Marrien Cafe
“Sorry, telat" ucap Daniel yang sambil berjalan kearah teman temannya.
“Ah kau ini masih saja kerja keras. Diri mu susah sangat kaya.” sahut Adam dengan santai.
“Lupakan. Bagaimana dengan tunangan mu? kenapa kau tidak pernah membawanya? apa dia tidak cantik?“ Daniel yang sambil menuangkan wine ke gelasnya.
“ Wah benar, jangan jangan pacar mu kurang cantik dan kurang sexy. Itu kenapa kalian menjalin hubungan sudah 1 tahun tapi enggak pernah membawanya ke kita." sambung Taylor.
“ Kalian ini sembarangan. Kekasih ku sangat cantik dan dari keluarga yang hebat. Itu kenapa sulit aku kenalkan karena dia sendiri yang meminta untuk tidak di publish. Ayahnya sangat overprotective dan baru aku sadar aku sudah kembali dari irlandia lupa untuk mengabarinya.” ujar Adam.
“Kalau begitu kita bersulang dulu, cheerssss” balas Taylor sambil memegang gelas.
“Cherrssss” saut Daniel dan Adam.
Percakapan ketiga sahabat ini, berhenti ketika melihat beberapa pria bertubuh besar mencoba menarik tangan seorang gadis cantik yang dari tadi gadis tersebut menjadi pusat perhatian para pengunjung yang datang ke restaurant.
“Mau apa kalian hah ? apa kalian bosan hidup?” teriak Callista.
“Nona maaf. Tuan meminta nona untuk pulang, jika nona tidak mau pulang maka kami terpaksa untuk menarik paksa nona” jawab salah satu bodyguard.
“Cal, ini papa mu mengerikan juga ya kalau sudah marah bawa-bawa pengawal badan gede gini. Pulang saja cal aku takut ni." seru Olivia dengan wajah ketakutan.
“Jangan panggil aku Callista, kalau menghajar mereka aja tidak bisa.” saut Callista dengan wajah yang santai. Dan bersiap untuk menghajar bodyguard yang dikirim oleh papanya.
Saat salah satu bodyguard mulai menarik tangan Callista, dengan mudahnya Callista membanting dan menghajar keempat bodyguard yang dikirim oleh ayahnya. Meja dan kursi di cafe pun beberapa ikut rusak akibat perkalihan callista dengan ke empat bodyguard tersebut.
Malam itu calista menggunakan dress maroon tanpa lengan diatas lutut. Setelah bekerja dia memutuskan ke Marrien Cafe. Sialnya para bodyguard kiriman papanya mengikutinya dan menarik paksa. Seluruh pengunjung kagum serta kaget dengn aksi Callista. Disetiap gerakannya Callista tanpa sengaja memperlihatkan gerak tubuh yang memperlihatkan dengan jelas bentuk tubuh serta paha yang putih mulus milik Callista. Sedangkan olivia sudah menjauh dan tanpa sadar olivia terus memegang dadanya dan saat melihat aksi sahabatnya menghajar ke empat bodyguard itu.
“Pergi kalian! jangan coba paksa saya pulang atau saya buat kalian masuk kuburan. Dan bilang papa saya, saya akan pulang nanti jangan paksa saya" teriak Callista.
Olivia yang masih kaget langsung menghampiri sahabatnya.
“Cal, enggak apa apa cal? Astaga mau mati rasanya lihat kamu banting bodyguard yang badannya gede begitu cal. Kuat sekali kamu. Makan apa ya kamu ini?” Olivia yang masih kaget dengan aksi temannya.
Disisi lain Daniel dan teman temannya terkejut dengan aksi seorang gadis cantik dengan tubuh yang indah menghajar pria badan besar. Daniel dan teman temannya pun kagum akan kecantikan gadis cantik itu.
“Emm, sangat menarik tidak pernah aku lihat gadis seperti itu” gumam Daniel dalam hati.
“Gadis itu sangat cantik. Tapi Kalau yang jadi kekasihnya berselingkuh itu sepertinya pulang hanya tinggal nama" Taylor yang takjum melihat gadis cantik bisa menghajar pria badan besar.
“Bener, eh tapi wajah gadis itu sedikit mirip dengan kekasih ku. Hem mungkin hanya mirip saja" Gumam Adam.
Drrttt drrrttttt
Suara Handphone Daniel.
“Sudah dulu ya, Aku pulang duluan ibu ku menghubungi terus” Daniel yang berjalan keluar dengan kesal karena sudah ratusan kali ibunya meneleponnya. Walaupun ia sudah mengatakan akan pulang besok, tapi sepertinya percuma, ibunya akan terus menghubunginya kembali.
Brukkkkk.
“Kamu kalau jalan pakai mata atau tidak!" bentak Daniel.
“Maaf tuan saya buru buru” Callista sambil mengelus pundaknya yang sakit karena tabrakan dengan pria yang memiliki tubuh atletis.
“Siapa pria tampan ini, dia sangat tampan” gumam Callista dalam hati.
“Nona nona, anda harus mengganti biaya kerusakan meja dan kursi restaurant kami” Ucap manager restaurant.
“Shittt” umpat Callista
“Biar saya yang bayar, ini kartu saya kamu pakai ini untuk pembayaran di meja saya dan kerusakan yang nona ini lakukan." ucap Daniel sambil menyerahkan kartu kredit platinum miliknya. Lalu sang manager restaurant mulai menggesek kartu milik Daniel di mesin Edc.
“Tuan, ini kartu anda” ucap manager restaurant sambil mengembalikan kartu.
“Eh Tuan, tunggu kenapa anda membayarkannya? Berikan nomor rekening anda saya akan membayarnya.” Callista yang kaget karena pria yang tidak dikenal membayar kerusakan yang telah dia perbuat.
“Baik kalau kamu mau menggantinya, ini kartu nama saya besok sore kamu temui saya bilang saja kamu sudah ada janji dengan saya.” saut Daniel dengan santai.
“Tuan, saya harus bekerja terlebih dahulu, nanti setelah itu saya akan ke alamat yang ada dikartu nama ini.” Callista yang sambil menghela nafas.
Daniel yang hanya mengangguk dan langsung meninggalkan Callista. Dan menuju mobil buggatinya salah satu koleksi mobil mewah miliknya.
Di sisi lainnya Oliva yang masih diam tidak percaya pangeran tampan baru saja bicara. Dia seperti mimpi Tubuh yang atletis, wajah yang tampan, hidung yang mancung serta wajah yang sempurna. Ah dia sangat sempurna pikir Olivia.
“Liv, ayo pulang aku cape, besok kita shift pagi kan?” ajak Callista sambil menarik tangan olivia
“Liv. Helloooo liv, ayoooo pulangggg” ajak Callista sambil melambaikan tangannya ke wajah olivia yang masih diam
“Eh iya, sorry gilla cal mimpi apa kita ketemu pangeran kaya dia? Sempurna cal aduh cal jadi istri kedua pun mau cal” ucap Olivia tidak percaya melihat pria tampan.
Callista yang hanya menggeleng-geleng kepalanya.
"Memang benar si tampan dan sempurna hemm tapi galak, baru ketabrak dikit saja sudah teriak. Enggak bisa ngebayangin jadi kekasihnya dia gimana. Nasibnya punya pasangan galak kaya dia, dilihat dari wajah dia pria yang sulit untuk didekati dan disentuh. hemm, siapa dia ya ? sepertinya dia bukan orang biasa dari seluruh penampilannya dia pasti orang kaya. Seluruh barang yang menempel di badannya itu brand ternama terutama mobil Buggatti. Tentu dia bukan orang sembarangan. Mobil lamborghini yang aku bawa tidak ada apa-apanya dengan mobil dia. Mobil ini papa punya karena papa mengkoleksi mobil mewah ya jenis ini kayanya papa hanya punya dua. Sudahlah untuk apa dipikirkan." pikir Callista
Callista berjalan keparkiran dan membawa mobil lamborghini kesayangannya dengan pelan, pasti sangat berhati-hati karena callista sudah tidak minta uang lagi. Jadi dia selalu menghidupi dirinya dengan penghasilannya sebagai dokter dan bisnis restaurantnya. Pengahsilan Callista cukup memuaskan, meskipun tidak sebesar ayahnya. Tapi paling tidak bisa menghidupi dirinya.
Sesampainya di Executive Residences salah satu apartement mewah yang Callista beli dari uang ayahnya. Kali ini dia mengakui apartement ini diberikan saat Callista saat ia berulang tahun ke 20 tahun. Karena dia sudah lama menginginkan apartemen ini, sehingga dengan terpaksa ayahnya menurutinya.
“Ahhhh, Akhirnya sampai juga besok shift pagi” Gumam Callista sambil merentangkan kedua tangannya.
Ddrrttt drrrtttt
Suara Handphone Callista.
“Hallo ma?” sapa Callista saat panggilannya terhubung.
“Sayang, apa yang kamu lakukan? Kenapa pengawal yang papa kirim kamu hajar semua? Kamu tau papa kamu marah besar ? kenapa kamu tidak pulang? “ Tanya Alice dengan rentetan pertanyaan.
“Ma, I am not a kids anymore ma. Please ma, bilang papa aku pasti pulang biarin aku sendiri dulu." jawab Callista yang mencoba meyakinkan ibunya.
“Tapi sayang, papa mu dengar kamu tidak pernah menggunakan nama hutomo dibelakang nama kamu. Kamu ini gimana papa kamu bisa marah besar." ujar Alice yang mencoba menasehati callista.
“Ma, kalau orang tahu siapa aku sebenarnya. Mereka yang mau berteman dan menjalin hubungan dengan aku hanya melihat sisi keluarga ku. Aku bukannya mau menyembunyikan tapi aku hanya ingin orang melihat aku dari kerja keras yang sudah aku bangun sendiri. Sudah ya ma aku ingin istirahat
besok aku shift pagi.” Callista sambil menghela nafas dalam.
Tuttt tuuuuttt
“Anak ini susah sekali dinasehati” Alice yang sambil memijat pelipisnya.
***
Renaldy Family Mansion
“Selamat datang Tuan Muda, nyonya sudah menunggu Tuan Muda dari tadi.” sapa pelayan.
Daniel hanya mengangguk dan berjalan masuk ke ruang keluarga. Setibanya di ruang keluarga, ia melihat ibunya tengah duduk.
“Ma, ada apa si ma?” tanya aniel yang kesal karena ibunya selalu menghubunginya sampai ratusan panggilan.
“Astaga son, kamu ini sudah lupa untuk pulang kerumah? Kamu ini hanya memikirkan perusahaan lalu kapan kamu bawa pasangan mu? Jangan sampai mama jodohin kamu ke anak teman mama” jawab Alin dengan sedikit mengancam kepada Daniel.
“Ma, sudahlah aku tidak suka di jodohkan, nanti aku akan membawa kekasih ku langsung" seru Daniel.
“Ok Mama tunggu” ucap Alin sambil memeluk putranya.
“Daniel, grace akan pindah dan tinggal di Amerika. Jadi nanti mama minta selain kamu sibuk mengurus perusahaan, kamu juga harus memperhatikan adik mu itu."
“Iya ma, Grace kan sudah besar dan dia juga seorang dokter. Pasti dia bisa menjaga dirinya dengan baik. Nanti mama bisa bilang ke Grace untuk bekerja di Queen Hospital. Aku salah satu pemegang saham terbesar disana. Jadi bisa mengawasi Grace.” jawab Daniel.
“Baiklah kalau begitu, Mama percaya sama kamu son." Alin sambil mengelus wajah putranya.
Daniel langsung berjalan meninggalkan ibunya lalu menuju kamarnya.
Di kamar Daniel memikirkan gadis yang telah menabraknya tadi. Gadis cantik dan pemberani yang bisa menghajar 4 pria badan besar.
“ Kenapa aku bisa lupa tanya nama gadis itu” Batin Daniel.
***
Baca juga karya Author yang lain ya
"Love In Milan"
Baca yaa
Terimakasih atas dukungannya,
Jangan lupa like, coment dan vote yang banyak yaa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Syifa Azzahra
nyimak kak
2022-03-18
0
Martini
wah keren Thor karyamu semangat jangan lupa up terus
2022-01-16
0
Zahra
mungkin menulis sebuah cerita ga mudah,, semoga menjadi lebih tertata baik ,,alur cerita nya AQ suka,,👍👍👍
2021-12-15
0