Chapter 2

...Part ini sudah di Revisi, jadi mungkin pembaca lama akan mendapati sedikit perubahan namun tidak mengubah alur dalam skala besar. Terimakasih🙏...

Gila ya dia? Sakit jiwa? Kenapa Bosku bisa yang seperti itu? Bodoh.. Bodoh. Aku merutuk kesal di dalam ruanganku sambil menerawang kejadian 30 menit yang lalu.

Flashback On

Aku merasakan bibirku mulai dikulum olehnya. Dengan sekuat tenaga aku mendorong tubuhnya dan ciuman paksaan tersebutpun terlepas.

Kutarik nafasku dalam-dalam karena aku tak bisa bernafas saat dia menciumku secara tiba-tiba begitu. Kuangkat kepalaku dan kutatap wajahnya yang tak merasa bersalah sedikitpun.

Kutampar wajahnya marah hingga menghasilkan bunyi nyaring, sedangkan dia memasang senyum miringnya. Seketika entah mengapa aku merasa ketakutan melihatnya seperti itu. Aura yang dikeluarkan pria di hadapanku ini begitu kuat dan seakan mengikatku.

"Sir, anda sudah kelewatan batas." Ucapku kesal namun dengan nada sedikit takut. Tetapi aku harus tetap terlihat berani agar dia tidak bisa mempermainkanku.

"Batas katamu?" Tanyanya sambil menatapku dingin.

"Ya, anda adalah Atasan saya dan saya Karyawan anda. Pilihlah wanita yang ingin bermain dengan anda dan tentu itu bukan saya." Ucapku menatapnya dengan tatapan tak mau kalah.

"Hahahhh." Kudengar dia terkekeh kecil namun dengan senyum miringnya seakan mengejekku. Aku melangkah mundur karena melihat tatapannya yang semakin tajam menusuk ke arahku.

Sebelum aku semakin menjauh, aku tersentak saat merasakan tangannya menarik tubuhku dan melingkar di pinggangku. Aku menatap wajahnya yang sangat dekat dengan wajahku, hingga rasanya aku sulit bernafas dengan jarak sedekat ini.

"A—Apa?" Aku tak tau harus berkata apa. Tanganku hanya dapat berusaha mendorong bahunya menjauh dariku.

"Lepas Mr. Aliano!" Aku memberontak dan mendorong tubuhnya kuat. Namun sia-sia karena dia semakin menarik tubuhku lebih dekat dan rapat padanya.

Lagi. Dia lagi-lagi menciumku dan kali ini begitu kasar dan menuntut. Tangannya menekan tengkukku kuat dan bibirnya menjelajah bibirku dengan liar. Bahkan, mataku tertutup karena tak sanggup melihat ini semua.

Tanganku terus mencoba mendorong bahunya, namun kekuatanku sangat tak dapat dibandingkan dengan pria di depanku ini. Tetapi, aku tak bisa pasrah saja diperlakukan seperti ini oleh pria yang baru satu hari kukenal.

Dengan sepenuh tekat, kuangkat dengkulku ke atas dan menendang selangkangannya.

"Arghh... Shit." Aku berhasil. Dia menunduk kesakitan sambil memegang barang berharganya dengan wajah kesakitan.

Tanpa basa-basi aku segera ke luar dari ruangannya untuk melarikan diri, menyisakan suara teriakan Sean yang memenuhi ruangannya sendiri. Aku berlari melewati Brenda yang memandangku bingung, namun aku menghiraukannya dan tenggelam masuk di dalam lift.

Flashback Off

"Haishh." Aku menggeleng kuat mencoba menghilangkan kejadian itu dari otakku. Namun tetap saja potongan di mana pria itu menciumku selalu terputar di kepalaku.

Ditambah, bagaimana jika dia memecatku? Tetapikan dia yang salah? Tapi dia Bosnya dan Bos selalu benar Valerie bodoh. Aku merutuk kesal, sambil memukul kepalaku berulang kali. Rasanya aku ingin menangis mengingat itu semua.

Tapi Bosku yang melecehkanku, memangnya aku salah melindungi diri? Aku masih terus mencari alasan untuk menenangkan diriku sendiri. Namun tetap saja rasanya aku gelisah dan khawatir. Sebenarnya dia itu siapa sih? Baru ketemu, langsung nyosor begitu? Dia gila ya?

Hingga akhirnya bunyi pintu terbuka membuyarkan segala pikiranku. Kuangkat kepalaku dan menatap sosok Melanie yang memasuki ruanganku dengan senyum manisnya.

"Vale, sebentar lagi jam makan siang. Ayo ke kantin!" Ajaknya sambil berdiri di depan mejaku.

Aku menerawang sebentar dan sepertinya kantin bisa menghilangkan kejadian itu dan mencari ketenangan di sana.

"Ayo!"

Aku bangkit berdiri dari kursiku dengan wajah lemas, sedangkan Melanie langsung menggandeng tanganku dengan wajah berbinar bahagia.

Setibanya di kantin, aku dan Melanie duduk bersama dengan beberapa teman kantorku dan mengobrol santai sambil menunggu pesanan.

"Lihat! Mr. Aliano makan di kantin." Seketika seluruh kantin heboh dikarenakan pria yang dibicarakan itu berjalan dengan Brenda—Sekretarisnya dan duduk di meja seberang kiriku yang kosong.

"Hell, Kenapa harus di situ?" Batinku berteriak tak suka. Apa dia sengaja mengambil tempat di situ? Ahh... Stop Vale! Kau hanya membuat pikiranmu semakin tertekan karenanya.

Aku mencoba untuk tak melihat bahkan melirik ke arahnya dan melanjutkan obrolanku pada teman-temanku yang baru saja menyapa pria itu.

Namun disela obrolanku, aku merasakan wajah sebelah kiriku terasa panas entah kenapa. Seperti ada yang menatapku dengan sangat tajam saat ini. Apa jangan-jangan pria itu? Aku mencoba melirik ke kiri dengan ekor mataku dan ternyata memang benar dia menatapku sejak tadi, bahkan tak berpaling sedikitpun.

Sampai pesanan kami datang dan aku memakannya dalam diam, berusaha bersikap senetral mungkin dan membiarkan pria itu melakukan apapun yang dia mau. Aku hanya perlu menghiraukannya dan tak meladeninya.

***

Aku sampai di rumahku dan melangkah masuk dengan malas. Bibi menyambutku dan membantu membawakan tasku ke dalam kamar.

Aku melangkah menuju kamarku yang berada di lantai dua sambil memijat tengkukku yang kaku. Mataku lelah dan badanku benar-benar pegel.

"Nona, saya sudah memeriksa kamar anda dan tak ada serangga atau sarang apapun." Ucap bibi dengan nada lembutnya.

"Benarkah? Nyamuk?" Tanyaku.

"Setiap saat alat pembasmi nyamuk dalam ruangan ini selalu menyala Nona." Jawabnya lagi dan aku mengangguk membenarkan.

"Yasudah Bi, mungkin kulit Vale lagi iritasi." Ucapku sambil membuka heelsku dan duduk di atas ranjang.

"Saya permisi Nona." Aku tersenyum mengangguk dan bibi pergi meninggalkan kamarku. Aku bangkit berdiri dan meletakkan heelsku di dalam Walk in Closet.

Aku mandi membenah diri dan memutuskan untuk tidur karena aku benar-benar mengantuk.

***

Keesokan harinya.

Aku melangkah lemas ke dalam lobi kantorku. Tubuhku benar-benar pegal. Bahkan tadi pagi, bisa-bisanya aku mandi dengan keadaan setengah sadar. Aku mencoba untuk terlihat bugar dengan make-up yang terlihat cerah dan fresh.

"Vale." Aku menoleh ke sumber suara dan melihat Melanie yang berlari ke arahku. Setelah sampai sejajar denganku, Melanie menepuk lengan atasku dengan wajah gembiranya.

"Aww." Aku meringis sakit karena pukulannya. Padahal dia sering memukulku seperti ini. Bukan pukulan yang sakit, namun pukulan seperti menepuk punggung orang lain saat kita menanyakan jalan.

"Kenapa?" Tanyanya khawatir sambil mencoba menyentuh lengan atasku.

"Tidak apa-apa." Ucapku padanya dan mencoba menghindar saat Melan mencoba menyentuh lenganku.

"Yasudah ayo." Melan beralih menarik pergelangan tanganku. Namun...

"Awss.. Sakit." Aku kembali meringis merasakan tangannya menggenggam pergelanganku, menimbulkan rasa nyeri tak nyaman.

Melanie dengan cepat menyingkap baju lengan panjangku dan menemukan memar sedikit kebiruan di sana.

"Astaga, memar. Ini kenapa?" Tanya Melan dengan wajah khawatir sambil memutar pergelanganku dan mencoba mengecek pergelanganku yang sebelahnya. Dan tada, dia juga menemukan memar di sana.

"Aku tidak tau, semalam aku baik-baik saja." Ucapku yang ikut bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Astaga, Vale bibirmu luka." Melan kembali berteriak heboh dan aku buru-buru mengeluarkan kaca dalam tasku dan mengecek bibirku yang ternyata sedikit terluka di sudut kanan.

"Shh." Aku meringis saat menekannya dan bodohnya kenapa aku barus sadar semuanya sekarang.

"Kenapa bisa begini?" Tanya Melan padaku.

"Aku juga tidak tau, aku benar-benar bingung dan sekarang aku takut." Ucapku menatap Melan dengan wajah takut dan gelisah.

"Ayo kuantar ke ruang kesehatan. Lebih baik kau istirahat saja hari ini." Ucapnya sambil mengelus pundakku untuk menenangkanku. Aku mengangguk setuju dan mengikutinya menuju ruang kesehatan.

Bersambung.....

Lambaikan tangan yang datang kesini karna baca lapak sebelahku. 😆😁

Jangan lupa, share, like, dan komen sebanyak mungkin dongssss.. dan tekan tombol favoritenya❤️💕

Terpopuler

Comments

devaloka

devaloka

bagus, tapi kurang suka yg POV aku huh

2023-09-30

1

Lea_Rouzza

Lea_Rouzza

permiissii izin masuk y toor😍😍😍✨️✨️✨️

2022-06-25

0

Sidieq Kamarga

Sidieq Kamarga

Mulai seru nih , lanjut Thor !!

2022-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Announcement
29 Chapter 27
30 Chapter 28
31 Chapter 29
32 Chapter 30
33 Chapter 31
34 Chapter 32
35 Chapter 33
36 Chapter 34
37 Chapter 35
38 Chapter 36
39 Chapter 37
40 Chapter 38
41 Chapter 39
42 Chapter 40
43 Chapter 41
44 Chapter 42
45 Chapter 43
46 Chapter 44
47 Chapter 45
48 Chapter 46
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chapter 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99 - The End
102 MAMPIR YUK
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Announcement
29
Chapter 27
30
Chapter 28
31
Chapter 29
32
Chapter 30
33
Chapter 31
34
Chapter 32
35
Chapter 33
36
Chapter 34
37
Chapter 35
38
Chapter 36
39
Chapter 37
40
Chapter 38
41
Chapter 39
42
Chapter 40
43
Chapter 41
44
Chapter 42
45
Chapter 43
46
Chapter 44
47
Chapter 45
48
Chapter 46
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chapter 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99 - The End
102
MAMPIR YUK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!