Mo menjelaskan sebelum membisikan rencananya ke shen.
" Pisau ular milik pangeran putra mahkota memiliki enam jiwa, Kamu hanya perlu menyegel keenam jiwa itu di pedang mu " bisik mo.
" Bagaimana caranya " sahut shen.
" Berikan darah mu di atas mata pisau itu dan genggam pisau itu bersama pedangmu dengan tangan kiri " ucap mo memberikan penjelasan
Shen mengikuti yang di katakan mo tidak sampai beberapa menit cahaya dari pisau ular pangeran putra mahkota itu menghilang, Shen tersenyum puas sambil menancapkan kembali dan meninggalkannya.
Pangeran putra mahkota yang melihat shen berjalan pergi bergegas mengambil kembali pisau ular miliknya, pangeran putra mahkota yang tidak melihat cahaya di dalam pisaunya merasa ada yang salah dengan pusaka miliknya.
Pangeran putra mahkota bergegas mendatangi ahli pusaka untuk menanyakan apa yang terjadi pada pisau ular miliknya.
" Salam yang mulia putra mahkota " ucap ahli pusaka itu sambil menundukan kepalanya memberi hormat.
Pangeran putra mahkota mengeluarkan pisau ular miliknya dan menaruhnya di atas meja.
" Aku merasa ada yang berbeda dari pisau ular ini " ucap pangeran putra mahkota yang terlihat gelisah.
Ahli pusaka itu memperhatikan dengan teliti.
" Sebelumnya maaf yang mulia putra mahkota saya ingin menjelaskan sedikit tentang pisau ini, Pusaka ini bernama pisau jiwa di dalam pisau ini seharusnya memiliki enam jiwa, tapi yang aku lihat di dalam pisau ini sudah tidak memiliki jiwa" ucap ahli pusaka sambil mengembalikan pisaunya ke meja.
" Kenapa bisa begitu?" tanya pangeran putra mahkota.
" Sepertinya jiwa di dalam pisau ini di segel ke dalam pusaka lainnya " sahut ahli pusaka
Ternyata dia membalas ku seperti ini, tidak akan ku maafkan dia " dalam hati pangeran putra mahkota yang langsung mengepalkan tangannya.
Pagi hari yang cerah menyambut shen yang bersiap diri untuk meninggalkan Istana, shen memberi salam hormat dan berpamitan kepada yang mulia raja dan yang mulia ratu sebelum meninggalkan istana.
Shen berjalan dengan perasaan bahagia akhirnya dia keluar dari dalam istana
Putri yun lie merasa bersalah karena sudah salah menilai shen, bahkan tidak mendengarkan penjelasannya putri yun lie merasa sangat menyesal.
Putri yun lie mendatangi kamar shen sambil berharap shen bisa memaafkan dirinya.
Sampai kamar shen putri yun lie merasa sangat terkejut melihat kamar shen yang terbuka lebar dan shen sudah tidak ada di kamarnya.
Putri yun lie berlari ke aula Istana mencoba bertanya apakah ayahanda dan ibundanya melihat shen pergi ke mana.
" Hahahahaha. ternyata putri ku sedang dalam dilema " sang raja tertawa dengan keras
" Putri ku shen sudah pergi apa dia tidak memberitau mu " kata ibundanya.
Putri yun lie yang mendengar perkataan ibundanya bergegas berlari keluar, putri yun lie ingin menemui kakaknya berharap kakaknya tahu ke mana shen pergi.
Putri yun lie yang tidak menemukan kakaknya terpaksa meminta pengawal menyiapkan kuda untuknya, bagaimanapun juga dia harus bertemu dengan shen.
Di sisi lain Shen yang terus berjalan tiba tiba melihat kereta kuda berhenti di depannya, seorang pria berpenampilan rapi turun dari kereta kuda itu dan terlihat sangat marah.
" Salam yang mulia pangeran putra mahkota " ucap shen menundukan kepalanya.
" Tidak perlu berbasa basi apa yang kamu lakukan dengan pisau jiwa ku, kenapa kamu menyegel keenam jiwanya " pangeran putra mahkota terlihat sangat marah.
" Pangeran putra mahkota pasti tahu penyebabnya. Saya tidak perlu menjelaskan nya " sahut shen.
" Kembalikan jiwanya sekarang juga atau aku akan menghabisi mu " ucap pangeran putra mahkota.
" Silahkan saja yang mulia pangeran putra mahkota membunuh saya, tapi ingat kalau saya tamu di istana kalau saya mati di sini bagaimana dengan nama baik istana dan nama baik yang mulia raja " sahut shen sambil tersenyum.
" Baiklah kamu menang aku berjanji tidak akan membunuh mu, kembalikan keenam jiwa pisau ku sekarang juga "
" Maaf yang mulia pangeran putra mahkota. saya tidak tahu cara mengembalikannya, kalau saya tau mungkin saya akan mengembalikannya " ucap shen santai
" Yang mulia pangeran putra mahkota jika kita bertemu lagi, aku akan mengembalikan ke enam jiwa pisau mu aku berjanji " teriak shen sambil terus berjalan.
Pangeran putra mahkota merasa kesal tapi tidak bisa berbuat apa apa, pangeran putra mahkota terpaksa kembali ke istana.
Sebelum sampai di istana di lihatnya adiknya yang menunggangi kuda dan berhenti di depan kereta kudanya.
" Kakak dia dimana? " putri yun lie turun dari kudanya.
" Dia siapa? " tanya pangeran putra mahkota.
" Pemuda itu dimana sekarang ?"
" Sudah pergi, untuk apa kamu mencari nya "
Putri yun lie tidak menjawab pertanyaan kakaknya dan langsung menaiki kudanya, putri yun lie berharap masih bisa bertemu shen untuk terakhir kalinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
degem paling cantik
terlalu abyar
2025-02-28
0
King Figther
ini namanya komedi lawak ceritanya benar-benar lucu sekali hahaha
2022-11-03
0
shadow life
yes
2022-09-12
0