Episode 12

Sudah dua hari Raesa dan Syaif beristirahat di hotel, saatnya Raesa ber kemas kemas untuk kembali kerumah. Pasangan suami istri yang sangat bahagia, seakan tak ingin pulang kerumah, mereka hanya ingin berdua saja di dalam kamar itu. Tapi Syaif menyadari pekerjaannya di kantor sudah menunggu .

Di rumah Ibu Nafisah sudah menunggu kedatangan Raesa dan Syaif .

Tak lama setelah sampai, syaif langsung menyuruh pelayan nya untuk membawa kan koper nya, Syaif masuk kerumah sambul memeluk Raesa, tapi Raesa yang tidak terbiasa merasa malu di perlakuan seperti itu karena mengingat dirinya berstatus anak pelayan di rumah itu.

" Mas maaf jangan peluk aku begitu dong" Pinta Raesa pelan

" Aku gak mau melepaskan pelukannya, kenapa harus di lepas aku ini suamimu " Ujar Syaif

" Mas malu sama mereka, karena aku kan hanya anak pelayan di rumah ini" Ujar Raesa, Syaif langsung menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Raesa

" Kamu adalah istri ku, siapa pun yang membuat mu terluka atau menyakiti mu dengan kata kata yang menyakiti hati mu , aku gak akan memaafkan mereka"

Raesa merasa takut, karena Syaif marah dengan kata kata yang di ucapkan Raesa.

" Maaf mas janji tak kan mengulangi lagi"

Syaif tak berkata banyak dia langsung menuju ke ruang Kerja Ibu Nafisah yang memang di tunggu.

"Assalamualaikum " Raesa mengetuk pintu ruang kerja Ibu Nafisah.

" Wa alaikum salam " Ibu Nafisah membuka pintu itu lalu memeluk Raesa.

" Terimakasih ya nak sudah mau menjadi menantu ku" Ucapan Ibu Nafisah membuat Raesa meneteskan air mata, Raesa langsung bersalaman mencium tangan mertua nya.

" Mama baik baik saja" Tanya Raesa cemas karena Ibu Nafisah sedikit pucat

" Iya sayang "

" Mama gak lagi sakit kan?" Tanya Syaif

" Tidak ada yang perlu di cemaskan mama baik baik saja" Jawab Ibu Nafisah , lalu masuk kedalam ruangan itu di susul oleh Raesa dan Syaif.

" Syaif sekarang kamu sudah menikah, mama berharap kamu tidak akan meninggalkan Raesa sampai maut memisahkan kalian berdua, aku tidak punya permintaan lain kecuali ini saja , dan mama titip Nando dan Nanda sama kalian ya" Ujar Ibu Nafisah yang membuat Raesa dan Syaif terharu

" Mama jangan hawatir, meski kita awalnya tidak saling mencintai insyaallah ma pernikahan ini di ridhoi Allah , dan saya berjanji tidak akan meninggalkan Raesa dan akan menjaga adik adik ku" Ujar Syaif sambil memegang tangan Ibu Nafisah.

" Mama Raesa juga janji akan menjadi istri sekaligus kakak buat adik adik mas Syaif dan akan ikut menjaganya" Ujar Raesa meyakinkan Ibu Nafisah

" Syaif, Raesa mama ada sesuatu untuk kalian"

Ibu Nafisah mengambil map di atas meja kerjanya dan memberikan pada Raesa dan pada Syaif juga.

" Apa ini ma" Tanya Raesa

" Nak ini adalah lampiran pembuatan sertifikat dan pemindahan aset mama atas nama kamu dan suamimu . Sekarang mama sudah tua, mama mau istirahat mau nimang cucu saja, jadi ini sudah jadi tanggung jawab kalian berdua" Ibu Nafisah menjelaskan pada Raesa dan Syaif

" Syaif 5 perusahaan besar itu atas nama kamu, ada tiga hotel dan ada perusahaan tekstil dan perusahaan kertas, itu aku atas nama kan kamu, dan adik mu juga sudah ada bagian nya masing masing. Tapi jangan sampai adik mu tahu karena dia masih anak anak biar, mereka juga seperti kamu bekerja keras dulu baru berikan hak nya. dan Raesa mama ada butik dan 2 restoran itu mama atas namakan dirimu, karena aku takut Syaif tiba tiba tidak peduli padamu, dan ini adalah ATM untuk kamu Nak, semua keuangan belanja Nando dan Nanda kamu yang atur ya, mama sekarang lebih tenang hidup, tidak punya beban dan lebih ingin mendekatkan diri kepada Allah." Ujar Ibu Nafisah, membuat Syaif dan Raesa memeluk nya dan menangis.