Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!

"Maaf, maaf ... Aku terkejut. Aku baru saja bermimpi," ucap Elsa sembari mengusap wajahnya.

"Baguslah kalau kau sudah sadar. Sepertinya kau memang kebanyakan bermimpi." Ucapan Willy yang bermuatan ledekan itu membuat Elsa kesal.

Jika saja bukan Willy yang menyelamatkannya semalam, ia pasti sudah memaki habis lelaki di depan nya. Namun sebisa mungkin Elsa menahan agar tidak sampai terpancing.

"Kalau kau sudah baikan, aku akan pulang."

"Memang siapa yang melarangmu pulang?" ujar Willy. "Oh, ya ... Jangan menyusahkan orang lagi dengan kebodohanmu. Mati bukan jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah."

Elsa menganga tak percaya mendengar ucapan tak berperasaan pria yang sedang terbaring itu. Dalam keadaan sakit pun ia masih sangat menyebalkan. "Memang siapa yang mau bunuh diri? Lagi pula aku tidak memintamu menyelamatkanku. Kau sendiri yang sok pahlawan."

"Cih, selain pemarah, kau juga tidak tahu diri rupanya. Bukannya berterima kasih, kau malah memaki seenaknya," gerutu Willy. Ia membenarkan posisi berbaring nya, sehingga kini duduk bersandar di ranjang pasien.

"Kau pantas mendapatkannya. Lagi pula kau sudah mengambil ciuman pertamaku dengan tidak sopan. Dan kau pikir itu bukan masalah?"

Mendengar ucapan polos Elsa, Willy terkekeh pelan, ia memegangi perutnya yang masih terasa sakit saat tertawa.

"Jadi kau belum pernah berciuman sebelumnya?" ledeknya membuat wajah Elsa merona merah.

Seketika Elsa terdiam. Ia bagai terjebak oleh ucapannya sendiri. Memang benar, ia baru saja mengakui bahwa dirinya belum pernah berciuman dengan pria manapun. "Itu ... aku ..."

"Sudahlah, aku sangat kasihan padamu. Kau belum pernah punya pacar, makanya kau belum pernah merasakan perhatian dari seorang pria. Tapi bukan berarti kau harus bunuh diri, kan? Lihat akibat kecerobohan mu," ujarnya sembari menatap perutnya yang kini terbalut perban.

Kesal, Elsa pun kembali menatap Willy dengan tatapan tajam. "Aku kan sudah bilang, aku ke sana bukan untuk bunuh diri. Kau yang bodoh karena menyelamatkanku tanpa kuminta."

Willy berdecak, tingkah Elsa yang menggemaskan membuatnya tidak tahan untuk kembali menggoda gadis itu.

"Baiklah, kalau begitu, aku harus mendapatkan imbalan karena sudah menolongmu, kan?"

"Apa?" tanya Elsa heran. "Imbalan?"

Willy mengangguk pelan. Menatap Elsa yang kini berdiri di hadapannya. "Aku kan sudah menyelamatkan nyawamu."

"Baiklah, supaya kita impas. Jadi kita tidak perlu lagi bertemu setelah ini. Cepat katakan kau mau imbalan apa? Aku akan memberikan apapun yang kau inginkan!"

Willy menyeringai misterius, seraya menatap Elsa dari ujung kepala ke ujung kaki. "Yakin?" tanya Willy diiringi anggukan kepala oleh Elsa.

Sesuatu yang mengejutkan pun terjadi. Tanpa sepatah kata pun, Willy menarik lengan Elsa, sehingga tubuhnya sedikit membungkuk. Lalu menarik tengkuknya. Kedua bola mata Elsa pun membulat, ketika merasakan benda kenyal menempel di bibirnya. Irama jantung yang tadinya normal mulai tak beraturan, bahkan Elsa telah lupa untuk bernapas karena terkejut nya. Sedangkan si playboy Willy tak memberi Elsa ruang untuk melepaskan diri.

Tersadar, Elsa akhirnya mendorong dada Willy, sehingga ciuman mendadak itu terhenti. Gadis itu nampak sangat kesal, namun lebih besar rasa malunya.

"Apa yang kau lakukan?" teriak Elsa dengan kesal.

Dengan santainya, Willy mengusap bibirnya sambil menyeringai. "Aku baru saja merebut ciuman keduamu. Bagaimana rasanya?"

Mendapat pertanyaan itu, wajah Elsa semakin merona merah. Tak dapat dipungkiri bahwa ia merasakan sensasi yang lain saat bibir Willy mendarat mulus pada

tempat yang tidak seharusnya. Antara kesal bercampur malu, namun di balik semua perasaan itu ada sesuatu yang membuatnya berdebar.

"Sepertinya kau menikmatinya," ujar Willy dengan santainya.

Elsa mencoba mengatur napasnya yang memburu. "Kau benar-benar keterlaluan. Dasar dokter mesum!" Kemudian dengan kesal ia menyerang Willy dengan memukul-mukul dadanya. "Mati saja kau! Rasakan ini!"

Mendapat serangan itu, Willy hanya tertawa kecil. Ia mencoba menahan tangan Elsa yang terus menyerangnya membabi buta. Satu hal yang disadari Willy, Elsa tidak benar-benar memukulnya.

Merasa puas memukul Willy, Elsa membenarkan rambutnya yang berantakan, lalu menatap tajam Willy. "Kau sudah mengambil sesuatu yang bukan hakmu. Kau akan berhutang padaku seumur hidup."

"Aku rela membayarnya seumur hidupku." Willy kembali menggoda.

"Aku mau pulang!" seru Elsa. "Ingat, urusan kita sudah selesai. Aku tidak mau lagi bertemu dengan dokter mesum sepertimu."

"Bukankah kau baru saja berkata aku berhutang padamu seumur hidupku?"

"Aku tidak mau tahu!" teriaknya menggelegar, membuat Willy menutup telinga dengan kedua tangannya. "Pergi saja kau dari dunia ini."

Tanpa banyak bicara lagi, Elsa melangkah keluar dari ruangan itu dengan kesal. Bahkan suara hentakan kakinya terdengar sangat jelas.

Tinggallah Willy seorang diri di kamar itu. Ia kembali bersandar di pembaringan, lalu menyibak pakaian yang dikenakannya, hendak memastikan bekas jahitan di perutnya tidak mengeluarkan darah akibat diserang Elsa.

"Dasar gadis pemarah. Tapi menyenangkan juga bermain dengan gadis sepertinya," gumam Willy.

Ia melirik meja nakas di sebelahnya untuk mengambil air putih, namun tatapannya tertuju pada sebuah tas jinjing berwarna cokelat yang tertinggal di sana.

"Apa ini milik gadis tadi?"

Penasaran, Willy akhirnya meraih tas kecil itu, lalu memeriksa isinya. Benar, tas tersebut adalah kepunyaan Elsa yang tertinggal. Willy masih ingat, semalam Elsa sempat berebut tas dengan beberapa pria yang merampok mereka.

Hingga ia menemukan sebuah amplop berwarna putih yang berada di dalam tas tersebut. Penasaran, Willy akhirnya membuka amplop dan mengeluarkan sepucuk surat dari sana. Ia membaca kata demi kata yang tertulis dalam surat itu.

Teruntuk gadis manis ku yang sederhana, Mia.

Mia Sayang, seandainya takdir berbaik hati padaku dan memberiku satu kesempatan saja untuk bisa selalu dekat denganmu sebagai manusia yang lebih layak, aku tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu dan kesempatan itu. Akan ku nikmati detik demi detik kebersamaanku denganmu.

Tapi lihatlah kenyataan ini. Aku sangat tidak layak untuk bisa berada di tempat yang sama denganmu. Siapalah aku yang hanya seorang pria yang tidak memiliki apapun yang bisa untuk aku banggakan. Aku, hanya dapat memandangimu dari jauh saja.

Tanpa berani mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya.

Apa kau tahu? Demi dirimu, aku telah mengubur Dimas yang lama, dan membentuk Dimas yang baru.

Aku selalu berusaha menghapus noda hitam yang selalu membayangi hidupku. Bayang-bayang masa laluku yang kelam.

Tapi, bagaimana pun aku berusaha, aku tetap merasa tidak layak berada di sisimu.

Sehingga aku hanya dapat menyimpan perasaan ini jauh di lubuk hatiku.

Kau tahu, setiap hari aku selalu berusaha untuk bisa dan layak berada di sisimu. Dengan harapan, suatu hari nanti aku bisa berdiri di hadapanmu dengan perasaan bangga.

Dan, mungkin saat itu akan ku katakan seluruh isi hatiku.

Lihatlah aku!

Aku hanyalah manusia yang sudah terjebak oleh indahnya perasaan memiliki seseorang di dalam hati, dan sakitnya perasaan itu saat menyadari ketidak layakanku untukmu.

Hanya satu yang aku harapkan. Agar kau selalu bahagia dalam hidupmu. Aku, akan selalu mencintaimu,

Dimas.

"Mia? Dimas?" gumam Willy dengan alis mengerut setelah membaca isi surat itu. "Siapa Mia? Dan siapa Dimas?" Ia membuka kembali amplop itu dan mengeluarkan selembar foto dari sana. "Apa laki-laki ini yang bernama Dimas?"

"Apa yang kau lakukan?" Terdengar suara Elsa yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

***

Terima kasih yang udah ngasih hadiah Bungan dan kopi lope lope sekebon.

...Like banyakin,...

...Komen banyakin...

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

Dimas tangan kanan nya Zian bukan tor??

2024-04-23

1

zalifa rahmania

zalifa rahmania

dimas bukan'y anak buah kakak'y elsa ya thorr

2023-12-20

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

iya .. sudah like se kebonnya.. 🤭😂😂

2023-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3 Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4 Cinta Masa Lalu
5 Memulai Kesepakatan
6 JAUHI DIA!!!
7 Apakah tawaran itu masih berlaku?
8 Kau Tidak Akan Mampu!
9 Pengumuman Sesat!!!!
10 Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11 Dimana Adikku???
12 Kenapa Elsa mengigau?
13 Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14 Siapa Yang Mau Diculik???
15 Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16 Kencan Pertama
17 Menjodohkan Elsa Dengan ...
18 Jangan Sampai Kehilangan
19 Maaf, Aku Gagal Lagi.
20 Berharap Ada Kesempatan
21 Drama Gila Zian ...
22 Apa Yang Kau Rahasiakan?
23 Tetap Saling Menjaga
24 Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25 Elsa Dijodohkan??
26 Drama Dimulai ...
27 Membakar Masa Lalu
28 Hanya Aku Yang Boleh ...
29 Tidak Akan Ku Biarkan
30 MHB 30
31 Elsa Cepat Pergi!
32 Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33 CH 33
34 Rencana Lamaran ...
35 CH 35
36 CH 36
37 Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38 Otot Melawan Otak
39 Menjalankan Rencana
40 Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41 Menepati Janji
42 Maafkan Ketidak Layakanku!
43 Semua Hanya Sandiwara
44 Kakak Ipar Dzalimin
45 Menikah
46 Rayuan Maut
47 Teori Oreo!!!
48 Kacang Almond Di Gunung Fuji
49 Fantasi Yang Tertunda
50 Kau Butuh Pil Setan!!
51 Kau Sudah Siap??
52 Nonton Bareng
53 Teman Durjana
54 Kenapa Aku Merasa Aneh??
55 Chapter 55
56 Paket Misterius
57 TEROR!!!
58 Siapa Pelakunya???
59 MHB 59
60 Ikuti Permainan Musuh!
61 Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62 Masalah Baru
63 Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64 Katakan Sesuatu!!!!
65 Tumor di Rahim
66 Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67 Tidak Seharusnya!!
68 Menghilangkan Jejak
69 Harus lebih hati-hati
70 Elsa Hanya Umpan
71 Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72 ada apa ini?
73 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74 Meningkatkan Iman dan Imun
75 Mundur Atau Kutembak!!!!
76 Aku mau Disuapi!
77 Jangan Melarangku!
78 Rekaman Video!
79 Sebuah Pengakuan
80 Sidang part 1
81 Sidang Part 2
82 Berhalusinasi !!!!
83 Bukan Halusinasi
84 Dasar Bedebah!!!
85 Buka puasa yang tertunda
86 aku kan mau merayu mu
87 Akhirnya....
88 Season 1 END
89 Sesat Bersama!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3
Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4
Cinta Masa Lalu
5
Memulai Kesepakatan
6
JAUHI DIA!!!
7
Apakah tawaran itu masih berlaku?
8
Kau Tidak Akan Mampu!
9
Pengumuman Sesat!!!!
10
Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11
Dimana Adikku???
12
Kenapa Elsa mengigau?
13
Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14
Siapa Yang Mau Diculik???
15
Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16
Kencan Pertama
17
Menjodohkan Elsa Dengan ...
18
Jangan Sampai Kehilangan
19
Maaf, Aku Gagal Lagi.
20
Berharap Ada Kesempatan
21
Drama Gila Zian ...
22
Apa Yang Kau Rahasiakan?
23
Tetap Saling Menjaga
24
Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25
Elsa Dijodohkan??
26
Drama Dimulai ...
27
Membakar Masa Lalu
28
Hanya Aku Yang Boleh ...
29
Tidak Akan Ku Biarkan
30
MHB 30
31
Elsa Cepat Pergi!
32
Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33
CH 33
34
Rencana Lamaran ...
35
CH 35
36
CH 36
37
Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38
Otot Melawan Otak
39
Menjalankan Rencana
40
Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41
Menepati Janji
42
Maafkan Ketidak Layakanku!
43
Semua Hanya Sandiwara
44
Kakak Ipar Dzalimin
45
Menikah
46
Rayuan Maut
47
Teori Oreo!!!
48
Kacang Almond Di Gunung Fuji
49
Fantasi Yang Tertunda
50
Kau Butuh Pil Setan!!
51
Kau Sudah Siap??
52
Nonton Bareng
53
Teman Durjana
54
Kenapa Aku Merasa Aneh??
55
Chapter 55
56
Paket Misterius
57
TEROR!!!
58
Siapa Pelakunya???
59
MHB 59
60
Ikuti Permainan Musuh!
61
Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62
Masalah Baru
63
Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64
Katakan Sesuatu!!!!
65
Tumor di Rahim
66
Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67
Tidak Seharusnya!!
68
Menghilangkan Jejak
69
Harus lebih hati-hati
70
Elsa Hanya Umpan
71
Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72
ada apa ini?
73
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74
Meningkatkan Iman dan Imun
75
Mundur Atau Kutembak!!!!
76
Aku mau Disuapi!
77
Jangan Melarangku!
78
Rekaman Video!
79
Sebuah Pengakuan
80
Sidang part 1
81
Sidang Part 2
82
Berhalusinasi !!!!
83
Bukan Halusinasi
84
Dasar Bedebah!!!
85
Buka puasa yang tertunda
86
aku kan mau merayu mu
87
Akhirnya....
88
Season 1 END
89
Sesat Bersama!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!