TPH 15

Bang Eki sudah kembali ke Asrama nya, kini Mega sendiri di kamar kos nya.

Mega membaringkan badan nya ditempat tidur, dia tersenyum mengingat perlakuan Eki terhadapnya.

"ternyata masih ada laki-laki yang memperlakukanku dengan baik." gumam Mega sambil senyum-senyum memeluk guling nya.

Tiba-tiba hatinya teringat Doni dan langsung bangun lalu duduk dan memegang dadanya.

" Kenapa dadaku tiba-tiba berdetak lebih kencang saat mengingat nama itu."

Tiba-tiba dering ponsel Mega terdengar. Mega melihat layar telpon nya nomer baru, iya itu nomer area Papua.

"Ya Alloh kenapa orang nya langsung nelpon, aduh kenapa aku seperti yang akan ketahuan selingkuh sih." gumam Mega.

Dan masih melihat layar ponselnya berdering, dia tidak berani mengangkat telpon nya. Sampai telpon itu berhenti berdering.

Mega mengelus dadanya. dan telapak tangan satu memegang dada sedangkan yang satunya masih memegang ponselnya.

Tiba-tiba ponsel nya berdering kembali , Mega kaget bukan main hingga ponsel nya hampir terjatuh.

" Haduh kenapa dia menelpon lagi??? Angkat tidak angkat tidak angkat tidak angkat. " ucap Mega sambil menghitung kancing piyama nya.

" Hallo..."

" Hallo Mega ini bang Doni, maaf ya baru bisa menghubungi. Abang baru turun dari pos."

" Oh iya bang"

" Mega ada yang mau abang tanyakan, kenapa nomer ponsel kamu area Aceh ya??"

" Oh ini bang, Ini pemberian mantan pacar Mega."

" TNI juga??"

" Iya bang,tapi belum sempat bertemu. Sama seperti Abang begini, namanya Joni Andrean." Kata Mega dengan suara melemah.

" Maaf ya Abang tidak ada maksud mengingatkan Mega pada masa lalu, Abang tidak akan melakukan hal yang sama dengan mantan pacat kamu. Percayalah, Abang bersumpah demi nama ibu Abang."

" Abang tidak perlu bersumpah begitu "

" Semoga Alloh menjodohkan kita" kata Doni.

Mega yang mendengar perkataan Doni hanya bisa menelan air liur nya, dia tidak berani memberitahu Doni bahwa dia sudah punya pacar.

" Bang Eki maaf Mega belum bisa mengakui Bang Eki. Mungkin waktunya belum pas. " kata Mega dalam hati sambil menggigit bibir bawahnya.

" Ya sudah Abang tutup telpon nya dulu ya, nanti Abang pulang dari Papua abang belikan nomer baru., kamu ganti nomer ponsel kamu ya??? " kata Doni.

" Iya bang " kata Mega.

" Aduh bodoh-bodoh kenapa aku bilang iya." kata mega dalam hati sambil memukul mukul kepalanya.

" Abang tutup telpon nya ya, selamat malam gadisku."

Doni memgakhiri panggilannya. Mega pun menyimpan ponselnya kembali.

" Aaaaaahhhhh. " Mega menjatuhkan tubuhnya sekaligus setelah menerima telpon dari Doni.

" Ya Alloh apa yang sudah aku lakukan. Berapa bulan lagi ya dia pulang?? "

Mega meraih kalender dan mulai memberi tanda silang disetiap tanggal yang sudah terlewat.

" Kalau 1 tahun dari dia sampai ke papua berarti 9 bulan lagi juga dia sampai dong." gerutu Mega bicara sendiri.

" Kira-kira ucapan bang Doni bisa dipegang ga ya????Aaaah paling juga kaya si Joni, yang sudah jelas saja lah bang Eki. Nyata dan benar-benar selalu ada untuk Aku." Mega tersenyum sendiri saat mengingat nama itu.

" I love youu bang Eki. " Mega senyum sendiri dan memeluk guling nya.

Kemudian tidur sambil membayangkan hal-hal yang dilakukan Eki kepadanya.

Kamu berhasil menaklukan hatiku.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa like.komentar dan vote ya...🥰terimakasih...i love you all

Maaf kalau masih banyak typo. 🤭🤭

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***