Setelah berpelukan saling melepaskan emosi jiwa masing -masing keduanya segera menaiki motor dan bergerak menuju ke diaman Yati.
Diatas motor...
"Fatim nanti tolong berhenti dulu ya diminimarket dekat simpang rumah gue ya".
"Hemmn".
"Pelit amat ngomongnya"Sewot Yati.
Fatim hanya tersenyum dibalik helmnya.
Motor Fatim melaju dengan kecepatan sedang, kali ini Fatim sengaja menyuruh kak Wawan yang mengantarkan bagi hasil untuk panti karena Fatim nggak mau Yati curiga.
Motor Fatim telah berhenti didepan sebuah minimarket dan Yati segera turun.
"Loe mau ikut gue masuk nggak"Tanya Yati.
"Iya, loe duluan gih sono, gue parkirin dulu nih motor".
Yati segera memasuki minimarket dan mulai meraih keranjang dorong untuk membawa barang - barangnya.
Yati tampak serius memilih barang - barang yang akan dibelinya mulai dari kebutuhan dapur, kamar mandi, sampai alat mukannya. sendiri, sehingga ia tak menyadari seseorang yang sedari ia masuk tadi menguntit kemana pun ia pergi karena ia melihat Yati mengeluarkan banyak uang dari Tasnya sebelum mulai benaja.
Kini Yati memasuki lorong khusus perempuan yang agak sepi, dan disinilah hal mengerikan itu terjadi.
"Jangan bergerak ".Ucap seorang lelaki dengan menodongkan sebilah pisau ke leher Yati.
"Ampun om ampun".
"Serahkan semua uang loe kalau loe mau selamat".
"Jangan om itu uang gajian pertama gue, mau gue kasih mak gue om"Jawab Yati polos.
"Persetan dengan gaji loe, yang gue tahu serahkan uang loe".
Untunglah Fatim segera tiba dan melihat Yati ditodong.
"Heh lepasin teman gue, loe butuh uangkan, berapa?! Tanya Fatim.
"Heh bocah jangan sok belagu mau ngibulin gue ya, awas loe".
"Gue serius bang, asal abang janji satu hal, kalau ini adalah begalan abang yang terakhir".
"Nggak mau gue, ini udah kerjaan gue dari gue masih kecil".
"Kalau gitu jangan salahkan gue ,jika nanti hotel Prodeo tempat bermalam abang"Ucap Fatim kesal.
Dengan hati - hati Fatim bergerak untuk melumpuhkan si abang tukang falak katena ada pisau yang ditodongkan pada Yati. Setelah berhasil menarik Yati menjauh barulah Fatim beraksi untuk melumpuhkan tukan falak.
"Buck.. buck.. bammm" Tubuh si Abang telah terkapar dilantai saat hendak. berangkat dengan cepat Fatim meringkus tangannya dan menyerahkan si Abang kepada satpam penjaga.
"Hei lepasin gue....lepas, gue nggak mau masuk sell...... lepass".
"Makanya ditawari baik - baik abang nggak mau, kan udah dibilangi jangan salahin gue".
"Iyaa.. iya.. maaf... apa boleh abang minta dilepasin".
"Tapi abang harus bisa janji sama gue kalau ini yang terakhir".
"Iya abang janji".Dengan wajah memelas.
"Abang kerja apa, tinggal dimana? ".
"Abang kerjanya ya malak kayak gini, dan abang tinggal dimarkas bersama beberapa. anak jalanan".
"Abang punya keahlian apa? ".
"Dulu sempat kerja dibengkel tapi karena ketahuan ngambilin uang lebih dari pelanggan abang dipecah".
"Oke kalau begitu besok abang datang saja ke panti Al Berkah, ini alamatnya nanti disana abang akan kerja dibengkel, ajak juga semua teman - teman abang, berhentilah kerja yang nggak halal bang, besok inshaa Allah kita ketemu disana ".
"Terimakasih dek, abang pasti datang besok".
"Maaf ya pak satpam jadi merepotkan anda".
"Nggak apa - apa neng, maaf belanjanya jadi tidak nyaman ini".
"Nggak apa - apa pak terimakasih ya, kami lanjut belanja dulu".
Fatim dan Yati segera melanjutkan belanjanya.
"Fatim, terimakasih banyak ya, nggak tahu deh gimana jadinya kalau loe nggak datang tepat waktu".Menunduk dengan wajah sedih.
"Iya sudahlah nggak usah diingat lagi, cuma lain kali jangan sesekali ngluarin uang loe ditempat yg umum kayak gini karena bisa mengundang kejahatan kayak tadi".
"Iya maaf".
"Udah yuk cepetan hari semakin sore ini".
Akhirnya keduanya selesai belanja dan segera menuju rumah Yati.
"Assalamualaikum ibu... ayah... Yati pulang".
"Waalaikumussalam, kok malem terus si ndok kamun pulangnya udah beberapa hari ini, masak to sekolahmu sampai sore banget gini".
"Maaf bu.... yah... sebenarnya Yati kerja".
Untuk menghilangkan kecanggungan diantara ibu dan anak itu Fatim segera menyela.
"Sore bu... pak... apa saya boleh masuk".
"Eh ada nak Fatim juga to, mari masuk sampe lupa ibu".
Akhirnya mereka semua masuk, karena sebentar lagu juga masuk waktu magrib.
"kalian mandi dulu ya nanti baru cerita sama ibu dan bapak ".
*****
Selesai Magrib....
Masih dirumah Yati, semua sudah berkumpul dimeja makan, dan makan bersama.
Setelah selasai makan mereka suduk diruang tamu untuk bercerita.
"Nah sekarang coba kamu ceritakan ndok bagaimana kamu bisa kerja, terus kerja apa juga".
"Jadi ngini bu setiap pulang sekolah aku sama Fatim kerja di Cafe temannya Fatim, dan hari ini putrimu gajian bu e".Sambil menyerahkan sebuah amplop coklat.
Ibu dan ayah saling pandang dan membuka isi amplopnya.
"Ya Allah ndokkk ini beneran uang gajimu to, lihat ini yah"Sambil memyerahkan amplop coklat tadi.
"Ya Allah benar ini uang gajimu ndok, bayak banget ini ndok, kamu kerja yang bener to yang halal , bukan jual dirimu to".
Yati tak kuasa menahan tangisnya sambil menggelengkan kepalanya.
"Ya nggak lah ayah..ibu.. aku kerjanya halal ini nggak jual diri".Menangis semakin jadi.
Akhirnya Fatim buka suara juga untuk menengahi masalah yang dihadapi Yati, dan itu sangat wajar karena tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya terjun kedunia hitam hanya demi rupiah.
"Bapak.. ibu.. sebelumnya Fatim minta maaf karena mengajak Yati kerja diCafe punya saudara Fatim, sekarang sudah tiga hari Yati bekerja dan hari ini Cafe kita gajian, sebenarnya Yati belum dapat gaji namun karena saudara saya itu orangnya baik banget maka Yati juga dikasih gaji Full untuk satu bulan, dan ditambah dapat bonus darj Cafe karena omsetnya bulan ini naik dua kali lipat".
"Makanya gaji yang Yati terima sangat banyak, bapak dan ibu nggak usah khawatir ya, inshaa Allah kerjaan Yati dan Fatim jalani halal".
Kedua ibu dan anak itu saling pandang dan saling memeluk begitu Jug dengan ayahnya.
"Maafin ibu ndok sudah suudzon terhadapmu".Sambil menangis.
"Maafin ayah juga ya ndok, ayah belum bisa membahagika kamu dan ibumu".
"Ayah... ibu jangan ngomong gitu dong, Yati udah sangat bahagia bisa jadi anak ayah dan ibu".
Fatim juga tak kuasa menahan tangisnya ia benar - benar sangat terharu melihat sebuah keluarga yang begitu saling menyayangi dan saling mengasihi. Andai ia juga punya seorang ayah yang punya kasih sayang dan kesetiaan tentu saja Fatim juga akan sebahagia Yati.
Keluarga Yati benar - benar dapat menjadi pelajaran berharga buat Fatim agar bisa mengahargai uang dan kerja keras serta halal, karena selama ini bagi Fatim uang lima juta tiada artinya namun bagi keluarga Yati uang lima juta sangat besar artinya dan juga berharga.
Gue Sungguh beruntung bisa bertemu keluarga seperti keluarga Yati, semoga keluarga gue dan keluarga Yati selalu dalam limpahan kebahagiaan. Aamiin ya Mujib.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
NO Nyata
ingin pnya tmn sprti fatim
2021-04-23
0
🌶️Ichan si raja🗡️typo🍉
anak sultan bebas hambatan😂🤣🤣
2020-09-26
1
ᶠᴮʳ͢°nɥɔ͠ɐɔᴉʌ٭🌀⃟
Aq singgah thor terus berkarya ya
2020-07-11
2