Satu bulan berlalu..
Jiana dan teman-temannya menyelesaikan magangnya dengan baik tanpa ada masalah sedikitpun. Kinerja mereka juga bagus. Perusahaan Sanjaya sangat mengapresiasi mereka dan akan selalu terbuka untuk mereka jika nanti ingin bekerja di sini.
Magang selesai, tapi ini tidak bagus untuk Jiana. Sesuai kesepakatan kedua keluarga mereka, Jiana dan Raka akan melangsungkan pernikahan secepatnya.
Jiana hanya bisa pasrah. Tak ada alasan lagi untuk mengulur waktu. Jiana hanya bisa menurut pada orang tuanya.
Saat ini kedua belah keluarga bertemu untuk membahas persiapan pernikahan. Pertemuan ini diadakan di rumah orang tua Raka.
"Ma, Jiana mau pernikahan yang sederhana saja. Kalau bisa hanya dihadiri oleh keluarga terdekat." Ujar Jiana.
Mereka saling pandang. Ini adalah pernikahan anak mereka satu-satunya. Bagaimana bisa hanya dilaksanakan secara sederhana. Apalagi pernikahan bukanlah sesuatu yang memalukan. Kenapa harus ditutupi dari orang lain.
"Kenapa sayang?" Tanya Desi sambil menatap Jiana.
Jiana terdiam dan ia ragu mengungkapkan alasannya. Ia tak ingin semua orang mengetahui bahwa ia akan menikah dengan Raka. teman satu kampusnya, ia merasa belum siap mempublikasikan hubungannya dengan Raka.
"Itu permintaan Jiana ma. Jika kalian tidak mau, lebih baik kami tidak usah menikah saja." Ancam Jiana.
"Eh, kok gitu." Ucap Desi tidak terima.
"Tidak apa mbak. Kita bisa mengadakan resepsi saat nanti mereka sudah siap mempublikasikan hubungan mereka." Ucap Mira. Ia tersenyum ke arah Desi.
Desi melirik Alex sebentar. Setelah mendapat persetujuan dari Alex, Desi memenuhi permintaan putrinya itu. Jiana mengembangkan senyumnya.
"Raka juga punya permintaan." Ucap Raka dan membuat Jiana menoleh padanya.
"Raka ingin memajukan acara pernikahan ini." Ucap Raka, ia menyeringai ke arah Jiana.
"Mana bisa seperti itu? Nggak bisa!" Ucap Jiana tidak terima.
"Mau maju atau mundur sama saja sayang. Intinya pada akhirnya menikah juga kan? Untuk apa menunda lebih lama lagi." Ungkap Raka dan diangguki oleh keluarganya.
Jiana mendengus kesal, ia yakin Raka sengaja melakukan ini. Dirinya memang tidak ada hentinya untuk membuat Jiana kesal. Raka memang selalu bisa membuat Jiana tak berkutik di depannya.
Setelah perdebatan kecil, akhirnya mereka memutuskan untuk memajukan tanggal pernikahan. Ini semua karena pernikahan yang diadakan sederhana. Tidak perlu waktu yang lama untuk persiapannya.
Raka tersenyum penuh kemenangan ke arah Jiana. Jiana menatapnya dengan kesal, namun ia harus menjaga suasana hatinya agar tetap terlihat senang. Hanya ada waktu satu minggu untuk mempersiapkan pernikahan dan ini terlalu mendadak.
Jiana tidak bisa membantah lagi. Hanya ada dua pilihan, pernikahan diadakan satu bulan lagi namun dengan meriah atau mereka menikah secara sederhana namun satu minggu lagi. Alhasil, ia terpaksa memilih diadakan dengan sederhana tentunya.
"Ikut denganku, ada yang ingin aku bicarakan!" Bisik Jiana. Raka mengangguk dan mereka meninggalkan ruang keluarga menuju halaman belakang.
"Ada apa?" Tanya Raka saat mereka sudah sampai di halaman belakang.
"Tidak masalah kita menikah minggu depan atau kapan. Tapi kamu tidak bisa memaksaku untuk melakukan kewajibanku sebagai seorang istri! Selama aku tidak setuju, kamu tidak boleh memaksaku." Ujar Jiana. Sebenarnya Raka sedikit terkejut. Namun jika ia menolak persyaratan ini, ia yakin Jiana akan menolak keras pernikahan ini.
"Oke, apa ada syarat lain lagi?" Tanya Raka sambil menatap Jiana dengan tajam.
"Itu saja." Balas Jiana, ia menyeringai ke arah Raka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Hah kenak kan kamu Jiana,pasang perangkap sendiri,,
2023-05-09
0
Qaisaa Nazarudin
Udah jgn di dengarin tuh si Jiana..masa iya dua perusahaan raksasa pernikahan nya kek gitu,,
2023-05-09
0
Qaisaa Nazarudin
Magangnya cuma 1 bulan ya,Bukannya biasanya magang itu 3 bulan ya??
2023-05-09
0