Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?

Zian mondar-mandir di depan sebuah kamar dengan gelisah. Pikirannya sedang menebak apa yang terjadi pada Elsa dan mengapa ia beberapa kali menggumamkan nama Dimas. Ada sedikit dugaan terlintas di benaknya, jika benar bahwa Elsa memiliki perasaan yang sama dengan Dimas, maka dirinyalah yang paling merasa bersalah. Demi membahagiakan adik angkatnya, ia telah mengorbankan adik kandungnya dengan memaksa Dimas menikahi Anita.

Tidak lama berselang terdengarlah suara seorang pria yang baru saja tiba. “Dimana Elsa?”

Dokter Fahri, sulung di keluarga Azkara. Seorang pria berusia 37 tahun. Di balik sikapnya yang penyayang, ia adalah seseorang yang tegas dan mampu menundukkan adik-adiknya, sehingga tidak ada seorang pun dari ketiga adiknya yang berani menentangnya.

“Di kamar Deniz, Kak. Naya sedang mengganti pakaiannya.”

Dokter Fahri berjalan mendekat ke arah pintu dimana Zian berdiri dengan raut kepanikan yang terlihat jelas. “Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa dia bisa pingsan?”

“Orang itu bilang, Elsa datang ke rumahnya dalam keadaan basah kuyup,” jawabnya, “Sekarang demamnya cukup tinggi.”

Fahri menghela napas panjang, berharap rasa khawatirnya segera berkurang. “Yang aku tidak mengerti, kenapa dia bisa bersama Dokter Willy?”

“Laki-laki tadi seorang dokter?” tanya Zian dengan mata setengah membulat lantaran terkejut.

Fahri menyahut dengan anggukan. “Ya, dia adalah kepala Rumah Sakit CH milik Sheila Darmawan. Tadi dia menghubungiku dan memberitahu bahwa Elsa ada bersamanya. Makanya aku memintamu untuk segera menjemputnya.”

Pintu kamar terbuka, membuat pembicaraan kakak beradik itu terhenti. Senyum cerah terlihat di wajah seorang wanita saat melihat kakak iparnya berdiri di ambang pintu.

“Kak Fahri,” panggil Naya.

Dokter Fahri membalas dengan senyum, lalu mengusap puncak kepala adik ipar sekaligus pasiennya itu. “Bagaimana keadaanmu? Kau tidak pernah lupa minum obatmu, kan?”

“Aku baik, Kak. Aku tidak akan pernah lupa minum obat. Aku kan punya alarm bernyawa.” Wanita seusia Elsa itu menunjuk suaminya dengan ekor mata, yang menjelaskan bahwa alarm bernyawa itu adalah suaminya.

“Baguslah, aku senang mendengarnya. Ah, aku harus memeriksa keadaan elsa.”

Dokter Fahri mengayunkan langkahnya memasuki kamar itu. Tatapan sendunya tertuju pada adik bungsu kesayangannya yang sedang tertidur di sisi Deniz. Perlahan ia mendekat dan duduk di bibir tempat tidur. Diiletakkannya punggung tangannya di kening Elsa. Fahri menarik napas dalam saat merasakan suhu tubuh Elsa yang cukup tinggi.

🍁🍁🍁🍁

_

_

_

Kelopak mata Elsa perlahan terbuka saat merasakan sosok tangan mengusap wajahnya dengan lembut. Dalam keadaan masih setengah sadar, ia reflek menepis tangan itu.

“Jangan …” Sepasang bola matanya membulat, saat menyadari bahwa orang yang duduk di sisi pembaringan ternyata adalah kakak sulungnya, bukan Dokter Willy. Elsa pun menghela napas lega. Namun kemudian Kembali terkejut saat tersadar sedang berada di kamar keponakannya. “Kak, kenapa aku ada di kamar Deniz?”

Fahri tidak segera menjawab, ia membantu Elsa untuk bangun dan duduk bersandar, lalu meraih obat penurun demam yang telah ia siapkan sebelumnya, kemudian memberikan pada Elsa. “Buka mulutmu!” ucapnya lembut.

Elsa mengulum bibirnya sebagai reaksi penolakan bahwa dirinya tidak ingin meminum obat, sehingga tangan Fahri menggantung di udara. Ya, Elsa tidak pernah menyukai obat dalam bentuk apapun.

“Aku tidak suka obat, Kak,” ujarnya Kembali mengulum bibir.

“Tapi kali ini kau harus minum obat karena demammu cukup tinggi. Ayo, buka mulutnya. Ini tidak pahit, Elsa.” Sekali lagi Fahri berusaha membujuk, dengan sedikit menekan, sehingga mau tidak mau, Elsa membuka mulutnya. Bahkan gadis itu terlihat mual saat cairan itu melewati kerongkongannya.

Setelah memberi segelas air putih, kini Fahri menatap dengan serius wajah Elsa sambil mengusap kepalanya. “Apa yang sedang kau rahasiakan dariku?”

Mendengar pertanyaan itu, Elsa terdiam. Kakak sulungnya adalah seseorang yang sangat peka. Ia bahkan tahu jika salah satu adiknya sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Sehingga dirinya menjadi tempat bagi adik-adiknya berkeluh kesah. Namun, kali ini Elsa ingin menyimpan sendiri luka hatinya. Jika si sulung Fahri mengetahui yang sebenarnya, bahwa Zian turut andil atas patah hati yang dialaminya, bisa jadi ketiga kakaknya akan terpecah. Sebabnya ia memilih diam demi menjaga keutuhan Trio Azkara.

“Aku tidak apa-apa, Kak.”

“Kau ini pembohong yang buruk, Sayang …” ujar Fahri lalu mengecup kening Elsa, lalu menggenggam jemari adik yang lebih muda 14 tahun darinya itu. “Aku mengenal semua adikku, terutama kau. Aku tahu saat kalian menyembunyikan sesuatu dariku.”

Seperti biasa, Elsa akan tersenyum cerah untuk menutupi luka hatinya. “Kakak ini bicara apa? Memang hal apa yang bisa aku sembunyikan dari Kak Fahri.”

“Lalu kenapa kau malah mendatangi orang lain dan bukan datang padaku?” tanyanya. “Jujur, aku sangat keberatan dan cemburu saat kau malah memilih Dokter willy untuk menumpahkan masalahmu.”

Cairan bening pun mulai menggenang di bola mata Elsa. Benar, ia tidak akan pernah bisa menyembunyikan apapun dari kakak sulungnya itu. “Kak sebenarnya aku …” ucapannya terputus saat menatap wajah teduh Fahri.

“Jangan takut, katakana saja. Aku siap mendengarkan.”

“Aku tidak tahu harus mulai dari mana mengatakannya. Aku takut kalau …”Elsa menggantung ucapannya saat pintu kamar itu terbuka.

Tampak Zian bersama saudara kembar Elsa, Evan memasuki ruangan itu. Evan yang panik segera menghampiri Elsa dan berjongkok di depannya. Sangat jelas terlihat gurat kekhawatiran di wajahnya.

“Apa yang terjadi? Kak Zian bilang kau sakit.” Evan mengusap kening dan wajah adik kembarnya itu.

Elsa berusaha menenangkan kakaknya dengan tersenyum, seolah dirinya baik-baik saja. “Aku tidak apa-apa, sungguh. Kak Fahri sudah memberiku obat.”

“Tapi kenapa kau bisa ada di rumah dokter itu? Aku kan sudah bilang padamu untuk menjauh darinya. Dia tidak melakukan apa-apa padamu, kan?” ucap Evan menekan.

“Kalian tenang saja. Kalau dia macam-macam, aku akan meminta si botak menculik dan menghanyutkannya ke sungai Amazon atau mengajaknya main terjun payung tanpa parasut.” Zian menambahkan. Aura mafia pun terasa begitu kuat di ruangan itu.

Fahri memutar bola matanya, kemudian melirik Zian dengan kesal. “Hentikan kebiasaanmu menculik orang. Apa kau pikir penculikan itu bukan sesuatu yang melanggar hukum?”

“Setidaknya aku belum pernah membunuh orang.”

Mendengar perdebatan lucu antara ketiga kakaknya, Elsa hanya tertawa kecil. Bagi gadis itu memiliki tiga kakak adalah sebuah keberuntungan. Walaupun Fahri sangat cemburuan, Zian posesif, dan Evan yang galak. Namun, mereka bertiga sangat saling menjaga. Keutuhan inilah yang ingin tetap dijaga oleh Elsa.

Kalau mereka tahu apa yang ku alami, apa mereka akan tetap seperti sekarang, atau mereka akan marah pada Kak Zian dan akhirnya saling menjauh? Tidak, kakakku adalah segalanya bagiku. Mereka tidak akan tahu masalahku. batin Elsa

“Aku sangat menyayangi kalian. Aku tidak pernah merasa kehilangan ayah dan ibu selama ada ada kalian,” ucap Elsa dengan mata berkaca-kaca, membuat ketiga kakaknya mendekat dan memeluknya secara bersamaan. Sebuah pelukan yang seakan menjelaskan bahwa persaudaraan mereka adalah segalanya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Like

Komen

Terpopuler

Comments

Juliette Trols

Juliette Trols

apa masih wujud lagi ikatan persaudaraan seperti ini di alam realitas..

2023-12-15

0

Juliette Trols

Juliette Trols

dasar kau penculik zian..

2023-12-15

0

Norfida Sitepu

Norfida Sitepu

👍👍

2023-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3 Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4 Cinta Masa Lalu
5 Memulai Kesepakatan
6 JAUHI DIA!!!
7 Apakah tawaran itu masih berlaku?
8 Kau Tidak Akan Mampu!
9 Pengumuman Sesat!!!!
10 Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11 Dimana Adikku???
12 Kenapa Elsa mengigau?
13 Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14 Siapa Yang Mau Diculik???
15 Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16 Kencan Pertama
17 Menjodohkan Elsa Dengan ...
18 Jangan Sampai Kehilangan
19 Maaf, Aku Gagal Lagi.
20 Berharap Ada Kesempatan
21 Drama Gila Zian ...
22 Apa Yang Kau Rahasiakan?
23 Tetap Saling Menjaga
24 Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25 Elsa Dijodohkan??
26 Drama Dimulai ...
27 Membakar Masa Lalu
28 Hanya Aku Yang Boleh ...
29 Tidak Akan Ku Biarkan
30 MHB 30
31 Elsa Cepat Pergi!
32 Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33 CH 33
34 Rencana Lamaran ...
35 CH 35
36 CH 36
37 Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38 Otot Melawan Otak
39 Menjalankan Rencana
40 Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41 Menepati Janji
42 Maafkan Ketidak Layakanku!
43 Semua Hanya Sandiwara
44 Kakak Ipar Dzalimin
45 Menikah
46 Rayuan Maut
47 Teori Oreo!!!
48 Kacang Almond Di Gunung Fuji
49 Fantasi Yang Tertunda
50 Kau Butuh Pil Setan!!
51 Kau Sudah Siap??
52 Nonton Bareng
53 Teman Durjana
54 Kenapa Aku Merasa Aneh??
55 Chapter 55
56 Paket Misterius
57 TEROR!!!
58 Siapa Pelakunya???
59 MHB 59
60 Ikuti Permainan Musuh!
61 Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62 Masalah Baru
63 Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64 Katakan Sesuatu!!!!
65 Tumor di Rahim
66 Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67 Tidak Seharusnya!!
68 Menghilangkan Jejak
69 Harus lebih hati-hati
70 Elsa Hanya Umpan
71 Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72 ada apa ini?
73 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74 Meningkatkan Iman dan Imun
75 Mundur Atau Kutembak!!!!
76 Aku mau Disuapi!
77 Jangan Melarangku!
78 Rekaman Video!
79 Sebuah Pengakuan
80 Sidang part 1
81 Sidang Part 2
82 Berhalusinasi !!!!
83 Bukan Halusinasi
84 Dasar Bedebah!!!
85 Buka puasa yang tertunda
86 aku kan mau merayu mu
87 Akhirnya....
88 Season 1 END
89 Sesat Bersama!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3
Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4
Cinta Masa Lalu
5
Memulai Kesepakatan
6
JAUHI DIA!!!
7
Apakah tawaran itu masih berlaku?
8
Kau Tidak Akan Mampu!
9
Pengumuman Sesat!!!!
10
Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11
Dimana Adikku???
12
Kenapa Elsa mengigau?
13
Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14
Siapa Yang Mau Diculik???
15
Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16
Kencan Pertama
17
Menjodohkan Elsa Dengan ...
18
Jangan Sampai Kehilangan
19
Maaf, Aku Gagal Lagi.
20
Berharap Ada Kesempatan
21
Drama Gila Zian ...
22
Apa Yang Kau Rahasiakan?
23
Tetap Saling Menjaga
24
Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25
Elsa Dijodohkan??
26
Drama Dimulai ...
27
Membakar Masa Lalu
28
Hanya Aku Yang Boleh ...
29
Tidak Akan Ku Biarkan
30
MHB 30
31
Elsa Cepat Pergi!
32
Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33
CH 33
34
Rencana Lamaran ...
35
CH 35
36
CH 36
37
Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38
Otot Melawan Otak
39
Menjalankan Rencana
40
Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41
Menepati Janji
42
Maafkan Ketidak Layakanku!
43
Semua Hanya Sandiwara
44
Kakak Ipar Dzalimin
45
Menikah
46
Rayuan Maut
47
Teori Oreo!!!
48
Kacang Almond Di Gunung Fuji
49
Fantasi Yang Tertunda
50
Kau Butuh Pil Setan!!
51
Kau Sudah Siap??
52
Nonton Bareng
53
Teman Durjana
54
Kenapa Aku Merasa Aneh??
55
Chapter 55
56
Paket Misterius
57
TEROR!!!
58
Siapa Pelakunya???
59
MHB 59
60
Ikuti Permainan Musuh!
61
Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62
Masalah Baru
63
Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64
Katakan Sesuatu!!!!
65
Tumor di Rahim
66
Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67
Tidak Seharusnya!!
68
Menghilangkan Jejak
69
Harus lebih hati-hati
70
Elsa Hanya Umpan
71
Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72
ada apa ini?
73
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74
Meningkatkan Iman dan Imun
75
Mundur Atau Kutembak!!!!
76
Aku mau Disuapi!
77
Jangan Melarangku!
78
Rekaman Video!
79
Sebuah Pengakuan
80
Sidang part 1
81
Sidang Part 2
82
Berhalusinasi !!!!
83
Bukan Halusinasi
84
Dasar Bedebah!!!
85
Buka puasa yang tertunda
86
aku kan mau merayu mu
87
Akhirnya....
88
Season 1 END
89
Sesat Bersama!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!