Tumbuhnya Obsesi

"Hem? Kenapa tempat latihannya kosong? Dimana para ksatria itu?"

Lofiria celingak celinguk mencari para ksatria yang sedang tidak ada di tempat latihan.

"Mungkin mereka latih tanding atau semacamnya di tempat lain? Haruskah aku kembali...?"

Lofiria memutuskan untuk kembali ke istana dan kesini lagi setelah jam istirahat. Tapi, ketika kakinya hendak meninggalkan tempat, suara tawa terdengar dari belakang gudang penyimpanan senjata. Tanpa berpikir dua kali dia langsung berjalan kesana.

Semakin dia berjalan mendekat tawa mereka terdengar makin jelas. Dan mulai terdengar kata-kata tidak baik yang jauh dari kata mulia.

Dibalik tembok gudang, Lofiria mengintip ke arah sumber suara. Dan disana terlihat seorang remaja laki-laki yang tersungkur sedang dirundung oleh tiga orang ksatria. Tapi, walaupun dia sedikit mengerang kesakitan saat ditendang, wajahnya tetap tenang.

'Siapa dia?'

Sambil berpikir, Lofiria terus mengamati perundungan yang tidak adil itu dari balik tembok gudang. Dia sedang mengumpulkan informasi yang ada untuk memutuskan akan membantu atau tidak.

'Terlebih lagi remaja itu juga mengenakan seragam ksatria.'

Dan setelah diamati, remaja laki-laki itu mirip dengannya. Warna rambut hitam gelap dan warna mata Quilt Blue dengan bentuk monolid membuat kesan tegas pada dirinya. Tubuh yang seukuran anak 15 tahun dan ketenangan yang luar biasa. Tidak diragukan lagi, dia adalah--

'Ardan Jekiolas, **t**okoh paling obsesif di dalam novel sekaligus tokoh favoritku. Sudah jelas sekarang, aku harus segera membantunya.'

Tanpa pikir panjang, Lofiria mengambil sebuah batu dari sekitarnya dan langsung melemparkannya ke salah satu ksatria.

Dugg!!

Tepat sekali batu itu mengenai pelipis salah satunya hingga mengaduh kesakitan.

"Akhh, sialan. Siapa sih?" ujar ksatria itu lalu berbalik ke arah Lofiria yang kini berdiri tegap di samping tembok. Dengan wajah datar dan ketegasan. Sungguh, orang yang lewat saja bisa mengatakan bahwa Lofiria saat ini sangat berkharisma.

"Pu-Putri? Mengapa Anda disini?" tanyanya sedikit ketakutan mengetahui bahwa Lofirialah yang mungkin saja melemparkan batu tersebut.

"Melempar batu kepada ksatria yang merundung anak itu," jawab Lofiria sambil menunjuk Ardan dengan tatapan mata.

Ardan yang kini menyadari kehadiran Lofiria pun hanya diam saja tanpa bereaksi apapun. Sangat datar dan dingin. Mungkin karena memang Ardan digambarkan sebagai laki-laki tak berhati sebelum bertemu dengan tokoh utama wanita.

"Hei kamu, bangun dan kemarilah!" suruh Lofiria kepada Ardan.

Ardan yang mendengarnya pun menurut saja. Dia berdiri sambil menyeka darah yang ada dibibirnya. Dengan perlahan dia berjalan mendekat ke arah Lofiria.

Kecil.

Itulah yang dipikirkan Ardan setelah berdiri tepat di hadapan Lofiria. Tapi memang benar, Lofiria sangat kecil dan imut dibandingkan anak lain seusianya. Tapi, bukan berarti lebih kecil adalah suatu hal yang buruk.

Ardan menunduk menatap langsung ke manik mata Lofiria dan Lofiria pun hanya membalas dengan senyuman. Beberapa detik kemudian, Lofiria pun menatap ke arah para ksatria itu.

"Kedepannya, aku harap hal seperti ini tidak akan terjadi lagi. Dan mulai dari sekarang, dia akan menjadi pengawal pribadiku. Ayo," ucap Lofiria dengan penuh percaya diri lalu menarik tangan Ardan untuk pergi.

"Tunggu dulu!"

Namun, tanpa diduga salah satu ksatria itu menahan lengan Lofiria agar tidak pergi menjauh. Karena kaget dan merasa tidak senang, Lofiria secara reflek mencabut sebuah pedang yang tertancap di sampingnya. Dan dengan mudahnya dia mengayunkan pedang tersebut ke arah leher ksatria yang berani memegang lengannya tadi.

"Hei, siapa yang mengizinkanmu untuk menyentuhku?!! Apa kamu sudah bosan hidup?!!" tanya Lofiria penuh penekanan. Reflek, ksatria itu loncat ke balakang dan melepas pegangannya pada lengan Lofiria untuk menghindari hunusan pedang.

Ketiga ksatria itu kaget karena melihat seorang putri seperti Lofiria mampu mengayunkan pedang dengan mudahnya. Tak hanya itu, Ardan juga sama kagetnya dengan yang lain. Tangannya yang masih digenggam oleh Lofiria dapat merasakan hawa dingin dari putri kecil itu.

'Sangat luar biasa,' batin Ardan yang tercetak jelas di wajahnya. Meski tak ada seorangpun yang memperhatikannya.

"Kuulangi lagi, beraninya kamu memegang lengan seorang putri dari kekaisaran ini tanpa izin. Apa kamu ingin mati?!!" ancam Lofiria dengan wajah yang gelap atas kemarahan. Disentuh secara sembarangan mengingatkannya akan kehidupannya sebagai kelinci percobaan. Dan itu sangat buruk.

"Ma-Maafkan saya putri. Bukan maksud saya untuk berlaku tidak sopan. Ta-TAPI TETAP SAJA ANDA TIDAK BISA MEMILIH PENGAWAL PRIBADI BEGITU SAJA!!"

"Hah? Apa urusannya denganmu? Akulah yang akan dikawal, jadi aku sendiri juga yang akan memilihnya. Urusi urusanmu sendiri dan jangan menghalangi pandanganku," balas Lofiria lalu menancapkan pedang itu di tanah dengan kencang. "Ayo kita pergi dari sini sekarang," ucap Lofiria.

Setelah Lofiria pergi, Ardan langsung mengikuti di belakangnya karena tangan mereka tertaut. Sedangkan ketiga ksatria yang tadi jatuh ke tanah karena ketakutan merasakan tekanan yang diberikan Lofiria. Tekanan yang mengancam layaknya Sang Kaisar.

Dilain sisi, kini terlihat jelas semburat merah jambu di pipi Ardan yang tengah digandeng Lofiria. Selama hidupnya Ardan selalu mendapatkan ungkapan kebencian. Jadi, dia sudah terbiasa dengan itu.

Sedangkan hari ini, seorang putri yang terkenal lemah di kekaisaran, datang membantunya dengan penuh ketegasan. Melihat performanya itu, bagaimana mungkin seorang remaja yang haus akan kasih sayang tidak jatuh cinta kepada Lofiria?

Dan tanpa Lofiria ketahui, obsesi Ardan yang harusnya nanti tertuju kepada tokoh utama wanita, kini malah mulai tumbuh dan tertuju kepadanya. Lebih dalam, lebih kuat, dan lebih gila.

'Kamu terlihat sangat cantik, Lofiria.'

__ _____💮💮

Terpopuler

Comments

BlackFX

BlackFX

aa... suka banget sama novel ini😍

2021-08-06

2

Kirana/

Kirana/

Itulah Novel.kerajaan

2021-07-05

1

Higanbana Meili

Higanbana Meili

hayoloh~Lofiria jadi objek obsesi loh~

2021-06-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!