JAUHI DIA!!!

Elsa bangkit dari posisi sebelumnya. Kini ia berdiri di tepi pembaringan pasien dengan kepala menunduk.

Di ambang pintu ada salah satu kakak lelakinya, Evan, yang merupakan saudara kembar Elsa. Seorang calon dokter yang sedang praktek di rumah sakit itu. Ia segera mendekat pada Elsa dan menarik pergelangan tangannya, sehingga posisi Elsa kini berada tepat di sisinya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Evan menatap tajam Elsa.

Gadis itu belum berani menjawab pertanyaan dari kakaknya. Ia terlalu malu kedapatan saat sedang berciuman. Terlebih, Evan adalah yang paling galak di antara ketiga kakaknya.

Evan kemudian menatap tajam pada Dokter Willy, yang kini berdiri di hadapannya. Bahkan Dokter Willy sangat santai tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Siapa dia?" tanya Evan.

Elsa memberanikan diri menatap kakaknya, kemudian menjawab, "Dokter Willy."

"Aku tahu dia Dokter Willy!" bentak Evan. Sebagai seorang calon dokter, ia mengenal banyak dokter, apalagi Dokter Willy adalah kepala rumah sakit di salah satu rumah sakit terkemuka di kota itu. "Yang aku tanyakan, dia itu siapa mu? Jelaskan apa yang baru saja aku lihat!"

Menyadari Elsa tak berani menjelaskan pada kakaknya, Willy pun segera menyela. "Elsa, kau tidak beritahu kakakmu siapa aku?"

Diam seribu bahasa, Elsa tak menyahut. Yang ia lakukan hanya menundukkan kepala. Akhirnya, Willy melangkah maju selangkah dan menarik pergelangan tangan Elsa, namun Evan segera melepas genggaman itu.

"Jangan sentuh adikku!" bentak Evan.

"Baiklah..." ucap Willy santai. "Tapi masalahnya kami adalah sepasang kekasih, jadi sangat wajar kalau kami bersama."

Evan kembali dikejutkan. Ia melirik Elsa dengan tatapan mengintimidasi. "Apa itu benar? Jadi ini alasanmu tidak pulang semalam?"

Dalam keadaan masih bingung, Elsa mencoba menjelaskan. "Bukan seperti itu. Semalam dia menolongku dan ..."

"Cukup! Aku tidak mau dengar!" Evan kembali menatap Willy dan menunjukkan betapa ia sangat tidak suka adiknya didekati Willy. "Jauhi Elsa, atau kau akan berhadapan denganku."

Tanpa banyak bicara lagi, Evan melingkarkan tangannya di bahu Elsa dan membawanya keluar dari ruangan itu. Meninggalkan Willy yang masih membeku.

"Posesif sekali. Apa semua kakaknya seperti itu?" gumam Willy sembari menjatuhkan tubuhnya di pinggiran tempat tidur.

Laki-laki itu meraih sebuah dompet miliknya yang terletak di atas meja nakas. Ia membuka dan menatap sebuah foto yang cukup mesra antara dirinya dan mendiang kekasihnya yang telah pergi untuk selama-lamanya.

"Shan, apa kau akan marah kalau aku mencoba sekali lagi? Aku tidak tahu apa gadis tadi bisa merubahku. Tapi sungguh, aku selalu berusaha untuk bisa merelakan kepergian mu."

Di kamar itu ia kembali mengenang kebersamaannya dengan wanita satu-satunya yang pernah mengisi hatinya. Sejak berpisah dari Shanum, Dokter Willy menjadi seorang pengembara cinta. Ia bergonta-ganti pasangan dan hanya memberi waktu tiga bulan bagi para gadis untuk merebut hatinya. Jika tak bisa, ia akan meninggalkan gadis itu begitu saja.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Tiba di sebuah ruangan, Evan melepas genggaman tangannya dari Elsa. Ia menghela napas panjang, berusaha mengurai kemarahannya atas kejutan tak mengenakkan yang baru didapatinya.

"Apa benar kau dan orang tadi berpacaran?" tanya Evan.

"Sebenarnya ... tidak juga," jawab Elsa ragu-ragu.

Jawaban Elsa membuat Evan mendelik. Ia tidak habis pikir dengan adik kembarnya itu. "Kalau tidak kenapa kalian berciuman begitu mesra?"

Elsa pun membeku. Tidak mungkin ia memberitahu kakaknya bahwa dirinya baru saja terlibat sebuah kesepakatan dengan Dokter Willy.

Masih berusaha meredam emosi, Evan meletakkan tangannya di bahu adiknya itu. "Elsa, dengarkan aku." Evan menatapnya dalam dan menekan. "Jauhi Dokter Willy. Aku tahu benar seperti apa dia. Dia adalah buaya darat. Suka mabuk-mabukan dan menghabiskan waktunya dengan bergonta-ganti wanita. Aku tidak mau kau menjadi korban berikutnya."

Kedua bola mata Elsa membulat sempurna, seolah akan keluar dari tempatnya. Ia tidak menyangka Evan mengenal Willy sejauh itu.

"Kau tahu dari mana?"

Evan melepaskan tangannya dari bahu adiknya itu, kemudian mendudukkannya di sebuah kursi. Ia lalu berjongkok di depannya.

"Gosip ini beredar di kalangan para dokter. Katanya Dokter Willy sangat senang mematahkan hati para gadis. Selain itu aku pernah melihatnya keluar dari sebuah klub malam dalam keadaan mabuk berat dan di papah beberapa orang," jelasnya panjang lebar.

"Tapi semalam dia menyelamatkanku. Aku terjatuh ke danau, selain itu dia sampai dirawat karena menyelamatkanku dari perampok. Mereka melukai Dokter Willy dan membawa kabur mobilku."

"Ya, aku tahu tentang itu. Orang-orang Kak Zian sedang melacak keberadaan mobilmu."

Evan kembali menggenggam jemari adiknya itu. "Aku mohon Elsa, walau pun dia sudah menyelamatkan nyawamu, tapi menjauh lah darinya."

Tak ingin membantah kakaknya, Elsa pun mengangguk tanda setuju. "Baiklah, aku akan menjauh darinya."

"Bagus. Karena kalau kau sampai menjalin hubungan dengannya, Kak Fahri dan Kak Zian pasti akan marah."

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

_

_

_

_

_

Pura-pura bahagia itu sakit. Itulah yang dirasakan seorang gadis cantik bernama Elsa Azkara. Ia boleh saja hidup dalam kemewahan dan termanjakan oleh ketiga kakak laki-laki yang teramat mengistimewakannya. Namun rupanya semua itu bukan jaminan bahwa dirinya akan menjadi gadis paling bahagia di dunia.

Ia merasa, dirinya hanyalah sarang dari luka masa lalu yang tak ada obatnya.

Malam hari, di dalam sebuah kamar dengan pencahayaan temaram, terdengar suara Isak tangis pilu. Elsa sedang berusaha menyatukan kembali sepucuk surat dari masa lalu yang tadi sobek akibat berebut dengan Willy.

Tak dapat ia pungkiri, kehadiran surat itulah yang selama ini menguatkannya. Seorang pria bernama Dimas yang pernah mencintainya telah menikah dan bahagia bersama wanita lain, yang merupakan sahabat Elsa sendiri, Anita.

Tak ingin menjadi penghalang bagi kebahagiaan orang lain, maka Gadis itu hanya dapat mengubur dalam-dalam perasaannya. Tak seorang pun yang mengetahui bahwa dirinya menyimpan perasaan yang sama pada pria bernama Dimas itu. Pun dengan Dimas yang mengira cintanya bertepuk sebelah tangan, sehingga akhirnya memilih menikah dengan wanita lain.

"Aku tidak bisa seperti ini terus. Kak Dimas dan Kak Anita sudah bahagia," gumamnya seraya mengusap air mata.

Dalam pelukan patah hati, gadis itu teringat kembali pada seorang pria dewasa menyebalkan yang menawarkan kesepakatan untuk berpacaran, dengan tujuan untuk mengobati luka hati masing-masing.

Elsa mengusap bibirnya, dimana ciuman pertamanya telah direbut secara tidak terduga oleh seorang pria asing yang baru ditemuinya. Tak dapat dipungkiri, bahwa Elsa sulit melupakan sensasi yang ditimbulkan oleh perlakuan lembut Willy padanya.

"Apa dia benar-benar bisa membantuku untuk keluar dari semua ini?" Ia kembali bergumam. "Ya, aku rasa tidak ada salahnya kalau aku mencoba."

Tak peduli ucapan saudara kembarnya yang meminta untuk menjauhi dokter mesum itu, Elsa hanya ingin terbebas dari patah hati yang menyakitkan.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

semangat Elsa semoga berhasil❤️💪💪💪💪💪💪

2024-04-23

0

Debi Rosdiani

Debi Rosdiani

Kasihan kamu Elsa. Bukan Harta yang bisa membuatmu bahagia. Buat apa banyak harta kalau hatimu tak bahagia.

2023-12-27

0

Tanza Dimas Heriyanto

Tanza Dimas Heriyanto

untung bkan Malik

2023-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3 Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4 Cinta Masa Lalu
5 Memulai Kesepakatan
6 JAUHI DIA!!!
7 Apakah tawaran itu masih berlaku?
8 Kau Tidak Akan Mampu!
9 Pengumuman Sesat!!!!
10 Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11 Dimana Adikku???
12 Kenapa Elsa mengigau?
13 Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14 Siapa Yang Mau Diculik???
15 Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16 Kencan Pertama
17 Menjodohkan Elsa Dengan ...
18 Jangan Sampai Kehilangan
19 Maaf, Aku Gagal Lagi.
20 Berharap Ada Kesempatan
21 Drama Gila Zian ...
22 Apa Yang Kau Rahasiakan?
23 Tetap Saling Menjaga
24 Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25 Elsa Dijodohkan??
26 Drama Dimulai ...
27 Membakar Masa Lalu
28 Hanya Aku Yang Boleh ...
29 Tidak Akan Ku Biarkan
30 MHB 30
31 Elsa Cepat Pergi!
32 Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33 CH 33
34 Rencana Lamaran ...
35 CH 35
36 CH 36
37 Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38 Otot Melawan Otak
39 Menjalankan Rencana
40 Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41 Menepati Janji
42 Maafkan Ketidak Layakanku!
43 Semua Hanya Sandiwara
44 Kakak Ipar Dzalimin
45 Menikah
46 Rayuan Maut
47 Teori Oreo!!!
48 Kacang Almond Di Gunung Fuji
49 Fantasi Yang Tertunda
50 Kau Butuh Pil Setan!!
51 Kau Sudah Siap??
52 Nonton Bareng
53 Teman Durjana
54 Kenapa Aku Merasa Aneh??
55 Chapter 55
56 Paket Misterius
57 TEROR!!!
58 Siapa Pelakunya???
59 MHB 59
60 Ikuti Permainan Musuh!
61 Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62 Masalah Baru
63 Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64 Katakan Sesuatu!!!!
65 Tumor di Rahim
66 Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67 Tidak Seharusnya!!
68 Menghilangkan Jejak
69 Harus lebih hati-hati
70 Elsa Hanya Umpan
71 Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72 ada apa ini?
73 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74 Meningkatkan Iman dan Imun
75 Mundur Atau Kutembak!!!!
76 Aku mau Disuapi!
77 Jangan Melarangku!
78 Rekaman Video!
79 Sebuah Pengakuan
80 Sidang part 1
81 Sidang Part 2
82 Berhalusinasi !!!!
83 Bukan Halusinasi
84 Dasar Bedebah!!!
85 Buka puasa yang tertunda
86 aku kan mau merayu mu
87 Akhirnya....
88 Season 1 END
89 Sesat Bersama!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3
Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4
Cinta Masa Lalu
5
Memulai Kesepakatan
6
JAUHI DIA!!!
7
Apakah tawaran itu masih berlaku?
8
Kau Tidak Akan Mampu!
9
Pengumuman Sesat!!!!
10
Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11
Dimana Adikku???
12
Kenapa Elsa mengigau?
13
Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14
Siapa Yang Mau Diculik???
15
Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16
Kencan Pertama
17
Menjodohkan Elsa Dengan ...
18
Jangan Sampai Kehilangan
19
Maaf, Aku Gagal Lagi.
20
Berharap Ada Kesempatan
21
Drama Gila Zian ...
22
Apa Yang Kau Rahasiakan?
23
Tetap Saling Menjaga
24
Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25
Elsa Dijodohkan??
26
Drama Dimulai ...
27
Membakar Masa Lalu
28
Hanya Aku Yang Boleh ...
29
Tidak Akan Ku Biarkan
30
MHB 30
31
Elsa Cepat Pergi!
32
Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33
CH 33
34
Rencana Lamaran ...
35
CH 35
36
CH 36
37
Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38
Otot Melawan Otak
39
Menjalankan Rencana
40
Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41
Menepati Janji
42
Maafkan Ketidak Layakanku!
43
Semua Hanya Sandiwara
44
Kakak Ipar Dzalimin
45
Menikah
46
Rayuan Maut
47
Teori Oreo!!!
48
Kacang Almond Di Gunung Fuji
49
Fantasi Yang Tertunda
50
Kau Butuh Pil Setan!!
51
Kau Sudah Siap??
52
Nonton Bareng
53
Teman Durjana
54
Kenapa Aku Merasa Aneh??
55
Chapter 55
56
Paket Misterius
57
TEROR!!!
58
Siapa Pelakunya???
59
MHB 59
60
Ikuti Permainan Musuh!
61
Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62
Masalah Baru
63
Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64
Katakan Sesuatu!!!!
65
Tumor di Rahim
66
Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67
Tidak Seharusnya!!
68
Menghilangkan Jejak
69
Harus lebih hati-hati
70
Elsa Hanya Umpan
71
Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72
ada apa ini?
73
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74
Meningkatkan Iman dan Imun
75
Mundur Atau Kutembak!!!!
76
Aku mau Disuapi!
77
Jangan Melarangku!
78
Rekaman Video!
79
Sebuah Pengakuan
80
Sidang part 1
81
Sidang Part 2
82
Berhalusinasi !!!!
83
Bukan Halusinasi
84
Dasar Bedebah!!!
85
Buka puasa yang tertunda
86
aku kan mau merayu mu
87
Akhirnya....
88
Season 1 END
89
Sesat Bersama!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!