Hari-hari berikutnya Jiana selalu dibuat kesal oleh Raka. Mulai dari menyuruhnya untuk memasak setiap saat bahkan menyuruh Jiana untuk membawakan bekal makan siang Raka. Wajib tidak bisa diganggu gugat.
Apalagi saat Raka sudah pulang ke rumah. Ada saja hal-hal yang membuat Jiana jengkel. Dengan alasan itu adalah tugas sebagai seorang istri. Ya memang benar sih.
Seperti saat ini, Jiana sedang mengerjakan tugas kuliahnya dengan duduk santai di ruang tengah. Sedangkan Raka berbaring dengan kepala diatas paha Jiana. Jiana tidak bisa menolak lagi, semakin ia menolak semakin Raka melakukan hal yang lebih dari itu.
Raka menghadapkan kepalanya ke perut istrinya yang sedang sibuk menyusun tugasnya. Sesekali mengusap perut Jiana dan mengecupnya sekilas.
"Kapan di dalam perutmu ini ada anak kita sayang." Gumam Raka lirih namun masih terdengar oleh Jiana. Jiana hanya pura-pura acuh.
"Aku tidak sabar untuk menunggu hari itu." Gumamnya lagi sambil mengusap perut Jiana.
Raka bangkit dan menyandarkan kepalanya ke bahu Jiana. Tentu saja itu membuat Jiana risih karena merasa terganggu dengan aktivitas Raka.
Raka menyibak rambut Jiana ke belakang dan mengecup sekilas leher Jiana. Jiana menepis dan mendorong kepala suaminya itu agar menjauh darinya. Dasar Raka keras kepala, meskipun ditolak oleh Jiana tetap saja mengulanginya dan kini meninggalkan tanda merah.
"Bisa nggak sih nggak usah ganggu dulu." Ujar Jiana merasa jengah dengan tingkah Raka.
"Nggak bisa." Balas Raka singkat dan semakin menenggelamkan wajahnya di leher Jiana.
"Raka!" Ucap Jiana dan menghentikan aktivitasnya sejenak.
"Raka Sanjayaaaaa..." Ucap Jiana merasa jengah.
Cup
Raka mengecup bibir Jiana sekilas. Raka tersenyum tipis sedangkan Jiana mengerjap-ngerjap merasakan sesuatu yang menempel pada bibirnya tadi.
"Ada apa sayang?" Ucap Raka lembut.
"Aku lagi sibuk mengerjakan tugas. Jangan ganggu dulu." Pinta Jiana memohon kepada Raka.
"Yaudah kamu kerjakan saja tugasmu." Balas Raka santai dan kembali menuju leher Jiana.
"Gimana mau mengerjakan kalau kamu ganggu terus?" Ujar Jiana merasa geram.
Raka hanya mengangkat bahunya dan menciumi leher Jiana dengan gemas. Merasa tidak bisa ditoleransi lagi, Jiana memilih menutup laptopnya. Jiana mendorong Raka dan dirinya beranjak menuju kamar. Raka segera menyusulnya.
Sesampainya di kamar, Jiana langsung merebahkan dirinya dan menutupi dirinya dengan selimut. Ia segera memejamkan matanya.
Raka menyusul Jiana dan berbaring di samping Jiana. Lebih tepatnya ia berada di belakang Jiana. Diam-diam Raka menyusupkan tangannya dan meremas dada Jiana. Jiana tidak ingin menanggapi suaminya tersebut dan memilih melanjutkan tidurnya.
Tidak ada reaksi dari Jiana membuat Raka semakin gencar dengan aksinya. Bahkan ia mengecup pipi Jiana terus-terusan.
"Rakaaa..." Dengus Jiana dengan kesal.
"Iya sayang." Sahut Raka dengan lembut.
"Apa sih sebenarnya mau kamu. Dari tadi ganggu melulu." Ucap Jiana dan kini ia duduk bersandar di ranjang. Raka ikut bersandar dan memeluk Jiana dari samping.
"Aku ingin itu.." Ucap Raka dan berhasil membuat Jiana membeku.
"Nggak, aku sudah bilang. Aku akan melakukannya kalau aku benar-benar jatuh cinta sama kamu. Apa kamu lupa?" Tolak Jiana dengan tegas. Dirinya memang belum siap jika harus berhubungan badan dengan Raka meskipun ia adalah suaminya.
"Sampai kapan? Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi sayang. Apalagi setiap hari tidur bersama seperti ini." Rajuk Raka dan ia menenggelamkan wajahnya di leher Jiana.
Jiana teringat dengan pesan mamanya, jika ia tidak boleh membantah kemauan suaminya. Tetapi ia masih belum siap melakukan kewajibannya melayani suaminya. Jiana sadar, bahwa ini adalah tindakan yang tidak benar. Namun ia belum ada rasa terhadap laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Reihan Reihan Azha
😊😊😊😊 semangat Raka jangan menyerah aku padamu 😀😀😀
2021-07-30
0
Tipyani Astuti
kasian si otong y raka ji blm blh durian hhhhh
2021-01-18
0
Oi Min
Sabar Raka....kamu hrs buat Jiana jatuh cinta padamu dulu..... Semangat....
2020-12-10
1