Kau Tidak Akan Mampu!

Willy masih mematung di ambang pintu dengan sisa-sisa keterkejutannya akan kedatangan Elsa yang tiba-tiba. Namun ia segera tersadar dari lamunannya dan membawa gadis itu masuk ke dalam rumah.

Dengan tubuh gemetar akibat rasa dingin, gadis itu melangkah perlahan memasuki rumah minimalis itu. Ia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut. Suasana sangat sepi, hanya ada suara televisi yang memecah kesunyian. Menyadari itu, Elsa yakin Willy tinggal seorang diri. Namun, rumah itu tertata dengan sangat menarik dan bersih di setiap bagian, menandakan pemilik rumah adalah seseorang yang suka dengan kerapihan. Elsa melirik ke lantai, dimana jejak kakinya meninggalkan tetesan air, yang membuatnya merasa tidak enak sendiri.

"Maaf, lantainya jadi basah."

Tanpa menyahut, Willy menuju sebuah kamar, tak jauh dari ruang tamu, dan keluar dalam beberapa menit kemudian dengan membawa jubah mandi berwarna putih dan juga sepasang piyama.

"Ganti pakaianmu dulu, kau bisa sakit nanti."

Elsa menatap mata Willy lekat-lekat. Satu hal yang ia sadari, walau pun menyebalkan dan kadang tidak sopan, Willy adalah seseorang yang tidak tegaan. Elsa mengulurkan tangannya, meraih handuk dan piyama pemberian dokter itu.

"Dimana kamar mandinya?"

"Kau bisa mengganti pakaian di kamarku." Willy menunjuk kamar dimana tadi ia masuk.

Perlahan Elsa mengayunkan langkahnya menuju kamar yang ditunjuk Willy. Begitu masuk, aroma maskulin menguar kuat yang memanjakan penciumannya. Elsa menutup pintu perlahan, lalu meneliti setiap bagian kamar bernuansa abu-abu itu. Ia kembali terkesiap dengan kamar yang baginya sangat rapi dan bersih untuk ukuran laki-laki yang masih melajang.

Hanya ada dua buah lemari dan juga sebuah tempat tidur yang tertata rapi.

Di atas meja nakas, terpajang sebuah foto dengan bingkai kayu. Elsa masih bisa mengingat foto wanita dengan senyum menawan itu adalah wanita yang sama dengan foto yang ia temukan di dalam dompet milik Willy.

Entah sadar atau tidak, Elsa meraih bingkai foto itu dan menatapnya. "Sepertinya dia sangat mencintai wanita ini."

Tersadar dari lamunan, Elsa segera masuk ke kamar mandi. Ia berendam dengan air hangat di dalam sana hingga lupa waktu.

Sementara di luar sana, Willy melirik arah jarum jam di pergelangan tangannya. Dahinya mengerut, saat menyadari Elsa tak kunjung keluar dari kamar padahal sudah lebih dari satu jam ia berada di dalam sana. Mungkinkah Elsa pingsan? Hanya pikiran itu yang terlintas di benaknya.

Tak ingin sesuatu terjadi, Willy segera beranjak menuju kamar. Tanpa mengetuk terlebih dahulu, ia memutar gagang pintu. Sesuatu yang tak terduga pun terjadi.

"Aaaa!" Suara teriakan nyaring Elsa menggema saat Willy memasuki kamar itu. Ia sedang dalam keadaan tak tertutupi sehelai benang pun. Baru saja akan memakai piyama, Willy sudah masuk begitu saja.

Tak seperti Elsa yang terkejut, Willy malah sangat santai. Laki-laki itu lebih mengkhawatirkan teriakan Elsa yang mungkin akan membuat para tetangga bertanya-tanya. Dengan cepat ia mendekat pada Elsa dan menutup mulut gadis itu, yang masih mengeluarkan suara teriakan.

"Ssttt diam!!" ucap Willy dengan mata melotot menakutkan. "Suaramu bisa mengejutkan tetangga."

Dengan kedua tangannya Elsa menutupi bagian tubuhnya yang tidak ingin ia perlihatkan pada siapapun selain kepada suaminya nanti. Namun, dokter mesum itu telah melihat semuanya. Gadis itu mengangguk pelan, sehingga Willy melepas tangannya yang menutupi bibir gadis itu.

"Ke-kenapa kau masuk tanpa mengetuk?" Elsa meraih handuk yang terjatuh ke lantai dan menutupi tubuhnya.

"Dan kenapa kau sangat lama di dalam sini?"

"Aku kan mandi tadi."

"Terserah! Tapi aku tidak mau ada gadis yang mati bunuh diri di rumahku." Tanpa ekspresi yang berlebih, Willy keluar dari kamar itu dengan menutup pintu.

Elsa menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur empuk itu, berusaha meredam rasa malu yang bersarang di hati.

"Santai sekali dia melihat seorang gadis tanpa pakaian."

Pikiran sadarnya kembali bekerja, mengingat Willy adalah seorang dokter ahli kandungan. Tentu saja hal seperti itu sangat biasa baginya.

Gadis itu pun segera memakai pakaian. Ia berdiri di hadapan sebuah cermin sambil memperhatikan penampilannya. Piyama milik Willy sangat kedodoran di tubuhnya, sehingga ia harus melipat di ujung tangan dan ujung kaki.

🍁🍁🍁🍁

Setelah berganti pakaian, Elsa segera keluar dari kamar, menuju sebuah sofa dan duduk di sana sambil menonton acara televisi. Willy tak terlihat, namun indra penciuman Elsa menangkap aroma coklat panas dari dalam sana.

Tak lama berselang, Willy datang dengan membawa dua gelas minuman di tangannya. Seulas senyum tipis hadir di sudut bibirnya, saat menatap Elsa dari ujung kepala ke ujung kaki. Gadis muda itu terlihat sangat menggemaskan dengan piyama miliknya yang kebesaran di tubuhnya. Dan entah mengapa rambutnya yang masih basah terlihat cukup sexy di mata Willy.

Laki-laki itu memberikan salah satu gelas di tangannya pada Elsa. "Minumlah, ini akan membuatmu hangat."

Elsa meraih gelas minuman itu, namun hanya menatapnya. Permukaan cokelat itu masih tertutupi oleh selaput putih tipis yang sepertinya menempel di permukaannya, menandakan minuman itu masih dalam keadaan panas. Pun dengan aroma coklat bercampur jahe yang cukup pekat. Sesekali ia menatap Willy, seakan ragu untuk menyeruput minuman itu. Ia masih ingat pesan kakak sulungnya, yang melarang menerima minuman atau makanan dalam bentuk apapun dari orang asing.

Seolah mengerti keraguan gadis itu, Willy segera membuka suara. "Jangan takut, aku tidak sejahat itu." Ia menukar gelas minuman itu untuk meyakinkan Elsa.

Merasa tidak enak karena isi pikirannya berhasil ditebak Willy dengan telak, ia akhirnya menyeruput minuman itu pelan-pelan. Perpaduan coklat dan jahe yang melewati kerongkongan membuat tubuhnya terasa menghangat.

"Kau tinggal sendiri di sini?" tanya Elsa berbasa-basi.

"Iya, aku tidak punya siapa-siapa." Willy kemudian menjatuhkan tubuhnya di salah satu sofa, kemudian menatap Elsa dengan intens. "Kau dapat alamatku darimana?"

"Aku ke rumah sakit dan tidak menemukanmu. Jadi aku bertanya pada petugas dan meminta alamatmu."

"Oh ..." Willy menyeruput minuman di tangannya, lalu menatap Elsa setelahnya. "Kenapa kau mencariku? Bukankah kakakmu memintamu untuk menjauhiku?"

"Aku rasa tidak ada salahnya kalau aku mencoba denganmu. Bukankah kau bilang, kita akan saling memanfaatkan untuk melupakan masa lalu masing-masing?"

Willy tersenyum tipis mendengar penuturan Elsa. Ia dapat melihat kesedihan mendalam di mata gadis itu. Satu hal yang Willy sadari, Elsa hanya seorang gadis rapuh yang berpura-pura kuat dan galak di hadapan semua orang untuk menutupi kelemahannya.

"Kau yakin?" tanya Willy.

"Tidak," lirihnya. "Aku hanya lelah dengan semua rasa sakit ini."

"Tapi kakakmu pasti sudah memberimu peringatan tentang seperti apa aku, kan?"

Willy tahu dan sadar reputasinya di kalangan dokter cukup buruk, mengingat desas-desus yang beredar bahwa dirinya sangat suka bergonta-ganti pasangan.

"Aku akan pura-pura tidak tahu saja."

"Tapi bagaimana kalau aku memang sebrengsek itu?" Tiba-tiba ruangan itu senyap selama beberapa saat. Elsa dan Willy hanya saling tatap. "Bukankah kau sedang mempertaruhkan dirimu pada seseorang yang salah?"

Dan, jawaban Willy kembali membungkam Elsa. Setidaknya ada satu hal yang membuat Elsa yakin. Meskipun Willy mendapat julukan dokter playboy, di balik semua itu ia adalah seseorang yang sangat setia pada satu wanita yang hingga kini tak dapat dilupakannya.

"Aku rasa kau tidak seburuk itu. Lagi pula, kau bisa menjaga cintamu untuk satu wanita saja, dan itu sudah menjadi bukti bahwa penilaian mereka salah."

"Bagaimana kalau ternyata kau yang salah menilai ku? Bagaimana kalau mereka ternyata benar?"

"Maksudmu?"

Willy menghela napas panjang, lalu tersenyum samar. "Mereka benar. Aku memang suka bergonta-ganti pasangan. Selain itu kau tidak akan mampu memenuhi syaratku."

Elsa membeku, napasnya terasa tercekat. Memikirkan sebuah syarat yang dimaksud laki-laki di depannya. Mungkinkah syarat yang dimaksud Willy adalah memberikan tubuhnya?

Tidakkkkk!!!

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

...Like...

...komen...

...bagi hadiah yang banyak 🤣🤣😂😂...

...follow akun IG Kolom Langit biar keren 🥴...

Terpopuler

Comments

Debi Rosdiani

Debi Rosdiani

sebenarnya kamu datang ke orang yang salah Elsa. Tapi hanya Willy manusia cabe yang bisa bikin kakakmu sadar.

2023-12-27

1

Lilisdayanti

Lilisdayanti

Wily biaya rawa rawa,,yg lagi cari ayam pilipin,,atau ayam Kate 😂😂karna kalau ayam Bangkok ke besaran 🤭🤭

2023-12-08

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

apakah wily plyboy buaya darat atau buaya laut, wkwkwk

2023-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3 Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4 Cinta Masa Lalu
5 Memulai Kesepakatan
6 JAUHI DIA!!!
7 Apakah tawaran itu masih berlaku?
8 Kau Tidak Akan Mampu!
9 Pengumuman Sesat!!!!
10 Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11 Dimana Adikku???
12 Kenapa Elsa mengigau?
13 Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14 Siapa Yang Mau Diculik???
15 Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16 Kencan Pertama
17 Menjodohkan Elsa Dengan ...
18 Jangan Sampai Kehilangan
19 Maaf, Aku Gagal Lagi.
20 Berharap Ada Kesempatan
21 Drama Gila Zian ...
22 Apa Yang Kau Rahasiakan?
23 Tetap Saling Menjaga
24 Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25 Elsa Dijodohkan??
26 Drama Dimulai ...
27 Membakar Masa Lalu
28 Hanya Aku Yang Boleh ...
29 Tidak Akan Ku Biarkan
30 MHB 30
31 Elsa Cepat Pergi!
32 Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33 CH 33
34 Rencana Lamaran ...
35 CH 35
36 CH 36
37 Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38 Otot Melawan Otak
39 Menjalankan Rencana
40 Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41 Menepati Janji
42 Maafkan Ketidak Layakanku!
43 Semua Hanya Sandiwara
44 Kakak Ipar Dzalimin
45 Menikah
46 Rayuan Maut
47 Teori Oreo!!!
48 Kacang Almond Di Gunung Fuji
49 Fantasi Yang Tertunda
50 Kau Butuh Pil Setan!!
51 Kau Sudah Siap??
52 Nonton Bareng
53 Teman Durjana
54 Kenapa Aku Merasa Aneh??
55 Chapter 55
56 Paket Misterius
57 TEROR!!!
58 Siapa Pelakunya???
59 MHB 59
60 Ikuti Permainan Musuh!
61 Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62 Masalah Baru
63 Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64 Katakan Sesuatu!!!!
65 Tumor di Rahim
66 Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67 Tidak Seharusnya!!
68 Menghilangkan Jejak
69 Harus lebih hati-hati
70 Elsa Hanya Umpan
71 Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72 ada apa ini?
73 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74 Meningkatkan Iman dan Imun
75 Mundur Atau Kutembak!!!!
76 Aku mau Disuapi!
77 Jangan Melarangku!
78 Rekaman Video!
79 Sebuah Pengakuan
80 Sidang part 1
81 Sidang Part 2
82 Berhalusinasi !!!!
83 Bukan Halusinasi
84 Dasar Bedebah!!!
85 Buka puasa yang tertunda
86 aku kan mau merayu mu
87 Akhirnya....
88 Season 1 END
89 Sesat Bersama!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3
Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4
Cinta Masa Lalu
5
Memulai Kesepakatan
6
JAUHI DIA!!!
7
Apakah tawaran itu masih berlaku?
8
Kau Tidak Akan Mampu!
9
Pengumuman Sesat!!!!
10
Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11
Dimana Adikku???
12
Kenapa Elsa mengigau?
13
Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14
Siapa Yang Mau Diculik???
15
Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16
Kencan Pertama
17
Menjodohkan Elsa Dengan ...
18
Jangan Sampai Kehilangan
19
Maaf, Aku Gagal Lagi.
20
Berharap Ada Kesempatan
21
Drama Gila Zian ...
22
Apa Yang Kau Rahasiakan?
23
Tetap Saling Menjaga
24
Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25
Elsa Dijodohkan??
26
Drama Dimulai ...
27
Membakar Masa Lalu
28
Hanya Aku Yang Boleh ...
29
Tidak Akan Ku Biarkan
30
MHB 30
31
Elsa Cepat Pergi!
32
Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33
CH 33
34
Rencana Lamaran ...
35
CH 35
36
CH 36
37
Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38
Otot Melawan Otak
39
Menjalankan Rencana
40
Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41
Menepati Janji
42
Maafkan Ketidak Layakanku!
43
Semua Hanya Sandiwara
44
Kakak Ipar Dzalimin
45
Menikah
46
Rayuan Maut
47
Teori Oreo!!!
48
Kacang Almond Di Gunung Fuji
49
Fantasi Yang Tertunda
50
Kau Butuh Pil Setan!!
51
Kau Sudah Siap??
52
Nonton Bareng
53
Teman Durjana
54
Kenapa Aku Merasa Aneh??
55
Chapter 55
56
Paket Misterius
57
TEROR!!!
58
Siapa Pelakunya???
59
MHB 59
60
Ikuti Permainan Musuh!
61
Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62
Masalah Baru
63
Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64
Katakan Sesuatu!!!!
65
Tumor di Rahim
66
Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67
Tidak Seharusnya!!
68
Menghilangkan Jejak
69
Harus lebih hati-hati
70
Elsa Hanya Umpan
71
Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72
ada apa ini?
73
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74
Meningkatkan Iman dan Imun
75
Mundur Atau Kutembak!!!!
76
Aku mau Disuapi!
77
Jangan Melarangku!
78
Rekaman Video!
79
Sebuah Pengakuan
80
Sidang part 1
81
Sidang Part 2
82
Berhalusinasi !!!!
83
Bukan Halusinasi
84
Dasar Bedebah!!!
85
Buka puasa yang tertunda
86
aku kan mau merayu mu
87
Akhirnya....
88
Season 1 END
89
Sesat Bersama!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!