Cincin Pilihan

# Happy Reading #

Hati omar terasa bahagia, ia sudah menetapkan hatinya untuk melamar Fraya hari ini. Pria bertubuh atletis itu sangat antusias.

Alam pun seakan mewakili perasaan Omar. Dimana sang surya bersinar cerah dan langit pun seolah ikut tersenyum.

Pria berperawakan tinggi badan 180 cm itu sedang duduk di gazebo dekat kolam renang di halaman belakang rumahnya. Tempat berteduh ini sangat nyaman meski luasnya hanya 3x3 meter persegi. Maka pantas saja jika Gazebo ini tempat favorit seluruh anggota keluarga Lukman Iskandar.

Omar menghabiskan waktu sebelum makan siangnya di situ diiringi semilir angin yang bertiup membuat dedaunan yang berada di sekitar gazebo, menari meliuk-liuk.

Pria dengan rambut yang disisir rapi kebelakang itu asyik menikmati suasana sambil membuka satu demi satu lembaran katalog perhiasan yang diberikan mamanya.

"Coba kita lihat cincin mana yang cocok dipakai kekasih hatiku," gumamnya.

Omar melihat koleksi New Arrival. Dilihat sekilas ada gambar cincin yang menarik hatinya. Sepasang cincin yang berbeda warna yang dihiasi permata berlian nan mewah. Cincin warna emas untuk wanita, sedangkan untuk Sang Pria cincin warna perak. Namun jika cincin itu disatukan akan membuat bentuk yang unik.

"Ini bagus, unik pula. Simpan dulu aja. Lihat yang lain, siapa tahu ada yang lebih bagus," ucapnya sambil melipat halaman katalog itu dan membuka lembar halaman selanjutnya.

Kemudian dia membalikkan halaman ke koleksi Best Selling Item, di halaman itu dia menemukan koleksi cincin nan cantik yang memukau mata teduhnya. Desain cincin untuk wanitanya sangat bagus, bak mahkota yang berukuran kecil sehingga bisa dipakai di jari manis, dan desain cincin untuk prianya sangat sederhana namun terkesan elegan

"Ini juga bagus, nih. Pantas saja cincin ini yang paling laris, karena benar-benar sangat berbeda dengan yang lain," sanjung Omar dengan raut wajah penuh kekaguman. Dia juga menandai lembaran itu dan melihat lembar berikutnya.

Tibalah dia di lembar Best Collection Of The Year. Pada halaman itu ada desain perhiasan yang melingkar di jari tangan yang sama bagusnya dua model sebelumnya. Kedua cincin, baik untuk Si Wanita atau Si Pria, sama-sama memiliki bentuk yang mewah walaupun ada kesan sederhana juga elegan karena taburan permata berlian yang menghiasi cincin tersebut.

"Wow, ini menarik. Desain perhiasan mama bagus-bagus, aku bingung pilih yang mana." ungkap Omar sambil menggaruk belakang kepala hingga merusak tatanan rambutnya yang rapi.

Di gazebo itu hanya dia sendiri. Dengan mengandalkan perasaan cintanya kepada Fraya, Omar harus memilih salah satu dari ketiga desain cincin yang dia sukai.

"Aaaargh, aku bingung. Mana nggak ada orang yang mau kasih pendapat," gerutu Omar.

"Masa harus tanya ke bibi. Mama juga, ngapain pake acara belanja ke supermarket. Aaaaargh," dengkus Omar kesal.

Dengan pertimbangan yang sangat sulit, Omar memutuskan salah satu dari ketiga gambar cincin pasangan yang menarik hatinya. Cincin yang dipilihnya ini akan dia pakai untuk melamar sang belahan jiwa.

Omar merasa letih. Tenaganya seakan terkuras memikirkan cincin yang cocok untuk merubah nasibnya. Dia mengubah posisi duduknya. Ia mengistirahatkan punggungnya yang lelah.

"Nyaman sekali," tuturnya sambil membaringkan badannya di gazebo yang empuk karena dialasi matras.

Pria itu hanyut dalam lamunannya. Dia membayangkan apa yang akan dilakukannya kepada Fraya.

"Nanti sore, aku ajak kemana ya? Biar bisa melamar romantis. Apa aku ajak dinner di resto mewah hotel bintang lima ya?" Omar bertanya pada dirinya dengan nada lirih.

"Ah, tidak tidak. Fraya nggak mau makan di resto begitu karena dulu sudah pernah, malah dia ngomel, pemborosan katanya," urai Omar menyanggah pertanyaannya sendiri

"Mending yang sederhana aja, nanti kalo lamaran yang resmi baru aku bikin istimewa. Yaaa, begitu lebih baik." Omar akhirnya menemukan ide yang bagus.

"Kalo dia menerima lamaranku, aku mau cepet-cepet nikah aja. Paling lama 1 bulan lah." Pria itu sibuk menyusun rencana untuk masa depannya.

"Aaah, aku udah gak sabar berganti status jadi suaminya Fraya. Membayangkan dia berada di sisiku tanpa batasan waktu. Aku pasti menjadi pria paling beruntung karena bisa puas memandangi wajahnya kapan pun aku mau." Omar mengucapkan keinginannya.

Angan-angannya yang indah menjadi terganggu karena kehadiran Bi Imah yang mengingatkan tuan mudanya untuk segera makan siang.

"Tuan Muda, makan siang sudah siap," ujar bibi.

"Ya. Nanti aku kesana," balas Omar dengan nada sedikit kesal karena waktu melamunnya terganggu.

"Apa mama sudah pulang?" imbuh Omar bertanya pada bibi yang sudah bekerja selama tiga puluh tahun itu.

"Sudah, Tuan Muda. Nyonya sudah menunggu di meja makan," jawab Si Asisten.

Omar segera bangun dan bergegas menuju meja makan. Hanya butuh melewati ruang santai, Omar tiba di ruang makan yang terhubung dengan pantry. Di meja besar yang dikelilingi oleh delapan kursi itu, sudah ada mamanya menunggu untuk makan siang bersama dengan setia.

Kemudian Omar menyodorkan katalog perhiasan dan memberitahukan cincin pasangan yang dipilihnya. Seketika itu pula, Mama Irma meraih telepon genggamnya. Lalu memberitahukan kepada manager toko agar

bisa mengirim cincin pesanan Omar sebelum jam tiga sore.

(kira-kira cincin mana yang menjadi pilihan Omar. Tunggu Chapter berikutnya ya.)

❤ To Be Continued ❤

Don't forget to Like, Comment, Rate 5 ⭐, Share, Vote and give tips for Author.

May God have bless to you

Terpopuler

Comments

@ndy_1066

@ndy_1066

semangat kk mampir jg ke karya ku..

2020-09-19

1

wike maliya

wike maliya

lanjut

2020-07-23

1

J.E.A

J.E.A

the last ring 😘😘😘

2020-07-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!