Ch : 8 Keluarga Baru

Dari pertama lewat daerah ini, sampai atas bukit

banyak yg aneh, banyak mayat mayat berserakan

blm lagi, kampung yang ludes terbakar, tak ada

satupun mahluk hidup.

Belum lagi keadaan bocah yang sangat mengenaskan di gantung di atas bukit ini, batin Kim mo sambil menghela napas dalam dalam.

Adik Ji,...!! "Agak nya anak itu masih hidup, berkata Kim mo, pada kakek yg bermuka hitam yang berdiri di samping nya, sambil menunjuk ke arah shin mo.

Ya,...!! "toako, aku mendengar masih ada tarikan nafas dari bocah itu, walau pun sangat perlahan," jawab kakek yg di panggil adik Ji.

Kakek bermuka hitam itu, merentangkan ke lima jari nya, dan terdengar suara angin berdesir sangat tajam.

Shiiiiiing,..!!

Tampak 4 buah sinar berwarna

hitam keluar dari jari jari kakek itu, 3 sinar menghantam burung burung gagak yang bertengger dan satu nya lagi menghantam akar pohon, yang melibat kaki Shin mo.

Terkena hantaman sinar hitam itu, ke tiga burung burung gagak itu lansung rontok ke tanah,

dan yang lebih mengerikan lagi, dari burung gagak itu tampak asap hitam mengepul seperti di bakar api.

Hek mo, tampak tersenyum bangga melihat hasil yg

dia peroleh, tampak tubuh Shin mo meluncur jatuh, akibat akar pohon yg melibat kaki nya hancur akibat

pukulan Hek mo.

Sebelum tubuh Shin mo menyentuh tanah, tampak

bayangan hitam berkelabat sangat cepat, tahu tahu Shin mo telah tergeletak, berada di tengah di antara mereka bertiga.

"Adik ji,..!! Ilmu pukulan jari iblis mu sungguh hebat."

Berkata Kim mo, adik Ji atau Hek mo tersenyum lebar.

Dan balas berkata, toako bikin aku malu saja.

di banding ilmu pukulan penghancur tulang milik toako, jari iblis ku bukan apa apa.

kim mo hanya tersenyum, tak membalas pujian yg di berikan adik ke 2 nya, lalu ia melirik ke arah adik ke 3 nya,. dan berkata, entah kapan aku bisa menadingi ilmu meringankan tubuh, langkah bayangan iblis milik Nio nio.

Perempuan bercadar hitam iyg di sebut Nio nio tak menjawab, memang perempuan yg mendapat julukan dewi iblis itu terkenal jarang bicara.

Jarum perak yg mengandung racun bersipat panas

untuk membutakan bocah kecil, belum lagi totokan urat besar di leher, yang membuat darah tak bisa mengalir turun ke otak tapi malah membalik dan menjadi kacau di badann malah membuat bocah ini lebih tersiksa berkata Kim mo.

"Tapi toako,..!! jika tidak di totok urat besar di leher nya bocah ini, tak lama dia akan mati karna otak nya akan pecah, akibat semua darah berkumpul di sana" jawab Hek mo, "kau benar, tapi kalau kita tidak keburu datang, bocah ini pun pasti mati," maksud ku, "cara orang yg berniat membunuh bocah ini secara perlahan, sungguh sangat keji," berkata kim mo.

Dengan mata terpejam seperti sedang memikir kan

sesuatu

Tiba tiba, Nio nio menempelkan telapak nya ke punggung shin mo yg masih tak sadar kan diri, tuk menyalurkan tenaga dalam menyembuhkan bocah itu, tapi tak lama seperti terkejut, ia melompat ke belakang.

"Ih, aneh,..!!

"Kenapa Nio nio...? tanya kim mo

Toako, setelah aku menyalurkan tenaga dalam.

Tenaga dalam ku seperti tersedot oleh bocah ini

Nio nio berkata, wajah nya tampak mimik keheranan

sambil menatap tubuh shin mo yang masih tergeletak di sana.

"Coba aku lihat,..!! kim mo menghampiri.

Ia pun menempelkan sebelah tangan nya ke dada Shin mo, tak lama kemudian ia pun menarik kembali tangan nya.

Hmm,..!!

Agak nya akibat aliran darah nya yg terbalik, jadi tenaga dalam yg kita salurkan seperti amblas,

tersedot bocah itu.

"Toako kita harus menolong bocah itu,..!! "Tampak suara Nio nio seperti cemas, sambil melihat Shin mo.

kim mo tampak memejamkan mata nya seperti sedang memikir kan sesuatu.

Tak lama, tanpa membuka mata nya,

Kim mo berkata.

"Nio nio, apakah kau berniat menolong bocah itu,"..?

Toako, melihat penderitaan bocah ini, aku,..aku

merasa tak tega. Jawab Nio nio, sambil menundukan kepala.

"Gimana menurut mu, adik Ji,..? tanya kim mo sambil menoleh ke arah Hek mo.

"klo aku seh terserah toako saja, jawab nya.

Ha ha ha,..!!

Tiba tiba, Kim mo tertawa lantas berkata,

"agak nya anak ini berjodoh dengan kita, aku pun berniat menolong anak ini,..!! Tapi aku ingin tahu dulu apa pendapat kalian, ternyata kalian pun sama dengan ku, tapi tenaga dalam kita tak bisa membantunya, dan kalau kita biarkan tak kita obati, dia akan mati."

"Agak nya kita akan bermalam di bukit ini, Nio nio kumpul kan kayu bakar, dan buat api unggun,

dan adik Ji, kau turun dan cari sesuatu untuk kita makan malam ini."

Aku akan memikir kan cara menolong bocah ini, Kim mo memberikan tugas kepada kedua adik nya, dan ia pun lantas memejam kan mata nya.

Sebelum kedua adik nya kembali, kim mo mengeluar kan suatu benda berbentuk bulat berwarna hitam sebesar biji lengkeng.

lalu ia pun memasukan benda itu ke dalam mulut Shin mo, dengan di bantu tenaga dalam, benda hitam itu pun melesat masuk ke dalam tubuh shin mo.

Api unggun menyala, memberikan kehangatan di malam dingin di atas bukit, di atas api unggun tampak ada 3 ekor ayam hutan hampir matang untuk

mereka santap.

Aku telah memasukan permata iblis ke dalam tubuh bocah ini, hanya itu satu satu nya cara, tetapi aku pun tak bisa menjamin jika besok bocah ini sadarkan diri,

tapi jika bocah ini besok sadarkan diri.

Maka aku yakin bocah ini akan selamat, berkata Kim mo sambil menarik napas dalam dalam.

Kedua adik nya tampak terkejut mendengar kakak mereka memberikan permata iblis ke pada bocah itu, karena mereka tau benda mustika itu amat berharga bagi Kim mo.

Hangat nya mentari pagi, dan kicauan burung menambah pesona diatas bukit, tampak 2 orang kakek dan satu orang wanita bercadar duduk mengelilingi api unggun yg hanya menyisakan bara

api.

"Dimana kah aku,..? Shin mo tersadar sambil memegangi dan mengelus perut Hek mo yang besar,

agak nya aku sudah sampai di akhirat, pikir bocah itu masih mengelus elus perut Hek mo

Merasa geli karna perut nya ada yg mengelus, Hek mo membuka mata, dan bertanya.

" Bocah, kau sudah sadar,..?

Kim mo dan Nio nio ikut membuka mata, mendengar perkataan Hek mo.

"Ah benar saja, Shin mo berkata lirih, "aku telah beremu Mo mo,..Mo mo, siapa Mo mo,.." ?..tanya hek mo heran.

Kau sudah lupa padaku Mo mo,..? aku sahabat mu, lirih suara bocah itu, tapi aku senang di akhirat ternyata kau bisa bicara.

" Eh.....Eh...wajah Hek mo, tampak heran.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***