Cinta Masa Lalu

Elsa mempercepat langkahnya memasuki ruangan dimana Willy berada. Raut wajahnya terlihat semakin kesal mendapati Willy sedang membaca sebuah surat dari masa lalu milik Elsa. Beruntung, Elsa masih mengingat barang miliknya tertinggal sehingga dengan cepat kembali ke ruangan itu.

Begitu berada di hadapan Willy, ia merebut tas dan juga selembar kertas yang masih dipegangi oleh laki-laki itu, sehingga kertas suratnya sobek menjadi dua bagian. Satu bagian berada di tangan Elsa, dan satu bagian lagi ada di tangan Willy.

"Selain mesum ternyata kau juga sangat tidak sopan, ya!" seru Elsa sembari memasukkan beberapa benda miliknya ke dalam tas. "Kau tidak berhak menyentuh milik orang lain."

Kesal, Elsa melirik Willy dengan bola mata yang telah dipenuhi cairan bening. Rupanya kertas tersebut sangatlah berharga baginya.

"Jadi surat itu benar-benar milikmu?" tanya Willy dengan santainya, "Tapi kenapa tertulis Mia? Dan siapa Dimas?"

"Itu bukan urusanmu!" teriak Elsa.

Mendengar teriakan itu, Willy pun berdecak. Ia kembali menduga-duga dalam hati bahwa Elsa melompat dari jembatan akibat patah hati.

"Jadi karena itu semalam kau mau bunuh diri. Bodoh sekali. Hanya karena patah hati kau sampai seperti ini," ujarnya sembari tertawa pelan.

"Itu juga bukan urusanmu. Aku mau hidup atau mati tidak hubungannya denganmu. Lagi pula kau lebih menyedihkan. Kau merenung di danau, sambil memandangi foto seorang wanita yang kau selip ke dalam dompetmu," sindir Elsa.

Semalam ia menemukan sebuah foto kebersamaan Willy dengan seorang wanita cantik di dalam dompet miliknya, yang berada di atas meja nakas. Pun sebelum Elsa terjatuh ke danau, ia sempat melihat Willy memandangi sebuah dompet.

Willy kembali menatap Elsa dengan senyum tipis. Sekali pun Elsa sedang marah besar, namun rupanya Willy masih terlihat sangat santai. "Lihat dirimu! Kau mengatakan, aku tidak sopan. Tapi kau sendiri juga sama. Untuk apa kau memeriksa barang milik orang lain."

Lucu sekali anak ini ... dalam keadaan sedih, dia masih bisa marah. Benar-benar menggemaskan. batin Willy.

Masih dengan kekesalan bercampur rasa sedih, Elsa mengusap air matanya, lalu hendak melangkah keluar dari ruangan itu. Namun, Willy menahan tangannya.

"Elsa, tunggu sebentar!"

"Lepaskan aku!" Ia menghempas tangan Willy yang menarik pergelangan tangannya.

Melihat air mata gadis muda itu, timbul rasa bersalah dalam diri Willy. Ia segera melepas jarum infus yang melekat di pergelangan tangan kirinya, kemudian turun dari pembaringan untuk menyusul Elsa. Langkahnya tertatih akibat rasa sakit yang masih tersisa dari bekas sayatan di perutnya.

"Elsa tunggu!" panggil Willy, namun Elsa tak mempedulikan panggilannya. Ia terus melangkah pergi.

Hingga langkah gadis itu terhenti di persimpangan. Ia membeku manakala penglihatannya menangkap sosok lelaki yang selama ini ada di hatinya. Willy yang mengekor di belakang Elsa pun diam mematung saat menyadari siapa yang sedang berjalan dari arah sana.

Terlihat seorang pria yang begitu bahagia sedang berjalan beriringan dan bergandengan tangan dengan seorang wanita hamil. Mereka tampak mengobrol sepanjang jalan sehingga tak mempedulikan siapapun yang ada di sekitarnya.

"Bukankah itu adalah laki-laki yang ada di foto tadi?" gumam Willy. "Jadi apa wanita itu yang bernama Mia, ya?"

Walau pun mendengar dengan jelas pertanyaan Willy, namun Elsa tak menjawab. Ia hanya menatap sosok pria dan wanita yang terlihat sangat bahagia itu dengan berlinang air mata.

Menyadari itu, Willy segera menarik pergelangan tangan Elsa dan memeluknya. Ia mengusap rambut dan punggung gadis itu saat terdengar suara Isak tangis. Dan entah mengapa, Elsa bahkan tak menolak atau marah. Ia menyembunyikan wajahnya di bahu Willy. Seolah menggambarkan betapa hancur perasaannya.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja."

Karena Elsa terus menangis, akhirnya Willy membawa gadis itu ke ruangan tempatnya dirawat tadi. Hingga beberapa saat kemudian, Elsa belum dapat menguasai perasaannya. Ia terus menangis menumpahkan kesedihannya, sehingga Willy menuang segelas air putih dan memberikan pada nya.

"Minum dulu," ucapnya sambil menyodorkan segelas air putih.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

"Jadi laki-laki tadi adalah orang yang bernama Dimas?" tanya Willy dan segera dijawab Elsa dengan anggukan kepala. "Jadi dia sudah menikah ya?"

"Iya," jawab Elsa singkat.

Willy ikut prihatin dengan Elsa yang begitu sulit melupakan cinta masa lalunya. Dirinya pun mengalami. Sudah tujuh tahun berlalu, namun laki-laki itu belum dapat melupakan sosok gadis yang menjadi pemilik hatinya.

"Apa dia mantan pacarmu?" Elsa menjawab dengan gelengan kepala, membuat Willy mengerutkan dahi pertanda bingung.

"Aku belum pernah punya pacar sebelumnya."

"Ah, iya... Aku lupa. Tentu saja kau belum pernah punya pacar. Kau belum pernah berciuman sebelumnya."

Elsa kembali melayangkan tatapan tajam pada Willy, membuat laki-laki itu tersenyum tipis. Gadis itu benar-benar ingin melupakan ciuman pertamanya yang diambil secara tidak terhormat oleh seorang dokter yang baginya sangat mesum.

"Kalau dia bukan mantan pacarmu, lalu kenapa kau harus patah hati. Jadi wanita tadi yang bernama Mia, ya?"

Sambil mengusap air mata, Elsa menggelengkan kepala. "Bukan, wanita itu adalah Kak Anita."

"Anita? Lalu Mia siapa?"

"Mia itu aku," jawab Elsa dengan suara pelan.

Terkejut, Willy hanya dapat membelalakkan kedua matanya, dengan mulut yang menganga. Dalam benaknya masih ada sekelumit pertanyaan.

"Tunggu! Jika laki-laki tadi adalah Dimas, dan kau adalah Mia, berarti kalian saling mencintai."

Dan, pertanyaan Willy bagai sebuah sayatan sembilu bagi Elsa. Gadis itu pun kembali menangis, sehingga Willy harus berusaha menenangkannya.

"Ceritanya panjang. Aku terlambat. Aku tidak tahu kalau dia pernah menyimpan perasaan untukku. Aku baru tahu saat membaca surat itu. Tapi saat itu dia sudah menikah dengan orang lain."

"Ini menyakitkan," ujar Willy. "Tapi kalau dia mencintaimu, kenapa dia malah menikahi wanita lain?"

"Ini semua karena salah satu kakakku. Dia memaksanya menikahi Kak Anita. Wanita tadi adalah adik angkat kakakku. Dan Kak Dimas, adalah asisten kakakku yang sekarang menjabat CEO di salah satu perusahaannya."

Semakin bingung, Willy hanya dapat mengusap wajahnya sambil menghela napas. Ia mencoba menyimpulkan sendiri dengan pikirannya.

"Dan sampai sekarang, kau belum bisa melupakan perasaanmu untuk laki-laki dari masa lalu mu itu?"

Lagi-lagi Elsa menggeleng. "Aku sudah berusaha, tapi tetap tidak bisa. Kak Dimas adalah laki-laki paling sempurna yang pernah ku kenal."

Willy menatap dalam-dalam wajah Elsa dengan perasaan iba. Terjebak cinta masa lalu memang menyakitkan seperti hal nya yang dialami Willy.

"Bagaimana kalau aku membantumu."

"Membantuku? Bagaimana cara mu membantuku? Kau saja hanya dapat memandangi foto seorang wanita di dalam dompetmu," sindir Elsa. "Jangan bilang kita punya nasib yang sama!"

"Karena itulah, mari kita buat kesepakatan!"

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

...Like nya banyakin donkkk...

...komen juga...

...hadiah juga 🤭😂...

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

sabar ya Elsa💪💪

2024-04-23

0

Debi Rosdiani

Debi Rosdiani

Sedih dengan cerita Elsa.

2023-12-27

1

Enung Samsiah

Enung Samsiah

pasangan patah hati💔,
sama-sama pemarah tp lucu,

2023-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3 Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4 Cinta Masa Lalu
5 Memulai Kesepakatan
6 JAUHI DIA!!!
7 Apakah tawaran itu masih berlaku?
8 Kau Tidak Akan Mampu!
9 Pengumuman Sesat!!!!
10 Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11 Dimana Adikku???
12 Kenapa Elsa mengigau?
13 Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14 Siapa Yang Mau Diculik???
15 Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16 Kencan Pertama
17 Menjodohkan Elsa Dengan ...
18 Jangan Sampai Kehilangan
19 Maaf, Aku Gagal Lagi.
20 Berharap Ada Kesempatan
21 Drama Gila Zian ...
22 Apa Yang Kau Rahasiakan?
23 Tetap Saling Menjaga
24 Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25 Elsa Dijodohkan??
26 Drama Dimulai ...
27 Membakar Masa Lalu
28 Hanya Aku Yang Boleh ...
29 Tidak Akan Ku Biarkan
30 MHB 30
31 Elsa Cepat Pergi!
32 Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33 CH 33
34 Rencana Lamaran ...
35 CH 35
36 CH 36
37 Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38 Otot Melawan Otak
39 Menjalankan Rencana
40 Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41 Menepati Janji
42 Maafkan Ketidak Layakanku!
43 Semua Hanya Sandiwara
44 Kakak Ipar Dzalimin
45 Menikah
46 Rayuan Maut
47 Teori Oreo!!!
48 Kacang Almond Di Gunung Fuji
49 Fantasi Yang Tertunda
50 Kau Butuh Pil Setan!!
51 Kau Sudah Siap??
52 Nonton Bareng
53 Teman Durjana
54 Kenapa Aku Merasa Aneh??
55 Chapter 55
56 Paket Misterius
57 TEROR!!!
58 Siapa Pelakunya???
59 MHB 59
60 Ikuti Permainan Musuh!
61 Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62 Masalah Baru
63 Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64 Katakan Sesuatu!!!!
65 Tumor di Rahim
66 Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67 Tidak Seharusnya!!
68 Menghilangkan Jejak
69 Harus lebih hati-hati
70 Elsa Hanya Umpan
71 Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72 ada apa ini?
73 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74 Meningkatkan Iman dan Imun
75 Mundur Atau Kutembak!!!!
76 Aku mau Disuapi!
77 Jangan Melarangku!
78 Rekaman Video!
79 Sebuah Pengakuan
80 Sidang part 1
81 Sidang Part 2
82 Berhalusinasi !!!!
83 Bukan Halusinasi
84 Dasar Bedebah!!!
85 Buka puasa yang tertunda
86 aku kan mau merayu mu
87 Akhirnya....
88 Season 1 END
89 Sesat Bersama!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3
Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4
Cinta Masa Lalu
5
Memulai Kesepakatan
6
JAUHI DIA!!!
7
Apakah tawaran itu masih berlaku?
8
Kau Tidak Akan Mampu!
9
Pengumuman Sesat!!!!
10
Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11
Dimana Adikku???
12
Kenapa Elsa mengigau?
13
Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14
Siapa Yang Mau Diculik???
15
Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16
Kencan Pertama
17
Menjodohkan Elsa Dengan ...
18
Jangan Sampai Kehilangan
19
Maaf, Aku Gagal Lagi.
20
Berharap Ada Kesempatan
21
Drama Gila Zian ...
22
Apa Yang Kau Rahasiakan?
23
Tetap Saling Menjaga
24
Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25
Elsa Dijodohkan??
26
Drama Dimulai ...
27
Membakar Masa Lalu
28
Hanya Aku Yang Boleh ...
29
Tidak Akan Ku Biarkan
30
MHB 30
31
Elsa Cepat Pergi!
32
Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33
CH 33
34
Rencana Lamaran ...
35
CH 35
36
CH 36
37
Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38
Otot Melawan Otak
39
Menjalankan Rencana
40
Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41
Menepati Janji
42
Maafkan Ketidak Layakanku!
43
Semua Hanya Sandiwara
44
Kakak Ipar Dzalimin
45
Menikah
46
Rayuan Maut
47
Teori Oreo!!!
48
Kacang Almond Di Gunung Fuji
49
Fantasi Yang Tertunda
50
Kau Butuh Pil Setan!!
51
Kau Sudah Siap??
52
Nonton Bareng
53
Teman Durjana
54
Kenapa Aku Merasa Aneh??
55
Chapter 55
56
Paket Misterius
57
TEROR!!!
58
Siapa Pelakunya???
59
MHB 59
60
Ikuti Permainan Musuh!
61
Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62
Masalah Baru
63
Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64
Katakan Sesuatu!!!!
65
Tumor di Rahim
66
Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67
Tidak Seharusnya!!
68
Menghilangkan Jejak
69
Harus lebih hati-hati
70
Elsa Hanya Umpan
71
Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72
ada apa ini?
73
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74
Meningkatkan Iman dan Imun
75
Mundur Atau Kutembak!!!!
76
Aku mau Disuapi!
77
Jangan Melarangku!
78
Rekaman Video!
79
Sebuah Pengakuan
80
Sidang part 1
81
Sidang Part 2
82
Berhalusinasi !!!!
83
Bukan Halusinasi
84
Dasar Bedebah!!!
85
Buka puasa yang tertunda
86
aku kan mau merayu mu
87
Akhirnya....
88
Season 1 END
89
Sesat Bersama!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!