Setelah kejadian dimana Callista dan kakaknya diserang, Callista memutuskan untuk memikirkan cara untuk bisa mengambil cuti panjang, mungkin ini tidak sulit karena Callista sangat jarang mengambil cutinya. Dokter merupakan impian Callista dari kecil, sulit rasanya meninggalkan profesinya menjadi dokter yang susah payah ia berhasil raih.
Callista memang tidak ada pilihan lain selain ikut membantu sang ayah untuk memimpin beberapa perusahaan milik ayahnya yang telah berkembang pesat, tidak bisa dipungkiri kinerja kakaknya sangat hebat. Perusahaan ayahnya memiliki pembukaan cabang baru dan hotel baru di berberapa negara. Hal ini membuat Callista memutuskan untuk belajar mengelola bisnis dari kakanya.
Hari ini, seperti biasa Callista dapat shift pagi hari. Callista yang biasanya menggunakan dress dikesehariannya, tapi hari ini Callista mengenakan Jeans dan atasan brokat kuning yang sangat cantik dengan rambut dikuncir kuda. Make up yang tipis dan tas tangan keluaran hermes yang selalu menjadi favoritenya tidak pernah lupa untuk ia pakai. Seperti biasa warna tas dan warna baju harus sesuai, memang keluarga Hutomo memiliki dua Tuan Putri yang sangat cantik dan menawan.
Mike yang sudah terpesona dengan Callista saat pertama kali bertemu, sangat kaget ketika melihat penampilan Callista yang menawan dan jauh terlihat lebih muda hari ini. Mike sangat yakin jika Callista masih belum memiliki kekasih, karena Mike sudah menanyakan tentang Callista ke beberapa staff rumah sakit serta menanyakan langsung kepada Olivia sahabat baiknya Callista.
Saat hari pertama Mike masuk ke Queen Hospital, banyak perawat dan dokter yang terpesona dengan wajah Mike yang tampan, dada yang bidang dan tubuh yang tegap. Ditambah usianya yang masih muda sudah menjadi dokter spesialis jantung membuat banyak orang disekelilingnya kagum dengan sosok Mike.
Memang saat rapat pemegang saham, seluruh staff di Queen hospital termasuk para dokter pun sangat kagum dengan sosok Daniel yang sangat tampan, tubuh yang sempurna ditambah Daniel sangat berkuasa. Hanya saja karena Daniel adalah pemegang saham terbesar di Queen Hospital, seluruh staff di Queen Hospital hanya bisa mengagumi karena mereka tau jika tidak mungkin bagi mereka bisa menggapai seorang Melvin Daniel Renaldy. Hanya gadis dari latar belakang keluarga hebatlah yang pantas disisi seorang Daniel. Itulah yang ada dipikiran seluruh staff di Queen Hospital.
Setelah sampai di lobby Queen Hospital, Callista menuju ruangannya untuk mengambil jas putihnya. Karena pagi ini Callista ada pemeriksaan pasien VVIP, seperti biasa Callista menggantikan Dr.Kevin yang bertugas karena Dr.Kevin meminta untuk shift malam untuk seminggu ini.
Sesampainya Callista diruangannya, ternyata sudah ada Mike yang menunggunya didepan ruangannya.
“Dokter Callista, selamat pagi”sapa Mike sambil tersenyum melihat Callista
“Selamat pagi Dokter Mike, maaf ada yang bisa saya bantu?”tanya Callista membalas dengan senyuman
“Begini dok, jika dokter tidak merasa keberatan saat pulang dari tugas bisakah kita makan bersama? Mengingat kita adalah partner kerja saya hanya ingin menjalin hubungan baik di pekerjaan”jawab Mike
“Boleh saja dok, tapi bisakah saya membawa Olivia? Dia juga menjadi partner kerja anda”saut Callista
“Mengapa dia bawa Olivia?harus bicara apa lagi supaya dia mau bisa berdua saja dengan ku? sudahlah yang penting dia mau makan bersama”batin Mike
“Baik Dokter Callista”
“Baik kalau begitu saya pergi dulu ya, karena saya harus memeriksa beberapa pasien VVIP hari ini”Callista sambil meninggalkan Mike.
Setelah Callista memeriksa seluruh pasien VVIP, Callista berjalan keruangan Olivia karena Mike mengajaknya untuk makan bersama setelah pulang bekerja. Dan Callista ingin menceritakan kejadian kemarin kepada Olivia. Callista tau jika ia terlambat memberi tau kabar tentang kemarin ia dan kakaknya diserang, sama saja dengan membunuh dirinya sendiri. Ancaman Olivia yang akan membedah perutnya selalu terbayang.
“Liv, aku mau ajak kamu makan bareng setelah kita kerja. Tadi Dr.Mike ajak aku jadi aku mau kamu temenin aku”Callista mengajak Olivia
“Itu namanya dia ajak kamu berkencan Cal, ngapain kamu berkencan terus ajak aku ?”Jawab Olivia.
“Jangan bicara sembarangan liv, Dr.Mike itu rekan kerja kita, lagian aku sekarang sudah ada Daniel”Balas Callista.
“What?? Daniel? Pria tampan, tubuh yang tegap sempurna dan kaya raya itu”Tanya Olivia yang terkejut.
Callista mulai menceritakan awalnya kenapa bisa berhubungan dengan Daniel, dan Callista pun menceritakan penyerangan di Alexa Club. Setelah Callista selesai menceritakannya, Olivia hanya menggelengkan kepala tidak percaya sahabatanya bisa menembak dan bisa menghabisi pria yang menyerangnya. Mungkin jika seorang diri Callista pasti mati, tapi Olivia bersyukur saat keadaan yang sangat menegangkan, Tuhan masih melindungi sahabatnya yang keras kepala ini.
“Cal, aku bingung mau respon apa. Kau itu enak sekali bercerita dimana kamu hampir mati. Apa kau bisa bayangin kalau kamu mati ? aku sama siapa Cal? mana aku masih single”Olivia dengan wajah muram
“Shit! kamu ini malah bicara sembarangan. Aku sekarang masih hidup, tapi dengan kejadian kemarin aku baru tau kalau Daniel sangat hebat dalam berkelahi, dia bisa menembak dan bisa menghabisi pria pria itu”Callista sambil tersenyum melihat Olivia
“Iya, tapi sekarang aku bersyukur kalau kamu sudah menemukan pria yang sangat cocok disisi kamu dan bisa menjagamu”Olivia sambil memeluk Callista
“Liv, aku percaya dengan jodoh yang sudah Tuhan atur. Lagian Liv aku juga perjalanan sama Daniel masih panjang jadi aku minta doa aja ya”
“Cal, kamu sahabat sekaligus saudara ku, bahagianya kamu adalah bahagianya aku cal”Oliv yang mulai menteskan air matanya
“Liv, aku yakin kamu pasti bisa bertemu dengan pria yang sangat baik dan hebat yang bisa melindungi kamu”
“Yasudah ayo, pasti Dr.Mike sudah menunggu”ajak Callista sambil menarik tangan Olivia
Sesampainya Callista dan Olivia di lobby, Mike sudah menunggu mereka. Olivia tidak kalah cantik dengan Callista tetapi menurut Mike Callista jauh lebih menawan dan dimata Mike Callista jauh lebih menarik.
Sore itu Mike mengajak Callista dan Olivia ke Darren Caffe yang letaknya tidak jauh dengan Queen Hospital. Mike mulai memesan makanan untuk Callista dan Olivia. Karena kedua gadis itu pilihannya sama yaitu mashed potato dan tenderloin steak.
Saat mereka memakan makanan yang telah disajikan, Mike mulai membuka obrolan
“Hari ini sebenarnya aku ingin mengajak kalian makan di salah satu restaurant mewah Royal Restaurant, disana menyajikan makanan indonesia dan makanan thailand. Apa kalian menyukai makanan pedas? Disana makanannya sangat enak dan design restaurannya sangat bagus, tapi karena Malam hari aku harus bertemu dengan temanku jadi aku membawa kalian di restaurant terdekat disini”Mike sambil melirik kearah Callista
“Royal Restaurant?? Itu kan punya Callista”Olivia yang keceplosan saat mendengar Royal Restaurant. Callista langsung mencubit tangan Olivia karena ulahnya keceplosan didepan Mike. ia tidak mau di bilang ingin pamer atau sombong, ia lebih suka orang itu lebih dulu mengetahui tentang dirinya ketimbang ia harus memberitahukan siapa dirinya.
“Really?beruntungnya aku bisa bertemu dan makan bersama dengan pemilik salah satu restaurant favorite ku selama aku tinggal disini aku sangat sering berkunjung ke Royal Restaurant”Mike dengan senyumnya kearah Callista
“Iya benar Dokter Mike”Callista membalas senyum Mike
“Tolong Panggil Mike saja Cal, kita tidak di rumah sakit”
“Baiklah”
Dddrrrrtt
Dddrttttttt
Suara handphone Callista
“Maaf aku harus mengangkat Telpon dulu”Callista sambil berjalan keluar untuk bisa mendengar telpon dengan jelas
“Hallo”jawab Callista
“Kamu dimana?”tanya Daniel
“aku sama Olivia dan Mike makan di Daren Caffe dekat Queen Hospital”saut Callista dengan wajah sedikit takut karena ia lupa mengabari Daniel jika Mike mengajaknya untuk makan bersama setelah pulang kerja.
“Apa? Kamu dengan dokter tidak jelas itu!!”Daniel dengen setengah teriak yang membuat Callista tau kesalahannya yaitu lupa untuk mengabarinya.
“Pria ini suara seperti speaker saja kalau marah”batin Callista
“Dia itu punya nama, namanya Mike. Maaf aku lupa mengabari kamu kalau aku makan bersama dengannya tapi aku juga bersama dengan Olivia. Jadi kamu jangan marah lagian aku hanya ke Daren Caffe”
“Pintar sekali kamu menjawabnya”Daniel yang mulai tidak tahan dengan penjelasan Callista
“Aku jemput kamu”
“Tapi Dann.....” belum sempat Callista melanjutkan perkataannya Daniel sudah memutuskan telponnya
Tutt ttuuuut
“Dia itu keras sekali, apa kesehariannya hanya makan batu? Kenapa aku bisa dengan pria berhati keras seperti dia. Bahkan dia tidak mau mendengarkan ku” Gumam Callista sambil menghela nafas
***
Baca juga karya author yang lain
"Love In Milan"
Baca yaa hehe
Like,coment dan vote terus karya author.
Terimakasih atas dukungan kalian.
Love from Author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
guest1053569254
daniel dan callista udah jadian ya thor,kok udah dekat amat
2021-05-25
0
Leni Ani
resiko call punya pacar pria arogan😁😁😁😁
2021-01-22
5
Heny Ekawati
gercep juga si daniel kpn jadianx ya
2021-01-14
2