ulah

Author pov

Bel istirahat berbunyi, waktunya para siswa siswi untuk mengisi perut mereka yang keroncongan yang dari tadi meronta gonta minta di isi. Kalya dan teman temannya saat ini sedang dalam perjalanan menuju kantin, bukan menuju ke hati kamu yaww.

Mereka ber empat mempunyai tempat khusus tersendiri, tempat paling pojok dekat dengan jendela, tempat paling aesthetic buat foto dan tempat yang nyaman menurut seorang kalya. Karena menurutnya di sini dia bisa melihat apa itu dunia luar, dan tempat pojok dekat jendela adalah tempat yang paling dia sukai dengan seseorang.

" Pesenin yang biasa ya Gwen." Kata kalya

" Enak aja lo kan lo juga punya tangan sama kaki kal, beli sendiri napa. " Kata Gwen dengan menggerutu tak jelas

" Pesenin gue juga dong Gwen. " Kata di ovra yang malah menyetujui kalya

" Eh emang gue tu babu kalian berdua apa, orang orang tua gue aja ngga pernah tu nyuruh nyuruh gue. " Kata Gwen bersungut-sungut

" Kan lo emang Sultan Gwen makanya lo ngga pernah di suruh sama bokap nyokap lo. " Kata si ovra

" Udah udah gue aja yang pesen. " Kata dyra menengahi

" Emang kakak gue sama sahabat gue satu ini baik hati banget ya ngga kaya yang sono noh." Kata kalya dengan menjulurkan lidah nya

" Yang biasa ya. " Kata Gwen, ovra dan kalya ( minus dyra)

" Lo juga nyuruh dyra, kok lo di suruh ngga mau tuh." Kata kalya

"Iya, emang lo nya aja yang males ngga iklhas buat nge bantuin kita." Kata si ovra yang malah memanas manasi.

Dyra berjalan menuju ke kantin empat, dimana makanan yang di sukai mereka berempat ada disana.

Setelah memesan dyra akan menuju ke tempat dimana teman temannya berada, tetapi di tengah perjalanan dia melihat Reni dan Tery berjalan cepat ke arah dia dan menabrak dyra dengan sengaja, sedangkan dyra pada saat itu sedang membawa es jeruk, dan otomatis es jeruknya tumpah menganai baju yang di pakainya

" Kalau jalan tu liat liat ." Kata Tery

" Gue yang seharusnya ngomong gitu ke lo berdua, kalo jalan tu pake mata." Kata dyra dengan tenang

" Apaan si orang jelas jelas elo tadi yang jalan sambil liatin es jeruk lo. " Kata Reni dengan gaya angkuh nya

" Emang dasar ya lo berdua. " Geram dyra

Kalya, ovra dan Gwen mendengar suara ribut ribut di dekat kantin empat, kantin yang paling mereka suka, kantin aja sampe mereka suka apalagi manusia iya ngga, iya donggg wkwkwk.

" Kalian denger ngga ada yang lagi ribut tuh. " Kata si Gwen yang punya kuping kaya elang, peka pake banget.

" Wihhh iya tuh, seru tuh pasti." Kayta ovra si biang oneng

" Paan si orang ribut juga, biarin napa. " Kata kalya, emang males si kalya mah.

" Ayolah kal kita liat seru pastinya. " Kata ovra dan gwen, yang sedang menarik narik kedua tangan kalya seperti anak yang kan minta jajan ke ibunya.

" Iya... Iya ayok dah kaya bocil aja lo berdua. " Kata kalya mengalah.

Kalya, ovra dan Gwen lalu menuju ke tempat ribut tersebut. Mereka semua memicingkan matanya untuk melihat siapa biang keributan tersebut, mereka seperti mengenal sosok itu, tetapi mereka juga ragu apakah tebakan mereka benar. Sedikit demi sedikit mereka lebih dekat, mereka melongo melihat siapa biang keributan tersebut.

" Eh beneran itu si dyra yang ribut " Kata Gwen yang tidak percaya

" Beneran itu mah, masak lo lupa muka temen lo sendiri sih Gwen" Kata ovra

Di depan sana dyra, Reni dan tery saling jambak

" Lo berdua, lo apain sahabat gue. " Kata kalya maju ke garda depan

" Iya nih si ikan teri, lo tuh cocoknya di waduk , eh ikan teri hidup dimana ya, lo tau ngga dyra. " Kata ovra yang mulai kambuh ke onengannya

" Ikan teri tu bisa di laut bisa di sungai oon. " Kata Gwen sambil menoyor kepalanya

Emang si ovra orang lagi ribut lagi serius seriusnya malah di tanyain kehidupan ikan di mana kan ngga tepat gitu lo.

" Temen lo tuh bilangin kalo mau liatin es tu duduk aja, ngeliatin es sambil jalan ya nabrak lah." Kata Reni sambil melipat tangan di depan dada

" Siapa bilang, orang lo nya aja yang sengaja nabrak gue. " Kata dyra membela diri

" Siapa yang bener nih. " Kata ovra mulai bingung

Tiba tiba salah satu anak menghampiri mereka, menengahu keributan tersebut

" Tadi gue lihat si Reni yang sengaja nabrak dyra, orang dyra tadi jalan jalan biasa ngga ada tuh liatin es nya. " Kata siswi tersebut menjadi saksi

" Apaan si lo fitnah gue aja." Kata Reni nembela diri

" Udah lah lo ngaku aja, pokoknya disini lo yang salah dyra ngga salah. " Kata gwen

Sedangkan kalya sudah berjalan duluan, tanpa makan atau pun minum, dia sudah bosan mendengarkan celoteh antar orang tersebut .

Kalya menuju ke rooftop, tempat yang paling tenang menurutnya, tempat tanpa adanya keributan, kebisingan dan kita bisa melihat keindahan yang ada di kota ini.

" Huftttt." Kalya menghembuskan nafasnya dengan kasar

" Gue harus gimana lagi, mama papa hubungan kalian itu sebenernya gimana sih aku itu bingung sama pikiran kalian masing masing, apa kalian udah nggak sayang sama aku, udah perduli lagi dengan kehidupan aku jadi kalian seperti ini. " Keluh kalya

Tring... Tring..... Suara handphone kalya berbunyi

" Apa. " Kata kalya

" Maaf nona, disini ada berkas yang harus di tanda tangani. " Kata seseorang di seberang sana

" Pake nona nona segala, kan udah gue bilangin kalo lagi berdua jangan panggil nona, emang gue anak lo. " Sungut kalya

" Maaf dek, udah kebiasaan, maafin abang ya. " Jawab seseorang

" Iya deh bang Agam tersayang. " Kata kalya

" Nanti kesini ya dek ada berkas yang harus di tanda tangani soalnya. " Kata agam

" Hmm" Jawab kalya sekenanya

Ya Agam adalah kakak kalya, bukan kakak kandung sebenarnya, seseorang yang sudah di anggap nya kakak tetapi kalya tidak mempunyai perasaan apa apa kepada agam, hanya kasih sayang seorang adik kepada kakak. Agam di temukan kalya di tengah jalan, pada saat itu kalya menemukan Agam sedang tergeletak dijalan, dengan babak belur dan kalya menduga bahwa Agam di pukuli oleh orang. Sehingga kalya membawa agam ke rumah sakitnya.

Ya memang kalya kaya pake banget, apa aja dia punya, semua bidang ia tekuni dan ia punya. Mulai dari rumah sakit, toko kue, mall, butik, rumah makan, tempat wisata dan lain lain. Aneh memang untuk gadis belia seusianya bisa melakukan seperti itu, tapi itu kenyataannya memang dia bisa melakukan segalanya. Kalau dia ingin membunuh atau melenyapkan seseorang maka detik itu juga orang itu akan tiada di bumi ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!