Tatapan Mendebarkan

13 Februari 2017

Dear diary,

Hari ini dadaku sesak sekali. Apa mungkin ini karena aku ngeliat kak Aksa bermesraan sama cewek lain? Padahal kita baru aja kenal. Entah mengapa jantungku kayak mau copot sendiri. Setiap aku melihat dia, tapi apa daya. Hiks ... dia udah punya cewek. Ini ya, yang namanya jatuh cinta? Sakit! Mana besok valentine. Klop sudah ngenesnya -.-.

Apakah masih ada cowok yg mau sama aku?  Aku cupu, enggak feminim, juga bukan dari keluarga kaya. Ahhcc  sudahlah, semakin aku membandingkan, makin sakit rasanya. Diary, kamu janji ya tetap setia sama aku, meski nanti lembaranmu sudah habis dan usang.

Cuma kamu sahabat curhat terbaikku. Makasih sudah mau nampung keluh kesahku yang enggak jelas.

Salam manis,

Aluna.

-

Dengan perasaan tak karu-karuan, Aluna mengakhiri curhatannya. Ia menghempaskan tubuh di kasur kesayangannya, memeluk boneka kelinci ungu, pemberian almarhum ayahnya dahulu.

Tiba-tiba kenangan Aluna berputar pada masa sang ayah masih hidup.

"Ayah, tolong peluk Luna sebentar ya, Yah! Luna kangen! Luna sekarang udah gede, ta-- tapi ... hiks hiks hiks," isak Luna tak mampu lagi mengucapkan sepatah katapun.

Ia tenggelam dalam rasa kecewanya, merasa tak akan ada lagi seseorang yang bisa dicintainya. Setelah ayahnya meninggal, Aluna memang tak pernah sekalipun berfikir tentang cinta. Baginya setiap hari, hanya untuk membahagiakan Ibu, belajar yang baik demi mendapatkan beasiswa. Kemudian lulus dengan nilai sempurna, agar suatu hari nanti, ia bisa mengangkat derajat keluarganya dengan memiliki pekerjaan yang mapan.

Namun, tak dapat di pungkiri, suatu saat dia akan merasakan 'CINTA'. Cinta yang tak ada seorang pun tahu akan berakhir seperti apa? Bahagiakah? Atau hanya menyisakan luka mendalam. Aluna pun tenggelam dalam hayalnya. Membayangkan dirinya di peluk oleh sang ayah. Mengadu sakit yang dirasakan, ia menangis sejadi-jadinya hingga terlelap.

"Lun, buruan bangun! Udah siang lo, mau sampai kapan molor mulu?" teriak ibunya dari luar kamar.

Luna pun terkejut, dan langsung bergegas bangun. Melangkah gontai menuju kamar mandi, dilihatnya jam menunjukkan pukul delapan.

"Astaga, Bu!" Aluna menepuk jidadnya.

Mata wanita itu terbelalak, teringat bahwa dirinya melupakan sesuatu yang sangat penting.

"Harusnya Luna kemarin ke rumah Bibi, Luna kan sudah janji mau ngajarin Echa. Haduhh gimana ini?" keluh Luna menatap ibunya dengan mata melebar.

"Hmmm ... kemarin sih Ibu mau bangunin kamu, tapi nggak tega. Kamu kelihatanya pules banget sih tidur," ujar ibunya.

Sebelum magrib, Aluna memang sudah stay di dalam kamar. Tanpa terasa matanya berat karena terus-terusan menangis dan akhirnya tertidur, melupakan kewajiban yang telah dia janjikan kepada bibinya.

"Iya enggak apa-apa Bu, nanti sore aja Luna ke rumah Bibi mau minta maaf, sekalian ajarin Echa boleh kan, Bu?" pinta Luna.

"Iya ... iya boleh. Ibu kerja dulu ya, Lun. Jangan lupa kalau pergi, pintu sama jendelanya di kunci dulu!" Ibunya pun pergi, menghilang di persimpangan jalan.

Selain menerima cathering rumahan, ibunya juga bekerja di luar untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

"Okeee, Luna nggak boleh sedih! Aluna harus semangat! Go! go go ... Luna go!" Teriak luna sembari menggoyang-goyangkan pinggulnya, menirukan gerakan cheerleader.

Diraihnya sapu dan diletakkan serbet kecil di pundaknya. Aluna mulai membersihkan rumahnya, sambil bernyayi-nyanyi kecil, berusaha menghibur hatinya yang terluka.

"Dorrrrr! Mbak Lunaa," teriakan Echa membubarkan lamunan Luna.

"Eeee, anak nakal sini! Bikin kaget aja, kalau jantung Mbak copot gimana? Mau kamu gantiin pake apa coba?" gerutu Luna kesal.

Echa terkekeh. "Hehehe, gantiin pakai jantung ayam," jawab Echa polos.

"Tumben Echa ke sini. Ada perlu apa?" tanya Luna.

"Echa ke sini disuruh Mama, kata Mama 'nanti malam Mbak harus datang'. Kemarin kan bohongin Mama, di tungguin enggak datang-datang," ucap Echa dengan bersungut-sungut.

Aluna mencubit hidung Echa dan terkekeh ringan. Mana ada Aluna membohongi bibinya, Aluna hanya ketiduran saja. Tidak disengaja juga, orang tertidur tak bisa disalahkan, benar bukan?

"Hihihi, iya-iya maaf Tuan Putri. Kakak ketiduran lho. Janji deh nanti pasti datang. Sebagai permintaan maaf, Echa mau apa?" bujuk Aluna.

"Emmm, mau nasi gorengnya Pak Gendut," sahut Echa bersemangat.

"Iyaa deh, nanti sebelum kita mulai belajarnya Kakak teraktir. Sekarang Echa pulang dulu, ganti seragamnya gih!" pinta Aluna memberikan perintah kepada Echa untuk segera mengganti bajunya.

"Okee siaapp komandan! Echa pulang dulu ya, emuuah, Mbak Luna." Echa menggoda Aluna sembari berlari kecil.

Aluna mengantar Echa sampai di luar pintu. Di saat itu pula Nino terlihat melewati rumahnya. Mata mereka bertemu. Tubuh Aluna seakan terkunci ketika mata mereka bertatapan. Ingin rasanya Aluna tersenyum menyapa lelaki itu. Tapi mulutnya mendadak terasa kelu. Aluna menelan salivanya. Kenapa juga Aluna sampai segugup itu hanya karena bertatapan dengan Nino si mahasiswa KKN?

"Ma-- mas," sapa Aluna dengan susah payah.

Namun lelaki itu justru melengos, berpura-pura tidak melihat dan tidak mendengar sapaan yang Aluna tujukan untuknya.

Aluna mendengus. "Woi Masss, Mas Karmannnn penjual cireng!" teriak Aluna kesal karena sapaannya tidak dihiraukan oleh Nino.

Entah terbuat dari apa wajah lelaki itu, kenapa juga tidak pernah tersenyum sampai detik ini Aluna mengenalnya. Ataukah saraf bibir Nino bermasalah hingga tidak bisa tersenyum lagi?

Herr, membayangkannya saja membuat Aluna bergidik ngeri.

Terpopuler

Comments

Syala Yaya (IG @syalayaya)

Syala Yaya (IG @syalayaya)

swrruuu

2020-09-18

0

Wahyu Darkasih

Wahyu Darkasih

hatiku, bergumam. untuk kembali membaca novel kakbeb.

2020-08-30

0

Crown Lelya

Crown Lelya

astaga...
ku jadi mewek itu si alun2 pakai bahas2 bapak segala
lu jahat thor hiks hiks hiks...
sabar ya alun2 ku juga sudah dtinggal ama ayahku, lelaki yang menyayangiku tanpa pamrih ... setelah itu belum nemu lagi sosok seperti beliau, astagaaaaa
knp jadi curhat, nah loo thor tanggung jawab.

2020-07-28

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Dia Manusia Es
3 Kecewa
4 Tatapan Mendebarkan
5 Valentine
6 Malam Minggu
7 Mulai Menyadari Perasaan
8 Rahasia di Balik Pekerjaan
9 Gelegar petir
10 Tunggu Pembalasanku
11 Impas
12 Kedatangan Nyonya Besar
13 Pertengkaran Keluarga
14 Dia kekasihku
15 Make Over
16 Dinner yang Menegangkan
17 Akhir yang Manis
18 Ibu Hilma
19 Strategi
20 Pergolakan Batin
21 Guncangan
22 Gegana
23 Penolakan
24 Kejadian Semalam?
25 Terdesak
26 Mulai Berubah
27 Terbongkar
28 Karam
29 Godaan Setan
30 Sandiwara
31 Prahara
32 Ceramah Pagi
33 Pertengkaran
34 Serpihan Hati
35 Pingsan
36 Saingan
37 Bimbang lagi
38 Balas Dendam
39 Perjanjian
40 Semakin Panas
41 Nahkoda yang Berbelok
42 Keyakinan
43 Pengorbanan Bu Hilma
44 The Power of Love
45 Kesepakatan
46 Ulang tahun
47 Rencana B
48 Kabar Gembira
49 Mahameru
50 Memulai Rencana
51 Tantangan
52 Tanjakan Cinta
53 Mengubah Haluan
54 Puncak Para Dewa
55 Akhir Pendakian
56 Mie Instant
57 Tamu Tak Diundang
58 Penyesalan
59 Pertemuan Dua Hati
60 Benda Wasiat
61 Bang Rezky
62 Cemburu?
63 Hukuman
64 Kelas Memasak
65 Ancaman Buaya
66 Konspirasi Hati
67 Sayang
68 Mawar beracun
69 Terperangkap
70 Ruangan Eksekutif
71 Segel Aman
72 Pembalasan
73 Tolong Aku!
74 Aji-aji Spabol Ala Bi Atin
75 Fitting
76 Akhir Penantian
77 Pelabuhan Terakhir
78 Extra Part
79 Extra Part Lagi
80 Extra Part Terakhir (Suami Siaga)
81 Penting!
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Pertemuan
2
Dia Manusia Es
3
Kecewa
4
Tatapan Mendebarkan
5
Valentine
6
Malam Minggu
7
Mulai Menyadari Perasaan
8
Rahasia di Balik Pekerjaan
9
Gelegar petir
10
Tunggu Pembalasanku
11
Impas
12
Kedatangan Nyonya Besar
13
Pertengkaran Keluarga
14
Dia kekasihku
15
Make Over
16
Dinner yang Menegangkan
17
Akhir yang Manis
18
Ibu Hilma
19
Strategi
20
Pergolakan Batin
21
Guncangan
22
Gegana
23
Penolakan
24
Kejadian Semalam?
25
Terdesak
26
Mulai Berubah
27
Terbongkar
28
Karam
29
Godaan Setan
30
Sandiwara
31
Prahara
32
Ceramah Pagi
33
Pertengkaran
34
Serpihan Hati
35
Pingsan
36
Saingan
37
Bimbang lagi
38
Balas Dendam
39
Perjanjian
40
Semakin Panas
41
Nahkoda yang Berbelok
42
Keyakinan
43
Pengorbanan Bu Hilma
44
The Power of Love
45
Kesepakatan
46
Ulang tahun
47
Rencana B
48
Kabar Gembira
49
Mahameru
50
Memulai Rencana
51
Tantangan
52
Tanjakan Cinta
53
Mengubah Haluan
54
Puncak Para Dewa
55
Akhir Pendakian
56
Mie Instant
57
Tamu Tak Diundang
58
Penyesalan
59
Pertemuan Dua Hati
60
Benda Wasiat
61
Bang Rezky
62
Cemburu?
63
Hukuman
64
Kelas Memasak
65
Ancaman Buaya
66
Konspirasi Hati
67
Sayang
68
Mawar beracun
69
Terperangkap
70
Ruangan Eksekutif
71
Segel Aman
72
Pembalasan
73
Tolong Aku!
74
Aji-aji Spabol Ala Bi Atin
75
Fitting
76
Akhir Penantian
77
Pelabuhan Terakhir
78
Extra Part
79
Extra Part Lagi
80
Extra Part Terakhir (Suami Siaga)
81
Penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!