Callista yang marah saat Rossa memeluk Daniel. Dia mencoba untuk menurunkan egonya dan amarahnya. Dia yakin jika Daniel bukanlah tipe pria yang mudah digoda oleh wanita. Meskipun sampai saat ini dia tidak mengetahui alasan kenapa Daniel berpisah dengan Rossa. Tapi dia yakin jika Rossa bukanlah seorng gadis yang baik.
Setelah Daniel mengusir Rossa, Daniel menghabiskan makanan yang sudah dibawakan oleh Callista. Ini kedua kalinya Daniel makan masakan Callista. Dia berharap setiap harinya dia akan memakan masakan pujaan hatinya.
“Pantas saja, dia memiliki restaurant yang terkenal. Masakannya sangat enak”batin Daniel
“Sayang, masakan kamu benar-benar enak”puji Daniel sambil menikmati makananya.
“Bagus kalau begitu, habiskan”
“Tadi bagaimana? Sepertinya kamu menikmati pelukan mantan kekasih mu itu”sindir Callista
“Kamu cemburu?”tanya Daniel sambil tersenyum kearah Callista
“Ti.. tii....dak, untuk apa aku harus cemburu”
Daniel berjalan mendekat kearah Callista dan menarik Callista. Sekarang Callista sudah berada dipangkuan Daniel.
“Maa.. maaauu apaa kau?”Callista yang gugup berada dipangkuan Daniel
“Aku ingin menagih janji”bisik Daniel
“Aaa..kuuu... “belum selesai Callista bicara, Daniel sudah menciumnya dengan rakus. Callista pun ikut membalas ciuman Daniel dan mengalungkan tangannya di leher Daniel.
Setelah berciuman cukup lama, Daniel melepaskan ciumannya dan berpindah mencium kening Callista.
“Lain kali, kamu harus memulai duluan. Kali ini aku maafkan”ucap Daniel
“Iya, aku akan duluan. Tapi bagaimana aku mau duluan kalu kamu selalu mendahuli”Callista yang protes
Daniel hanya tersenyum dengan tingkah lucu sang kekasih.
“Sayang, apa kamu sudah mengatur jadwal mu di rumah sakit?”tanya Daniel sambil mengelus rambut Callista
“Sudah sayang, aku sudah mengatur waktu ku. Aku datang ke Queen Hospital setiap hari selasa dan kamis. Tapi jika ada pasien VVIP yang harus menjalankan operasi, aku akan berusaha untuk datang ke rumah sakit jika memungkinkan.Aku masih ada kakak ku, pasti dia akan membantu ku di perusahaan”
“Baiklah, bagus kalau begitu”
“Sayang, ada hal penting yang ingin aku bicarakan”ucap Daniel
“Ada apa?”
“Leonard Company meminta ku berinvestasi di perusahaannya. Aku tahu jika perusahaan mu memiliki saham 30% disana. Tapi ini sepertinya bisa menguntungkan untuk perusahaan ku dan perusahaan keluargamu”jawab Daniel
“Perusahaan keluarga ku memang memiliki saham 30% disana. Tapi itu atas nama Kakak ku. Nanti kamu akan bertemu dengan kakak ku bukan diriku”Callista sambil tersenyum melihat Daniel
“Jadi nanti yang datang kakak mu? Bukan kamu?”Daniel dengan wajah yang kecewa
“Iya”
Sebenarnya kepemilikan saham memang milik kakaknya. Tetapi untuk yang menjalankan adalah Callista. Kakaknya pun meminta untuk dipindahkan atas nama Callista. Kakaknya ingin Callista belajar dengan adanya kepemilikan saham di perusahaan lain. Tapi Callista tidak ingin menceritakan kepada Daniel tentang rencana keluarganya ini. Dia ingin membuat kejutan saat meeting dengan Leonard Company.
“Kalau begitu, mari kita bekerja sama antar perusahaan yang kamu pimpin dan yang aku pimpin”ucap Daniel
“Ternyata Tuan Daniel, ingin sekali selalu bertemu dengan ku”Callista dengan senyum meledek Daniel
“Jadi kau tidak mau?”Daniel menatap tajam Callsta
Tiba-tiba Callista mengecup bibir Daniel. Setelah kecupan Callista itu, membuat Daniel tersenyum. Kekasihnya yang keras kepala sudah berani menciumnya terlebih dahulu.
“Tentu aku mau, berkerja sama dengan pemilik Renaldy Company yang sekaligus kekasihku”
“Kau sudah tau menggoda rupanya ya”bisik Daniel
“Yasudah sayang aku pulang dulu ya, aku mau bertemu kakak ku. Aku ingin membicarakan tentang perusaahaan dan menanyakan tentang Asisstant untuk ku”
“Baiklah, mau aku antar?”
“Tidak, aku bawa mobil sendiri”
Daniel pun mengangguk, walau sebenarnya dia ingin memaksa untuk bisa mengantar kekasihnya itu. Tetapi dia tahu jika Callista mempunyai karakter keras kepala. Jadi dia lebih memilih mengalah.
Setelah berpamitan, Callista berjalan meinggalkan ruangan Daniel dan menuju lift.
Sesampainya di Lobby, Rossa melihat Callista yang keluar dari lobby perusahaan Daniel denga segera mengambil beberapa foto Callista.
“Jal*ng, lihat lah akan ku buat hidup mu menderita”gumam Rossa
Rossa mengendarai mobilnya meninggalkan perusahaan Daniel. Setelah dia mendapatkan foto wajah Callista. Rossa menghentikan mobilnya ditepi jalan, lalu mulai mengambil handphonenya dan menelpon seseorang.
“30 menit. Temui aku di Lauren Caffe”perintah Rossa
Setelah Rossa menghubungi seseorang, dia pun melajukan mobilnya ke Lauren Caffe dan bertemu seorang pria.
“Aku mau kalian culik gadis ini dan bunuh dia”Rossa sambil memberikan handphonenya
“Gadis yang sangat cantik, bagaimana sebelum membunuh. Aku nikmati terlebih dahulu?”Senyum licik pria itu
“Lakukan apa yang kau mau Dave, ingat jangan sampai ketahuan polisi dan jangan pernah bawa nama ku”ancam Rossa
“Aku akan mengirimkan uang kerekening mu malam ini”
“Baiklah, aku akan segera melaksanakan tugasku”ucap pria itu
Rossa pun mengangguk dan meninggalkan Caffe.
********
Setelah Callista meninggalkan Perusahaan Daniel. Dia melajukan mobilnya ke perusahaan ayahnya yang dipimpin kakaknya.
Bangunan mewah yang tidak kalah dengan perusahaan milik Daniel ini adalah milik keluarganya. Meskipun perusahaan Daniel sangat besar bukan berarti Hutomo Company jauh dibawah perusahaan milik Daniel. Hutomo Company pun termasuk perusahaan besar. Ayah Callista memang sangat pandai dan cerdas dalam dunia bisnis. Ditambah semenjak Jessica memimpin beberapa cabang perusahan ayahnya. Hutomo Company semakin berkembang pesat. Callista berharap ketika dirinya ikut memimpin perusahan miliki keluarganya ini, dapat berkembang pesat ditangannya.
Sesampainya Callista di lobby, para staff menyampanya dengan ramah. Semua staff pun tahu jika Callista adalah putri bungsu Hutomo Company. Callista berjalan menuju lift dan memencet tombol 38, lantai tempat dimana ruangan kakaknya berada.
Setibanya di Lt.38.
“Selamat siang nona callista”sapa Rere secretary Jessica
“Siang, kakak ku ada didalam?”
“Ada nona”
Callista masuk dan melihat sang kakak sibuk dengan laporan yang sedang dia baca.
“Kakak”
“Callista, kamu sudah datang?”
“Iya ka, ka aku mau tanya apa kamu sudah mendapatkan assistant untuk ku?”
“Sudah sayang, Namanya Lucy dia pandai bahasa inggris, indonesia, jepang, korea, mandarin dan juga french”
“Dia mau jadi assistant atau jadi guru ku ka?”Callista menggaruk kepalanya bingung dengan pilihan sang kakak.
“Bodoh! Aku mencari yang terbaik untuk mu. Aku juga sudah membayar mahal. Kamu tidak perlu menggajinya. Perusahaan akan menggajinya. Kali ini kau jangan coba coba menolak, atau aku buat kau berhenti menjadi dokter”ancam Jessica
“Baiklah, aku tidak menolak. Terimakasih ka, tapi kapan dia bisa bekerja?”
“Besok dia akan datang langsung kekantor mu”
“Baiklah kalau begitu”
“Cal, aku besok ada perlu dengan Daniel. Bisakah kamu memberikan alamat Daniel? Aku dengar dia salah satu investor Leonard Company. Aku tahu, kamu akan mengambil alih ini karena papa yang memintanya juga setelah kita diserang waktu itu. Tapi ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan dengan Daniel”
“Silahkan saja ka, ini kartu nama Daniel”Callista menyerahkan kartu nama milik Daniel.
*Terimakasih atas dukungannya. Jangan lupa like, koment dan vote yaa. Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Martini
Rosa jangan main main sama clarisa
2022-01-16
0
Megandaru
bukan calista yg mati tpi orang suruan rosa yg mati
2021-10-21
0
Mirantina
mantap
2021-09-26
0