" Di kasih hati minta jantung, kita habisi saja dia " teriak seseorang yang paling muda di antara ketujuh orang itu.
Shen yang sudah mengikat chiktan di pinggangnya langsung mengeluarkan pedangnya dan bersiap menyerang.
" Pendekar pedang, cukup menarik biar aku saja yang melawan nya " ucap seorang wanita yang berjalan maju mendekati shen.
Dia berada di tingkat peringkat perak tahap akhir " bisik mo.
Shen menganggukkan kepalanya sambil bersiap mengayunkan pedangnya, wanita yang berjalan ke arah shen langsung menyerang shen terlebih dulu dan membuat shen terlempar cukup jauh.
Shen mengerti sekarang ternyata wanita yang di hadapinya memiliki kecepatan yang luar biasa saat menyerang, sedangkan pedang tidak cocok mengalahkan serangan yang mengandalkan kecepatan.
Shen menancapkan pedangnya ke tanah dan bersiap memperkuat kuda kudanya, sesuai perkiraan shen wanita tadi menyerangnya kembali dengan kecepatan yang sama.
Shen Menangkisnya berulang kali hingga membuat wanita itu merasa kelelahan.
Wanita itu yang merasa kesal langsung mengumpulkan energinya dan bersiap menyerang shen dengan kekuatan penuhnya.
Jurus telapak naga suci... Teriak shen.
Bruuuuuuaaakkkk...
Wanita itu terlempar jauh kebelakang mengenai ketiga temannya.
" len ha kamu tidak apa apa? " tanya seorang pria yang paling tua.
Pria itu yang melih temannya muntah darah merasa bagian di dalam tubuhnya sudah pasti hancur.
" Len ha bangun " seorang wanita di sampingnya terus menggoyangkan badan wanita itu.
Lima orang laki laki dan satu orang wanita mendekat ke arah shen dengan sangat marah.
" Kamu berani membunuh adik ku " teriak wanita itu.
" Kalian yang ingin menghabisi ku terlebih dulu aku hanya membela diri saja " ucap shen yang terlihat sangat santai.
" Kamu tidak hanya mencuri buruan kami, kamu juga menghabisi nyawa adik sepeguruan kami jangan harap kamu bisa hidup lagi " teriak wanita itu.
Seorang pria yang paling tua di antara mereka maju ke barisan paling depan dan meminta yang lainnya menyebar.
" Gawat mereka ingin membentuk susunan telapak dewa, pendekar tingkat jendral saja tidak mungkin bisa lolos dari susunan ini " bisik mo.
Shen terdiam sambil berpikir mungkin dirinya tidak akan selamat untuk kali ini, Susunan telapak dewa bisa membuat pendekar tingkat jendral mati menggenaskan bagaimana dengan dirinya yang hanya masih di tingkat perak tahap akhir.
Spiritual naga yang merasakan tuannya dalam bahaya langsung keluar dengan sendirinya, bahkan chiktan yang masih kecil langsung melompat kebawah dan berdiri di samping shen.
Spiritual naga shen mencoba beberapa kali menyemburkan api untuk menggagalkan susunan telapak dewa namun tidak juga berhasil, shen yang melihatnya hanya bisa pasrah mungkin sudah takdirnya untuk mati yang kesekian kalinya.
Tiba tiba mata shen terasa sangat sakit, rasa sakitnya sama seperti saat dia mempelajari jurus mata iblis legenda bahkan yang sekarang di rasakannya lebih parah sakitnya.
Shen langsung membuka matanya dan melihat susunan telapak dewa keenam orang itu tidak sempurna, masih ada harapan baginya menyerang kembali.
Shen menatap tajam pria yang berdiri di paling depan dengan mata iblisnya.
" Kita pergi dari sini " teriak pria itu sambil menggendong adik sepeguruannya yang tidak bernyawa.
Shen yang melihat musuh menjauh tiba tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri, saat shen terbangun di lihatnya chiktan menjilati matanya berulang kali.
Shen merasa matanya sudah kembali seperti semula, shen masih tidak mengerti apa yang membuat pria yang paling depan ketakutan hingga meninggalkan dirinya.
" Mata iblis legenda mu cukup bagus untuk membuat mereka ketakutan " kata mo.
" Apa itu tadi jurus mata iblis legenda yang membuat mata ku terasa sangat sakit " sahut shen.
" Iya, tapi akhirnya kamu berhasil mengeluarkan nya " ucap mo.
" Kalau setiap aku mengeluarkannya harus merasakan sakit seperti itu terus, mungkin aku tidak akan memakainya terlalu sering " sahut shen.
" Tapi sekarang kamu akan dalam masalah besar, wanita yang kamu bunuh tadi salah satu anak emas perguruan tanah merah " ucap mo.
" Mau bagaimana lagi semua sudah terlanjur, lagian mereka duluan yang menyerang ku" sahut shen dengan santai.
Disisi lain keenam murid perguruan tanah merah kembali keperguruannya membawa adik sepeguruan mereka yang sudah tidak lagi bernyawa.
" Siapa yang berani membunuh len ha " ucap seorang pria tua yang terlihat sangat marah.
" Maafkan kami ketua, kami tidak bisa menjaga adik sepeguruan " ucap pria yang paling tua di antara mereka mencoba berbicara.
" Kalian berenam sudah mengakui kesalahan kalian, kalau begitu langsung saja kalian ke ruang cambuk satu orang harus di cambuk tiga ratus kali, apa kalian mengerti " teriak pria tua itu.
" Baik ketua " ucap keenam murid itu serentak.
Keenam murid itu langsung berdiri dan pergi keruang cambuk untuk menerima hukuman mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
herry bjb
mo kaya ahli nujum aja yang serba tau..
2022-08-05
0
Yusuf Kalaha
sikat semua
2022-06-20
0
Indah Hidayat
emosinya kurang dimunculkan
2022-03-31
0