Jam menunjukkan pukul 01:00 malam, semua orang mungkin sudah terlelap dalam mimpi-mimpi mereka. Latika juga sudah tertidur dalam larutan kesedihan juga sudah tertidur pulas.
Bruumm...
Ciiiittt...
Sebuah motor ninja berhenti di depan rumah, cahaya mata motor yang menyiram pintu rumah, mati. Orang yang membawa motor itu turun, manaiki tangga rumah menekan bel.
Teng... Nong...
Teng... Nong...
Bel rumah berbunyi, mengejutkan Bik Ipah yang tertidur di kamarnya,
"Astaghfirullah... Tuan datang."
segera Bik Ipah meranjak turun dari ranjang, mengambil selendang di gantungan baju belakang pintu, memasang selendang itu, keluar kamar berlari-lari kecil menuju pintu depan, cepat ia membukakan pintu.
"Assalamu'alaikum." Afriadi melangkah masuk kerumah, kepalanya tertunduk terhuyung berjalan melewati Bik Ipah.
"Wa'alaikumssalam," jawab Bik Ipah cepat menutup pintu kembali, melangkah mengikuti Afriadi dari belakang.
Ketika sudah sampai didepan anak tangga Bik Ipah bertanya, "Tuan, apa tuan mau makan? Tadi Tuan belum makan."
"Tidak Bik, aku ingin tidur saja." suara Afriadi kecil, melangkah menaiki anak tangga satu per satu anak tangga berhasil ia lewati.
"Em, Tuan. Non tidak mau makan," perkataan Bik Ipah tidak dihiraukan Afriadi, telinganya seperti tersumbat mungkin itu efek kantuk luar biasa. Ia melanjutkan langkahnya.
Bik Ipah tidak bisa berkata-kata lagi, berbalik masuk ke kamarnya.
Afriadi masuk ke kamarnya, cahaya lampu yang terang membuat matanya silau.
Ctaak.. Tangannya mematikan lampu, hanya tinggal lampu dengan cahaya warna warni yang tidak terlalu terang di sisi-sisi langit-langit ruangan. Ia mendekati tempat tidur yang mengoda dirinya.
"Panas. Mandi dulu baru tidur," guma Afriadi membuka sedikit kerah bajunya menjauh dari tempat tidur, berjalan menuju kamar mandi.
Menit demi menit berlalu.
Afriadi keluar dari kamar mandi, tangannya mengusap-usap kepalanya dengan handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya, berjalan mendekati tempat tidur. Pandanganya terasa ada yang jangal di tempat tidur. Ia mengangkat bahu tidak peduli, duduk di tepi tempat tidur, meletakan handuk kecil itu di atas meja kecil di sebelahnya, menghidupkan lampu tidur di sebelah handuk.
"Bismillah." Afriadi merebahkan dirinya di tempat tidur yang dari tadi sudah mengodanya.
Dalam hitungan detik Afriadi sudah tertidur pulas. Ia tidak peduli lagi kalau ia tidur masih memakai baju handuk.
Afriadi melupakan seseuatu.
Sepertinya ia kelelahan sekali sampai ia tak ingat lagi.
Waktu berjalan cepat sekali tidak terasa hari sudah menjelang subuh.
Jam 04:00 subuh.
Bik Ipah sudah bangun lebih awal, memasak makanan untuk sarapan.
Sedangkan di kamar Afriadi.
Cahaya lembut lampu warna-warni disertai lampu tidur menyinari ruangan itu.
Latika meraba-raba sesuatu yang aneh, matanya yang masih tertutup merasakan perlahan lahan turun, "Em, Apa ini? Bergelombang seperti roti sobek. Tapi, punya siapa?." Batin Latika.
"Haha. Geli." tawa getir pria terdengar pelan, antara separuh sadar dengan tidak, matanya yang tertutup merasakan geli.
Sontak Latika terperanjat kaget, cepat membuka matanya membuka matanya.
Hoh. Mata Latika melotot melihat di hadapannya benar-benar roti sobek benaran.
Pria itu juga merasakan ada kejangalan 'Siapa yang menyentuhku? Bukanya aku tidur sendiri' pikirnya.
Ha.. Cepat dia melek melihat ke bawah.
Latika mendongak ke atas, mata mereka saling bertemu.
Bluusss...
Wajah mereka berdua memerah bersemu, Latika melepaskan tangannya dari ituuuu...
Hati Latika menjerit, pikirannya sudah melayang yang bukan-bukan.
"A-anu..." pria itu menyengir tak bisa berkata-kata.
Jeritan hati Latika tak bisa di tahankan lagi sehingga terlapas.
Kyaaaaaa... Jerit Latika sampai membuat Bik Ipah yang memasak di dapur terperanjat. "Astaghfirullah. Non." sendok masak yang ia pegang terjatuh ke lantai, dengan perasaan cemas Bik Ipah meninggalkan dapur, berlari menuju kamar Latika. Saat beberapa langkah lagi sampai di depan kamar yang Latika tempati, Bik Ipah terkejut melihat Afriadi keluar dari kamar itu, lari terbirit-birit masuk kekamar satunya.
Kepala Bik Ipah dipenuhi tanda tanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Lismi Nareindra
serru thorrr
lanjuttt
2020-10-29
0
Eka Putri
kpan akurnya sich?gk seru ah kok kyak gni trus
2020-09-24
5
Nanditha V Devi M
Apa di versi chat ada gambar tokohnya??
Emg lebih enk di versi chat?
2020-04-14
6