"HM orang orang kita, yang dikirim pun tidak ada kabar mengenai keberadaan klan XIN yang jatuh keBenua Tengah" ucap ayah Zhen Xiang yang juga berpikir cara menemukan klan XIN yang jatuh keBenua Tengah.
" Semoga mereka baik baik saja "Timpal Ibu Zhen Xiang yang dijawab oleh suaminya dengan anggukan tapi penuh kekawatiran ,
karna klan XIN salah satu Saudara baik dari Klan Zhen.
Zhen Xiang akhirnya yang dari tadi diam akhirnya ikut berbicara " Ayah apakah Klan XIN itu Lemah? Sehingga mereka kalah dan jatuh kebenua Tengah?.
lalu sang ayah menjawab " Tidak Nak Klan XIN tidak lemah, mereka kalah karna yang menyerang mereka 2 Klan Kuat Yang berkerja sama sehingga klan XIN Kalah" tanpa sadar tangan Zhen Dai Mengepal keras.
" Lebih Baik Habiskan Makananmu ter lebih dahulu Xiang'er..... Aku takut setelah ini mereka juga akan melakukan penyerangan pada Klan Kita Karna yang jelas mereka menginginkan kekuasaan" jawab ibu Zhen Xiang.
" Hem lebih baik aku mengirim orang orang pengintai untuk mengintai pergerakan 2 klan tersebut agar bisa mengantisipasi dari hal hal yang tidak di inginkan" sang ayah menjawab sambil mengambil kertas dan amplop untuk mengirim pesan kepada kelompok pengintai Dari Klan Zhen untuk melakukan pengintaian Klan Hu dan San yang pernah menjatuhkan Klan XIN.
Setelah makan siang Xiang er pamit untuk bersantai di gazebo dibelakang kediamannya untuk bermain suling . tapi Zhen Xiang memainkan suling dengan nada sedih yang teringat kematian kakeknya.
Tak lama kemudian sang Ayah datang bersama ibunya menanyakan kenapa xiang'er meniup suling dengan nada sedih. "aku teringat kematian sang kakek yang bertarung dengan pendekar pengelana Dewa Emas yah
" jawab Xiang er yang langsung menghadap langit .
sang ibu tentu saja tak ingin anaknya sedih dia memeluk anaknya lalu berkata " kakekmu sudah bahagia diatas sana jadi kau tak perlu sedih Xiang er".
"baik Bu" jawab Zhen Xiang yang dilanjutkan dengan pertanyaan tentang tingkat kultivasi ayahnya.
lalu sang ayah menatap langit sambil menjawab "kau akan tau waktunya cepat atau lambat xiang'er, jadilah kuat ,lindungi orang orang yang lemah lalu bantu mereka ,tetap rendah hati, dan hormat pada yang lebih tua"
Zhen Xiang lalu pamit kepada kedua orang tuanya untuk masuk kedalam rumah karna tak terasa waktu sudah malam, jadi dia berniat untuk beristirahat dan besoknya latian seperti kemaren kemaren.
kedua orang tua itupun hanya mengangguk lalu tersenyum yang kemudian tiba tiba berkata
" ntah berkah dari dewa / keberuntungan, xiang'er meskipun tau orang tuanya orang yang paling di hormati dan diperhitungkan di benua atas tapi xiang'er tidak pernah menggunakan nama orang tuanya untuk berbuat sesuatu apalagi kejahatan, Dia juga sangat rajin berlatih dan berkultivasi seperti saat aku muda dulu "jawab ayah Zhen Xiang yang lalu langsung dijawab oleh ibu Zhen Xiang
"bukankah masa mudamu suka bermain wanita?? "
sang ayah pun hanya tersenyum getir mendengar jawaban dari istrinya itu yang kenyataannya nyata dan lalu mencari alasan lupa memberikan surat kepada kelompok pengintai keluarga Zhen agar melaksanakan tugasnya mengintai keluarga hu dan san..
jangan lupa Like , karna like itu gratiss.
Votenya juga ya man teman biar author tetap semangat dalam melanjutkan tiap episodenya.
Selamat Membaca .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Budi Efendi
mantap
2022-11-17
0
SALSHA BELLA
lanjuuut
2021-07-31
0
Gian Dido
Masih monitor ...
2021-07-28
0