Memulai Kesepakatan

"Kesepakatan?" tanya Elsa bingung. Willy menyahut dengan anggukan, sembari tersenyum tipis.

Selama bertahun-tahun belakangan, ia sering bergonta-ganti pasangan untuk dapat menemukan seseorang yang baginya pas. Namun, selama ini belum ada satu gadis pun yang mampu merebut hatinya. Belum ada sosok gadis yang mampu menyaingi kesempurnaan seorang Shanum, mantan kekasih Willy.

"Ya, kesepakatan," ujarnya. "Kau boleh memanfaatkan aku untuk melupakan masa lalu mu. Sebaliknya, aku juga akan memanfaatkan kehadiranmu untuk melupakan masa lalu ku. Bukankah kita akan saling menguntungkan?" tawarnya.

Elsa mengerutkan dahi, pertanda gadis itu sedang mencerna apa maksud ucapan si dokter mesum itu. Ia tak ingin gegabah mengambil keputusan. "Maksudmu kita akan saling memanfaatkan, begitu?"

"iya," jawab Willy singkat.

"Dengan cara seperti apa?"

Willy tersenyum tipis, sepertinya kini ia menemukan mainan baru yang sangat menarik. Elsa tentu saja berbeda dengan para gadis yang dikencaninya selama ini. Seorang gadis cantik, polos dan sedikit galak sepertinya lumayan menantang baginya.

"Mari kita berpacaran!" Tanpa rasa malu, Willy mengungkapkan apa yang terlintas di benaknya dengan sangat mudah, tanpa peduli pada Elsa yang kini terhenyak.

Masih dengan keterkejutannya pada ucapan Willy, Elsa memelototkan mata. Dalam benaknya berkata, mana mungkin ia berpacaran dengan seseorang yang tidak disukainya. Apalagi Willy sangat menyebalkan.

"Aku tidak mau berpacaran dengan orang asing, apalagi denganmu!" seru Elsa menolak dengan mantap.

"Asing? Tidak akan ada yang asing kalau kau mau mengenal." Willy masih menatap Elsa dengan intens. "Itulah gunanya kita berpacaran. Kau membutuhkan seorang pacar untuk bisa melupakan seorang pria bernama Dimas. Dan aku membutuhkanmu untuk bisa melupakan Shan. Kalau berhasil, bukankah kita akan saling diuntungkan?"

Elsa pun tersenyum meledek. Sepertinya ia punya senjata untuk membalas ledekan Willy. . "Jadi wanita yang ada di dalam dompetmu namanya Shan, ya? Dia siapa mu?"

"Seseorang yang sangat ingin ku ikhlaskan," jawab Willy. Suaranya nyaris tak terdengar, namun Elsa dapat membaca melalui gerakan bibirnya.

"Apa dia juga menikah dengan orang lain?"

Sambil tersenyum, Willy menggelengkan kepala. "Tidak! Beberapa tahun lalu dia pergi untuk selamanya."

Raut wajah Elsa seketika berubah serius saat mendengar ucapan Willy. Ia menatap dalam-dalam wajah dokter tampan itu.

"Maksudmu dia sudah meninggal?"

"Ya," jawab Willy sambil mengangguk. "Dan sampai sekarang aku belum bisa melupakannya."

Selama beberapa saat, kedua orang itu saling tatap satu sama lain. Dalam hati menyimpan rasa iba pada masing-masing. Memiliki satu kesamaan yaitu begitu sulit terlepas dari cinta masa lalu. Jika jodoh adalah pemisah bagi Elsa dan Dimas, maka maut adalah pemisah antara Willy dan wanita yang dicintainya.

"Sepertinya akan menarik. Baiklah, aku setuju. Mulai dari kapan kesepakatan kita berlaku?"

"Mulai sekarang." Willy meraih pergelangan tangan Elsa dan menggenggamnya. Tatapan matanya yang tegas membuat Elsa merinding sekaligus terpaku. Dokter Willy adalah seorang pria yang sangat tampan mempesona. Ia mendekatkan bibirnya dengan telinga Elsa, lalu berbisik, "Jadi mulai detik ini, kita adalah sepasang kekasih."

Elsa meraba tengkuknya yang terasa meremang. Namun seperti biasa, ia tak ingin menunjukkan kelemahannya di hadapan dokter itu.

"Baiklah, aku setuju," ucap Elsa menjauhkan wajahnya dari wajah Willy. Ia harus waspada, sebab makhluk menyebalkan itu sangat suka mencium orang sembarangan dan tiba-tiba.

"Aku punya batas untuk setiap gadis, yaitu tiga bulan. Jika dalam tiga bulan kau tidak bisa merebut hatiku, maka kesepakatan kita akan berakhir. Jadi kita akan berpisah baik-baik."

"Tidak masalah. Tapi aku juga ada syarat!"

"Katakan!"

Terdiam beberapa saat, Elsa sedang memikirkan kata-kata yang tepat untuk mengutarakan keinginannya. Hingga akhirnya, ia menarik napas dalam dan mulai berbicara.

"Karena kita hanya berpacaran melalui kesepakatan dan bukan karena cinta, maka aku tidak mau kau mengambil kesempatan dariku. Aku tidak mau dicium atau pun dipeluk sembarangan olehmu."

Willy pun tertawa pelan, lalu menghela napas panjang setelahnya. Baginya Elsa benar-benar menggemaskan.

"Aku tidak janji. Aku bisa saja khilaf seperti tadi."

Kesal dengan Willy yang baginya terlampau mesum, Elsa pun segera berdiri dari duduknya. Sungguh pembicaraan dengan Willy membuat emosinya naik turun.

"Kalau begitu lupakan saja. Aku tidak mau terlibat drama apapun denganmu."

Elsa hendak melangkah, namun Willy segera menarik pergelangan tangannya, sehingga tubuh Elsa kini menempel dengan tubuh Willy. Sekali lagi, terjadilah drama saling menatap di sana.

Willy bahkan melingkarkan tangannya di pinggang Elsa dan menatapnya dengan menggoda. Sebuah seringai misterius yang hadir di sudut bibirnya membuat Elsa kembali merinding. Ia tak dapat berkata-kata.

"Kalau tidak ada pelukan atau ciuman, bagaimana perasaanmu bisa tumbuh? Bukankah kau juga bisa menikmatinya? Paling tidak pura-pura menikmatinya."

Tak tahan dengan tatapan Willy, Elsa mencoba mendorong tubuhnya, namun semakin erat laki-laki itu melingkarkan tangannya.

"Le-lepaskan a-ku!" ucap Elsa terbata-bata.

"Melepasmu? Okey ..." Perlahan Willy mulai mengendurkan tangannya yang sejak tadi melingkar di tubuh gadis itu, namun sesaat kemudian, ia kembali menarik Elsa hingga terjerembab di atas pembaringan. Alih-alih membantu gadis itu untuk bangkit, Willy malah memposisikan dirinya di atas tubuh gadis itu. Sebisa mungkin ia membenarkan posisinya untuk melindungi bekas sayatan di perutnya.

Ditatapnya dalam-dalam mata Elsa. Tangan kekarnya terulur membelai kulit wajah yang baginya sangat halus dan lembut itu.

Willy pun berbisik di telinga Elsa. "Cobalah untuk lebih dewasa. Ini akan menjadi ciuman ketigamu!"

Elsa kembali membeku dan seluruh tubuhnya terasa gemetar. Untuk bernapas pun ia sulit. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ingin bangkit, namun tak bisa bergerak. Baru saja ia akan berteriak meminta dilepaskan, Willy sudah meluma*t bibirnya.

Sekali lagi, Willy membuat Elsa tak berkutik. Ia kembali mengulangi perbuatannya untuk ketiga kalinya. Ciuman mendadak itu pun berubah menjadi sebuah ciuman manis, setidaknya bagi Willy.

Laki-laki itu mulai menggerakkan bibirnya, meresapi sensasi manis dan lembutnya benda kenyal itu. Menahan tengkuk Elsa, walau pun gadis itu diam membisu dan tak bergerak sama sekali. Dan, walaupun Elsa tak membalas, namun sepertinya Willy cukup menikmatinya.

Hingga beberapa menit kemudian ....

"Elsa!!!" terdengar suara teriakan yang berasal dari pintu dan membuat ciuman itu terhenti. Elsa gelagapan dan langsung mendorong tubuh Willy.

Sedangkan Willy, walau pun tertangkap basah, namun ia terlihat sangat santai tanpa beban sama sekali. Seakan ia tak menganggap seseorang yang kini berada di ambang pintu yang menatap mereka dengan geram.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Tebak siapa yang ada di pintu🤭

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

jeng jeng jeng pintu terbuka🙈🙈

2024-04-23

0

Asnaini Abdullah

Asnaini Abdullah

Zian kali y Thor

2024-02-19

1

Juliette Trols

Juliette Trols

belum sempat sepakat udah mula dramanya..

2023-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3 Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4 Cinta Masa Lalu
5 Memulai Kesepakatan
6 JAUHI DIA!!!
7 Apakah tawaran itu masih berlaku?
8 Kau Tidak Akan Mampu!
9 Pengumuman Sesat!!!!
10 Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11 Dimana Adikku???
12 Kenapa Elsa mengigau?
13 Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14 Siapa Yang Mau Diculik???
15 Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16 Kencan Pertama
17 Menjodohkan Elsa Dengan ...
18 Jangan Sampai Kehilangan
19 Maaf, Aku Gagal Lagi.
20 Berharap Ada Kesempatan
21 Drama Gila Zian ...
22 Apa Yang Kau Rahasiakan?
23 Tetap Saling Menjaga
24 Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25 Elsa Dijodohkan??
26 Drama Dimulai ...
27 Membakar Masa Lalu
28 Hanya Aku Yang Boleh ...
29 Tidak Akan Ku Biarkan
30 MHB 30
31 Elsa Cepat Pergi!
32 Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33 CH 33
34 Rencana Lamaran ...
35 CH 35
36 CH 36
37 Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38 Otot Melawan Otak
39 Menjalankan Rencana
40 Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41 Menepati Janji
42 Maafkan Ketidak Layakanku!
43 Semua Hanya Sandiwara
44 Kakak Ipar Dzalimin
45 Menikah
46 Rayuan Maut
47 Teori Oreo!!!
48 Kacang Almond Di Gunung Fuji
49 Fantasi Yang Tertunda
50 Kau Butuh Pil Setan!!
51 Kau Sudah Siap??
52 Nonton Bareng
53 Teman Durjana
54 Kenapa Aku Merasa Aneh??
55 Chapter 55
56 Paket Misterius
57 TEROR!!!
58 Siapa Pelakunya???
59 MHB 59
60 Ikuti Permainan Musuh!
61 Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62 Masalah Baru
63 Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64 Katakan Sesuatu!!!!
65 Tumor di Rahim
66 Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67 Tidak Seharusnya!!
68 Menghilangkan Jejak
69 Harus lebih hati-hati
70 Elsa Hanya Umpan
71 Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72 ada apa ini?
73 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74 Meningkatkan Iman dan Imun
75 Mundur Atau Kutembak!!!!
76 Aku mau Disuapi!
77 Jangan Melarangku!
78 Rekaman Video!
79 Sebuah Pengakuan
80 Sidang part 1
81 Sidang Part 2
82 Berhalusinasi !!!!
83 Bukan Halusinasi
84 Dasar Bedebah!!!
85 Buka puasa yang tertunda
86 aku kan mau merayu mu
87 Akhirnya....
88 Season 1 END
89 Sesat Bersama!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3
Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4
Cinta Masa Lalu
5
Memulai Kesepakatan
6
JAUHI DIA!!!
7
Apakah tawaran itu masih berlaku?
8
Kau Tidak Akan Mampu!
9
Pengumuman Sesat!!!!
10
Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11
Dimana Adikku???
12
Kenapa Elsa mengigau?
13
Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14
Siapa Yang Mau Diculik???
15
Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16
Kencan Pertama
17
Menjodohkan Elsa Dengan ...
18
Jangan Sampai Kehilangan
19
Maaf, Aku Gagal Lagi.
20
Berharap Ada Kesempatan
21
Drama Gila Zian ...
22
Apa Yang Kau Rahasiakan?
23
Tetap Saling Menjaga
24
Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25
Elsa Dijodohkan??
26
Drama Dimulai ...
27
Membakar Masa Lalu
28
Hanya Aku Yang Boleh ...
29
Tidak Akan Ku Biarkan
30
MHB 30
31
Elsa Cepat Pergi!
32
Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33
CH 33
34
Rencana Lamaran ...
35
CH 35
36
CH 36
37
Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38
Otot Melawan Otak
39
Menjalankan Rencana
40
Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41
Menepati Janji
42
Maafkan Ketidak Layakanku!
43
Semua Hanya Sandiwara
44
Kakak Ipar Dzalimin
45
Menikah
46
Rayuan Maut
47
Teori Oreo!!!
48
Kacang Almond Di Gunung Fuji
49
Fantasi Yang Tertunda
50
Kau Butuh Pil Setan!!
51
Kau Sudah Siap??
52
Nonton Bareng
53
Teman Durjana
54
Kenapa Aku Merasa Aneh??
55
Chapter 55
56
Paket Misterius
57
TEROR!!!
58
Siapa Pelakunya???
59
MHB 59
60
Ikuti Permainan Musuh!
61
Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62
Masalah Baru
63
Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64
Katakan Sesuatu!!!!
65
Tumor di Rahim
66
Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67
Tidak Seharusnya!!
68
Menghilangkan Jejak
69
Harus lebih hati-hati
70
Elsa Hanya Umpan
71
Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72
ada apa ini?
73
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74
Meningkatkan Iman dan Imun
75
Mundur Atau Kutembak!!!!
76
Aku mau Disuapi!
77
Jangan Melarangku!
78
Rekaman Video!
79
Sebuah Pengakuan
80
Sidang part 1
81
Sidang Part 2
82
Berhalusinasi !!!!
83
Bukan Halusinasi
84
Dasar Bedebah!!!
85
Buka puasa yang tertunda
86
aku kan mau merayu mu
87
Akhirnya....
88
Season 1 END
89
Sesat Bersama!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!