Suamiku Guruku

Suamiku Guruku

Sebelum kejadian ini...

Bintang dilangit tak nampak di mata, tertutup oleh awan yang mengis tersedu-sedu.

Dengkingan kodok terdengar ditelinga.

Malam yang sangat dingin. Namun, rasa dingin tak menyelimuti balai desa, malah balai desa diselimuti hawa panas.

Balai desa dipenuhi sorakan warga desa yang penuh emosi, menghakimi dua insan yang diduga berbuat zina di desa mereka.

"Lepaskan kami! Kami tidak bersalah!" suara serak pria terdengar memecah keributan warga.

"Lapaskan kami. Pak... Bu... Kami tidak bersalah!" teriak wanita di sudut sana memecah keributan warga yang memanas.

Wanita yang teriak itu namanya Latika dan dia pria yang ada di sana yang menentang warga adalah guru Latika namanya Afriadi.

Mereka berdua sebagai tersangka perzinahan. Mereka dihakimi secara masa oleh warga desa sekitar, gara-gara Pak Hansip memepergoki merekeka berdua-duaan di tempat sepi.

Sebenarnya mereka tidak melakukan seperti yang dipikirkan warga.

Mereka berusaha menjelaskan tapi, warga tidak mendengarkan penjelasan mereka, warga tetap percaya kalau mereka berzina.

Mau dijelaskan bagaimana pun warga tetap tidak percaya.

Sampai Pak Kades, Pak RW, dan para tokoh di kampung seperti Ustadz dan orang yang berpengaruh di kampung datang menenangkan warga yang emosi.

"Alah... Bohong itu. Bilang saja mau kabur dari tanggung jawab!" teriak salah seorang warga desa yang menerobos kerumunan tangannya menunjuk Afriadi tepat di depan wajah Afriadi.

"Wooo... Hukum mereka... Hukum mereka...!!!" teriak warga desa lainnya, mengepal tangannya ke atas.

"Astaghfirullah, Pak, Bu kami tidak akan melakukan perbuatan yang keji seperti itu," bantah Latika setengah teriak memecah keributan warga desa.

"Alah... Mana ada penzina mengaku!" teriak salah seorang warga desa semakin menambah panas.

"Alah... Sok alim kau!" sahut seseorang di antara mereka, "Penzina! Hukum mereka berdua!"

Pak Kades mencoba menenangkan warga, "Tenang bapak-bapak ibu-ibu kita selesaikan masalah ini baik-baik, jangan pakai emosi."

"Pak, mau diselesaikan baik-baik bagaimana? Sedangkan saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, mereka berzinah!" suara Pak Hansip memecah keributan warga desa, "Mana ada orang melakukan zina di tempat terang pastinya dibawa ke tempat yang sepi."

Balai desa terasa panas malam itu, keributan warga disertai dengan gerimis dan guntur di langit menambah suasana menjadi menegangkan.

BEBERAPA HARI YANG LALU SEBELUM KEJADIAN INI.

Dipagi yang cerah.

Namun tak secerah hati dua insan yang tengah berdebat di depan gerbang sekolah.

Seorang pelajar wanita dengan seorang satpam sekolah. Bisa kalian ketahui pelajar wanita itu terlambat datang kesekolah. Yah, siapa lagi kalau bukan Latika namanya. Siswi ini sudah berapa bulan terakhir sering datang terlambat, ia sudah diberi peringatan dengan guru dan sering dicegat masuk sama satpam. Namun tetap saja dia bisa masuk kelas, karena satpam yang merasa iba dengannya, yah siapa lagi kalau bukan Kodir si satpam yang baik hati.

Adu mulut yang sangat pedas, itu mulut mereka kalau dijadikan manusia mungkin sudah bergulat di atas ring.

Teng... Tong...

Bel masuk terdengar nyaring dari gerbang.

Latika seperti cacing kepanasan ketika mendengar bel sekolah, Latika semakin mendesak Kodir untuk membiarkan ia masuk sampai acting nangis berlutut di depan Kodir.

Kodir yang termakan acting Latika akhirnya membiarkan Latika masuk, kali ini ia loloskan.

Cepat Latika berlari masuk mengeluarkan tenanganya berusaha lari secepat mungkin seperti kena kejar setan. Ia melewati lapangan sekolah yang cukup luas...

Tap... Tap... Tap...

Suara hentakan kali menggema di langit-langit bangunan. Kakinya lincah menaiki anak tangga, sangking keburu mengejar waktu matanya tidak melihat-lihat lagi ke depan hanya fokus pada anak tangga yang ia naiki, sehingga ketika di perputaran tangga ia menabrak seseorang.

BRRUUKK...

Latika dan orang terjatuh. Tubuh Latika mental bokongnya mencium lantai, ia barusan seperti menabrak tembok baja.

Sreeek...

Tas, buku Latika, dan barang yang di bawa orang itu terhambur berserakan.

"Aduh... Sakit sekali." Latika memegang, mengelus-elus bokongnya yang terhentak kuat, rasanya berdenyut-denyut.

"Egh," erang laki-laki yang ditabrak Latika, bagun dari jatuhnya.

Melihat laki-laki yang ia sangka tembok baja itu berdiri, Latika cepat bangun. Tangannya gemetar mengumpulkan buku-bukunya takut kena marah.

"Ah... Maafkan saya, saya tidak melihat-lihat lagi," ucap Latika lirih sambil mengumpulkan buku.

Selesai buku dikumpul, Latika berdiri langsung menyerahkan pada laki-laki itu. Latika menyerahkan buku seperti mau menonjok wajah pria itu, sampai si Pria termundur sedikit menghindari tonjokan buku.

Tangan Latika gemetar memberikan buku itu, sampai nada suaranya juga ikut bergetar, "M-maafkan saya, saya tidak sengaja menabrak anda."

"Em," gumam laki-laki itu cuek, langsung saja ia mengambil buku miliknya dari Latika, lalu pergi begitu tanpa meriksa lagi barang miliknya.

Latika mendelik dengan sikap pria tersebut, dia pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun, irit banget dengan suara. Siapa yang betah dengan dia? Tapi, Latika cukup mengagumi pesona pria tersebut.

"Wah.. Tampan, aktor kah dia? Seperti oppa Korea," seru batin Larika, sesaat hatinya terpana dengan tampangnya yang handsome.

Tiba-tiba Latika tersentak kaget seperti kena sengatan listrik, "Ah... Gawat. Aku terlambat." Ia jadi panik, meraba punggung kanan kiri sambil menoleh dilihat tas gendongnya tidak ada ditempat, "Tas, mana tas?" Latika terlalu panik sampai tas tergeletak di depan mata tak lihat.

"Ini dia..." Latika segera mengambil tasnya, ketika tasnya diangkat, ia melihat ada ponsel bersemayam dibawah tasnya.

"Hah! Ini pasti ponsel kakak tadi." Latika kaget melihat ponsel dibawah tasnya yang ia duga milik orang tadi. Ia ambil ponsel tersebut, ia bolak-balik sambil mempertimbangkan, "Kembalikan sekarang atau tidak ya? Tapi, kalau sekarang nanti guru keburu masuk."

Karena waktu yang mendesaknya untuk cepat-cepat pergi dari tempat itu, pemilik ponsel sudah jauh pergi dan entah kemana perginya. Latika putuskan untuk mengantar ponsel tersebut ke pusat informasi sekolah, tapi setelah jam pelajaran selesai.

Bergegas Latika memasukan ponsel kedalam tasnya, lalu kembali berlari menaiki anak tangga. Sekarang ia harus masuk kelas sebelum guru mendahuluinya, toh ini kesekian kalinya Latika terlambat, kalau sempat ketahuan lagi terlambat masuk kelas habislah bisa-bisa dia disekor tidak masuk sekolah selama seminggu.

Nafasnya tersengkal berhenti berlari sejenak mengambil nafas, Latika meneguk ludah kasar melihat kelasnya yang terlihat di ujung sekali jauh dari peradaban manusia dan peradaban dinosaurus, Latika kembali berlari menuju kelasnya dengan nafas tersengkal ia sampai di depan pintu kelas.

Latika dorong pintu kelas sampai terbuka lebar.

BAAA...

Matanya membulat sempurna melihat kelasnya.

Ternyata kelasnya...

Terpopuler

Comments

Nur Aminah Nst

Nur Aminah Nst

nekt KK😊

2023-11-05

0

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

lanjut

2023-01-18

0

ozan

ozan

semoga bagus

2021-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Sebelum kejadian ini...
2 Aula
3 Aula 2
4 Dia
5 Hancur
6 Terlambat
7 Guru MTK
8 Pertanyaan
9 Penawaran
10 Jemput
11 Awal kejadian itu
12 Awal kejadian itu 2
13 Kejadian itu
14 Kejadian itu 2
15 Nikah
16 Tidak mungkin
17 Kesedihan
18 Viral
19 Viral 2
20 Salah Kamar
21 Tak masuk sekolah
22 Rapat
23 Sholat
24 Kebenaran terungkap
25 Disuapi
26 Tamu
27 Keputusan
28 Tersedak
29 Hamil atau tidak
30 Hamil atau tidak 2
31 Angkot
32 Ponsel
33 Sabuk pengaman
34 Kost
35 Tradisi
36 Viral 3
37 Viral 4
38 Pesan
39 Ideal
40 5 Tahun yang Lalu
41 5 Tahun yang Lalu 2
42 Foto
43 Hantu di Sekolah
44 Hantu di Sekolah 2
45 Hantu di Sekolah 3
46 Sejarah
47 Jatuh
48 Belajar
49 Hari Minggu
50 Masak
51 Rencana
52 Mall
53 Mall 2
54 Mall 3
55 Mall 4
56 Taman.
57 Bakso
58 Murid Baru
59 Murid Baru 2
60 Pertama Kali Bertengkar
61 Damai
62 Mimpi
63 Rencana Batal
64 Silat
65 Berebut
66 Drama
67 Rayu
68 Wajah merah
69 Kecoa
70 Latihan
71 Pementasan Drama
72 Bertepuk Sebelah Tangan
73 Bertepuk Sebelah Tangan 2
74 Latika Menghilang
75 Keputusan Latika
76 Hari-hari yang buruk
77 Coretan
78 Baikan dengan Hadi
79 Kenangan Hadi bersama Kina.
80 Salah Kamar 2
81 Jangan pergi
82 Viana
83 Tamu
84 Tersentuh
85 Oppa
86 Berbahaya
87 Hujan oh Hujan
88 No
89 Afriadi Sakit
90 Afriadi Sakit 2
91 Afriadi Sakit 3
92 Afriadi Sakit 4
93 Ayolah damai ^^
94 Kebenaran Terungkap.
95 Maaf Latika
96 Cieee.. Baikan
97 Ulang Tahun Lily
98 Ulang Tahun Lily 2
99 Ulang Tahun Lily 3
100 Ulang Tahun Lily 4
101 Mas Nandi
102 Akui Viana
103 Akui Viana 2
104 Akui Viana 3
105 Jamu
106 Rasa Cemburu
107 Persiapan Ujian
108 Ujian
109 Ketahuan Contekan
110 Pelajaran Untuk Latika
111 Klas Meteing
112 Hadiah
113 Pesta pernikahan Viana dan Nandi
114 Pesta Pernikahan Viana dan Nandi
115 Taruhan
116 Sisa liburan
117 Kembali Masuk
118 Rahasia Bocor
119 Kencan
120 Usai sudah
121 Lembar baru akan dimulai
122 Hidup yang baru
123 Mau Kuliah?
124 Arisan
125 Tes masuk Kuliah Kedokteran
126 Belajar Main Motor
127 Rasa Bersalah
128 Rindu atau Kesepian
129 Kuliah
130 Kapan Nikah Sam?
131 Gak Fokus
132 Teman Baru
133 Brian
134 Kucing Tercinta
135 Resiko Punya Istri Calon Dokter
136 Keluarga Cacan Datang Berkunjung
137 Anak!
138 KB
139 Maaf
140 Rabun
141 Baim hilang
142 Baim Hilang 2
143 Selamat Jalan Baim
144 Tersangka
145 Razia
146 Dedek
147 By By Sakira
148 Kabar gembira
149 Arba mustamir
150 Kejadian Berdarah
151 Rumah Sakit
152 Rumah Sakit 2
153 La tahzan innallaha ma’ana
154 Afriadi vs Wilona
155 Trauma
156 Ciee... Senyum senyum
157 Kejutan
158 Saranghae
159 Hobi baru
160 Kampung Halaman
161 kampung halaman 2
162 Kampung Halaman 3
163 Godaan untuk Sari
164 Sedih kali
165 pengumuman
166 Beby
167 tadaaa cerita baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Sebelum kejadian ini...
2
Aula
3
Aula 2
4
Dia
5
Hancur
6
Terlambat
7
Guru MTK
8
Pertanyaan
9
Penawaran
10
Jemput
11
Awal kejadian itu
12
Awal kejadian itu 2
13
Kejadian itu
14
Kejadian itu 2
15
Nikah
16
Tidak mungkin
17
Kesedihan
18
Viral
19
Viral 2
20
Salah Kamar
21
Tak masuk sekolah
22
Rapat
23
Sholat
24
Kebenaran terungkap
25
Disuapi
26
Tamu
27
Keputusan
28
Tersedak
29
Hamil atau tidak
30
Hamil atau tidak 2
31
Angkot
32
Ponsel
33
Sabuk pengaman
34
Kost
35
Tradisi
36
Viral 3
37
Viral 4
38
Pesan
39
Ideal
40
5 Tahun yang Lalu
41
5 Tahun yang Lalu 2
42
Foto
43
Hantu di Sekolah
44
Hantu di Sekolah 2
45
Hantu di Sekolah 3
46
Sejarah
47
Jatuh
48
Belajar
49
Hari Minggu
50
Masak
51
Rencana
52
Mall
53
Mall 2
54
Mall 3
55
Mall 4
56
Taman.
57
Bakso
58
Murid Baru
59
Murid Baru 2
60
Pertama Kali Bertengkar
61
Damai
62
Mimpi
63
Rencana Batal
64
Silat
65
Berebut
66
Drama
67
Rayu
68
Wajah merah
69
Kecoa
70
Latihan
71
Pementasan Drama
72
Bertepuk Sebelah Tangan
73
Bertepuk Sebelah Tangan 2
74
Latika Menghilang
75
Keputusan Latika
76
Hari-hari yang buruk
77
Coretan
78
Baikan dengan Hadi
79
Kenangan Hadi bersama Kina.
80
Salah Kamar 2
81
Jangan pergi
82
Viana
83
Tamu
84
Tersentuh
85
Oppa
86
Berbahaya
87
Hujan oh Hujan
88
No
89
Afriadi Sakit
90
Afriadi Sakit 2
91
Afriadi Sakit 3
92
Afriadi Sakit 4
93
Ayolah damai ^^
94
Kebenaran Terungkap.
95
Maaf Latika
96
Cieee.. Baikan
97
Ulang Tahun Lily
98
Ulang Tahun Lily 2
99
Ulang Tahun Lily 3
100
Ulang Tahun Lily 4
101
Mas Nandi
102
Akui Viana
103
Akui Viana 2
104
Akui Viana 3
105
Jamu
106
Rasa Cemburu
107
Persiapan Ujian
108
Ujian
109
Ketahuan Contekan
110
Pelajaran Untuk Latika
111
Klas Meteing
112
Hadiah
113
Pesta pernikahan Viana dan Nandi
114
Pesta Pernikahan Viana dan Nandi
115
Taruhan
116
Sisa liburan
117
Kembali Masuk
118
Rahasia Bocor
119
Kencan
120
Usai sudah
121
Lembar baru akan dimulai
122
Hidup yang baru
123
Mau Kuliah?
124
Arisan
125
Tes masuk Kuliah Kedokteran
126
Belajar Main Motor
127
Rasa Bersalah
128
Rindu atau Kesepian
129
Kuliah
130
Kapan Nikah Sam?
131
Gak Fokus
132
Teman Baru
133
Brian
134
Kucing Tercinta
135
Resiko Punya Istri Calon Dokter
136
Keluarga Cacan Datang Berkunjung
137
Anak!
138
KB
139
Maaf
140
Rabun
141
Baim hilang
142
Baim Hilang 2
143
Selamat Jalan Baim
144
Tersangka
145
Razia
146
Dedek
147
By By Sakira
148
Kabar gembira
149
Arba mustamir
150
Kejadian Berdarah
151
Rumah Sakit
152
Rumah Sakit 2
153
La tahzan innallaha ma’ana
154
Afriadi vs Wilona
155
Trauma
156
Ciee... Senyum senyum
157
Kejutan
158
Saranghae
159
Hobi baru
160
Kampung Halaman
161
kampung halaman 2
162
Kampung Halaman 3
163
Godaan untuk Sari
164
Sedih kali
165
pengumuman
166
Beby
167
tadaaa cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!