Daniel dan Callista sudah tiba di Tokyo. Sesampainya mereka di tokyo, mereka sudah di jemput dengan supir Daniel.
"Sayang, kamu sudah menyiapkan semua ini?" tanya Callista sambil tersenyum kearah Daniel
"Tentu sweetheart, aku sudah siapkan semuanya. termasuk hotel" Ucap Daniel sambil mengelus rambut kekasihnya.
"Terimakasih ya, kamu sudah menyempatkan waktu sibuk mu untuk berlibur dengarku" ucap Callista sambil memeluk lengan kekasihnya.
Daniel pun tersenyum mendengar ucapan kekasihnya. Tujuan dia memang ingin mengistirahatkan fikirannya sejenak dari semua masalah. Dan ingin menghabiskan waktu bersama dengan kekasihnya.
Daniel sudah meminta assistantnya untuk memesan kamar di The Ritz Carlton Tokyo. Sesampainya di hotel, Callista dan Daniel memasuki kamarnya.
"Sayang, kamar kita kok bersama?"ucap Callista menatap tajam Daniel.
"Sayang, kalau kamu takut kan ada aku. Jadi kita harus satu kamar berdua" rayu Daniel
"Sejak kapan aku penakut? aku tidak takut dengan siapapun. Sekarang kamu minta assistant mu untuk memesan satu kamar lagi untuk mu" Callista masih menatap tajam kekasihnya. Dia tahu kalau kekasihnya suka sekali berfikiran mesum.
"Tidak bisa sayang, kamar penuh. cuman ada ini saja" Daniel terpaksa berbohong.
"Kau jangan macam-macam ya, aku patahkan leher mu kalau kau mau macam-macam" ancam Callista
"Kamu ini berfikir apa, paling aku hanya mencium dan memeluk mu. Aku janji, tenang saja" ucap Daniel yang mencoba meyakinkan Callista
"Aku akan melakukan hal yang kau takutkan itu ketika kita menikah sweetheart" bisik Daniel ditelinga Callista. sampai membuat kekasihnya bergidik.
"Sudah kamu jangan bicara lagi, Aku mau mandi. Setelah itu kita harus ke Asakusa. Aku mau berbelanja" ucap Callista sambil berjalan kearah kamar mandi.
"Sayang, lebih baik kita beristirahat dulu. Sore nanti kamu bisa berbelanja sepuasnya. Aku lelah sekali" saut Daniel
"Baiklah"
**********
Renaldy Mansion
"Pa, apa papa sudah mengetahui siapa keluarga Callista?" tanya Alin sambil memberikan segelas kopi untuk suaminya.
"Papa belum mencari tahu tentang Callista" jawab Gio
"Pa, lebih baik cari tahu sekarang. Tapi pa, misalkan dia berasal dari keluarga biasa dan bukan keluarga kaya. Mama harap papa tetap menerimanya. Dia gadis yang baik pa" ucap Alin
"Iya ma, tenang saja. Hari ini kevin assistant papa datang kerumah. Papa akan memintanya untuk mencari tahu tentang Callista. Setelah papa mendapat informasi tentangnya, papa ingin supaya Daniel segera melamar Callista. Papa ingin segera punya cucu ma" ucap Gio
Ucapan Gio, membuat sang istri tersenyum.
"Benar pa, mama juga ingin sekali menggendong cucu mama"
"Ma, itu sepertinya Kevin sudah datang"
Gio sambil melihat kearah luar
"Selamat siang Tuan Renaldy" Kevin sambil menundukkan badannya
"Siang, Kevin saya mau minta tolong kekamu. Tolong Cari tahu secara detail mengenai Dr. Callista. Salah satu dokter di Queen Hospital" perintah Gio
"Baik Tuan, saya akan segera mencari tahu tentang Dr.Callista"
**********
Sore hari di Tokyo, Callista sudah bersiap untuk pergi ke Asakusa (Pusat perbelanjaan di Tokyo). Sedangkan Daniel masih tertidur pulas.
"Sayang, bangun. Aku mau belanja. Habis dari Asakusa aku mau ke Harajuku" ucap Callista seraya membangunkan Daniel
"Sweetheart aku masih mengantuk"saut Daniel yang enggan membuka matanya.
"Yasudah kalau begitu aku belanja sendirian saja" Callista bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil tasnya. Sedangkan Daniel masih tertidur lelap. Callista menulis note yang diletakan diatas meja.
"Aku pergi ke Asakusa dan Harajuku" Note Callista
Callista berjalan meninggalkan hotel dan meminta staff hotel memanggil taxi untuknya. Sesampainya Callista di Asakusa, Callista banyak berbelanja untuk oleh-oleh teman temannya.
Daniel yang sudah terbangun, kaget karena tidak melihat Callista. Daniel melihat ada catatan diatas meja dan membaca catatan Callista sambil menghela nafas.
"Gadis keras kepala ini, katanya mau menuruti perintah ku. kenapa main pergi begitu saja" ucap Daniel dengan emosi
Daniel bersiap dan meminta Assistant nya untuk melacak Callista dari gps handphone milik Callista.
Disisi lainnya, Callista yang tengah asik berbelanja. Callista jarang ke jepang. Dia melihat banyaknya turis yang datang ke jepang. Tiba-tiba dia memiliki ide untuk berbisnis.
"Sepertinya aku akan membuka Restaurant makanan khas thailand disini" gumam Callista
Selesai Callista berbelanja, Callista berjalan menuju kasir untuk pembayaran. Ketika Callista membuka tasnya, dia baru sadar kalau dompetnya tertinggal diatas meja rias. Didalam tas Callista hanya berisi handphone.
Callista bingung bagaimana bisa membayar barang-barang yang sudah diambil. Dia mencoba menghubungi Daniel tapi tidak dijawab.
"Dia pasti masih tidur"gumam Callista
"Nona, anda ingin membayar dengan cash atau kartu? Total 185.000 Yuan" ucap kasir
"Begini, bagaimana kalau saya tidak jadi membelinya? dompet saya tertinggal. Saya harus kembali ke hotel terlebih dahulu"ucap Callista sambil menahan malu.
Seorang pria berjalan mendekat kearah Callista
"Pakai ini untuk membayar barang barang yang di beli gadis ini" ucap pria asing seraya menyerahkan kartunya ke arah Kasir
"Tunggu tuan, anda tidak harus seperti ini" ucap Callista yang tidak enak dengan pria asing dihadapannya.
"Tidak masalah"saut pria asing
"Baiklah, aku akan membayarnya setelah aku sampai dihotel" Ucap Callista yang merasa tidak enak dengan pria asing dihadapannya.
Callista dan pria asing itu berjalan keluar toko. Lalu pria asing itu meminta Callista untuk makan bersama. Awalnya Callista menolak, tapi karena dia merasa tidak enak. Callis menerima tawarannya untuk makan bersama.
Sesampainya direstaurant
"Saya belum mengetahui nama mu"ucap pria asing
"Oh iya, perkenalkan saya Callista"jawab Callista dengan tersenyum ramah sambil mengulurkan tangannya lalu pria itu menyambut uluran tangan pria itu.
"Gadis ini sangat cantik"batin Edward
"Saya Edward" Ucap edward sambil tersenyum kearah Callista
"Kamu tinggal disini?"tanya Edward
"Tidak, aku hanya berlibur. Aku tinggal di Los Angeles" jawab Callista
"Kamu berlibur dengan keluarga?"
"Tidak, aku dengann..." belum selesai Callista berbicara, ada sosok pria yang memanggil namanya dengan keras.
"Callistaaaaa" panggil pria itu
Callista menengok kearah pria yang memangilnya
"Daniel, kamu disini" Callista bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Daniel.
"Kamu dengan siapa ini?" tanya Daniel menatap tajam ke arah pria asing.
"Tuan Daniel Renaldy" Edward melihat kearah Daniel
"Sepertinya aku mengenal mu. Apa kamu Tuan Edward?" Daniel mencoba mengingat pria asing itu
"Benar Tuan, saya Edward. senang bisa bertemu dengan anda"
"Bagimana kamu bisa bersama dengan kekasih ku?"
"Kekasih mu?" Edward yang kaget saat Daniel mengucapkan kata kekasih. dia langsung melihat kearah Callista.
"Sayang, begini tadi aku berbelanja. Lalu aku lupa membawa dompet ku. Tuan edward meminjamkan uangnya. Sayang tolong bayarkan hutang ku. 185.000 yuan" ucap Callista
Daniel mengehela nafas, dia bingung kenapa bisa kekasihnya lupa membawa dompet.
"Kau ini bagaimana, keluar tidak membawa dompet" omel Daniel
"Maaf, aku benar benar tidak sadar. Dompet ku diatas meja rias" ucap Callista sambol menundukan kepalanya
Daniel meminta assistantnya datang dan membawa uang cash untuknya. Daniel jarang membawa uang cash dalam jumlah banyak. Biasanya dia selalu menggunakan kartu untuk semua pembayarannya.
"Tuan Edward, tolong terima ini" Daniel menyerahkan amplop yang berisi uang yang telah di pinjam Callista
"Tidak perlu Tuan Daniel"
"Maaf Tuan Edward, tolong diterima. Saya tidak ingin kekasihku berhutang budi dengan pria lain selain diriku"ucap Daniel
Mendengar ucapan Daniel, Edward langsung menerima amplop yang diberikan Daniel.
**********
Terimakasih atas dukungannya
Jangan lupa like,koment dan vote yang banyak ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
dhe styles
185.000 yen
2022-02-08
0
Dewa Ayukartika
maaf mata uang jepang kan yen'bukan yuan😀😀😀😀
2021-08-16
1
Qonita Firjatullah
Calista lupa bawa dompet,keluar hotel dia naik taksi.lah bayar taksinya pakai apa yah#berfikirkeras
2020-12-20
6