Arif mulai...

Setelah Aera sadar, ia langsung di bawa pulang sama arif. Setelah sampai di kamar, arif menjelaskan semuanya mengenai hubungannya dengan ira sudah tak ada apa apa lagi. Arif mengatakan bahwa ia ingin fokus pada Aera selama satu tahun ini.

"kenapa kamu sama ira putus, ku pikir kamu sama dia mau serius, gimanasih" ucap Aera.

"kan kamu sendiri yang bilang tadi siang kalau kamu sama rei putus dlu nanti setelah setahun balikan lagi. Biar kamu gak jad wanita murahan" ucap arif.

"baiklah. Aku akan menjaga sikap ku padamu layaknya seorang isteri." ucap Aera.

"Tapi kamu selama setahun ini gak boleh berhubungan sama rei meskipun lewat handphone. Ok" ucap arif sambil menunjuk wajah Aera.

"yahhh" ucap area dengan jutek.

.....

Keesokan harinya saat pagi hari, tiba tiba ponsel Aera berderng yang mengambil ponsel itu adalah arif. Arif melihat nama rei d ponsel itu. Lalu arif mengangkat dan mengatakan "jangan ganggu istri gua" . Lalu membanting ponsel Aera.

Aera yang mendengar keributan di kamar langsung keluar dari kama mandi.

Aera kaget melihat ponselnya yang pecah berhamburan.

"lohh mas kok ponsel aku di banting." ucap Aera dengan kesal.

Arif pun menghampiri Aera di depan kamar mandi. Dan mengatakan "aku udah bilang sama kamu semalam jangan berhubungan sama rei meskipun lewat handphone. Kamu gak ngerti haa" ucap arif sambil memegang pipi Aera.

"kamu kenapasih. Aku gak pernah yahh cerita sama rei. Meskipun itu lewat ponsel." ucap Aera kesakitan.

"apa kamu tau yang tadi menelfon di hp kamu siapa haaa?" ucap arif yang sangat marah.

". Mana ku tau yang mengangkat telfon kan kamu bukan aku." uca Aera berteriak.

Airf pun sangat marah melihat tingkah Aera seperti itu padanya, arif langsung menampar Aera hingga membuat Aera terjatuh ke lantai.

" kamu apa apaan sih? Kamu kasar banget sama aku, aku gak pernah selingkuh setelah kita menikah aku gak pernh sesekalipun bertemu rei. Ucap Aera sambil menangis.

Arif pun hanya diam menatap Aera yang menangis, arif lalu keluar kamar untuk meredakan emosinya.

Arif ke balkon untuk mendinginkan kepalanya.

"aku rela mengakhiri hubungan ku dengan ira demi dia tapi dia malah seperti itu." ucap arif bercerita sendiri di balkon.

Setelah beberapa jam di balkon arif pun kembali ke kamar, ia melihat Aera yang masih di tempatnya merangkul kedua lutut seperti anak kecil yang sedang menangis. Setelah arif mendekat, dan memegang Aera, ambil mengajak Aera cerita. Tak ada respon dari Aera ia terus megoyang Goyang kan tubuh Aera tapi Aera tetap tak merespon. Arif cemas melihat Aera seperti itu.

"kamu kenapa sih? Tidur atau pingsan? Uca arif sambil mengangkat Aera ke atas ranjang.

Setelah mengangkat tubuh Aera, arif bingung harus Gimana ia tak tau Aera kenapa,

" mungkin dia tertidur, karena tadi dia menangis terus."kata arif sambil mengusap kepala Aera.

Tiba tiba arif melihat pipi Aera bengkak, ia baru sadar kalau tadi ia menampar Aera dengan keras sehingga wajah Aera bengkak. Arif sangat menyesali perbuatannya itu.

Arif langsung beranjak dari tempat tidur menuju dapur untuk mengambil air es untuk mengompres pipi Aera yang bengkak.

"aku minta maaf yah raa aku gak sengaja melukai mu. Aku kebawa emosi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***