
"Nggak adaaaaaa"Jawab mereka kompak.
"Loh... kok nggak ada sih".Sekarang Yati yang kesal. Melihat sahabatnya sedih akhirnya Fatim angkat bicara.
"Oke gue akan bernyanyi mewakili kelompok kita tetapi siapa yang bisa bermain gitar mengikuti gue nyanyi".
Masih hening.... krikkk.. krikkk.
"Kalau kalian nggak ada yang mau maka gue akan masukin loe semua ke rumah sakit dengan jurus bantingan gue ada yang mau".
"Ngaaaaakkk"Semua serempak.
"Lalu"
"Gue ikhsan bisa main gitar, gue akan ngiringin loe nyanyi".
"Gue Febri, gue bisa dibagian kostum nanti gue ajak Cs gue buat pripare".
"Gue Mita nanti sama Yati akan mendekor panggung".
"Gue Syasya gue akan mengatur semua perlengkapan pangggung loe".
"Oke semua beres sekarang persiapkan diri kalian, gue percaya kita bisa Jika kita bersama".
"Sekarang semua kelompok B kumpul kita hozo dulu, buktikan kita bisa menampilkan yang terbaik".Ucap Fatim puas.
"Kelompk Beeeeee"
"Hooooozoooooo"
Bagaimana ya penampilan mereka, tunggu di episode berikutnya ya...
Bersambung....
Terimakasih sudah membaca karyaku jika berkenan tinggalkan jejakmu berupa like komen, atau vote, karena itu adalah penyemangat untukku.
Semoga kita semua sehat dan bahagia selalu, aamiiin 😍.
Terimakasih,
🙏
Fitri Rahayu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Naila
boom like utk karyamu kk author
2021-03-20
0
🌶️Ichan si raja🗡️typo🍉
knpa ada nma gue?🙄🙄🙄
2020-09-26
1
Syala Yaya (IG @syalayaya)
nyicil baca lagi y thor
2020-06-29
2