Mereka berada di halaman terluas yang pernah Indi lihat sebelumnya, bahkan mungkin lebih besar dari salah satu stadion bola di Indonesia, yang pernah di datanginya. Pada sisi mansion besar yang dilihat Indi, tampak lembah yang membentang hingga menyentuh danau, yang begitu berkilauan di bawah sinar mentari.
Antara satu tempat dan lainnya, berbagai gedung berasiktetur kuno berdiri kokoh. Di sebuah tanah lapang berumput hijau, beberapa remaja berusia SMP dan SMA sedang melakukan latihan pedang tebak Indi. Anak-anak lainnya duduk di kursi-kursi taman, saling berdiskusi dengan lusinan buku di samping mereka.
Anak-anak kecil yang mungkin berusia 5-10 tahun bermain dan berlari riang dengan teman fantasi mereka sepertinya. Beberapa anak berada di tepi danau tampak bermeditasi.
Indi tengah mencerna semua yang ia lihat, saat seorang gadis berambut putih datang mendekatinya, lalu duduk tepat di sampingnya. Gadis itu lalu menghadap ke arah Indi. Ia bertubuh ideal untuk seorang perempuan.
Hidungnya mancung, matanya biru dan berkilau. Dia mirip dengan tokoh elf atau mungkin malaikat. Pakaiannya gaun biru selutut yang senada dengan warna matanya. Dia pasti seorang selebgram, tebak Indi.
“Itu Lisa, hati\-hati dengannya, aku tak menyukainya,” bisik Jeannet yang juga duduk di samping Indi.
“Ia adalah ketua asrama puteri. Dia juga merupakan salah satu indigo yang berbakat disini. Oh ya, reputasinya mungkin bagus di kalangan manusia, tapi tidak di kalangan hantu dan roh-roh alam,” sambungnya dengan nada ketus.
“Oh iya satu lagi, jangan berpikiran yang aneh\-aneh saat bicara dengannya, ia bisa membaca pikiranmu!” katanya lalu kehadiran Jeannet tak bisa ia rasakan lagi.
“Hai,” sapa gadis itu, “Aku Lisa, aku sangat senang kau sudah tampak lebih baik dari sebelumnya.” Katanya lalu menyunggingkan senyum basa basi.
“Hai, aku Indi,” balas Indi dengan nada waspada.
“Mungkin sedikit terlambat, tapi selamat datang di UCI. Di sini aku harus menjelaskan beberapa hal kepadamu, dan mungkin sedikit pertanyaan,” kata Lisa.
“Yang pertama, UCI adalah tempat yang paling aman untuk anak\-anak Indigo beberapa tahun belakang ini, melihat maraknya kasus penculikkan yang terjadi hanya pada anak\-anak Indigo,” Indi tak bisa fokus setiap kali Lisa berbicara, pikirannya seakan penasaran dan ingin menguji apa yang barusan dikatakan oleh Jeannet.
Apa benar dia bisa membaca pikiran? Bukannya anak Indigo Cuma bisa melihat hantu maupun kesurupan? Benak Indi.
“Ya, aku bisa membaca pikiran, dan jangan pernah beranggapan kalau orang Indigo hanya berkaitan dengan hal mistis! Kita adalah manusia yang tingkatannya lebih tinggi dari manusia pada umumnya.”
Perkataan Lisa membuat Indi terdiam, dan tampak bodoh dengan pikirannya.
Lisa tersenyum.
“Tak apa, aku tahu semua orang pasti berpikir demikian. Dan kau akan sangat kebingungan jika aku memberikan penjelasan ilmiah mengenai hal tersebut, jadi akan ku sederhanakan. Di tempat ini kami mengklasifikasikan Indigo ke enam tipe. Cerebellum, Naturae, Interiorem, Spritus, Tempus, dan yang paling langka Elementum,”
“Tus, apa?” kata Indi tampak bingung.
Lisa lalu terkekeh, ia lalu menatap mata Indi yang membuat Indi sedikit kikuk, “Intinya setiap indigo memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sama seperti tiap karatker di film Big Hero 6 kesukaanmu. Cerebellum berkaitan dengan pikiran. Kebanyakan tipe cerebellum adalah anak Indigo yang kemampuan otaknya diatas manusia biasa. Jika lebih berkembang mereka bahkan bisa melakukan hal yang lebih, seperti membaca pikiran, ataupun telepati,”
“Sama seperti dirimu?” sela Indi.
“Tepat sekali, Naturae berhubungan dengan alam, Indigo yang terlahir sebagai Naturae mampu merasakan alam, berkomunikasi dengan alam, dan roh\-roh alam, seperti peri,”
“Peri benar\-benar ada?” lagi\-lagi Indi menyela.
“Ia mereka benar\-benar ada. Lalu ada Interiorem yang berhubungan dengan batin, maupun emosi. Pria yang kau temui pagi ini, Rico. Ia adalah salah satu Interiorem. Penjelasanmu tadi yang berkaitan dengan hal\-hal mistis dan hantu, adalah para Indigo Spritus. Mereka dapat merasakan, berkomunikasi, mediasi, dan banyak hal lagi dengan roh maupun jiwa\-jiwa yang sudah mati. Tempus berkaitan dengan waktu. Mereka dapat melihat masa lalu dan masa depan. Terakhir dan yang paling langka ataupun sudah tidak ada, adalah para Elementum. Mereka berhubungan langsung dengan elemen\-elemen, air, api, dan lainnya,” Jelas Lisa, yang diikuti oleh anggukan Indi setiap kali Lisa menjelaskan.
“Beberapa Indigo spesial memiliki kemampuan lebih, seperti Maddam Noella. Ia merupakan seorang spritus, naturae dan juga tempus. Hanya 1 dari 1000 Indigo yang memiliki kemampuan lebih dari satu, dan hanya 1 dari 10.000 indigo yang merupakan elementum,” sambungnya.
“Lalu kenapa The Sanctus menculik hanya para Indigo? Dan, kenapa tidak dari dulu anak\-anak Indigo lainnya dibawa kesini agar bisa aman, lalu apa yang akan terjadi dengan anak\-anak yang diambil The Sanctus?” Indi menyerang Lisa dengan runtutan pertanyaan.
“Tidak pernah ada yang tau tujuan utama mereka. Tetapi dari yang kami selidiki, mereka menangkap para Indigo untuk dijadikan bahan percobaan. Mereka ingin mencari tau mengapa Indigo memiliki kemampuan yang melebihi manusia. Dan yang paling parahnya, mereka semua ingin mengubah manusia biasa agar memiliki kemampuan yang sama dengan Indigo, hanya untuk kekuasaan. Karena itu, beberapa Indigo termasuk Maddam Noella membangun tempat ini. Tempat dimana anak\-anak Indigo bisa aman dari The Sanctus. Tempat ini sudah ada jauh sebelum peradaban sekarang. Hanya saja, kami belum mampu untuk menampung maupun mencari semua anak Indigo. Ada beberapa penyebab, salah satunya adalah sulitnya mencari anak\-anak Indigo lainnya. Beberapa dari kami bahkan harus disebar diluar sana untuk mencari anak Indigo. Hal lainnya adalah, pergerakan The Sanctus yang mulai masiv,” raut Lisa berubah saat menjelaskan hal ini, bahkan walaupun Indi tak memiliki kemampuan untuk membaca pikiran, Indi tahu bahwa Lisa memiliki masa lalu yang sangat menyedihkan.
“Tapi tenang saja, di sini kita akan aman. Karena selain memiliki kehidupan dan pendidikan yang lebih, kita juga akan dilatih dalam kemampuan lainnya untuk menjaga diri dan anak\-anak indigo lainnya yang ada diluar sana. Nah, ayo Indi, kita akan ku kenalkan dengan teman\-teman yang lain.”
Tetap setia membaca ya, besok upload episode yang baru. Kritik, saran, dan komentar dari kalian akan sangat berarti untuk keberhasilan cerita ini. Danke!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Tidak ada Nama
keknya aku anak indigo juga deh :v
2020-10-27
0
Efendi Dalundas
ini tiap episodenya mengandung unsur gantung yah?
2020-10-18
0