Pandangan Ze mulai menggelap dan akhirnya dia meninggal.
"ah kepalaku" rintih ze. Dia sedikit tertegun mendapati dirinya bisa bangun kembali.
Tapi, ada apa dengan penampilannya? kenapa dia mengenakan pakaian seperti orang pada jaman dahulu yang biasa dirinya dan sang mama tonton waktu kecil dulu?
"di mana aku, apakah ini di akhirat? tapi kenapa aku masih merasa sakit kalau aku sudah meninggal?" gumam ze sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.
"tunggu dulu kenapa kepalaku di balut? bukankah yang seharusnya terluka itu dada dan perutku, kenapa tak ada balutan dan tak ada rasa sakit daerah itu?" gumamnya lagi sambil meraba balutan kepala dan berpindah ke dada lalu perutnya.
Di edarkan pandangannya dan di lihatnya seseorang tengah tertidur di samping ranjang tempat ia terbaring. orang yang berbaring merasa ada yang bersuara mulai mengernyit lalu membuka matanya dan betapa terkejutnya dia orang yang selama 3 bulan tertidur dia akhirnya sadar juga. Air matanya yak terbendung karena bahagia.
"putri kau telah sadar? sukurlah putri. tolong panggil tabib." Teriaknya begitu bersemangat karena junjungannya telah bangun dari tidur panjangnya. Teriakan lili membuat kepala ze semakin berdenyut.
"Siapa kau kenapa berteriak seperti itu huh?" tanya ze pada lili membuatnya bingung.
"Apa putri tak mengenaliku?" tanya lili balik.
Belum sempat ze bicara lagi tabib sudah datang dan memeriksa kondisi Ze.
"Bagaimana keadaannya tabib?" tanya lili pada sang tabib penasaran.
"Secara ajaib tubuhnya kini baik- baik saja. luka dalamnya pun sudah membaik." jawab tabib heran pasalnya dengan ke adaan sang putri seharusnya sulit bagi putri Zelan untuk bangkit lagi. Tapi, tak hanya sadar bahkan dirinya tak lagi memiliki luka dalam yang serius.
"sungguh keajaiban yang luar biasa." gumamnya.
"kalau putri ze lan baik- baik saja kenapa dia tak mengenaliku?" tanya lili pada sang tabib.
"Itu karena benturan keras di kepalanya dia jadi banyak melupakan ingatannya." jelas sang tabib.
"Jadi putri ze lan tak ingat tentangku bahkan dirinya?" tanya lili dan tabib mengangguk.
"sampai kapan dia seperti itu?" tanyanya lagi.
"bisa sehari, dua hari, seminggu, sebulan, setahun atau bahkan tidak akan lagi ingat selamanya." jelas tabib membuat lili membulatkan mata kaget.
Tak berapa lama terdengar langkah beberapa orang berlari menuju tempat putri zelan terbaring. orang tersebut adalah yan mei yin dan para dayang miliknya.
Mei yin adalah ibu kandung dari putri ze lan yang tubuhnya di tempati oleh jiwa ze sekarang.
Mei yin menangis haru melihat putrinya yang di perkirakan oleh tabib akan tertidur selamanya kini akhirnya membuka mata seperti keyakinannya selama ini.
Bahwa putri tercintanya ze lan akan bangun segera. putrinya tidak akan meninggalkannya seorang diri bersama dengan orang orang yang yak menyukai keberadaan mereka.
Mei yin kemudian berlari lalu memeluk pelan tubuh putrinya karena dia takut putrinya akan merasa sakit jika di peluk terlalu erat.
"ze lan putriku akhirnya kau bangun nak." mendapat pelukan seorang yang tulus Ze merasa hatinya menghangat. Tak terasa sir matanya ikut menetes membasahi pipinya mengingat kembali kebersamaannya dengan keluarga yang menyayanginya.
Akan tetapi ada sedikit yang mengganjal di hatinya.
"tunggu, kenapa ibu ini memelukku memyebutkan nama ze lan? Apakah aku berpindah ke tubuh orang lain? sepertinya tak hanya berpindah tubuh aku sepertinya berpindah ke dimensi yang berbeda. Karena suasana dan aura di sini berbeda." batin ze.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
Nana Chan
sama ak juga lgsng lonjat ke pindah dimensi hahahahhaa
2023-08-31
2
Cahya willy
kak akhirnya aku disini mampir sebentar tuk bersua
2023-05-01
1
Heni
lanjut☺️☺️☺️
2022-05-09
1