Pindah Dimensi Membalaskan Dendam Putri Yang Tertindas

pelatihan bertahan

Setelah selama sebulan penuh mereka semua melakukan pelatihan fisik, mereka akhirnya dinyatakan lolos semua. Mereka berlatih kekuatan fisik guna memperkuat fisik mereka yang terbilang lemah karena masih sangat kecil dan tidak pernah melakukan kegiatan berat.

Pelatihan fisik yang mereka jalani selama ini cukup sulit bahkan bisa dikatakan sangat berat apa lagi bagi anak- anak seperti mereka. Jangankan bagi anak-anak bahkan pelatihan fisik seperti itu bagi orang dewasa sekalipun pelatihan itu masih terbilang cukup berat.

Penampilan mimik wajah dan postur tubuh mereka betul -betul tampak jauh berbeda dari penampilan mereka dulu dan penampilan sekarang. Posisi mereka berdiri terlihat lebih tegap dan mulai berani mengangkat wajah mereka.

Wajah mereka tidak lagi tampak seperti orang yang sedang kebingungan walau tetap saja tampil tanpa ekspresi.

Penampilan dari raut wajah mereka saat ini tampak lebih berkesan seperti seorang berhati dingin bukannya seperti orang yang sedang kosong fikirannya.

Setelah melakukan pelatihan Ze akan merasakan jika seluruh tulangnya remuk. Dia akan pelan-pelan merintih sambil memijit tubuhnya sendiri saat malam di tempat tidurnya.

"*Pa*pa mama tolong dampingi Ze terus dari sana agar Ze kuat." batin Ze.

Ze selalu berusaha percaya jika ke 2 orang tuanya walau di manapun dia berada mereka di tempat yang jauh di sana selalu mengawasinya dan mendampinginya dalam melangkah.

Itulah salah satu alasan yang bisa membantu menguatkan mentalnya untuk melakukan segala bentuk pelatihan berat itu tanpa mengeluh.

Itu juga agar ia bisa pergi dari tempat yang menyiksa itu dan menemui adiknya Jo yang ia yakini masih hidup entah di mana dan dia berharap adiknya menjalani hidup yang baik- baik saja.

Tidak sama seperti dirinya saat ini yang setiap hari harus mau mengikuti pelatihan yang sangat berat tanpa bisa melakukan protes sedikitpun.

karena, jika dia melakukan hal itu maka sama halnya jika dia telah membongkar sendiri rahasia dirinya. Rahasia kalau dia tidak lupa sama sekali akan jati dirinya.

Itu sama halnya jika dia telah mengundang kematiannya sendiri.

"*J*o kakak sangat berharap jika kamu saat ini baik -baik saja dan kakak berharap jika kita akan bertemu suatu hari nanti. Tunggu kakak akan keluar dari tempat yang mengerikan ini kakak akan mencarimu hingga kakak menemukanmu dan kita akan bersama tanpa ada yang bisa nemisahkan kita lagi. kakak menyesal sudah meninggalkan kamu sendiri di sana Jo. maafkan kakak ya." batin Ze mengingat adik satu -satunya yang merupakan satu satunya keluarga yang dia miliki dan masih hidup.

"Baik sekarang sudah waktunya bagi kalian memulai untuk melakukan pelatihan bertahan hidup. Pelatihan ini tujuannya agar kalian mampu untuk tetap dapat bertahan hidup dalam keadaan yang sulit sekalipun." jelas sang pelatih pada anak -anak itu dan mereka hanya diam menyimak.

"Saat kalian menerima misi dan menjalankan misi itu, kadang kala kalian akan menghadapi suatu keadaan yang sulit. Keadaan sulit yang saya maksud itu bisa beragam bentuk dan disebabkan beberapa faktor.

Baik itu berupa musuh yang yang kalian dapat sangat sulit untuk dihadapi maupun kalian mendapat medan yang lumayan bahkan sangat sulit untuk ditempuh atau dicapai dan kadang kala kalian dapat berada di tempat yang sulit untuk mendapatkam makanan yang normal seperti di hutan rimba yang jauh dari peradaban karena target kalian mungkin saja bersembunyi di tempat seperti itu.

Maka dari itu kalian harus tau jenis makanan apa saja yang boleh dimakan dan tidak dari tumbuhan dan hewan melata sekalipun dan cara pengolahan yang benar dari makanan tidak lazim itu agar dapat dikomsumsi.

Sehingga, bahkan saat kalian berada di hutan rimba sekalipun kalian tetap bisa bertahan hidup. Bahkan kadang kalian terpojok dengan jumlah musuh yang banyak dan cukup kuat untuk kalian hadapi secara langsung.

Maka kita harus memiliki strategi gerilya yaitu menyerang satu persatu musuh-musuh yang kalian miliki secara sembunyi- sembunyi dan kecepatan serang yang luar biasa oleh sebab itu kemampuan bela diri dan membuat perangkap harus kalian kuasai.

Dengan belajar membuat perangkap itu juga berfungsi untuk mencari makanan dari jenis hewan saat berada di hutan." jelas pelatih panjang lebar.

Setelah itu anak-anak itu mulai berlatih berbagai macam jenis ilmu bela diri yang ada seperti taikwondo, judo, boxing, karate, dan banyak lagi jenis lain.

Setelah pelatihan bela diri dan melatih kecepatan selesai mereka kuasai, anak-anak itu berlatih membuat berbagai macam perangkap baik yang sederhana maupun yang rumit.

Setelah penguasaan terhadap pembuatan perangkap dikuasai mereka semua diperkenalkan dengan segala jenis tanaman obat dan tanaman racun serta tanaman apa saja yang bereaksi jadi racun bila disatukan.

Anak -anak itu diajarkan tentang racun dan obat agar bisa mengobati diri sendiri saat terluka dan terpojok di hutan sekalipun dan bisa mengatasi musuh yang sulit dilawan dengan kekuatan fisik dan dengan menggunakan racun juga.

Mereka bahkan dilatih meracik racun dari racun yang berefek ringan hingga mematikan dan juga dilatih cara menawar atau cara mengeluarkan racun dari dalam tubuh jika suatu saat tanpa diduga mereka terkena atau meminum/ memakan racun tanpa sengaja.

Setelah mereka menguasai masalah penguasaan pembuatan dan penggunaan racun, anak-anak itu semua mulai dikenalkan dan diajari menggunakan dan merakit senjata.

Mereka diajari dan dikenalkan menggunakan dan merakit senjata mulai dari yang sangat sederhana hingga senjata rumit seperti belati, pedang, tombak, panah,senjata api (pistol, senapan, dll) dan pembuatan bom bahkan diajarkan.

Bahkan senjata yang dikenalkan sebagai contoh adalah senjata asli termasuk bahan pembuat bomnyapun juga asli dan membuat serta merakit bom asli juga.

Tidak jarang anak-anak itu harus terluka saat berlatih merakit dan menggunakan senjata. Tapi, mereka tetap saja harus menjalani pelatihan itu.

Mereka semua dilatih siang dan malam tanpa henti. Setelah berlatih sekitar kurang lebih 5 tahun lamanya di tempat karantina itu dan menguasai berbagam keahlian mereka dinyatakan lolos.

Selama ini mereka telah menjalani 5 tahun pelatihan dikarantina dan dilatih berbagai macam keterampilan menyerang dan bertahan hidup mereka akhirnya keluar dari kamp karantina tersebut dan menjadi sosok yang berbeda.

Ze mulai bertanya-tanya dalam hati apa lagi yang harus dilaluinya setelah keluar dari tempat ini.

Dia berharap jika setelah ini dia dapat menemukan cara untuk dapat kabur dari mereka semua dan menjalani hidup normal.

"Semoga setelah keluar dari tempat ini aku bisa mencari cara kabur dan menemukan keberadaan Jo. Lalu setelah itu kami bisa pergi sejauh mungkin dari jangkauan mereka dan menjalani hidup layaknya orang lain." batin Ze penuh dengan harapan masa depan bersama adiknya.