Raka mengambil laporan yang berada di meja dan mulai menandatanganinya. Sedangkan Jiana membuka bekal yang ia bawa tadi. Menatanya diatas meja.
"Sudah, hanya ini saja? Kenapa tadi tidak minta tanda tangan di rumah?" Tanya Raka sambil menutup bolpoinnya dan menutup kembali lembaran kertas tersebut.
"Tadi aku lupa." Balas Jiana.
"Suapi aku." Ujar Raka dan mendekat ke arah Jiana. Jiana mengernyitkan dahinya.
"Makan sendiri! Punya tangan kan?" Balas Jiana ketus.
"Lupa dengan tugas kamu?" Balas Raka santai. Jiana menatap Raka dengan tajam. Sedangkan Raka hanya terkekeh melihat ekspresi istrinya ini.
Dengan berat hati, Jiana menyuapi Raka. Jiana menatap ke arah Raka dengan malas. Raka selalu punya cara agar Jiana menurut padanya.
Setelah selesai, Jiana mengemas kembali kotak makan tersebut. Jiana memberikan Raka air mineral yang berada dalam botol yang juga ia bawa tadi. Raka meneguknya dan menaruhnya di meja kembali. Raka menatap Jiana dengan lekat.
"Ada apa? Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Jiana yang menyadari Raka menatapnya sedari tadi.
Bukannya menjawab, Raka malah menarik Jiana dan memeluknya dari belakang. Raka menyembunyikan wajahnya di leher istrinya. Raka mengecupnya sekilas.
"Kapan kamu jatuh cinta kepadaku? Aku merasa tidak bisa menunggu lebih lama lagi." Batin Raka yang masih menciumi leher istrinya itu.
"Raka, kenapa kamu suka sekali menciumku?" Ujar Jiana yang merasa kesal. Ia menarik Raka agar menjauh darinya.
"Aku mau ke kampus dulu." Ujar Jiana yang hanya ingin menghindari Raka. Jika seperti ini terus, dirinya juga akan terbuai dalam permainan Raka.
"Kenapa buru-buru sekali?" Tanya Raka seolah tidak rela Jiana pergi dari sisinya sekarang.
"Sudah ditunggu oleh Sarah." Balas Jiana dan kini ia beranjak dari sana. Tak lupa membawa laporan yang sudah ditanda tangani tadi.
***
Akhirnya Jiana sampai juga di kampusnya. Ia menelepon Sarah, dari tadi tidak menemukannya sama sekali.
"Di mana anak ini? Di kelas juga tidak ada." Ujar Jiana sambil berjalan menuju taman kampus. Dirinya masih belum berhenti untuk menghubungi Sarah.
"Jiana! Maaf." Ucap Sarah sambil berlari. Jiana menoleh ke arah Sarah.
"Dari mana saja?" Tanya Jiana yang melihat Sarah ngos-ngosan akibat berlari tadi.
"Dari kantin. Kamu sih lama banget. Ayo, pak Ferdy sudah menunggu kita dari tadi." Ucap Sarah sambil menarik Jiana agar mengikutinya.
Mereka menuju ruang pak Ferdy. Menyerahkan laporan hasil magangnya. Setelah itu, mereka keluar dan berjalan dengan santai.
Hari ini hanya ada satu mata kuliah saja. Dan belum waktunya masuk kelas. Jiana dan Sarah berencana untuk jalan-jalan ke pusat berbelanjaan terlebih dahulu sambil menunggu jam mata kuliahnya.
Saat ini mereka berada di pusat perbelanjaan. Mereka tidak berniat untuk belanja. Hanya sekedar jalan-jalan menghilangkan kebosanan. Setiap kali mereka merasa bosan, mereka selalu jalan-jalan. Dengan begini, mereka merasa lebih baikan.
"Hai, Jiana." Sapa seseorang.
Jiana dan Sarah menoleh ke arah sumber suara.
"Kak Frans?" Ujar Jiana yang terkejut dengan kedatangan Frans. Seniornya waktu magang dulu. Frans tersenyum tipis dihadapan Jiana.
"Sedang apa di sini?" Tanya Frans.
"Lagi jalan-jalan saja. Kak Frans sendiri?" Balas Jiana santai.
"Oh, saya ada urusan di sekitar sini.Tidak ingin belanja?" Tanya Frans lagi.
"Oh iya, kenalkan ini Sarah. Sarah dia kak Frans." Ucap Jiana dan tersenyum tipis ke arah mereka. Sarah dan Frans saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri.
Jiana merasa tidak enak hati dengan Frans. Terakhir kali, karena dirinya Frans kehilangan pekerjaannya. Kali ini ia harus berhati-hati. Karena ancaman Raka tidak main-main. Sedangkan Sarah hanya memperhatikan mereka.
"Kami duluan ya kak. Ada mata kuliah setelah ini. Daahh.." Pamit Jiana. Dirinya ingin segera menghindar dari Frans. Frans mengangguk dan menatap mereka sampai menghilang dari pandangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
# Harusnya bisa bicara kan baik2,,
2023-05-09
0
Qaisaa Nazarudin
Menurut ku Raka keterlaluan banget sampI mecat Frans hanya karena tdk tau kalo Jiana itu calon nya Raka,Harisnya kan nisa hisa baik2, Langsung mecat mah pastinya Frans gak akan terima dan pasti akan sakit hati,,Ntar dendam jadi nya,percaya deh..
2023-05-09
0
Riana Rinanda
Yakin, Frans akan bls dendam sama raka
2020-12-19
0