Terlambat

Cuaca yang tadinya cerah berubah menjadi mendung, awan hitam berkumpul mengelilingi memenuhi langit, menutupi cahaya matahari, angin bertiup kencang, dedaunan yang terjatuh dari pohon melayang-layang terbang bagaikan mengarungi samudra yang berombak kuat, melayang melewati dua insan yang saling berhadapan, yang satu menangis yang satu lagi tersenyum tipis.

"M-maaf pak, aku tidak sengaja. Hiks.. Hiks.." Latika masih menangis dihadapan Afriadi tangannya menyeka air mata.

Afriadi menarik napas panjang mengangguk.

"Benarkah pak?" Latika masih tidak yakin dengan itu, bertanya kembali.

Sekali lagi Afriadi mengangguk menyakinkan Latika.

"Eee, Bapak tidak akan tarik biaya siswaku, kan pak? Aku tidak akan disekor kan pak? Bapak tidak akan keluarkan aku dari sekolah kan pak?" pertanyaan Latika begitu banyak, ia masih ragu dengan itu, sekali lagi Afriadi tersenyum mengangguk kalau itu benar.

Latika berseru dalam hati gembira, "Alhamdulillah, selamat." senyum Latika pecah merekah terhias di wajahnya, tangannya cepat menghapus air matanya, berbalik badan pergi meninggalkan tempat itu.

Di belakang Afriadi tersenyum lebar, melihat Latika yang berjalan menjauh.

latika mengusap dada, lega.

Tidak berapa jauh Latika menoleh melihat Afriadi.

"Egh." Latika terkejut melihat Afriadi yang masih berdiri di sana kepalanya tertunduk membolak-balik ponselnya yang sekarat.

Tiba-tiba Afriadi melirik, mengangkat kepalanya melihat Latika, mata mereka saling bertemu, seperti ada sengatan apa gitu di antara mereka berdua, dengan cepat Latika memalingkan kepalanya, berjalan cepat menjauh.

***

Bel panjang berteriak nyaring setelah 5 menit berlalu menandakan waktunya pulang. Penduduk sekolah terhamburan keluar dari kelas masing-masing. Mereka pulang, ada yang berjalan, ada yang mengunakan kendaraan ajaib beroda 2, dan ada juga yang dijemput dengan kendaraan ajaib beroda 4.

latika juga pulang seperti yang lainnya, melewati gerbang ajaib pemisah dunia sementara. Tapi, sayangnya Latika tidak pulang ke rumah dahulu, dia harus pergi berkerja dahulu untuk makan sehari-harinya dan kebutuhan sehari-hari Latika. Bisa melanjutkan sekolah di sini sini saja ia sudah bersyukur, biaya siswa di sekolah ini memang bukan dari pemerintah, tapi memang dari sekolah. Setiap tahunnya sekolah mencari siswa yang berprestasi dari setiap sekolah, tidak mengenal siswa itu kaya atau miskin yang penting adalah nilainya bagus dan benar-benar berprestasi maka siswa itu mendapatkan tiket grastis untuk melanjutkan sekolah di SMA Ayubiyyah ini.

10 menit berlalu, Latika akhirnya sampai di tempat tujuan, tempat ia berkerja di restoran bintang 5. Menejernya baik memberikan Latika keringanan, Latika bekerja dari jam 2 sampai jam 10 malam, BAIK SRKALI BUKAN MENEJERNYA, karena menejernya merupakan teman baik ayah Latika, katanya.

Gajihnya lumayan untuk kebutuhan Latika sendiri.

Latika mulai berkerja dari melayani tamu, mengantarkan makanan, membersihkan meja. Ini itu.. Ini itu..

Waktu memang tidak terasa berjalan cepat, sekarang sudah jam 10 malam, Latika pulang kerja.

Sesampainya ia di kost. Latika menghempasakan dirinya ke tempat tidur menghela napas, "Hah, Lelahnya."

***

Keesokan harinya.

Jam sudah menunjukan pukul 07:35 pagi.

Latika seperti biasa datang terlambat, berdiri dedepan gerbang sekolah.

Latika siapa yang tidak kenal dengan cewek ini. Cewek yang memiliki paras yang cantik, imut, tidak itu saja ia juga baik, ramah, bersahaja sikapnya ini yang membuat dia bayak dikenal satu sekolah guru-guru juga senang dengan ia dan cewek yang memakai hijab ini sering datang terlambat, hal itu juga yang membuat terkenal. Tapi, guru-guru paham akan keadaan ia, cuman saja satpam sekolah itu saja yang tidak paham, siapa lagi kalau bukan Pak Kodir.

Ya.. Pak Kodir, siapa yang tidak kenal dengan Pak Kodir, salah satu satpam sekolah yang berlagak keras namun lembut, di usia mudanya ini, ia sudah mengabdi selama 5 tahun menjadi sapam sekolah, kerena sifatnya yang mudah kemakan pujukan orang, banyak siswa yang dengan mudahnya membujuk Pak Kodir, tapi entah kenapa Latika susah sekali membujuk Pak Kodir.

Yah.. Mungkin Latika tidak ada bakat untuk merayu.

"Pak biarkan saya masuk," pujuk Latika pada Pak Kodir satpam sekolah.

"Alah... Sudah lambat datang. Jangan harap dapat maauk," tegas Pak Kodir.

"Pak bolehlah pak, pliiiiss..." pinta Latika dengan memasang wajah kasihanilah aku.

Tapi, percuma juga Pak Kodir tidak kemakan dengan itu.

"Tidak," bantah Pak Kodir dengan tegas.

Latika.. Latika.. Kau tidak ada bakat dalam merayu.

"Pak.." Latika tetap memohon belas kasih dari Pak Kodir, matanya sudah berkaca-kaca.

"Tidak," bantah Pak Kodir sekali lagi, tidak termakan pujukan Latika.

Latika tidak menyerah, bagaimanapun caranya ia harus masuk kedalam, ia berseru dalam hati, "Em... Bagaimana ini, bagaimana caranya agar aku bisa masuk ke dalam?"

Latika mondar mandir berpikir 'bagaimana cara?'

Sesekali ia melirik Pak Kodir yang di lirik melotot sok galak berseru dalam hati, "Ada apa anak ini mondar mandir terus."

Tiba-tiba Latika melihat dari ke jauhan ada mobil, 'kelihatanya mobil itu ingin masuk kedalam' pikir Latika. Timbul ide cermelang dalam pikirannya, alisnya naik turun naik turun dengan ide yang ia punya.

Ketika mobil itu sudah dekat, berhenti di depan gerbang menunggu Pak Kodir membukakan gerbang, di saat itu juga Latika menjalankan aksinya. Latika mengendap-endap berlari mendekati bagian belakang mobil itu ia, meranjak naik, ketika mobil itu sudah masuk Latika juga ikut masuk, ketika bagian belakang mobil sudah masuk.

Pak Kodir terkejut melihat Latika ada di belakang mobil, tersenyum melambai-lambaikan tangan.

"Hiiisss.. Anak itu," geram Pak Kodir.

"HY! BERHENTI!!!" Pak Kodir meneriaki Latika, berlari mengejar mobil tersebut.

Tiba-tiba mobil yang di naki Latika mendadak berhenti.

"Alama.. Mati aku." Pak Kodir kaget melihat mobil itu berhenti, lain yang di suruh berhenti, lain juga yang berhenti.

Latika yang menyadari mobil berhenti, langsung turun ingin kabur sebelum Pak Kodir menangkapanya, namun sayang sekali Latika keburu ketangkap Pak Kodir, orang yang ada di dalam mobil keluar.

"Pak lepaskan saya pak, saya janji tidak terlambat lagi. Saya mohon Pak, kali ini saja lepaskan saya." Latika memberontak memcoba melepaskan cengkraman Pak Kodir, di tangannya.

"Sudah berapa kali kamu bilang seperti itu tapi tetap saja masih terlambat." Pak Kodir marah, matanya melotot menatap Latika.

Latika menciut takut, Pak Kodir kebingungan setakut itukah Latika pada dirinya, 'apakah aku menakut kan seperti itu' pikir Pak Kodir, ia salah bukan dia yang Latika takuti, tapi di belakangnya seseorang yang berdiri di sana dengan wajah yang enak di pandang, tapi tidak enak di pandang Latika.

Pak Kodir tidak mengetahui kalau ada seseorang di belakangnnya yang tidak lain tidak bukan adalah Afriadi.

Yah... Afriadi, kepsek di sini, orang yang tak banyak bicara kadang-kadang orang lain sampai salah paham dengan dia, menganggap kalau dia dingin, padahal dia bukan orang yang dingin. Pertama kali masuk ia sudah berurusan dengan Latika.

"Ada apa ini?" pertanyaan Afriadi membuat Pak Kodir terkejut dan langsung menoleh melihat siapa yang ada di belakangnya.

Pak Kodir tersenyum, melepaskan cengkramannya dari tangan Latika, "Maaf Pak, tadi saya bukan bermaksud untuk memberhentikan Bapak, tapi anak ini."

Afriadi menetap Latika, tatapan yang tajam membuat Latika diam tidak berkutip, tadi niatnya ingin lari, tapi sekarang Latika malah berdiri kaku kepalanya tertunduk.

"Kenapa dengan dia?" Afriadi bertanya.

Pak Kodir menjawab, menggaruk pipi yang tidak gatal, "Ah... Biasa Pak, anak ini sering terlambat dan melotot ingin masuk juga padahal dia terlambat. Tapi, tetap saja dia akan saya hukum."

Pupil mata Latika memebesar menatap pak Kodir tidak sangka kalau Pak Kodir akan menghukum Latika, selama ini dia tidak pernah menghukum murid yang terlambat, biasanya ia lepaskan saja, tapi sekarang kenapa tiba-tiba Pak Kodir memberikan hukuman kepada Latika.

Afriadi mengangguk seakan setuju dengan Pak Kodir.

Latika mendesis tidak terima, "Pak, kenapa hanya saya saja yang diberi hukuman," Latika menunjuk Afriadi, "Dia juga terlambat. Ini tidak adil, jika saya diberi hukuman maka dia juga harus diberi hukuman pak. Katanyan menciptakan ketepatan waktu, saya terlambat karena gurunya juga terlambat, makanya saya jadi ikutan terlambat. Karena guru adalah panutan menjadi contoh yang baik kepada muridnya jadi-" perkataan Latika terpotong.

Pak Kodir memotong perkataan Latika, "Dasar ini anak kau tidak tahu apa, hah..? Dia ini kepala sekolah bukan murid-"

Latika memeotong perkataan Pak Kodir, "Iya, tapikam sama saja Pak, guru adalah panutan."

Pak Kodir geram sampai sampai mengeluarkan bahasa daerahnya, "Ini anak kada bisa di padahi jua, anak siapa pang nginini bangangnya [anak ini tidak bisa di bilang juga, anak siapa ini nakal atau pembangkang]."

"Pandai jua Bapak bahasa banjar leh [bisa juga Bapak bahasa banjar]." sahut Latika.

Afriadi dari tadi hanya diam saja memperhatikan mereka berdua, dalam kepalanya timbul tanda ???

Paham-pahamlah, Afriadi tidak mengerti arti bahasa banjar yang keluar dari mulut mereka.

Afriadi menggelang, menyela pembicaraan mereka berdua, "Sudahlah Kodir, lepaskan saja dia, memeng benar yang ia katakan."

Pak Kodir terkejut matanya membesar, berseru dalam hati, "What?."

Senyum bahagia terukir diwajah Latika, ia berlari santai gaya mei-mei berlari menjauh dari mereka.

Kali ini Latika di lepaskan. Entahlah yang akan datang nanti macam mana pula.

Terpopuler

Comments

~s~♊

~s~♊

bahasa Banjar sakalinya😂
takajut mambacanyaa..😂
author ya urng Banjar kah🤭😂

2022-07-03

0

Ratna Pahrull

Ratna Pahrull

wah bajar jua leh author nya sama lah lawan ulun. ulun katuju baca carita pian pang 😘

2022-04-02

0

Elida Devatta

Elida Devatta

Indonesia keren berbagai bahasa ada👍👍..
Kulo nderek bljar boso Banjar geh,, biasanya boso jowo,Sunda,Betawi tumben ini boso Banjar 👍...
berbeda bahasa ttep 1jua,, biar beda bahasa tpi lewat novel dpt mmpererat tali persaudaraan 👍

2022-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Sebelum kejadian ini...
2 Aula
3 Aula 2
4 Dia
5 Hancur
6 Terlambat
7 Guru MTK
8 Pertanyaan
9 Penawaran
10 Jemput
11 Awal kejadian itu
12 Awal kejadian itu 2
13 Kejadian itu
14 Kejadian itu 2
15 Nikah
16 Tidak mungkin
17 Kesedihan
18 Viral
19 Viral 2
20 Salah Kamar
21 Tak masuk sekolah
22 Rapat
23 Sholat
24 Kebenaran terungkap
25 Disuapi
26 Tamu
27 Keputusan
28 Tersedak
29 Hamil atau tidak
30 Hamil atau tidak 2
31 Angkot
32 Ponsel
33 Sabuk pengaman
34 Kost
35 Tradisi
36 Viral 3
37 Viral 4
38 Pesan
39 Ideal
40 5 Tahun yang Lalu
41 5 Tahun yang Lalu 2
42 Foto
43 Hantu di Sekolah
44 Hantu di Sekolah 2
45 Hantu di Sekolah 3
46 Sejarah
47 Jatuh
48 Belajar
49 Hari Minggu
50 Masak
51 Rencana
52 Mall
53 Mall 2
54 Mall 3
55 Mall 4
56 Taman.
57 Bakso
58 Murid Baru
59 Murid Baru 2
60 Pertama Kali Bertengkar
61 Damai
62 Mimpi
63 Rencana Batal
64 Silat
65 Berebut
66 Drama
67 Rayu
68 Wajah merah
69 Kecoa
70 Latihan
71 Pementasan Drama
72 Bertepuk Sebelah Tangan
73 Bertepuk Sebelah Tangan 2
74 Latika Menghilang
75 Keputusan Latika
76 Hari-hari yang buruk
77 Coretan
78 Baikan dengan Hadi
79 Kenangan Hadi bersama Kina.
80 Salah Kamar 2
81 Jangan pergi
82 Viana
83 Tamu
84 Tersentuh
85 Oppa
86 Berbahaya
87 Hujan oh Hujan
88 No
89 Afriadi Sakit
90 Afriadi Sakit 2
91 Afriadi Sakit 3
92 Afriadi Sakit 4
93 Ayolah damai ^^
94 Kebenaran Terungkap.
95 Maaf Latika
96 Cieee.. Baikan
97 Ulang Tahun Lily
98 Ulang Tahun Lily 2
99 Ulang Tahun Lily 3
100 Ulang Tahun Lily 4
101 Mas Nandi
102 Akui Viana
103 Akui Viana 2
104 Akui Viana 3
105 Jamu
106 Rasa Cemburu
107 Persiapan Ujian
108 Ujian
109 Ketahuan Contekan
110 Pelajaran Untuk Latika
111 Klas Meteing
112 Hadiah
113 Pesta pernikahan Viana dan Nandi
114 Pesta Pernikahan Viana dan Nandi
115 Taruhan
116 Sisa liburan
117 Kembali Masuk
118 Rahasia Bocor
119 Kencan
120 Usai sudah
121 Lembar baru akan dimulai
122 Hidup yang baru
123 Mau Kuliah?
124 Arisan
125 Tes masuk Kuliah Kedokteran
126 Belajar Main Motor
127 Rasa Bersalah
128 Rindu atau Kesepian
129 Kuliah
130 Kapan Nikah Sam?
131 Gak Fokus
132 Teman Baru
133 Brian
134 Kucing Tercinta
135 Resiko Punya Istri Calon Dokter
136 Keluarga Cacan Datang Berkunjung
137 Anak!
138 KB
139 Maaf
140 Rabun
141 Baim hilang
142 Baim Hilang 2
143 Selamat Jalan Baim
144 Tersangka
145 Razia
146 Dedek
147 By By Sakira
148 Kabar gembira
149 Arba mustamir
150 Kejadian Berdarah
151 Rumah Sakit
152 Rumah Sakit 2
153 La tahzan innallaha ma’ana
154 Afriadi vs Wilona
155 Trauma
156 Ciee... Senyum senyum
157 Kejutan
158 Saranghae
159 Hobi baru
160 Kampung Halaman
161 kampung halaman 2
162 Kampung Halaman 3
163 Godaan untuk Sari
164 Sedih kali
165 pengumuman
166 Beby
167 tadaaa cerita baru
168 GIVEAWAY
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Sebelum kejadian ini...
2
Aula
3
Aula 2
4
Dia
5
Hancur
6
Terlambat
7
Guru MTK
8
Pertanyaan
9
Penawaran
10
Jemput
11
Awal kejadian itu
12
Awal kejadian itu 2
13
Kejadian itu
14
Kejadian itu 2
15
Nikah
16
Tidak mungkin
17
Kesedihan
18
Viral
19
Viral 2
20
Salah Kamar
21
Tak masuk sekolah
22
Rapat
23
Sholat
24
Kebenaran terungkap
25
Disuapi
26
Tamu
27
Keputusan
28
Tersedak
29
Hamil atau tidak
30
Hamil atau tidak 2
31
Angkot
32
Ponsel
33
Sabuk pengaman
34
Kost
35
Tradisi
36
Viral 3
37
Viral 4
38
Pesan
39
Ideal
40
5 Tahun yang Lalu
41
5 Tahun yang Lalu 2
42
Foto
43
Hantu di Sekolah
44
Hantu di Sekolah 2
45
Hantu di Sekolah 3
46
Sejarah
47
Jatuh
48
Belajar
49
Hari Minggu
50
Masak
51
Rencana
52
Mall
53
Mall 2
54
Mall 3
55
Mall 4
56
Taman.
57
Bakso
58
Murid Baru
59
Murid Baru 2
60
Pertama Kali Bertengkar
61
Damai
62
Mimpi
63
Rencana Batal
64
Silat
65
Berebut
66
Drama
67
Rayu
68
Wajah merah
69
Kecoa
70
Latihan
71
Pementasan Drama
72
Bertepuk Sebelah Tangan
73
Bertepuk Sebelah Tangan 2
74
Latika Menghilang
75
Keputusan Latika
76
Hari-hari yang buruk
77
Coretan
78
Baikan dengan Hadi
79
Kenangan Hadi bersama Kina.
80
Salah Kamar 2
81
Jangan pergi
82
Viana
83
Tamu
84
Tersentuh
85
Oppa
86
Berbahaya
87
Hujan oh Hujan
88
No
89
Afriadi Sakit
90
Afriadi Sakit 2
91
Afriadi Sakit 3
92
Afriadi Sakit 4
93
Ayolah damai ^^
94
Kebenaran Terungkap.
95
Maaf Latika
96
Cieee.. Baikan
97
Ulang Tahun Lily
98
Ulang Tahun Lily 2
99
Ulang Tahun Lily 3
100
Ulang Tahun Lily 4
101
Mas Nandi
102
Akui Viana
103
Akui Viana 2
104
Akui Viana 3
105
Jamu
106
Rasa Cemburu
107
Persiapan Ujian
108
Ujian
109
Ketahuan Contekan
110
Pelajaran Untuk Latika
111
Klas Meteing
112
Hadiah
113
Pesta pernikahan Viana dan Nandi
114
Pesta Pernikahan Viana dan Nandi
115
Taruhan
116
Sisa liburan
117
Kembali Masuk
118
Rahasia Bocor
119
Kencan
120
Usai sudah
121
Lembar baru akan dimulai
122
Hidup yang baru
123
Mau Kuliah?
124
Arisan
125
Tes masuk Kuliah Kedokteran
126
Belajar Main Motor
127
Rasa Bersalah
128
Rindu atau Kesepian
129
Kuliah
130
Kapan Nikah Sam?
131
Gak Fokus
132
Teman Baru
133
Brian
134
Kucing Tercinta
135
Resiko Punya Istri Calon Dokter
136
Keluarga Cacan Datang Berkunjung
137
Anak!
138
KB
139
Maaf
140
Rabun
141
Baim hilang
142
Baim Hilang 2
143
Selamat Jalan Baim
144
Tersangka
145
Razia
146
Dedek
147
By By Sakira
148
Kabar gembira
149
Arba mustamir
150
Kejadian Berdarah
151
Rumah Sakit
152
Rumah Sakit 2
153
La tahzan innallaha ma’ana
154
Afriadi vs Wilona
155
Trauma
156
Ciee... Senyum senyum
157
Kejutan
158
Saranghae
159
Hobi baru
160
Kampung Halaman
161
kampung halaman 2
162
Kampung Halaman 3
163
Godaan untuk Sari
164
Sedih kali
165
pengumuman
166
Beby
167
tadaaa cerita baru
168
GIVEAWAY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!