Bab 11

" Maaf kalau aku mengganggu waktu mu " ucap seorang wanita sambil berjalan meninggalkan shen.

" Habislah kamu sudah menyinggung tuan putri dari kerajaan ini " ucap mo mencoba menakuti shen.

Shen yang tidak ingin menambah masalah lagi di istana langsung mengejar putri yun lie hingga ke depan kamarnya.

Shen mencoba mengetuk pintu kamar putri yun lie tapi tidak juga ada jawaban, shen merasa putri yun lie marah padanya.

Shen mencoba melompat ke atas atap berharap ada celah untuk dia masuk ke dalam kamar putri yun lie dan meminta maaf padanya.

Sial tidak ada lubang disini bagaimana caranya aku bisa masuk " ucap shen yang merasa kebingungan.

Bruuuuuuuuuuuuuk...

Shen yang salah menginjak langsung terjatuh dari atas atap tepat di bawah kaki putri yun lie.

" kamu melihat apa? " tanya putri yun lie sambil menatap shen.

" Ti tidak melihat apa apa " ucap shen yang langsung menjadi gugup.

" Kenapa kamu bisa jatuh dari atap kamar ku, jangan jangan kamu mau mengintip ku " putri yun lie terlihat sangat marah.

Tap, tap tap... Suara langkah kaki mendekati mereka.

" Kenapa bisa ada keributan di kamar putri tercinta ku " ucap yang mulia raja sambil membawa beberapa pengawal masuk ke dalam kamar putrinya.

Putri yun lie ingin menjelaskan ke ayahnya kalau pemuda yang di bawa ayahnya ingin mengintip dan mempermalukan dirinya.

" Maaf yang mulia tadi saya melihat bayangan hitam, saya hanya ingin mengejarnya tapi tidak sengaja terjatuh di kamar yang mulia putri yun lie " ucap shen mencari alasan.

" Bayangan hitam, apa maksudmu ada penyusup yang masuk ke dalam istana. Istana di jaga begitu ketat bagaimana bisa ada penyusup yang masuk " ucap yang mulia raja.

Tiba tiba seorang pria masuk ke dalam kamar sambil terus memperhatikan shen.

" Yang di katakan pemuda itu benar ayah, aku juga melihat bayangan hitam itu aku sendiri tidak mampu mengejarnya " ucap pria itu.

" Perketat penjagaan istana, jangan sampai ada lagi penyusup yang masuk maaf shen aku sempat meragukan mu, terima kasih kamu sudah berusaha mengejarnya. sekarang kamu bisa kembali beristirahat di kamar mu. " yang mulia raja pergi meninggalkan kamar putrinya.

Putri yun lie merasa kesal kenapa bisa kakaknya yang seorang pangeran putra mahkota membela orang asing dari pada dirinya.

" Kakak kenapa " putri yun lie ingin meminta penjelasan kakaknya.

" Sudah malam besok kita bicara lagi " sahut pria itu yang langsung pergi meninggalkan kamar yun lie.

Shen merasa sedikit lega, shen berusaha menjelaskan dan meminta maaf apa yang di lakukannya tadi waktu putri yun lie datang ke kamarnya .

Putri yun lie merasa tidak perduli dia meminta pengawal untuk mengeluarkan shen dari kamarnya.

Shen yang tidak ingin masalah menjadi besar bergegas kembali ke kamarnya, di lihatnya pria yang membantunya tadi berdiri di tengah menghalangi jalan nya.

" Bagaimana bisa ada seseorang yang tidak tahu malu seperti mu " ucap pria itu yang terlihat sangat marah.

" Maaf yang mulia putra mahkota anda salah paham pada ku, jika anda berkenan aku akan menjelaskan semuanya " sahut shen.

" Apa yang ingin kamu jelaskan?. kamu ingin menjelaskan kalau kamu memang sengaja ingin mengintip adik ku " tatapannya seperti ingin membunuh.

" Ya sudah kalau yang mulia putra mahkota beranggapan begitu saya tidak perlu lagi menjelaskan. terima kasih atas bantuannya tadi " shen berjalan pergi meninggalkan putra mahkota.

Pangeran putra mahkota yang merasa kesal melihat shen langsung melemparkan pisaunya.

Wheeeeeeeeeeeeeesss....

Sebuah pisau berukiran ular hampir saja menancap di leher shen jika dia tidak menghindar.

Shen memutar badannya dan menatap putra mahkota, shen berpikir kalau pisau itu pasti milik putra mahkota.

" Itu adalah pisau jiwa milik putra mahkota, pisau jiwa benda pusaka yang sangat langka sekali mengenai seseorang maka jiwanya akan hilang selamanya " mo menjelaskan ke shen.