Flash back on
Diruang keluarga Adipati, seorang anak kecil berumur 6 tahun berlari sambil membawa boneknya menghampiri kembarnnya yang tengah bermain dengan kakak laki lakinya.
"Kak Lea, aku boleh ikut main?", ucap anak kecil itu.
"Boleh sini sini", ucap kembarannya sambil tersenyum.
Kakak laki lakinya yang tengah duduk dikarpet sambil membangun sebuah rumah dari lego pun tersenyum melihat interaksi mereka berdua.
Sudah 1 jam mereka bermain bersama, hingga suara wanita terdengan memanggil mereka untuk menyudahi acara bermain mereka dan mengintrupsikan untuk segera kemeja makan.
"Regan, Lea, Lia, sudah waktunya makan siang sayang, ayo cepat bereskan mainannya, mamah dan papah akan menunggu kalian dimeja makan", ucap wanita itu.
Mereka yang mendengan ucapan mamanya langsung membereskan mainannya dan menaruhnya ditempat semula, lalu mereka menuju meja makan.
"Ayo sayang cepat duduk, kita akan makan bersama", ucap seorang lelaki itu yang tengah duduk sambil melihat kearah anak anaknya.
"Iya pah", ucap mereka bersama sambil duduk dikursinya masing masing.
Dentingan sendok pun terdengar, mereka pun makan dengan tenang, tak ada yang bicara saat makan siang berlangsung, sudah menjadi adat di keluarga mereka bahwa saat makan tidak ada yang boleh bicara.
Saat Keluarga kecil tersebut sudah selesai dengan acara makan siang mereka, tiba tiba terdengar suara anak kecil yang bicara meminta sesuatu kepada orang tuanya.
"Mah, pah, Lia pengen ketaman kota", ucap anak kecil itu.
"Hmm, bagaimana kalo besok kita ketaman kota bersama sama, sambil piknik", jawab David yang merupakan papa dari ketiga anak itu.
"Mamah setuju dengan ide papah, bagaimana dengan kalian sayang?", tanya Ratih yang merupakan mama dari ketiga anak itu kepada anak anaknya.
Ketiga anak itu pun saling memandang satu sama lain kemudian saling menjawab pertanyaan dari mamanya secara bersamaan.
"Setuju", seru mereka bertiga.
"Baiklah, besok kita berangkat", ucap David.
"Horeeeee", seru mereka bertiga bahagia.
Keesokan paginya, di mansion Keluarga Adipati semua orang tengah sibuk untuk mempersiapkan barang apa saja yang di bawa saat pergi piknik.
"Sayang, jangan lupa bawa mainan secukupnya ya sayang", ucap Ratih kepada anak anaknya.
"Iya mah", jawab Lea.
"Mah, aku bawa ini ya?", ucap Lia sambil menunjukkan barang bawaannya.
"Iya sayang", jawab Ratih.
"Mah, papa mana mah?", tanya Regan.
"Papa lagi manasin mobil sayang", jawab Ratih sambil memasukkan makanan kedalam tas.
"Sayang, apakah sudah siap semuanya??, jika sudah ayo berangkat", tanya David kepada Ratih.
"Sudah, Regan, Lea, Lia, ayo berangkat", ucap Ratih pada anaknya.
"Ayo mah", ucap Regan.
Mereka pun langsung pergi menuju taman kota. Sesampainya di taman kota mereka pun turun dari mobil dan langsumg mencari tempat untuk piknik.
"Mah, pah Lia, mau ke bang Regan ya mah, pah", izin Lia kepada orang tuanya.
"Iya sayang, hati hati ya, jangan jauh jauh mainnya", ucap David kepada anaknya.
"Iya pah", jawab Lia.
Saat tengah bermain bersama kakak dan kembarannya, Lia melihat tukang ice cream, karena ingin ice cream Lia akhirnya memberitahukan kepada Regan bahwa dirinya ingin ice cream.
"Bang, Lia mau ice cream", pinta Lia sambil menarik ujung baju Regan.
"Lia mau ice cream?, mau rasa apa biar abang yang beli, Lea mau nggak???", tanya Regan kepada adik kembarnya.
"Lia mau rasa stowberi sama vanila", jawab Lia.
"Lea mau rasa Coklat sama vanila", jawab Lea.
"Baiklah abang akan belikan", ucap Regan.
"Abang Lia Mau ikut", ucap Lia.
"Ayo, Lea mau iku nggak?", tanya Regan.
"Nanti Lea nyusul ya bang", jawab Lea.
"Iya, ayo Lia", ajak Regan.
Saat menuju ke tukang ice cream, tanpa mereka sadari ada orang yang mengikuti mereka. Saat di perjalanan tiba tiba orang itu mengeluarkan pisau lalu mengarahkannya ke tubuh Lia. Regan yang menyadari itu langsung menarik Lia menjauh dari orang itu lalu tanpa sadar pisau itu mengenai tubuh Regan, dan pelakunya langsung lari dari tkp itu.
"Abang, bangun bang hiks, bangun", ucap Lia melihat abangnya terjatuh karena tertusuk pisau di bagian perut.
"Abang bangun hiks hiks, tolong tolong", teriak Lia sambil menggoyangkan tubuh Regan.
Lia yang melihat pisau itu langsung menariknya, Lea yang melihat itu langsung menghampiri Lia.
"APA YANG KAMU LAKUKAN LIA, KAU APAKAN ABANGKU", teriak Lea.
"Tidak Tidak, aku bukan yang melakukannya hiks hiks", ucap Lia.
Orang tua yang melihat anaknya langsung berlari menghampiri anaknya. Saat tiba orang tua mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat. Regan yang berlumuran darah, Lea yang tengah menangis dan Lia yang memegang pisau. tanpa berpikir panjang mereka langsung membawa Regan kerumah sakit terdekat, dan meninggalkan Lia sendiri. Lia yang sadar bahwa dia ditinggalkan oleh keluarganya langsung berjalan menuju rumah sakit dimana Regan dirawat.
David, Ratih dan Lea menunggu dokter keluar dari ruangan operasi. selang beberapa lama akhirnya dokter pun keluar dari ruang operasi.
"Dok bagaimana anak saya dok?", tanya David.
"Pisau yang tertancap pada perut anak anda mengenai organ vitalnya, untungnya operasinya berjalan lancar, akan tetapi akibat dari pisau yang yang mengenai organ vital, anak anda mengalimi koma, kami belum bisa memastikan sampai kapan anak anda akan sadar dari komanya, kami akan terus memantaunya", ucap dokter kemudian langsung pergi dari hadapan David.
Mendengar ucapan dokter tadi bagaikan disambar petir seketika Ratih dan David shock mendengar keadaan anaknya. Disaat yang bersamaan Lia yang tak sengaja mendengarkan perkataan dokter tadi langsung menghampiri mama dan papa. Disaat mau mendekati orang tuanya, tiba tiba Lea mengeluarkan amarahnya kepada Lia.
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA ABANGKU LIA, SALAH ABANGKU APA?, PERGI KAU DARI SINI", teriak Lea.
Orang tuanya yang mendengar teriakan anaknya pun langsung menghampiri Lea. Saat melihat Lia, David dan Ratih pun ikut memarahi Lia.
"Kenapa kau melakukan itu pada anakku Lia, salah anakku apa!!", ucap Ratih.
"Bu....bukan a...aku yang melakukannya, bukan aku hiks hiks", ucap Lia.
"Lalu siapa itu jika bukan kau, kami melihat dengan mata kepala kami, kau memegang pisau itu", ucap Ratih.
"Pergi kau dari sini, kau bukan lagi anak kami, akan ku coret namamu dari kartu keluarga, pergi dan menjauhlah dari keluargaku", ucap David.
"Baiklah aku akan pergi, tapi jika suatu saat kalian mengetahui kebenarannya jangan pernah menyesal", ucap Lia kemudian pergi dari hadapan keluarganya.
Kaki kecilnya menuntun jalan hingga menemukan sebuah taman, ia pun duduk di pinggir jalan sambil menangis. Ia sungguh merasa kecewa dengan apa yang iya dapat, perlakuan keji yang masih ia ingat jelas, tentang dimana papa dan mamanya menuduhnya tanpa mengetahui kebenarannya. Tak terasa hari mulai petang, hawa dingin menusuk tubuh bocah kecil itu.
Seorang lelaki yang melihatnya dari kejauhan menghampiri bocah kecik itu.
"hai, kenapa kamu disini nak?, dimana rumahmu?", tanya lelaki itu.
"hiks, siapa anda?", ucap Lia ketakutan.
"Tenanglah saya orang baik baik, hmm bagimana kalau kita berkenalan saja?", ucap lelaki itu.
"Nama om Samuel Alexandra, siapa namamu nak?", ucap Samuel.
"Namaku Ardelia Adipati om",balas Lia.
"Bukankah kamu anak dari David Adipati dan Ratih Adipati bukan?", tanya Samuel.
Lia hanya mengaguk.
"Om antarkan kamu pulang ya, kebetulan papa kamu teman kerjanya om jadi om tau rumah kamu", ucap Samuel.
Lia menggelengkan kepalanya.
"Kenapa nak, kamu tidak mau pulang ya?", tanya Samuel.
"Aku diusir hiks.. om sama hiks.. mama dan papa hiks..", ucap Lia sambil menangis.
"Sudah sudah, kamu jangan menagis, ceritakan pada om apa yang terjadi hingga kamu diusir", ucap Samuel.
Akhirnya pun Lia menceritakan apa yang terjadi padanya hingga diusir. Samuel yang mendengar cerita Lia pun merasa kasian dan membawanya pulang kerumahnya.
"Assalamualaikum, daddy pulang", ucap Samuel.
"Walaikumsalam", balas Ardel yang merupakan istri dari Samuel.
"Ayo sayang masuk", panggil Samuel kepada Lia.
Lia pun masuk lalu berlindung di belakang Samuel.
"Sayang siapa itu", tanya Ardel pada suaminya.
"Ayo sayang perkenalkan dirimu", ucap Samuel kepada Lia.
"Namaku Ardelia te", ucap Lia
"Hai sayang, nama tante Ardel, sepertinya nama kita kembar ya??, oh iya jangan panggil tante ya sayang panggil aja mommy", balas Ardel dengan senyuman.
"Iya tan eh mom", ucap Lia malu malu.
"Ayo masuk, nanti mom akan kenalkan pada kakak kakak kamu", ucap Ardel sambil tersenyum.
Lia, Ardel dan Samuel menuju ke ruang keluarga, disana terdapat Alex dan Axel.
"Sayang, lihat siapa yang datang", ucap Ardel.
"wah mom, itu siapa?", tanya Axel pada mommynya.
"Namanya Ardelia, sekarang dia akan menjadi bagian dari keluarga kita", ucap Ardel.
"Wah, akhirnya kita punya adik perempuan, yeay", ucap Axel kegirangan.
"Namaku Axel, kamu bisa memanggilku bang Axel", ucap Axel dengan gembira.
"Namaku Alex, kamu bisa memanggilku bang alex", ucap Alex taka kalah gembira.
"Bagaimana kalo namany kita ganti?", tanya Samuel kepada keluarganya.
"Tapi diganti apa dad?", tanya Alex.
"ARDELIA CHRISTY ALEXANDRA, bagaimana menurut kalian?", tanya Samuel.
"Baiklah, kita akan memanggilnya dengan nama Christy", ucap Ardel.
"Baiklah mom, tapi aku dan Axel akan memanggilnya princess", ucap Alex.
"Setuju, baiklah sayang mulai sekarang kami akan memanggilmu princess dan jangan lupa kamu harus memanggil om dengan sebutan daddy", ucap Samuel sambil tertawa.
Dan semua pun ikut tertawa.
Flash back off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
(`⌒´メ) HONEY BEAR ✧ 🦕
Parah bnget masa ortunya gk nnya dulu? Malah langsung nampr diusir pula 🙂. Semoga nyesel ortunya untungnya dapet keluarga baru😐
2020-07-12
9
istri sahnya Chanyeol
bagus thor biar menyesal keluarganya
2020-07-03
3
ZalikaAngel 🤧🥀❣️
permisi like dan vote 5 bintang Uda mendarat sampai episode ini:)
jangan Lupa mampir ke“playboy maniak sexx"di tunggu vote 5 bintang sama like nya😍✨
2020-06-10
2