Daniel yang mendengar kabar ibunya sakit, dia memutuskan untuk pulang. Bagaimanapun ibunya adalah wanita yang dia sayangi. Daniel yang menjelaskan kepada kekasihnya jika ibunya sedang sakit, Callista pun memahaminya dan mengerti. Karena jika posisinya ibunya Callista yang sakit, Callista pun akan meninggalkan liburannya.
Callista mulai mengemasi barang-barangnya. Dia pun membantu Daniel untuk mengemasi barang-barang Daniel.
"Sayang, maaf kita harus pulang. Tapi aku janji nanti kita akan berlibur bersama"ucap Daniel sambil mengelus wajah Callista
"Iya sayang, aku mengerti. Apa kamu butuh bantuan ku? aku bisa memeriksa keadaan mamamu jika kamu mau"ucap Callista sambil menatap kekasihnya.
"Tidak perlu sayang, Pasti mamaku sudah ditangani dokter keluargaku"
"Baiklah, kalau begitu"
"Jika aku membutuhkan bantuan mu, aku akan mengabari mu sayang" ucap daniel
Callista pun tersenyum kearah Daniel.
Callista memutuskan setelah kembali dari Tokyo, Dia akan kembali ke perusahaan keluarganya. Dia juga akan kembali ke Queen Hospital. Bagaimana pun pekerjaan dokter adalah hidupnya.
Walaupun liburannya tidak lama dengan Daniel, Callista tetap sangatlah bahagia. Setidaknya dia bisa melupakan sejenak permasalahan yang ada.
"Sayang, jadi kamu akan meeting dengan Edward?" tanya Daniel
"Iya, lusa aku akan meeting dengannya"jawab callista
Dipesawat Callista tertidur pulas, sedangkan Daniel masih memikirkan ibunya. Tiba-tiba Daniel yang melihat Callista tertidur pulas, dia mengecup mata,hidup, pipi dan bibir Callista.
"Kamu gadis tercantik dan terbaik yang pernah aku miliki"gumam Daniel melihat wajah Callista yang tertidur pulas.
**********
Setibanya di Los Angeles
Callista sudah diantarkan pulang oleh assistant Daniel. Seperti biasa Callista pulang ke apartement miliknya, Dia masih belum mau kembali ke mansion mewah milik keluarganya. Sudah lama Callista menolak berbicara dengan orang tuanya. Dia membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Sedangkan kakaknya Jessica sedang menemani tunangannya untuk pembukaan hotel di Irlandia.
Daniel menuju mansion milik keluarganya. Dia sedikit cemas dengan keadaan ibunya. Karena yang dia tahu, ibunya tidak pernah sakit. Ibunya sangat menjaga pola makan dan kesehatannya.
Setibanya di mansion milik keluarganya, Daniel sudah disambut oleh pelayan.
"Selamat sore Tuan Daniel"pelayan membungkukan setengah badannya.
"Sore, dimana mama ku?" tanya Daniel sambil melihat pelayannya
"Nyonya ada diruang keluarga" jawab pelayan
Daniel berjalan menuju ruang keluarga, setibanya di ruang keluarga. Daniel melihat ibu dan ayahnya. Daniel berjalan mendekat kearah orang tuanya.
"Ma, mamah sudah sehat?"tanya Daniel melihat ibunya yang terlihat baik baik saja.
"Daniel mama mau tanya.Apa kamu menyayangi mama sebagai ibu mu?"
"Mama bicara apa, kenapa pertanyaan seperti itu ditanyakan pada ku?. Mama sudah tau jawabannya. mama itu ibu ku, wanita yang mengandung ku" seru Daniel
"Bagus kalau kamu berfikir seperti itu. Sekarang mama mau kamu tinggalkan Callista. Jangan tanya alasan kenapa, mama mau kamu bertunangan dengan anak teman mama"
Daniel yang kaget mendengar ucapan ibunya.
"Mama ini bicara apa? aku tidak akan pernah meninggalkan Callista" ucap Daniel yang menahan emosinya
"Daniel, tinggalkan callista. Papa tidak pernah minta banyak pada mu. Tapi papa mama mohon turuti keinginan kami" ucap Gio
"Jelaskan pada ku, apa alasan kalian tidak menyukai Callista?"tanya Daniel menatap ayahnya
Ayah dan ibunya sudah kehabisan kata-kata. Mereka terus memaksa Daniel meninggalkan Callista tapi Daniel menolak dengan keras. Daniel tetap ingin mempertahankan hubungannya dengan Callista.
Alin yang marah karena putra sulungnya tidak menurutinya, tiba tiba dia mengambil pisau diatas meja.
"Pergilah kau dengan Callista, mama pastikan kamu akan melihat mama mati"ancam Alin
"Ma, lepaskan"ujar Daniel dengan emosi
Alin mulai mengancam Daniel kembali, dia mengatakan jika Daniel tidak meninggalkan Callista maka Daniel akan kehilangan ibunya.
"Baiklah ma, aku mohon. aku akan menuruti keinginan mama. Tapi mama jangan lukai diri sendiri" ucap Daniel sambil berlutut dihadapan ibunya
Gio yang melihat anaknya berlutut, dia merasa bersalah. Dia harus memaksa putranya untuk meninggalkan gadis yang dia cintai.
"Maafkan papa nak"batin Gio
"Tinggalkan Callista dan terima perjodongan dengan anak teman mama. Jika kamu tidak menuruti mama, percayalah. kamu tidak akan melihat mama berada di dunia ini"ancam alin
Daniel hanya menghela nafas, bagaimana pun ibunya adalah wanita yang dia sangat sayangi. Dia tidak ingin ibunya terluka. Sedangkan Daniel pun tidak bisa melepaskan Callista. Ini merupakan pilihan tersulit bagi Daniel.
"Ma, jangan lukai dirimu. Aku akan mengalah dan meninggalkan Callista. Sekarang aku mohon, turunkan pisaunya"ucap Daniel dengan pelan
Alin mulai melepaskan pisaunya, Sedangkan Daniel berjalan ke kamarnya.
"Ini benar benar sulit. Bahkan mama ingin menjodohkan ku dengan gadis pilihannya. Sebenarnya ada masalah apa dengan keluarga Hutomo?"gumam Daniel
drttt
drrtt
suara handphone Daniel
Daniel melihat layar ponselnya, Callista menghubunginya. Daniel ingin sekali menjawab tapi dia belum siap mendengar suara Callista. Daniel berfikir harus menerima permintaan ibunya untuk dijodohkan dengan gadis pilihan ibunya. Dia terpaksa melakukan ini.
"Aku akan mencari cara untuk kita, maaf untuk sementara aku harus melukai mu"ujar Daniel sambil menatap foto Callista di ponselnya
Daniel mengambil Handphonenya dan menghubungi Assistantnya.
"Harry, Cari tahu kenapa ayah ku membenci keluarga Hutomo" perintah Daniel ke assistantnya
"Baik Tuan"
"Usahakan cari tahu dalam waktu dekat"
"BaiknTuan, saya usahakan"
Daniel mematikan ponsel miliknya, sejujurnya dia tidak ingin menghindari Callista. Dia sendiri bingung bagaimana dia harus bicara dengan Callista. Jika dia menceritakan dia sudah dijodohkan, Callista akan merasa terluka. Daniel memilih untuk diam sampai waktu sudah tepat dia akan menceritakan semuanya.
**********
Callista yang terus menatap ponsel miliknya. Dia sudah berkali kali menghubungi Daniel, Tapi tidak satu pun dijawab.
Ddrttt
ddrttt
Handphone Callista berbunyi
"Hallo"ucap Callista
"Cal, dari mana saja? kenapa kau ini tidak mencari ku?" gerutu Olivia
"Maaf liv, aku sibuk belakangan ini"
"Baiklah, weekend ini ayo kita pergi bersama"ucap Olivia dengan suara bahagia
"Baiklah, kita akan hangout weekend ini"saut Callista
"Oke cal, see you"
"see you"
Callista mematikan ponselnya dan meletakannya diatas nakas.
"Mungkin Daniel sibuk"gumam Callista
Callista mencoba memejamkan matanya. Tapi dia merasa khawatir dengan hubungannya. Callista ingin menceritakan semua masalahnya kepada Daniel. Tapi dia ingin menunggu waktu yang tepat.
"Lebih baik aku cerita dengan kakak"gumam Callista
Bagi Callista, Kakaknya merupakan sosok yang bijaksana, dan selalu memberikan nasehat terbaik untuk dirinya. Setiap Callista mengalami masalah, dia selalu memceritakan masalahnya pada kakaknya. Callista berencana sepulang kakaknya dari Irlandia, dia akan menceritakan tentang orang tuanya yang melarang hubungannya dengan Daniel.
**********
Terimakasih atas dukungannya
Jangan lupa like,koment dan vote yang banyak yaa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Megandaru
orang tua od egois
2021-10-21
0
Humaira Shakila Najma
Thor,ti ati ntar mereka ngerasa terzdolimi dosa kw Thor😂,readers gk nanggung y Thor😅🤣😭
2021-10-19
0
Humaira Shakila Najma
malang bet dh idup kw cal n Daniel,
sana gih,amukin si author dh buat klen menderita😂
2021-10-19
0