Bab 15

Berbeda dari sebelumnya tidak ada satu pun gambar yang keluar dari kitab itu, shen yang membuka matanya merasa sangat terkejut melihat dirinya yang berada di daerah lain.

Lebih tepatnya shen berdiri di tempat yang sangat asing baginya, dunia tanpa warna dengan gumpalan kabut kegelapan yang menutupi segala arah.

Shen melangkah dengan sangat hati hati, dari kejauhan shen merasa sekumpulan hewan kecil terbang mengarah ke matanya.

Shen yang masih belum bisa melihat berusaha mengusirnya dengan mengibaskan tangannya berulang kali.

Tiba tiba mata shen terbuka dengan sendirinya dan perlahan hewan kecil langsung masuk ke dalam mata shen.

Arrrrrkkkkkkkkkkhhhhhh....

Shen berteriak kesakitan.

Shen merasa semakin banyak hewan kecil yang masuk kedalam matanya hingga membuat matanya tidak bisa lagi melihat.

" Mo di mana kamu " teriak shen memanggil mo.

Arrrrrrrrkkkkkhhhhh, aaaarrrrrkkkhhh...

Shen berteriak berulang kali.

Cukup lama shen menahan rasa sakit perih dan rasa terbakar yang akhirnya perlahan semua menghilang dari matanya.

Shen menutup dan membuka matanya berulang kali akhirnya matanya kembali seperti semula, bahkan gumpalan kabut di depannya perlahan menghilang.

Shen menghela nafas lega akhirnya semua berakhir, shen perlahan membuka matanya dan menatap mo.

Shen yang dulu melihat mo hanya berbentuk asap putih, kini sudah terlihat seperti manusia pada umumnya.

" Aku kagum padamu tidak ku sangka kamu berhasil bertahan dari serangan hewan iblis legenda itu " ucap mo.

" Memang berhasil tapi kamu tidak mungkin tahu seperti apa rasa sakit dan perihnya " sahut shen sambil memegang kedua matanya.

" Yang terpenting kamu sudah menguasai ketiga jurus itu, sekarang sudah saatnya kita pergi " ucap mo.

Shen menganggukkan kepalanya yang di katakan mo memang benar, yang terpenting dirinya sudah berhasil menguasai ketiga jurus itu.

" Mo sudah berapa lama aku di sini?" tanya shen.

" Tidak lama hanya beberapa minggu saja " sahut mo.

Shen melangkah keluar ruangan dilihatnya ketua chu qin berdiri di depan pintu ruangan tempatnya berlatih.

" Tiga kitab hanya dengan beberapa minggu kamu sungguh luar biasa " ucap ketua chu qin sambil bertepuk tangan.

" Ketua bisa saja di luar sana mungkin ada yang bisa menguasai tiga kitab hanya dengan waktu satu minggu " sahut shen.

" Kamu tidak hanya jenius dan berbakat, bahkan kamu juga tidak sombong " ketua chu qin menepuk pundak shen.

" Terima kasih atas pujiannya ketua " ucap shen.

" Mari Ikuti aku kita akan makan bersama sebagai salam perpisahan, aku tahu kamu pasti akan langsung pergi setelah ini " sahut ketua chu qin.

Shen menganggukkan kepalanya sambil mengikuti ketua chu qin yang memasuki sebuah ruang makan.

Shen duduk bersila sambil makan berhadapan dengan ketua chu qin, shen yang merasa kelaparan langsung makan sepuasnya sampai membuatnya bersandar kekenyangan.

" Kalau boleh tahu siapa nama mu?" tanya ketua chu qin.

" Nama ku shen xu ketua " sahut shen.

" Bukannya xu nama keluarga perguruan langit biru, apa mungkin kamu masih anggota keluarga perguruan langit biru "

" Aku hanya murid dari perguruan langit biru kebetulan nama xu di berikan langsung oleh ketua ku " ucap shen.

" Siapa nama ketua mu ?" tanya ketua chu qin.

" Xu ling " jawab shen.

" Kamu murid pribadi xu ling, tidak heran kamu bisa memakai nama keluarga xu " sahut ketua chu qin.

" Apa ketua chu qin mengenal ketua xu Ling? " tanya shen.

Hahahahaha... ketua chu qin hanya tertawa tidak menjawab pertanyaan shen.

" Terima kasih ketua sudah berbaik hati kepada ku, bila ada lain kesempatan aku akan membalas kebaikan ketua chu qin " ucap shen sambil berdiri bersiap pergi.

" Shen xu bila nanti kamu kembali ke perguruan dan bertemu xu ling sampaikan salam ku padanya, untuk kamu berhati hatilah di jalan " sahut ketua chu qin.

Shen hanya menganggukan kepalanya, shen berjalan pergi meninggalkan perguruan badai salju.

" Kamu sudah menguasai tiga jurus kenapa tidak mencobanya " Mo tiba tiba muncul di samping shen.

" Kamu kalau muncul jangan langsung bikin kaget nanti aku bisa mati muda, tapi yang kamu katakan ada benarnya juga, kenapa aku tidak mencoba ketiga jurus baru itu " sahut shen.