Janjiku Kepadamu Anindya

Janjiku Kepadamu Anindya

Siapa Namanya

Gilang Sanjaya itulah namaku yang sederhana tapi penuh makna, mau tau maknanya?

tanya aja ke ibu dan ayahku hahaha.

Setiap orang mempunyai moto hidup masing-masing, ada yang ingin sukses, ada yang ber-estetika, dan ada pula yang singkat padat dan jelas. Seperti moto hidup yang aku punya : Santuy ae.

Aku sering di panggil Alang di keluargaku, tapi kalau dengan temen-temen dekatku di panggil Anjay, potongan nama dari Sanjaya, awalnya sih risih mendapatkan panggilan nyeleneh itu, tapi lama kelamaan aku jadi enjoy aja. Mempunyai nama panggilan unik itu, menurutku tidak buruk. Namun terkadang bikin emosi ketika panggilan itu terdengar di tempat yang tidak pas.

Umurku 16 tahun dan mempunyai 3 bersaudara, Abang berumur 20 tahun namanya Satria, ya itu aja namanya, sederhana bukan? Namun walaupun sederhana, aku harus memanggil namanya dengan lengkap, karena kalau memanggilnya dengan tidak lengkap ya bakalan di tumbuk sama dia, tau kan kenapa? Ketika kata "Bang" digabungkan dengan tiga huruf pertama dari namanya yaitu "Sat".

Terus aku mempunyai adik perempuan imut namanya Nirmala Andalia berumur 8 tahun, menurutku dia memiliki kekuatan super, yaitu rayuan dengan wajahnya. Setiap kali, entah itu aku, abang, atau ayah dan ibu selalu luluh dan memberikan apapun yang dia suka, walaupun dalam keadaan marah kepadanya.

Sekarang aku sedang memasuki tingkat selanjutnya dari jenjang pendidikan yaitu SMK, aku berharap bisa menemukan teman dekat dan guru yang baik. Tak sabar nya diri ini ingin cepat-cepat masuk sekolah di hari pertama, dengan seragam baru, sepatu baru, tas baru, buku baru, tapi ada satu hal yang tidak baru, ya mukaku yang tak pernah berubah tetap biasa aja—tapi menurut cewek-cewek di SMP, aku memiliki wajah tampan—seperti dulu.

Jam 04:00 alaram handphone ku berbunyi.

Karna ku selow.

Sungguh selow.

Sangat selow.

Tetap selow.

Santai ... santai.

Jodoh gak akan kemana.

Aku terbangun dengan bahagianya karena nanti bakalan bertemu orang dan kehidupan yang baru, beranjak dari kasur yang memiliki daya gravitasi yang kuat menuju kamar mandi untuk siap-siap Sholat Subuh dengan keluargaku.

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)

Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x)

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)

Hayya 'alashshalaah (2x)

Hayya 'alalfalaah. (2x)

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)

Laa ilaaha illallaah (1x)

Setelah selesai sholat aku bersiap-siap untuk mandi dan mempersiapkan perlengkapan sekolah dengan baik tanpa ada yang ketinggalan, karena aku tidak ingin di hari pertamaku berkesan "GATOT" alias gagal total. Semprot parfum sana sini agar setiap inci di badan ini menjadi harum dan tak ketinggalan pomade andalanku, mengkilatkan rambut dengan gaya trendi.

"Gilak Gans banget dah aku."

Jam tangan sudah menunjukan waktu 06:00

Aku pun berpamitan menyalami dengan ayah dan ibu untuk meminta restu agar di perjalanan baik-baik saja sampai pulang.

"Hati-hati ya di jalan, Nak. Ingat, jangan bandel!" ucap Ibu menekankan kata bandel itu.

"iya, Bu."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsallam."

Aku hidupkan motor matic andalan ini yang kalau kata orang gasnya "MBEERRRR".

"Bismillah."

Melajukan motor dengan santai sambil menikmati pagi yang cerah karena udara yang masih amat segar,

***

Aroma udara segar tercium akan jati dirinya, membuat pikiran dan paru-paru menjadi lebih bahagia. Kadar udara yang belum tercemar akan nodanya karbondioksida. Sliweran terasa hembusan angin sepoi-sepoi menyentuh kulit tubuhku.

Tepat pukul 06:30 aku sudah sampai di sekolah baru ini—SMK PELITA JAYA—dengan nuansa alam, karena banyak pepohonan rimbun yang membuat mata jadi adem. Aku parkirkan motor andalan di halaman parkiran sekolah. Kulihat, sudah lumayan banyak siswa-siswi berkumpul di lapangan utama.

Mereka terbagi beberapa kelompok sambil bercerita ala murid +62. Ditambah lagi para siswi yang bergerombol ber-ghibah ria.

"Dasar ya perempuan, pagi-pagi udah ghibah aja." Menggelengkan kepala ini melihat perilaku manusia ber-genre perempuan, kenapa sih suka ghibah? Dikit-dikit kalau ketemuan pasti ghibahin orang, gak keluarga, atau temen. Itu kalau kucing lahiran pasti kena ghibahin mereka.

Aku bingung harus mau bagaimana selanjutnya, akhirnya kuputuskan untuk menunggu di tempat duduk yang teduh sambil berburu harta karun.

"Oalah, enak banget kalau ngupil di pagi hari yang indah ini, nah tuhkan dapat emas besar kali ini."

"Harap semua berkumpul di lapangan utama dan berbaris dengan rapi. Karena upacara MOS akan segera di mulai!" teriak seorang guru mengagetkan aku yang sedang asik berburu.

Kami semua pun langsung berlarian mengikuti instruksinya dan membuat barisan dengan rapi di lapangan utama. Upacara baru berlangsung tiga puluh menit, namun sudah banyak dari siswa-siswi jatuh pingsan dan beberapa mengeluh karena lamanya kepala sekolah memberikan sambutan.

"Ah elah, itu bapak ngasih kata sambutan atau mau dongeng sih, lama amat dah!" Terlihat beberapa dari siswa baru mulai emosi karena lamanya menunggu.

Pukul 07:30.

Akhirnya selesai sudah upacara yang membuat para peserta menggerutu.

"Acara selanjutnya akan di mulai, kalian silahkan menuju aula utama!" teriak salah satu senior.

Kami pun semua mulai berjalan menuju tempat tersebut. Saat ini aku sedikit canggung ketika dalam perjalanan, karena melihat sekeliling saling berkelompok dan hanya aku yang sendirian. Jujur aku orangnya pemalu kalau belum kenal, tapi kalau sudah kenal sih biasanya malu-maluin. Melirik ke kanan dan kiri untuk mencari apakah ada orang yang aku kenal untuk bisa di ajak berbicara.

'Eh itu bukannya si Irwan.' Dari kejauhan aku melihat seseorang yang sangat aku kenali.

"Woy, Irwan bin Abdul!" teriakku yang membuat beberapa pasang mata melirik ke sumber suara yang berisikan makna ejekan ketika SD.

Dia melirik kesana-kemari mencari suara panggilan yang sangat dia kenal dan ketika dia tau itu adalah aku. Dia berkata, "Astaga, malah nyebut bapakku segala," gerutu Irwan.

Aku tertawa kecil. "Santai dong, aku lupa kalau kamu masuk sekolah ini juga. Untung ada lu, Wan. Kalau gak ada sumpah pasti aku sendirian seperti orang gila," ujarku panjang lebar padanya.

"Sama, Lang. Kita sepemikiran, udah lah yuk buru-buru kita ke aula."

Kita berdua berjalan merangkul bahu, membuat beberapa siswa-siswi bertanya-tanya. Setelah sampai, kami diminta untuk berbaris kembali dengan rapi.

"Baiklah semuanya, saya akan membaca nama-nama dalam kelompok, mohon di dengarkan dengan seksama!"

Selang waktu pembagian kelompok, aku dan Irwan melirik ke segala arah. Mencari apakah ada yang cantik atau tidak, maklum gejolak hasrat remaja yang pubertas sedang sibuk-sibuknya mekar. Dan tiba akhirnya menyebut kelompok 9.

"Kelompok sembilan! Gilang Sanjaya, Irwan Irawan, Ayu Lestari, Anindya dan Muhammad Akbar!"

"Mantap, Wan. Kita satu kelompok."

Lalu dilanjutkan beberapa kelompok Terakhir.

"Semua nama-nama yang sudah di sebutkan tadi, harap langsung menemui pembina kelompok masing-masing!"

Semua orang sibuk mencari pembinanya, kami semua berkumpul dan saling memperkenalkan diri, senior pembimbing kelompok sembilan bernama kak Khairun Nissa, kelas sebelas akutansi dan ada satu lagi tapi entah kemana.

"Maaf, Niss. Aku telat, tadi disuruh beres-beres perlengkapan sama guru." Kakak itu berbicara dengan napas memburu saat berbicara.

"Ya gak apa-apa, sana kamu kenalan dulu sama mereka." Terlihat wajahnya sedikit kesal karena melihat temannya telat datang.

"Heyyo, guys." Dia melambaikan tangan kanannya kepada kami. "Kenalin nama kakak Angga Saputra, panggil aja Putra atau Angga. Bebas deh, terserah kalian mau manggil apa." Sambungnya.

"Halo, Kak Putra," ucap kami serempak.

Aku dan Irwan hanya berbisik-bisik karena di kelompok ini ceweknya cantik-cantik, apalagi sih Anindya, dengan tampilan berhijab putih bak bidadari.

'MasyaAllah sangat cantiknya hambaMu Tuhan.' gumamku.

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

halo Gilang

2021-03-06

0

hanifatulhsn_

hanifatulhsn_

semangat kaakkk☺😊 ceritanya bagus, keren.

2020-10-02

0

Sept September

Sept September

semangat kakakkkk 🤗 pengunjung setia 😂

2020-08-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!