Queen Hospital
Pagi yang cerah, itu alasan kenapa Callista sangat menyukai shift pagi. Karena dia menyukai ketika ia berangkat kerja sudah disambut dengan matahari pagi, yang menurut Callista matahari pagi sangat menyejukan dan membuat semangat untuk memulai pekerjaan.
Seperti biasa semua orang akan tertuju pada dokter muda cantik yang berjalan memasuki lobby rumah sakit.
“Dokter Callista, dok ada pasien VIP dok, pasiennya dokter kevin dok. Tapi Dokter Kevin hari ini shift malam. Bisakah dokter menggantikan Dokter Kevin?" Tanya perawat Amora.
“Ya saya periksa sekarang” Jawab Callista.
Callista melangkah dan mulai memeriksa pasien tersebut. Seorang pria paru baya yang masih sangat tampan dan tubuh yang masih tegap diusianya yang sudah tidak muda lagi.
"Wajah ini mengingatkan ku dengan seseorang. ah mungkin hanya halusinasi saja “ Gumam Callista dalam hati.
“Hallo Tuan Renaldy, selamat pagi saya Dokter Callista. Pegganti Dokter Kevin Karena Dokter Kevin shift malam hari in." Ucap Callista sambil tersenyum.
“Hallo Dokter Callista, dokter masih muda dan sangat cantik” Saut Gio yang kagum dengan dokter yang ada di hadapannya, masih muda dan sangat cantik.
“Ini sangat cocok dengan Daniel” Batin Gio.
“Terimakasih Tuan, saya liat dari catatan medis Tuan dulunya perokok aktif? Apa sekarang Tuan masih merokok?” Tanya Callista.
“Tidak dok, saya sudah berhenti merokok setahun yang lalu. Mengingat anak-anak saya masih belum menikah. Saya belum mau mati terlebih dahulu.” Gio sambil tersenyum.
Callista tersenyum dan mengingat ayahnya yang belum melihat kakaknya menikah. Sampai detik ini Callista tidak pernah mengecek kesehatan ayahnya. Sepertinya dia harus pulang dan membujuk ayahnya untuk mengecek kesehatan. Mengingat ayah dan ibunya sudah berusia lanjut.
“Tuan, kesehatan anda sangat baik jaga pola makan dan ini saya resepkan vitamin." Ucap Callista.
“Terimakasih dok, saya baru pulang dari Italia, langsung kesini untuk periksa kesehatan sebelum bertemu anak dan istri saya.” Jawab Gio.
“Tuan saya ikut senang mendengarnya. Dan suatu kehormatan bagi saya bisa memeriksa Tuan Gio Renaldy.” Ucap Callista sambil tersenyum.
Gio tersenyum dan berjalan melangkah keluar, sedangkan callista menyelesaikan tugasnya memeriksa pasien serta mengejar beberapa laporan yang sudah di minta.
Waktu berjalan cepat, tiba waktunya Callista menemui pria yang sudah membayar kerusakan di cafe karena ulahnya menghajar pengawal ayahnya.
Siapa suruh mereka hanya membawa 4 orang.
Di butuhkan 20 orang pengawal agar bisa menyeret Callista pulang ke mansion mewah milik Hutomo Family.
“Ah akhirnya selesai juga. hem harusnya ini masih terlalu cepat. Tidak apalah biar saja biar cepat selesai urusan dengan pria itu” Gumam Callista sambil mencari kartu nama pria itu di dompet hermes kesayangannya.
Callista hari ini mengenaka navy dress lengan pendek di atas lutut, dengan heels 12 cm. Dan tidak lupa tas hermesnya serta rambut terurai panjang warna coklat yang berkilau. Juga kacamata hitam yang di pakai. Callista memang sangat menjaga setiap penampilannya agar selalu tampak sempurna. Sepertinya memang dia harus kembali kerumah karena beberapa tas koleksinya belum dia bawa.
Dengan kecepatan sedang Callista mengendarai mobil ferari merah miliknya yang baru saja di belikan ibunya.
Sesampainya di Renaldy Company Callista kagum dengan perusahaan milik pria ini sangat lah besar. Bahkan lebih besar dari milik perusahaan ayahnya.
"Pantas saja dia terlihat angkuh. Pasti dia anak orang kaya, yang hanya mengandalkan harta orang tuanya saja. ah ini tidak beda dengan ka Jessicaa" Gumam Callista dalam hati.
Sesampainya dilobby semua mata tertuju dengan penampilan Callista yang menawan. Tidak lupa Callista melepas kacamata hitamnya, dan meletakan kacamata hitamnya di atas kepalanya.
“Permisi, saya Callista saya ingin bertemu dengan Tuan Daniel. Ini kartu namanya, saya sudah ada janji dengan Tuan Daniel” Ucap Callista sambil memperlihatkan kartu nama Daniel yang diberikan Daniel saat di cafe.
“Sebentar Nona, mohon ditunggu” Jawab receptionist.
“Nona, anda bisa naik langsung ke lantai 45 itu ruangan khusus Tuan Daniel” Ucap receptionist.
“Baik Terimakasih” Saut Callista.
“Siapa gadis itu? dia sangat cantik dan menawan. Pasti dia berasal dari keluarga kaya atau dia seorang model yang mencari pria kaya." Ucap receptioinist lainnya.
“Bisa jadi, ah tapi sudah lah jangan mencari masalah dia tamu CEO kita." Ujar Receptionist lainnya.
Callista tidak sengaja mendengar ucapan receptionist. Awalnya callista ingin menghajar receptionist itu. Tapi dia pikir mereka hanya wanita lemah paling sekali tonjok mereka sudah koma di rumah sakit. Biarlah habis bertemu dengan Daniel dia akan membayarnya dan setelah itu pergi.
Sesampainya di lantai 45 Callista berjalan kearah secretary yang sudah berdiri menyambut kedatangan tamu.
“Hallo selamat siang, saya Angelica secretary Tuan Daniel apa anda Nona Callista?” Tanya Angelica dengan senyum ramah.
“Selamat siang, iya saya Callista”
“kalau begitu nona mari ikut saya” Ucap Angelica
“Nona, Tuan Daniel masih ada meeting dengan client. Mogon di tunggu"
“Baik Terimakasih” saut Callista
Callista berjalan masuk ke ruanh kerja Daniel dan ia mulai duduk di sofa.
“Kenapa pria itu membuat aku menunggu. Menunggu adalah hal yang paling dibenci. Daniel sepertinya memang pandai mencari secretary. Tidak hanya cantik tapi secretarynya sangat sexy. Sepertinya dia betah dikantor” Gumam Callista dalam hati.
Di dalam ruangan Daniel, Callista kagum dengan ruangan yang sangat besar dan mewah. Ruangan milik Daniel lebih besar dari ruang kerja milik ayahnya.
"Hem sepertinya Daniel sangat suka lukisan" Gumam Callista sambil melihat lukisan di ruangan Daniel sangat mewah.
Tidak terasa Callista 1 jam sudah menunggu Daniel namun Daniel masih belum selesai meeting. Callista mulai habis kesabaran, saat callista bangun dan ingin jalan keluar ruangan.
Ceklek
Suara pintu terbuka
“Sepertinya nona bukan tipe orang yang sabaran” Ucap daniel sambil menaikan alisnya
“Tuan Daniel, saya sudah menunggu anda 1 jam itu sangat lama. Baiklah Tuan berapa yang saya harus bayar untuk kemarin?" tanya Callista sambil mengeluarkan cek dan penanya.
“Nona, sabarlah mari kita berbincang sebentar” Jawab Daniel sambil jalan kearah sofa.
“Baiklah”
“Sekarang Tuan Daniel, apa yang anda ingin bicarakan?” Tanya Callista sambil tersenyum.
“Siapa nama kepanjangan mu? Dan apa pekerjaan mu?” Tanya Daniel
“Baiklah, karena kita belum berkenalan mari kita berkenalan sekarang.Nama saya Rebbeca Callista Bianca, pekerjaan saya adalah Dokter ” Jawab Callista sambil mengulurkan tangan kearah daniel.
“Kau dokter? pekerjaan yang bagus ” Ujar Daniel sambil menyambut ulura tangan ke arah Callista.
“Saya Daniel, nama lengkap saya sesuai di kartu nama yang sudah saya berikan pada mu. Dan untuk pekerjaan sepertinya anda sudah mengetahuinya. kalau boleh tahu, siapa nama keluarga mu?” Tanya Daniel kembali.
“Tuan sepertinya itu bukan hal yang penting, mohon maaf saya tidak bisa memberi tahu.” Jawab Callista.
“Kenapa dia bertanya tentang nama belakang ku, kalau sampai dia tahu siapa papa ku, atau jangan- jangan dia rekan bisnis papa. Bisa gawat dia bisa menceritakan dia melihat aku menghajar anak buah papa" Gumam Callista dalam hati.
“Baiklah kalau begitu, tapi Callista untuk hutang anda saya tidak mau dibayar oleh uang. Uangku sudah sangat banyak" Ucap Daniel sambil menaikan alisnya.
"Sombong sekali dia, memang dia ini yang punya Bank of America?sampai bilang uangnya sangat banyak" Gumam Callista dalam hati.
“Lalu anda mau dibayar pakai apa Tuan?” tanya Callista.
“Besok malam kosongkan jadwal mu dan makan malam dengan ku" Jawab Daniel santai.
“Bayaran yang sangat berat. Baiklah ini kartu nama saya. Anda bisa menghubungi saya. Kalau begitu saya permisi dulu, karena saya sangat lelah hari ini." Saut Callista sambil menyerahkan kartu namanya.
“Dokter specialist bedah di Queen Hospital” Daniel membaca kartu nama yang diberikan Callista.
“Queen hospital? Hemm sangat menarik, sepertinya aku bisa membuat mu terkejut nanti”Batin Daniel.
Callista berjalan keluar menuju lift. Sedangkan Daniel terus menatap punggung callista sampai menghilang dari pandangannya.
Dengan cepat daniel menelpon assistant Harry.
“Herry, cepat ke ruangan saya” Perintah Daniel.
“Baik Tuan” Jawab Assistant Herry.
“Saya mau kamu selidiki gadis tadi. Namanya Rebbeca Callista Bianca. Saya mau tentang dia secara detail siapa keluarga, pekerjaan dan kekasihnya. Saya beri waktu kamu 2 hari untuk mencari tahu” Perintah Daniel.
“Baik Tuan, tapi Tuan jika dilihat dari penampilan dan mobil yang dia kendarai dia bukan gadis dari kalangan biasa Tuan." Ucap assistat Harry
“Iya saya tahu. Tapi saya hanya penasaran kenapa dia tidak mau menyebutkan nama keluarganya”
“Iya Tuan, saya pastikan saya akan mendapatkan data lengkap mengenai nona cantik itu” Ucap asistant Harry
***
Baca juga karya author yang lain yaa.
"Love in Milan"
Baca yaaa
Terimakasih atas dukungannya
Jangan lupa like, coment dan vote yang banyak yaa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Windi Carolina
horang kaya..yang rendah hati👍😍
2022-10-22
0
Zahra
anak2 sultan😄😄😄
2021-12-15
0
Kastinah
Calista yang mau dijodohkan sama momy Daniel
2021-12-01
0