Dalam perjalanan pulang, Raka senyum-senyum sendiri mengingat interaksi antara dirinya dan Jiana tadi di halaman belakang. Baru kali ini, dirinya merasakan benar-benar jatuh hati kepada seorang wanita.
Jiana memang orang yang spesial dimatanya. Ketampanan dan kekayaan saja tidak cukup untuk memikat hatinya. Raka harus memikirkan banyak cara untuk menaklukkan hati Jiana.
Sebenarnya Raka sudah mengenal Jiana sejak mereka masih kecil. Namun hanya bisa memandang dan memperhatikan secara diam-diam saja. Karena dulu Raka takut untuk mendekati Jiana.
Ayah Jiana yakni Alex dan Ayah Raka berteman dengan baik. Setiap ada kesempatan, Raka selalu ikut Ayahnya ke perusahaan Alex. Di situlah Raka mulai bertemu dan tertarik dengan Jiana. Gadis manja dan juga pemberani. Gadis unik yang mampu menggerakkan hatinya.
Jiana dulu memang sering ikut Ayahnya ke perusahaan. Namun Alex tidak pernah mempermasalahkan. Justru ia sangat senang ditemani putri kecilnya itu.
"Apa kamu senang sayang?" Celetuk Mira saat mendapati Raka senyum-senyum sendiri.
Raka mengangguk dan menyandarkan kepalanya ke bahu Mamanya.
"Terima kasih ya Ma. Mama sudah mau mewujudkan keinginan Raka," ucap Raka dan mencium punggung tangan Mamanya sekilas.
"Mama juga senang mendapat menantu seperti Jiana," balas Mira sambil mengelus punggung anaknya ini.
Selama ini, Raka selalu bercerita jika ia akan menikahi Jiana. Hanya Jiana wanita yang ia inginkan. Orang tuanya dulu memang tidak pernah menanggapi dengan serius. Mereka mengira bahwa itu hanya keinginan sesaat. Suatu saat bisa berubah jika mereka sudah dewasa. Namun nyatanya Raka tetap mencintai Jiana. Dari ia masih kecil sampai sekarang.
Kedua orang tua mereka juga sangat mendukung pernikahan ini. Mereka sangat setuju jika kedua anaknya saling mengikat hubungan dengan serius. Walaupun Jiana belum bisa menerima hubungan ini. Mereka tetap yakin suatu saat nanti mereka bisa saling menerima satu sama lain.
Tak lama, mereka sampai di halaman rumah yang besar. Sopir yang mengemudikan mobil tersebut membukakan pintu untuk mereka. Mereka memasuki rumah.
Raka segera pamit untuk langsung ke kamarnya. Sedangkan Mamanya memilih untuk duduk di ruang tengah mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
***
Keesokan harinya, Jiana berangkat ke kampus dengan terburu-buru. Hari ini dia ada presentasi. Ia tidak mau terlambat karena dosennya kali ini terkenal killer.
"Ma, Pa. Jiana berangkat dulu ya," teriak Jiana sambil berlari ke arah pintu.
Mama dan Papanya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya itu. Mereka melanjutkan sarapannya.
Tin
Suara mobil yang sudah terparkir di depan rumah Jiana. Ternyata itu adalah Raka. Raka keluar dan tersenyum tampan.
"Mau ke kampus kan? Ayo aku antar," ujar Raka sambil membukakan pintu mobilnya.
"Tidak perlu. Aku punya sopir sendiri," jawab Jiana cuek.
"Pak Rio, antar Jiana ke kampus ya."
"Tapi non.."
"Cepat pak. Jiana sudah terlambat," ucap Jiana dan ia melangkah menuju mobilnya. Raka menarik tangan Jiana dengan paksa dan memasukkan Jiana ke dalam mobilnya. Ia segera masuk dan melajukan mobilnya.
Jiana berdecak kesal. Raka selalu saja memaksakan kehendaknya sendiri tanpa memikirkan perasaan Jiana.
"Eh, kamu kurang kerjaan banget ya. Pekerjaan di perusahaan kamu masih kurang?" tanya Jiana yang masih kesal.
"Kenapa memangnya?" tanya Raka dan menatap Jiana sekilas.
"Begitu senggangnya sampai harus menjemputku segala?" tanya Jiana lagi.
"Menjemput calon istri sendiri tidak boleh ya? Lagipula kampus kamu sama kantorku itu searah," balas Raka dengan santai. Beda dengan Jiana yang seolah memuncak emosinya saat bertemu dengan Raka.
"Terserah!" Satu kata yang cukup mewakili kekesalan Jiana hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah ini yg ku tunggu2 yg bikin aku penasaran,Akhirnya terjawab sudah,👍🏻👍🏻
2023-05-09
0
Author SAA!!
Oh...Raka dah kenal Jiana dari kecil😮, tapi sayangnya Jiana...Jiananya kenal Raka gak?😌
2022-11-15
0
Puspa Trimulyani
oh cinta pertamanya ya.....😍🤗
2022-04-20
0