Hujan gerimis turun, disertai kilat di langit-langit.
Perasaan Latika sudah tidak enak, wajahnya pias ketakutan, para begal itu membawa senjata tajam, pistol dan muka mereka pakai ditutup segala, orang yang tergeletak di tengah jalan itu bangun, menghampiri mobil Afriadi mengketuk-ketuk jendela mobil Afriadi, pas ia mengketuk di dekat Afriadi dengan kasar berteriak minta di bukakan.
Afriadi yang menyadari meksud mereka mulai menggas mobilnya, melanggar motor yang ada didepannya BRAAAK...
Mundur kebelakang BRAAAK... Namun tetap saja percuma mereka tidak bisa lari.
"Pak... Bagaimana ini?" suara Latika mengecil, gemetar ketalutan.
"Lebih baik kita keluar, dan biarkan mereka membawa mobil ini," usul Afriadi menurutnya 'Mereka hanya ingin mobil ini jika diberikan maka aku dan dia akan dilepaskan' pikir Afriadi.
Latika awalnya menolak untuk keluar, tubuhnya gemetar ketakutan Afriadi membujuk Latika, mengyakinkan Latika dengan janji kalau dia akan melindungi Latika apapun yang terjadi. Akhirnya Latika mau untuk keluar dari mobil sambil mengangkat tangan ke atas.
Latika takut, mendekati Afriadi hatinya berdo'a minta perlindungan kepada illahi, "Ya Allah lindungilah kami."
"Ya Allah, enhkau yang maha melindungi maka lindungilah kami yang lemah dan tidak berdaya ini dari mara bahaya yang kami hadapi sekarang ini." do'a Afriadi dalam benak hatinya yang paling dalam.
"Angkat tangan kalian kalau tidak mau nyawa kalian melayang." dua dari mereka menyodorkan pistol dari belakang kapala Latika dan Afriadi.
Salah satu dari mereka mengambil tas dan ponsel Latika, yang lainnya menggeledah Afriadi jam arlogi, ponsel dan dompet diambil semua.
Salah seorang dari mereka mengamati Latika, dari atas sampai bawah mengangguk-angguk, "Boss ceweknya cantik juga."
"Mana-mana," sahut yang lain, "Wow..."
Boss mereka tidak menghiraukan perkataan anak buanya, ia sibuk melihat-lihat barang hasil rampasan mereka di dalam mobil Afriadi, sesekali ia menoleh mendengus tidak suka melihat Latika. "Kalau kalian mau ambil saja, aku tidak selera."
"Wah, Boss memang yang terbaik, memgerti apa yang kami inginkan," ucap anak buahnya yang menyodorkan pistol dari belakang, menarik kembali pistolnya dan juga temannya yang menyodorkan pistol ke arah Afriadi menarik kembali.
Mereka melamgkah mendekati Latika, tangan mereka bergerak-gerak bersiap untuk menyerang, Latika melangkah mundur, namun ia tidak bisa melangkah lagi ia sudah dikepung.
Tiga dari mereka sudah semakin dekat dengan Latika, ketika tangan salah satu dari mereka ingin menangkap Latika.
Tiba-tiba saja...
Baaass... Afriadi menepis tangan tersebut dan langsung menghajar mereka bertiga hingga terjatuh.
"Mundur Latika," suara dingin Afriadi keluar, memasang kuda-kuda yang kokoh untuk menyerang, Latika tampa disuruh dua kali sudah mundur.
Kaki tangan boss sudah bersiap-siap mengeluarkan senjata untuk menembak Afriadi, tapi ditahan oleh bossnya," tahan, aku ingin melihat pertunjukan ini," permintaan boss begal itu.
Satu persatu kawanan begal itu dihajar Afriadi hingga terjatuh.
"Hem... Menarik." boss begal merasa ingin menantang Afriadi, ia menyerahkan harta hasil rampasan kepada kaki tangannya, dengan cepat ia menyerang Afriadi tangannya bersiap untuk meninju wajah Afriadi. Dari gaya bolehlah namun nyatanya, serangan tersebut dapat di hindari Afriadi, tampa menunggu lama Afriadi meninju perut boss tersebut, baru sekali pukul boss begal itu sudah terjatuh, kesakitan.
Kaki tangan itu ikut menyerang Afriadi, ia mendapatkan lawan yang lumayan hebat, Afriadi sempat kewalahan dalam menghadapinya.
Bruuukk... Kaki tangan itu jatuh, Afriadi menang hanya karena kaki tangan itu lengah saja.
Nafas Afriadi tidak beraturan.
"Hey!" seru seseorang dari belakang memanggil Afriadi.
Afriadi menoleh kebelakang, ia terkejut melihat Latika disandara oleh boss begal itu, pisau sudah berada di leher Latika siap untuk menyayat leher itu.
Di belakang para begal bangkit dengan susah payah, manahan sakit.
"Lepaskan di-" Afriadi tidak bisa melanjutkan katanya ia sudah lebih dahulu.
Bruuuukk... Afriadi tumnang, karena mendapat pukulan yang sangat keras oleh kaki tangan tersebut di punggungnya.
"Bapaaaakkk..." teriak Latika terdengar samar di telinga Afriadi, pandangannya mulai kabur, "Lariii..." Afriadi tidak berdaya, matanya tertutup tidak sadarkan diri.
Gruuuuhh... Daaarr... Guntur di
langit-langit terdengar jelas ditambah lagi dengan suara serak Latika meneriaki Afriadi, "Bapaaak..."
Sang kaki tangan menginjak punggung Afriadi. Latika memberontak minta di lepaskan, boss begal itu melepaskannya.
Latika segera menghampiri Afriadi yang terbaring tidak sadarkan diri, ia mengguncang-guncang tubuh Afriadi
berharap ia akan sadar, tawa kemenangan terdengar dari mulut mereka.
Gruuuuhh... Daaarr... Guntur di langit-langit terdengar jelas gerimis semakin lebat turun.
"Hehehe... Adik mais sini main sama Abang." kaki tangan itu melangkah mendekat di ikuti para begal di belakangnya, Latika melangkah mundur.
Bruuuk... Ia menabrak boss begal yang ada di belakangnya, mau maju kedepan di hadang pera begal itu dan kalau mundur lagi di hadang boss mereka, Latika terkepung. Ia ketakutan mencari cara agar bisa kabur, pas sekali ia melihat cahaya dari kejauhan, 'cahaya senter' pikir Latika.
"Ah... Jika ada cahaya senter pasti saja ada orang disana, aku teriak saja minta bantuan," sorak Latika dalam hati.
"Tolong... Tolong... Tolong..." Latika berteriak sekuat mungkin.
"Apa yang kalian lihat, tutup mulutnya," perintah boss mereka, dengan suara yang menggelegar, ia menyadari kalau ada orang di sana.
Bruuuk... Salah satu dari mereka memukul Latika dari belakang, dengan keras sampai membuat Latika terjatuh pingsan.
"Cahaya itu bergerak cepat seperti sedang berlari sepertinya orang yang memegang senter itu mendengar teriakan Latika, di sertai dengan suara pukulan kelentongan.
Suara itu semakin kuat terdengar. Para begal yang mendengar suara itu panik.
"Gawat ada yang datang," ucap boss begal itu, memerintahkan anak buahnya, "cepat-cepat singkirkan mereka, dan segera pergi dari sini aku tidak mau ada urusan dengan mereka." Ia masuk kedalam mobil Afriadi, dan langsung membawa mobil itu pergi dari sana.
"Ayo... Ayo... Ayo... Cepat... Cepat..." perintah kaki tangan itu.
Para begal tersebut menyingkirkan Latika dan Afriadi dengan cepat, mereka membuang Latika dan Afriadi kesemak-semak, tapa mereka sadari ulah mereka membuat Latika dan Afriadi terjerumus dalam masalah lagi.
Mereka pergi meninggalkan Latika dan Afriadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Elida Devatta
q pernah baca ni novel persiiissss tapi lupa novel apa ya,,yg akhirnya mereka di sidang d sbuah desa trus di nikahin,,
2022-02-03
0
Muhibbah Batubara
Tanpa aku sadari, Rupanya sudah pernah baca Novel ini,🤭cuma lupa narok di koleksi pavorit,,Cus Lanjut baca lagi,,
2020-11-25
3
Lismi Nareindra
semsnggat thorr💪💪💪
2020-10-29
3