Pesona seorang Bumi Perkasa selalu mampu menyedot perhatian siapa saja. Meskipun kini dia sudah berada di akhir semester kuliahnya, akan tetapi hampir sebagian besar mahasiswi masih saja mengagumi pesona nya.
Seperti biasa tiap kali Bumi datang ke kampus ada saja kelakuan para abg labil yang sibuk mencari perhatian nya. Ada yang senyam senyum tak jelas, ada yang tersipu malu kala tak sengaja Bumi menatap nya atau justru ada yang terang terangan mengajak Bumi jalan.
Dari sekian banyak gadis yang mengejar nya tak ada satupun yang istimewa bahkan membuat Bumi terpikat. Bukannya Bumi tak suka perempuan tapi karena Bumi sudah menyukai seseorang. Bumi menyukai gadis itu sejak dua tahun lalu. Bahkan hingga di tahun terakhir kuliahnya sekarang Bumi masih belum bisa mendapatkan gadis itu.
Seorang gadis yang tak pernah melihat dirinya sama sekali. Tak menghiraukan keberadaannya dan selalu mengacuhkannya. Bumi pernah sekali bertemu dengan gadis itu kala tak sengaja bertabrakan di koridor kampus. Jika gadis lain yang bertemu dengannya untuk pertama kali, maka yang kedua kali dan seterusnya pastilah akan mengenali Bumi dengan baik bahkan tak jarang akan tergila-gila padanya. Tapi gadis ini berbeda, bahkan dia tak ingat sama sekali jika pernah bertemu dengan Bumi. Yang membuat Bumi semakin kesal adalah karena susah sekali hanya untuk mengajak nya berkenalan.
Berminggu-minggu Bumi selalu mengikutinya dalam diam dan baru dia tahu jika gadis yang dia incar bernama Clara Arisya. Seorang gadis yatim yang hanya tinggal berdua dengan sang ibu. Hidupnya tidak bisa dibilang berada karena yang Bumi tahu Clara membanting tulang demi menghidupi dirinya, Ibunya dan biaya kuliahnya.
Semakin kuatlah keinginan Bumi untuk mendekati Clara dan entah kenapa Bumi ingin selalu menjaga dan membahagiakan Clara. Bisa dibilang bahwa Bumi telah jatuh cinta pada gadis itu.
---------
" lepaskan dia brengsek.......!!!!!" teriak Bumi kala melihat Clara tengah ditarik paksa oleh seorang pria.
Bught.... Bught.... Tanpa pikir panjang dipukulinya lelaki kurang ajar yang sialnya sedang mabuk.
Clara menjerit dan menarik tubuh Bumi menjauh dari pria yang sedang dia pukuli.
" Bumi..... Cukup..... Hentikan..... Kumohon." teriak Clara.
Tubuh Bumi menegang demi mendengar Clara menyebut namanya. Bumi menatap tajam gadis itu yang masih tampak ketakutan.
" kamu mengenaliku ?" tanya Bumi dan gadis itu mengangguk.
" bagaimana aku tak mengenalimu jika setiap hari kamu akan selalu menguntitku. " katanya.
Bumi menggaruk tengkuk nya, sedikit malu karena ketahuan jika selama ini dia menjadi penguntit.
" ehm... Terimakasih sudah menolongku." ucapnya lagi.
" its okey..."
------------
Sejak kejadian malam itu Bumi semakin gencar mendekati Clara dan lebih senangnya lagi Clara tak menolak nya.
Melihat Clara yang bersusah payah demi bertahan hidup membuat Bumi bangga pada gadis itu. Disaat gadis lain bisa menikmati hidup tapi Clara harus berjuang demi bisa bertahan hidup. Segala bantuan yang Bumi tawarkan padanya selalu ditolak dengan halus.
Bahkan saat Bumi memintanya agar berhenti kerja dari club itu Clara menolak. Clara memang bekerja di sebuah night club untuk menghidupi dirinya juga ibunya. Jujur Bumi khawatir pada Clara jika kejadian malam itu terulang kembali.
Saat itu Bumi yang memang sengaja datang ke club untuk mengawasi Clara, ada seorang pengunjung club yang mencoba berbuat kurang ajar padanya. Untung saja Bumj berhasil menolong gadis itu, jika tidak entahlah apa yang akan terjadi pada Clara.
Berhari hari Bumi berusaha berpikir dan mencari cara bagaimana untuk membantu gadis itu. Hingga sebuah ide terlintas di benak nya.
--------
" Pa, Bumi ingin bicara sebentar dengan papa." Bumi menghampiri papanya yang sedang bersantai membaca koran di teras belakang.
Papa menatapnya dan menaruh koran yang ada di tangan.
" duduklah. Apa ada hal penting yang ingin kamu sampaikan pada papa."
Bumi ikut duduk di samping papa nya.
" pa, Bumi ingin minta bantuan papa. Ehm....apa papa bersedia meminjamkan modal untuk Bumi."
Papanya mengernyit. " modal.? Maksudnya modal untuk apa."
" Bumi ingin mulai membuka usaha Pa. Dan Bumi butuh modal. Jika papa tak keberatan, Bumi ingin meminjam modal pada papa. Begitu usaha Bumi sudah jalan Bumi janji akan mengembalikan kembali pada papa."
" kenapa tiba-tiba kamu ingin membuka usaha. Apa tak sebaiknya kamu fokus dulu pada kuliahmu. "
" justru ini adalah salah satu mata kuliah yang akan Bumi praktekan pa. Belajar memulai menjadi seorang enterpreneur. "
Papa terdiam sejenak. Menatap bumi dalam seolah sedang mencari kejujuran dalam setiap perkataan anak lelakinya.
" baiklah. Papa akan membantumu."
"terimakasih Pa." Bumi tersenyum bahagia. Satu langkah sudah berhasil dilalui.
--------
Dengan penuh perjuangan dan penawaran yang sedikit alot, pada akhirnya Bumi berhasil mengambil alih night club tempat dimana Clara bekerja. Lega rasanya, dengan begitu Bumi akan lebih mudah membantu Clara. Bumi sangat tahu jika gadis itu egonya sangat tinggi dan pasti tak akan mau dengan mudah menerima segala bantuan yang Bumi tawarkan padanya. Jadi hanya cara inilah satu satunya yang bisa Bumi lakukan untuk Clara.
Tok.. Tok.....pintu ruangan yang mulai hari ini telah menjadi ruang kerja Bumi diketuk.
" masuk." perintahnya. Perlahan pintu terbuka. Muncul sosok gadis yang selalu mengusik hati lelaki itu beberapa minggu terakhir ini.
" permisi Pak... Apa bapak memanggil saya." tanya nya. Tiba-tiba mata gadis itu memicing menelisik lelaki yang tengah duduk di kursi kerjanya dan selanjutnya mulut clara menganga tak percaya.
" Bumi...." ucapnya dan bumi tersenyum.
Bumi bangkit dari duduk nya dan berjalan mendekati Clara.
" iya ini aku.... Bumi. "
" kok kamu ada disini. " tanya clara bingung.
" duduklah Clara. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu." Clara mengangguk dan duduk di salah satu kursi di dalam ruang kerja Bumi.
Bumi memutar tubuhnya berjalan kembali menuju kursi kebesaran nya.
" Jadi begini Clara. Mungkin kamu sedikit bingung melihatku ada disini. Night Club ini sekarang sudah menjadi milik ku. Aku telah membelinya beberapa hari yang lalu."
" apa.?" Clara pasti tak percaya dengan apa yang baru Bumi sampaikan.
" aku ada penawaran untuk mu. "
" penawaran? "
" iya..... Aku ingin kamu membantuku mengelola night club ini. "
" tunggu aku masih tak paham dengan maksudmu."
" aku tidak ingin kamu menjadi waitress lagi. Tapi aku ingin kamu menjadi partnerku dan membantuku mengelola club ini. Aku yakin kamu pasti bisa melakukan nya. "
" tapi? "
Bumi menggerakan jari telunjuk kekiri dan ke kanan.
" no...no.... Aku tidak menerima penolakan. Okay "
" baiklah kalau begitu. Terimakasih karena kamu telah mempercayai ku. "
" oke.... Jadi mulai sekarang kita adalah partners. Deal ".
Bumi mengulurkan tangan dan Clara menyambutnya.
***********
2 tahun kemudian
Bumi mengakui jika Clara adalah gadis yang ulet, rajin, cekatan dan smart. Tak salah memang Bumi telah mempercayakan semua usahanya pada Clara. Hubungan mereka berdua pun semakin dekat. Tiga kali Bumi menyatakan cinta pada Clara, akan tetapi tiga kali pula Bumi ditolak. Alasan nya sepele, karena Clara masih ingin berkarir dan belum siap menjalin suatu hubungan. Mereka berdua pun telah lulus kuliah dua tahun yang lalu. Okelah Bumi terima keputusan Clara dan mungkin Bumi memang harus sedikit bersabar. Toh Clara pun tak kan kemana-mana dan masih selalu ada di dekat bumi.
Rasa ingin menjaga dan membuat Clara bahagia begitu kuat hingga Bumi dapat bersabar sampai detik ini. Kehidupan Clara pun berangsur mulai membaik, tak sia-sia juga Bumi membantunya dalam diam.
Hingga suatu kemalangan menghampiri hidup clara. Ibu Clara satu-satu nya keluarga yang gadis itu punya meninggal karena penyakit paru yang sudah lama di derita. Sejak saat itu Clara berubah menjadi pemurung dan kesedihan tak mampu clara sembunyikan. Clara yang sehari hari adalah gadis yang ceria telah berubah menjadi pendiam seolah semangat hidupnya telah hilang.
Dengan sekuat tenaga Bumi berusaha memberikan support agar Clara kembali bangkit dan tidak terus berlarut dalam kesedihan. Segala macam cara dan usaha telah Bumi lakukan dan hasilnya tak sia sia.
Beberapa bulan berlalu sejak kepergian sang Bunda, Clara dengan tertatih kembali bangkit. Bumi dengan setia menuntun Clara dan selalu berada di sisi gadis itu serta mendampingi nya . Hingga sebuah keputusan besar telah berani Bumi ambil.
" Bumi, apa yang kamu katakan ini serius?" papa menatap Bumi tajam.
Bumi mengangguk dengan mantap.
" Bumi serius pa. Bumi sayang dengan Clara dan Bumi ingin selalu menjaga nya. Memberi kebahagiaan untuk nya. Ijinkan Bumi menikahi nya."
" Bumi.... Kamu masih sangat muda untuk menikah. Bahkan usiamu pun belum genap dua puluh lima tahun. Menikah itu bukanlah hal yang sepele. Apa kamu sanggup menjalani nya. Setelah menikah kamu akan memikul tanggung jawab besar Bumi. "
" Bumi siap Pa. "
Papa membuang nafas kasar.
" baiklah jika itu sudah menjadi keputusan mu. Papa hanya bisa mendukung mu. "
" terimakasih pa. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
aurel chantika
baca ulang lagi
2023-10-23
1
devy anantari
ok
2022-06-22
0
Taengo
oh belum dimulai pemeran utamnya
2021-12-26
1