Jiana mengeluarkan ponselnya. Ia memilih bermain dengan ponselnya. Jiana akan semakin kesal jika ia terus berdebat dengan laki-laki yang ada di sebelahnya saat ini.
Raka yang merasa diacuhkan nampak tak senang. Dirinya menjemput Jiana kali ini karena ingin mereka mengenal lebih dekat lagi.
Tiba-tiba Raka mengambil ponsel yang sedang dimainkan oleh Jiana. Raka menyembunyikannya disaku jas yang ia kenakan.
"Apaan sih. Balikin gak?" ujar Jiana dengan kesal.
"Nanti aku balikin," balas Raka santai.
Jiana mengepalkan kedua tangannya dengan geram. Jiana mendengus kesal dan melirik Raka dengan tatapan mematikan. Raka hanya tersenyum tipis. Sikap Jiana yang seperti ini justru membuat Raka ingin menggoda Jiana setiap hari.
Tanpa terasa, mereka sudah sampai di parkiran kampus. Jiana menatap Raka dalam diam.
"Nanti mau dijemput jam berapa?" ucap Raka dengan santainya. Seolah ia tidak mengetahui bahwa wanita yang berada di sampingnya dipenuhi rasa kesal.
"Gak perlu!" balas Jiana singkat.
"Baiklah kalau kamu tidak mau," jawab Raka singkat.
"Balikin ponselnya," pinta Jiana sambil mengulurkan tangannya.
Raka mengambil ponsel tersebut dan memberikan kepada Jiana. Jiana dengan sigap mengambil ponsel tersebut. Jiana keluar dan menutup pintunya dengan kasar tanpa mengucapkan terima kasih kepada Raka. Raka menatap Jiana sampai ia menghilang dari pandangannya kemudian melajukan mobilnya menuju kantornya.
Jiana menuju kelasnya dengan wajah lesu. Bertemu dengan Raka pagi ini sungguh membuat moodnya berantakan.
"Bagaimana kehidupanku setelah menikah nanti? Bertemu dengannya saja membuatku kesal," gumam Jiana sambil melamun berjalan menuju kelasnya.
"Ji, kamu gak apa-apa kan?" tanya Sarah yang heran dengan sikap Jiana hari ini.
"Aku lagi bete aja," ujar Jiana dengan malas.
Sarah duduk di kursi sedangkan Jiana mempersiapkan presentasinya kali ini. Beberapa menit kemudian dosen mereka datang. Dosen tersebut membuka perkuliahan pagi ini dan dilanjut dengan pemaparan materi dari Jiana.
Jiana cukup lugas dan dapat menguasai materi setiap kali ia presentasi. Dan itu cukup membuat dosennya puas dan bangga. Jiana membawakannya dengan baik setiap pemaparannya. Semua orang bertepuk tangan saat Jiana mengakhiri presentasinya.
"Baik, terima kasih Jiana. Silakan kembali ke tempat dudukmu," ujar dosen yang mengajar mereka hari ini.
Jiana mengangguk dan melangkah menuju tempat duduknya. Sarah menyodorkan satu botol minuman untuk Jiana. Jiana menerimanya dan meneguknya hingga setengahnya.
***
Di kantor, Raka sedang rapat hari ini. Dirinya bahkan terlihat tidak fokus dalam rapat kali ini. Pikirannya selalu muncul wajah Jiana yang kesal karena ulahnya. Membuat Raka senyum-senyum sendiri dan itu membuat karyawan yang mengikuti rapat hari ini ketakutan.
"Oke, saya rasa tidak ada masalah. Rapat hari ini cukup sampai di sini," ujar Raka dan para karyawannya mengangguk dan memberi salam hormat kepada Raka.
Raka kembali ke ruangannya bersama asistennya, Farrel dan sekretaris pribadinya, Vanya.
"Apa sudah ada yang daftar magang di perusahaan kita?" tanya Raka kepada Farrel.
"Sudah tuan, sekitar sembilan orang. Ini data mahasiswa yang akan magang," jawab Farrel dan menyerahkan data itu. Raka membaca setiap nama yang tertera di sana.
"Kenapa Jiana tidak ada. Apa dia tidak ingin magang di sini," gumam Raka yang sedari tadi tak menemukan nama Jiana di sana.
"Apa ada perintah tuan?" tanya Farrel yang seolah mengetahui apa yang dipikirkan Raka.
"Undang Jiana dari universitas yang sama untuk magang di perusahaan kita. Kamu atur semuanya," perintah Raka.
Ini akan menjadi hal yang menarik untuknya jika Jiana magang di kantornya. Raka akan lebih leluasa bertemu dengan Jiana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Puspa Trimulyani
aku suka banget ceritanya
2022-04-20
0
Nisah Tegar
smmgt 💪raka buat dpetin hti ny c jiana😀😀
2021-05-28
0
Widodo Putra
next
2021-05-21
0