Setelah selesai makan kedua gadis itu sibuk membersihkan meja mereka, Fatim mengajak Yati untuk membantunya bekerja dengan memberikan baju seragam pegawai cafe juga pada Yati.
Yah mulai hari itu Fatim resmi mengajak Yati untuk bergabung menjadi karyawan di cafe nya "My Cafe".Dan rencananya setip pulang sekolah mereka akan kerja di Cafe ini.
Saat sedang asyik bertugas mereka kedatangan tamu istimewa yang akan membuat Yati dan Fatim gerah yah siapa lagi kalau bukan Gladis CS.
Tim Gladis CS segera duduk dan melambaikan tangan ke arah pelayan, dan salah satu pelayan Fatim menghampiri mereka.
"Silahkan dilihat Menunya nona - nona ".Memberikan buku menu.
Semua segera sibuk dengan menunya, setelah beberapa menit memunggu akhirnya mereka memesan juga dengan beberpa menu.
"Gue Capucino Latte sama Pisgor greeentea"Ucap Gladis.
"Gue Onion Ring pedas manis sama Orange soda"Ucap Siska.
"Gue Milk Shake Matcha sama Chicken Fingers saos pedas".Ucap Vera.
"Gue sama dengan Gladis tapi minumnya Milk Tea Classic"Ucap Meta.
"Dan gue Nacos pedas manis aja sama Hot Milk Chocolate".Ucap Sari.
"Mbak nggak pake lama ya, cepet kita - kita sudah lapar banget nih".Ucap Siska.
"Iya mbak - mbak silahkan menunggu ya sambil menikmati tayangan film di layar kacanya Permisi"Ucap salah satu pegawai Cafe Fatim segera berlalu ke daput Cafe.
Semua pesanan sudah selesai dibuat tetapi karena mbak yang tadi lagi izin ke toilet makanya Mas Yan yang mengelola Cafe Fatim meminta Yati untuk mengantar pesanan ke meja delapan.
Yati yang tidak tahu bahwa meja depalan adalah pesanan Gladis CS. Segera Yati mengantarkan pesanan dan setelah dekat Yati sudah berkeringat dingin karena melihat para pemesan hidangan lezat yang sedang ia bawa. Mau balik lagi nggak mungkin karena mereka sudah melihat Yati kalau nggak balik siap - siap saja pasti terjadi sesuatu padanya.
Akhirnya dengan berat hati Yati memberanikan diri mengantarkan makanan itu ke meja delapan.
"wah.. wah.. coba lihat guys siapa yang menjadi pelayan kita hari ini"Ucap Gladis sambil tertawa.
Yati tak memperdulikan ejekan mereka terus saja menata makanan dimeja dan setelah selesai segera hendak meninggalkan meja namun segera ditahan oleh Siska.
"Loe belum boleh pergi, kita masih ada urusan sama loe"Ucap Siska menyeringai.
"Siapa yang loe suruh untuk ngebales kita tadi siang hah, siapa cowok kece yang berengsek itu, jawabb!! "Bentak Gladis marah.
Karena suara gladis yang mengelegar membuat semua mata penghuni Cafe tertuju pada mereka. Sedang Yati nggak usah ditanya sudah gemetaran dan keringat dingin sudah mengucur diseluruh tubuh kurusnya yang mulai memucat.
Gladis segera menjambak rambut Yati dengan kuat hingga kepala Yati mendongkak ke atas dengan wajah meringis menahan sakit.
"Ayo cepat bilang loe kan yang nyuruh orang itu ngerjain kita hah"Gladis semakin kesal.
Melihat sahabatnya yang sedang ditindas pelanggan Fatim segera menghampiri dan ternyata itu dedemit primadona sekolahnya.
"Lepasin temen gue"Ucap Fatim santai dengan menarik balik rambut Gladis.
"Auu... auuu, sakit tahu lepas, loe gila ya"Teriak Gladis.
"Makanya lepasin dulu teman gue baru loe gue lepas"Ucap Fatim santai.
Melihat Gladis yang sedang dijambak Fatim semua personil Gladis CS dengan sigap ingin membantu ,namun dibentak oleh Fatim.
"Diam ditempat loe pada ya, kalau mendekat gue cabutin nih rambut teman loe".
Semua tak ada yang berani mendekat melihat Gladis yang semakin kesakitan.
"Iya.. iya.. gue lepasin nih curut atu"Dengan perlahan Gladis melepas jambakannya pada Yati.
Setelah Yati terlepas Fatim juga melepas jambakannya pada Gladis.
"Loe... beraninya ya loe ngejambak rambut gue yang indah ini"Celoteh Gladis.
"Apa yang loe lakuin pada temen gue maka itu juga yang akan loe alami ngerti".Bentak Fatim.
"Jadi loe... "Ucap Gladis terputus.
"Iya gue yang nyuruh kakak gue untuk masukin tikus ke baju loe pada, mau apa loe hah? "Jawab Fatim sedikit kasar.
"Ingat ya loe itu baru anak kemarin sore jangan sok berani melawan kakak kelas loe ya, awas aja loe, hari ini loe bisa tersenyum ya tapi besok loe lihat aja gue akan buat loe malu"Teriak Gladis.
"Ayo guys cabut, gue nggak nafsu makan di Cafe yang pegawainya nggak mutu kayak gini".
Akhirnya Gladis CS urung makan di Cafe, dan makanan mereka yang sudah tertata dimeja terkesan mubazir.
Yati sudah menangis sesegukan. "Pren loe nggak pa pa kan, apa masih sakit hah"Tanya Fatim.
"Gue nangis bukan karena sakit dijambak tadi tapi gue takut loe dipecat gara - gara gue"Ucap Yati menangis makin besar saja.
"Huaaaa.. "
Dengan cepat Fatim menutup mulut Yati.
"Loe bisa diem nggak hah, nggak malu apa semua ngeliatin kita, loe tenang aja gue nggak akan dipecat".
Dengan segera Yati berhenti menangis.
"Serius loe".
"Iyaaaa sepuluh rius malah".
"Jadi makanan ini?!!"
"BONUSSSS buat kitaaaa"Ucap Fatim tersenyum senang.
"Yang bener loe Fatim".
"Iyaaaalah tadi gue udah tanya mas Wawan".
"Fatim.. boleh gue bungkus nggak untuk ibu dan ayah dirumah"Tanya Yati tertunduk.
"Boleh.. bawa aja semua kebelakang dan bungkus sendiri ya"Ucap Fatim tersenyum manis.
Setelah hampir magrib Fatim segera mengajak Yati untuk pulang.
"Yati sekarang kerjaan kita dah beres yuk kita pulang dan mulai besok kita akan kerja sampai jam lima sore saja ya, biar kamu nggak kecapean".
"Tapi Fatim, aku kan nggak enak sama pagawai yang lain masak kita pualang cepat".
"Gue udah lapor ke kak Yan dan dia udah setuju, jadi kita bisa pulang lebih cepat".
"Syukurlah gue merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan loe Fatim, makasih yaaaa"Sambil memeluk Fatim.
Fatim merasa sangat terharu dan ia bersyukur punya sahabat seperti Yati yang begitu polos dan jujur.
"Udah.. gue juga senang banget bisa berteman dengan loe yang selalu sederhana dan sayang pada kedua orangtua loe".
"Yah udah sekarang kita pulang yah, kalau pelukan terus kapan kita bisa pulang, dan jangan lupa oleh - oleh buat ayah dan ibu yang tadi loe bungkus ya".
"Asiaaaap bu komandan".
Fatim tersenyum lebar tak ada yang lebih membahagiakan selain melihat senyum mereka yang selalu dalam kekurangan.
Kedua gadis manis itu segera meninggalkan cafe dengan perasaannya masing - masing dan tak Lupa Fatim membungkuskan dua puluh lima bungkus makanan dan minuman yang akan dia bagikan pada anak - anak kurang beruntung yang tinggal dibawah kolong jembatan yang memang rutin Fatim lakukan setiap pulang dari Cafe.
Motor yang tadinya melaju kencang perlahan menepi dibawah kolong jembatan. Yati yang melihat beberapa pria seperti preman dan beberapa anak jalanan yang kumel merasa takut dan merinding.
"Fatimmm gue takuttt"
"Ngapain sih loe ngumpet dibelakang gue, awas deh gue jadi susah gerak nih".
"Fatimmm kok berhenti disini sih, kalau kita digrepe - ***** sama tuh preman gimana".
"Onenggg otak loe ya, ngelayap kemana - mana, mereka semua teman gue onenggg" Sambil nepokin jidat Yati.
"He... he.. syukur deh kalau mereka teman loe".
Semua sudah berkumpul dan Fatim segera membagikan bawaannya, dan segera memohon diri untuk pamit.
"Okay semua kita pamit ya, kalau nanti loe semua ketemu sama teman kakak ini dan dia dalam bahaya tolong bantuin ya".
"Makasih kak"Ucap yang adik - adik.
"Maksih bro"Ucap para pria yang dewasa.
dan dengan kompak mereka berkata.
"Kita Asiaaaap membantu".
Makasih ya dah baca karyaku😍.
Maksih juga yang dah ikhlas kasih like, komen, dan votenya. 😍
Semoga sehat dan bahagia selalu 😍
Salam Manis,
😍
Author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
🌶️Ichan si raja🗡️typo🍉
ftim GK milih temen ternyata👍👍👍
2020-09-26
1
Eny Suriyani Lestari
keren bangets
2020-07-22
2
Zaskia Nuraklan Nugroho
mantap thor semangat💪💪💪
2020-07-19
2