Hari semakin malam akhirnya Fatim pun izin untuk segera pulang dari kediaman Yati. Disepanjang jalan Fatim hanya fokus pada jalannya saja, namun dijalan ia melihat seorang anak kecil menangis, dan Fatim pun segera berhenti dan turun. Tanpa rasa curiga sedikit pun.
" Adek kamu kenapa ditempat sepi begini, hari udah malem nih, may ikut kakak pulang? ".
Melihat Fatim yang sepertinya tulus dan baik si anak kecil berbisik.
"Kakak cepat pergi ini jebakan".
Setelah sadar dengan situasi Fatim segera akan pergi namun dia terlambat, para preman sudah mengepungnya, dan mereka kurang lebih ada sepuluh orang.
"Heh loe mau kemana gadis cantik, tinggal aja disini kita akan bersenang - senang"Ucap salah satu dari mereka.
"Jangan ganggu kakak itu om Yo, dia orang baik suka menolong teman - teman kita yang dijembatan".Kata anak kecil tadi.
"Hei diam loe bocah, ini urusan orang dewasa loe mana ngerti, cepat pergi tugas loe udah selesai".
Dengan anggukan kepala Fatim menyuruh adik kecil itu menyingkir.
"Loe mau menyerahkan diri atau mau pemanasan dulu hah".Sambil berjalan mendekati Fatim dan saat tangannya mau menyentuh bibir Fatim.
"plak"
Tangannya ditangkis Fatim.
"Wihhh asyik nih, bisa juga loe kayaknya berantem".
"Heh yang lain nonton dulu ya, nanti kalau ternyata nih gadis diluar dugaan gue baru loe serang, fahamm".
"Fahammm" Jawab mereka serempak.
Dengan tanpa ragu si om yang dipanggil dengan nama Yo segera menghampiri Fatim yang memang sudah bersiap, sementara si adek kecil yang tadi dijadikan umpan segera berlari ke arah jembatan untuk meminta bantuan kakak - kakaknya untuk membantu Fatim.
Sekali lagi si Yo mencoba untuk melecehkan Fatim dengan ingin memegang bukit kembarnya, namun dengan cepat Fatim menahannya dengan cekalan yang kuat diujung tangannya hingga membuat Yo sedikit meringis.
*Kuat juga tenaga gadis ini sepertinya ia bukan gadis biasa, gue nggak boleh lengah.
"Hiaaat*"Dengan cepat Yo menyerang dengan tendangannya.
"Hup... hup... buck"Fatim berhasil menghindar dan berhasil mendaratkan sebuah bogem mentah diwajahnya.
"kurang ajar... cih.. loe rasakan ini".
"Hiaaat.. hiaat... buck".
"Akhh"Tendangan Yo tepat mengenai perut Fatim, dengan cepat Fatim segera bersiap.
"Wush.. wush.. buck" Dan "Bammm".
Pukulan dan tendangan Yo berhasil Fatim hindari dan dengan tehnik bantingan yang mumpuni tubuh Yo bisa Fatim banting ke tanah dengan keras yang membuatnya sesak dan kesulitan bernapas.
"S... e... r.. a.. n.. g" Perintahnya dengan suara serak karena susah untuk bernapas, sementara anak buahnya yang lain menyerang Fatim , dan dua orang membantu mengamankan si Yo pimpinan mereka.
"Hiat.. buck"
"Pak... pak... bammm"
"Wush.. ..pak.. pak.. bam"
Baku hantam diantara Fatim dengan para preman tak bisa dihindari tujuh dari sepuluh preman itu telah berhasil Fatim lumpuhkan baru lah bala bantuan dari bawah jembatan datang dan segera membantu Fatim.
Akhirnya semua preman bisa diamankan dan mereka mengaku kalah. Sementara Fatim tampak sedikit kelelahan karenanya dan ada beberapa lebam diwajah cantiknya.
"Terimakasih ya kak Jef atas bantuannya"Ucap Fatim tersenyum.
"Sama - sama Fatim, maaf sebelumnya mereka si Yo dan anak buahnya baru pindah kemari sehingga mereka tak mengenalimu".
"Nggak apa - apa bang, biasa aja lagi sekalian Fatim olahraga juga".
"Heh Yo sini loe sama anak buah loe semua harus minta maaf sama mbak Fatim".
"Ogah gue"Jawab si Yo.
"Loe belum tahukan yang tiap malem ngasih kita makan dan yang kasih modal bengkel kerja kita siapa ".
"Iya emang siapa, gue cuma tahu loe manggilnya Gadis Malaikat".
Wajah Jefri sudah memerah karena panggilan istimewa yang ia sematkan untuk Fatim tersembur mulus dari mulut Yo sahabatnya.
"Iya dan gadis itu ya dia ini, mbak Fatim".Ucap Jefri sedikit nerves.
Dengan wajah yang seperti orang bloon Yo dan anak buahnya mengangga tak percaya, ternyata gadis yang begitu baik pada mereka masih sangat belia dan punya ilmu beladiri yang sangat mumpuni.
"Jadi gadis itu... ".Yo tak melanjutkan ucapannya.
"Iya"Jefri menganggukkan kepalanya.
"Maafkan kami mbak Fatim, sungguh kami tidak mengenali mbak" Ucap Yo dan anak buahnya menyesal.
"Sudahlah kak Yo nggak apa - apa, tetapi kenapa kalian masih melakukan tindak kriminal, apa modal yang saya kasih masih kurang sehingga masih mencari dengan jalan yang tidak halal"Tanya Fatim sedikit geram.
"Maaf mbak kami hanya iseng karena lihat mangsa disini sangat mudah ditaklukkan".
"Jangan memulai sesuatu yang sudah kakak tinggalkan karena itu akan berakibat buruk untuk komitmen kakak, seharusnya kakak bisa menahan godaan itu, berjanjilah untuk tidak akan lagi mengulanginya".
"Iya mbak kami janji, sekali lagi maaf ya mbak".
"Ya sudah nih bang Jef sedikit uang untuk beli makan malam dan bawa mereka berobat ke puskes terdekat, besok kita bertemu dibengkel ya karena gue ada kerjaan untuk kalian semua ".
"Makasih ya Mbak Fatim, kami siap menerima tugas besok".
"Baiklah gue pamit ya semua, assalamualaikum ".
"Waalaikumussalam "Jawab mereka semua.
Fatim segera kembali memacu motornya menuju kediamannya. Setelah hampir setengah jam ia pun sampai dirumahnya, dengan segera Fatim masuk kerumah namun kali ini ia tak seceria biasanya.
"Assalamualaikum, Fatim pulang".
"Waalaikumussalam"Jawab mama dan bibi kemudian saling pandang karena merasa heran.
Sedang Fatim tidak mencium mamanya melainkan segera berlari masuk ke kamarnya, dan mandi serta berganti pakaian lalu sholat isya, namun Fatim belum turun untuk makan malam.
Akhirnya mama naik ke kamar Fatim karena anak gadisnya tidak turun untuk makan.
"Tok.. tok.. sayang apa kamu baik - baik saja".
"Ceklek"Knop pintu terbuka dan Nadya melihat anak gadisnya cemberut menghadap cermin.
"Kenapa sayang, kok wajahnya cemberut, dan eh ada make up nya dapat dari mana tuh".Tanya Nadya usil.
"Mama kok nggak prihatin sih sama anak gadisnya yang cantik ini wajahnya tercemar".
"Ha.. ha.. ha.. "Nadya nggak bisa menahan tawanya.
"Sayang kamu habis berantem lagi".
Akhirnya Fatim menceritakan semuanya pada mamanya tersayang, dan Nadya adalah ibu sekaligus teman terbaik yang ada dalam kehidupan Fatim.
"Bagaiman Fatim ke sekokah besok mama, mana besok akan ada kontes penampilan kesenian dari anak - anak MOS "Wajah Fatim sedih.
"Tenang saja biarpun ada make up nya anak gadis mama pasti paling cantik, sekarang ayo kita makan setelahnya istirahat, besok make up wajahmu pasti akan kabur dengan jimat yang mama kasih".
Akhirnya senyum indah itu terukir kembali diwajah cantik Fatim.
*****
Saat Fatim telah tertidur Nadya segera mengobati lebam diwajahnya dengan krem khusus yang sekali oles lebamnya langsung kaburrrrr.
Suara Azan telah berkumandang dan sekarang Fatim sudah mulai rajin sholat Subuh tanpa harus dijahili oleh mamanya.
"Huaaaaammm"Fatim menguap dan meregangkan otot - ototnya sebelum membersihkan diri.
Setelah selesai sedikit olahraga ringan Fatim segera berwudu dan menunaikan sholat Subuh. Dilanjutkan dengan mandi pagi dan segera berganti pakaian. Saat merapikan rambutnya dan hendak membersihkan wajahnya Fatim menatap takjub.
"Mamaamaaa"Teriaknya histeris.
Nadya yang terkejut segera berlari ke kamar putrinya, ia khawatir terjadi sesuatu yang buruk terhadap putrinya.
"Brakkk"Nadya mendobrak pintu kamar putrinya.
"Kenapa sayang, ada apa"Tanya Nadya panik dengan nafas tersenggal.
Melihat wajah mamanya yang panik Fatim malah twrtawa.
"Ha.. ha.. mama.. maaf".
"Kenapa haaah".
"Fatim senang make up nya udah hilang dan wajah Fatim udah kembali kinclong".Jawab Fatim tanpa berdosa.
Mendengar jawaban putrinya yang tanpa dosa membuat Nadya sangat kesal.
"Fatiiiiiiiiiiiiiiiim"Sambil berlari mengejar Fatim yang sudah lari turun keruang makan.
"Ampuuun mamaaa".
Keduanya seperti Tom and Jerry saja, dan kelakuan ibu dan anak itu selalu bisa membuat penghuni yang bekerja dirumah mereka ikut tertawa bahagia.
Selalu berhati - hati ya dimanapun kalian berada, jangan mudah percaya atau menolong orang - orang yang baru dikenal apa lagi dijalan yang sepi. Karena kejahatan bisa mengintai kapan saja, utamakan selalu keselamatan diri.
Bersambung...
Terimakasih ya sudah mampir ke karyaku jika menurut readers karyaku layak untuk dibaca mohon like, komen, ataupun votenya ya karena itu akan menjadi penyemangat buatku untuk terus menulis.
Semoga sehat dan bahagia selalu. 😍
Salam Manis
😍
Fitri Rahayu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
🌶️Ichan si raja🗡️typo🍉
gadis malaikat👍
2020-09-26
1
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
next
2020-07-28
1
Bintun Arief
Fatiiiim 😊
2020-07-13
2